Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

PART 2

Aryo tiba sampai di salah satu Apartemen mewah miliknya, berada di lantai lima bertempat di Jakarta Barat. Aryo langsung masuk dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya sebelum bercinta dengan wanita pesananya, sehabis mandi Aryo hanya memakai kimono dan bercelana ketat pendek.

Aryo melangkah menuju dapur membuka kulkas mengeluarkan satu botol minuman alkohol, sembari menunggu wanita tersebut Aryo memilih minum sampai beberapa teguk dengan duduk santai di sofa dalam kamar dan menonton acara televisi.

Minuman alkohol adalah minumannya di saat penat, perlu di ketahui hanya di saat penat saja.Aryo bukan kecanduan atau pecinta minuman beralkohol. Hanya saja setelah minum salah satu dari mereka berdua entah mengapa baginya itu dapat membantu menghilangkan stress di kepalanya.

Minum beberapa teguk wine rasanya begitu menyegarkan jika tersimpan terlebih dahulu dalam lemari pendingin, sekaligus dapat membuat perasaannya begitu lega termaksud beban-beban yang dia rasakan semuanya terasa ringan sekali.

Aryo mulai sedikit hilang kesadaran karena pengaruh dari minuman tersebut, dia mengambil handpone miliknya melihat jam sudah menunjukkan pukul 22.09 wanita yang di janjikan Santoso belum juga datang kemari sampai botol minuman alkohol di atas meja menyisakan setengah.

Aryo bahkan tidak ingat sudah berapa banyak dia minum tanpa sadar air tersebut hanya sisa setengah botol, membuat Aryo menggeram hendak menghubungi Santoso karena telah menipunya.

Tetapi seketika saja tidak jadi setelah mendengar suara bell berulang kali kelihatan tidak sabaran sekali. Aryo bersyukur dan segera melangkah kesana dalam keadaan sempoyongan karena pengaruh mabuk bahkan pandangannya saja tidak jelas masih bisa bertahan sebentar tidak ingin sia-siakan hasratnya yang sudah melambung tinggi.

Aryo membukakan kunci pintu supaya wanita tersebut bisa langsung masuk ke dalam. Pintu terbuka!, Aryo bergeser mempersilahkan wanita tersebut masuk, mendadak mata Aryo mengerjap-ngerjap memperhatikan wanita tersebut dari atas sampai bawah.

Wanita tersebut datang bukan berpakaian yang dapat membangkitkan gairahnya malah memakai mantel jas hujan berwarna pink, tubuhnya pendek bahkan tidak sampai sepundaknya, rambutnya hitam legam ikat sanggul asal sehingga banyak anak rambut berkeluaran, dan yang paling membingungkan Aryo adalah wajahnya tidak kelihatan wanita dewasa malah kelihatan seperti anak kecil berusia belasan.

Aryo menerka, kemungkinan-- 17 tahun karena bertubuh pendek.

Berengsek kau Santoso!, aku pesan wanita dewasa bukan bocah bau kencur!!!. Aryo dalam hati merutuki Santoso yang pasti salah pesankan tipe wanita untuknya, padahal temannya itu sudah tahu kesukaannya termaksud bagaimana bentuk tubuh ideal sekaligus, dan lihatlah wanita ini rata seperti belum tumbuh sempurna tidak melainkan seperti wanita dewasa pada umumnya.

Aryo mendengkus kasar menyentuh kepalanya, ingin dia menggeram marah menduga bahwa Santoso tidak menganggap perkataannya serius saat tadi mereka berbicara.

"Permisi kak, aku mau-- hemmphh!" Aryo langsung membungkam bibir gadis tersebut dengan cara mencium bibirnya, ya! Aryo meralat menilainya sebagai wanita tadi seharusnya tidak salah lagi kalau dia masih Gadis.

Gadis tersebut meronta kuat dalam pelukan Aryo yang secara tiba-tiba. Aryo mengunci pintu kembali setelah itu dia mengangkat gadis tersebut seperti karung beras berniat membawanya masuk dalam kamar mengabaikan teriakan serta pukulan di punggungnya, nafsu Aryo sudah tidak bisa dia tahan lagi dan tidak perduli lagi kalau dia masih anak-anak atau gadis yang terpenting dia ingin pelepasan malam ini.

Jas hujan murahan yang di pakai gadis tersebut dengan gampang di sobek Aryo sehingga menampakkan pakaian yang dia pakai membuat Aryo mengernyitkan kening, PRAMUKA?!!.

Tetapi tunggu dulu, bisa jadi gadis ini memakai costum anak sekolahan. Bagus juga pilihan Santoso, kenapa tidak menyuruhnya berpakaian putih abu-abu sejak awal datang kemari biar nafsunya semakin liar ber-fantasi dengannya membayangkan dia bermain dengan anak sekolah menegah atas.

"Apa yang mau kakak lakukan?! Aku kesini di suruh te-- kak!!!" gadis itu berteriak bergerak gesit menutup matanya dengan kedua tangan, jantungnya berdebar setelah sekilas melihat Aryo membuka kimono sekarang bertelanjang dada memperlihatkan tubuhnya yang berotot, biarpun belum terlalu terbentuk, tetapi sudah kelihatan hasilnya selama ini tidak sia-sia dia sering berolahraga.

"Kebetulan saya kehabisan stok pengaman, kamu sebagai gadis beruntung bakalan mendapatkan hadiah dari saya adik manis." seringai Aryo.

Malam itu terjadi sangat panjang pergulatan panas. Setelah kesekian kali Aryo menaburkan benih tanpa permisi melainkan sesuka hati, dan terakhir ini Aryo tumbang di samping tubuh gadis mungil tersebut kembali tertidur dengan mata sembap dan tubuh penuh dengan kecupan bibir Aryo.

Baru saja Aryo hendak memejamkan mata sembari ingin memeluk gadis berada di sampingnya. Bell Apartemen berbunyi membuatnya mendengusdengan malas mau tidak mau bangun ke sana memakai celana pendek yang berserakan di lantai lalu mengenakan kimono.

Aryo keluar dalam keadaan malas sekali sekaligus tubuhnya lelah sehabis bercinta, dia membuka pintu dan tiba-tiba saja dia di suguhkan pemandangan yang bakalan membuat siapapun tergiur melihatnya, membuat alisnya satu terangkat. Tetapi dia terlanjur mengantuk, jadi tidak bersemangat lagi ingin bergegas tidur beristirahat menemui gadis mungil tersebut.

"Hai tampan! Maaf keterlambatanku datang kemari. Aku sedang ada urusan mendadak di suatu tempat, apa aku mengganggu tidurmu?" godanya dan dari elusan tangannya sudah sangat lihai merangsang setiap tubuh Aryo malah dia mengkerutkan kening heran.

"Apa maksudmu? Saya sudah bermain dengan pesanan dari Santoso?" Aryo berkata datar memberitahukan kepada wanita tersebut.

Wanita itu menghentikan aksinya. "Aku Friska, salah satu suruhan dari Santoso memintaku untuk datang kemari, apa dia tidak mengirimkan fotoku sebelumnya?"

Tanyanya dan mereka sama-sama heran, biasanya setiap pelanggan yang ingin bermain dengan salah satu dari banyaknya pilihan wanita. Atasan mereka bakalan mengirimkan foto mereka terlebih dahulu, karena selera orang itu masing-masing dan setelah deal langsung di kirim kemari untuk memuaskan hasrat seseorang yang bakalan membayar mereka dengan harga mahal, karena mereka bukan sembarang wanita murahan.

Aryo segera berlari tanpa berbicara apapun membuka pintu kamar mengambil handphone miliknya yang tergeletak di meja depan sofa, dia menekan sandi ponsel langsung terdapat 2 notifikasi pesan dari Santoso mengirim gambar wanita cantik memang tipe idealnya sekali, akan tetapi terkejut saat membaca isi pesan tersebut.

•Namanya Friska, dia sedang ada urusan karena buku tabungannya bermasalah di Bank. Mungkin bakalan terlambat. Kalau kamu sudah tidak tahan dengan celupan, aku sarankan bermain saja sendirian di dalam kamar mandi.

Aryo langsung termenung tidak percaya, pandangannya mengarah kepada ranjang miliknya terdapat gadis tersebut terkulai tidur. Aryo tidak percaya apa yang telah dia lakukan, meremas rambutnya sendiri merasa frustasi telah salah target gadis yang tidak bersalah sama sekali, juga dia masih heran dengan kedatangan gadis tersebut ke dalam Apartemen miliknya. Mengapa?.

"Jadi, siapa dia sebenarnya?."

Aryo bertanya-tanya menatap lekat wajah manis yang berwajah sembap tersebut, sama sekali Aryo tidak mengenalnya. Tidak mungkin bukan kalau gadis tersebut malah kesasar asal masuk Apartemen orang lain, secara jelas tadi gadis tersebut menyebutkan namanya dengan lantang, Kakak Aryo.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel