Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 Bertemu Dengan Ahlinya

Bab 9 Bertemu Dengan Ahlinya

Nelson mengingat-ingat, saat itu di dalam toilet hanya ada dia dan anak kecil itu.

Dia tidak merasa anak kecil berumur 4-5 tahun bisa menyusun masalah seperti ini.

Tapi selain anak kecil itu, siapa lagi yang tahu soal ini? Ataukah saat itu ada orang lain lagi di dalam bilik dan dia tidak mengetahuinya?

Dahi Nelson mengernyit. Santo dapat merasakan suasana kantor yang menegang dan membuat pengap, mau tak mau ia melonggarkan kancing kemejanya, seakan-akan dengan begitu ia bisa sedikit membuat dirinya lega.

Tiba-tiba Nelson angkat bicara.

"Apakah Kelselyn sudah dijemput?"

Dia sengaja pergi ke bandara untuk menjemput Kelselyn, namun sayangnya sampai akhir tidak ada orang yang mencari mereka.

Melihat Nelson yang mengganti topik pembicaraan, Santo buru-buru menjawab, "Dari Amerika mengatakan bahwa Kelselyn sudah tiba. Mungkin kita terlambat, atau mungkin dia bukan naik penerbangan itu. Tuan Nelson, desainer Kelselyn benar-benar adalah orang yang sombong dan tidak menganggap orang lain. Meskipun demikian, ia tetap hanyalah seorang desainer, kau mau menjemputnya sendiri saja sudah merupakan kehormatan untuknya, tapi sekarang ia bahkan memandang remeh dirimu, ini benar-benar??"

"Cepat bereskan video itu. Lima menit lagi bila aku masih bisa menemukan video itu, kau bisa cari batu nisan, anggap saja aku mengantar kepergianmu. Pergi!"

Nelson tiba-tiba memotong perkataannya, dirinya begitu muram.

Santo buru-buru menutup mulutnya dan segera berlari pergi.

Lima menit?

Pihak sana entah bagaimana telah menyebarkan virus Trojan, untuk membereskan Trojan saja butuh waktu lima menit, sepertinya Tuan Nelson ingin membunuhnya lebih awal.

Setelah Santo meninggalkan ruangannya, Nelson segera membuka komputernya.

Ia mendapati seluruh sistem keamanan kantornya telah dibobol, saat ini sistem keamanan kantor begitu lemah

Siapa?

Siapa yang ingin berurusan dengannya?

Nelson berpikir keras, sambil mengetik di keyboard, satu persatu kode bermunculan, dengan segera menembus baris merah pertama.

Demi tidak bertemu dengan Linny, Sean mengunci dirinya sendiri di kamar, ia membuka komputer dan melihat kerugian dan kerusakan yang terjadi di sistem keamanan SAG, senyumnya mengembang.

Virus Trojan yang satu ini, begitu dimasukkan bisa membuat Nelson mengalami kerugian besar.

Tiba-tiba, komputernya berkedip, baris pertama dinding virus itu telah ditembus.

Sean seketika terheran-heran.

Ternyata ada ahli IT juga di SAG.

Dengan segera Nelson menguncinya.

"Tak peduli siapa dirimu, hari ini aku pasti akan menemukanmu!"

Sudah begitu lama Nelson tidak semarah itu, bahkan sudah lama ia tidak turun tangan untuk membereskan masalah seperti ini.

Mau tak mau ia mengakui, ahli IT di pihak sana sangat hebat, namun ia dapat melihatnya, pihak lawannya ini kurang berpengalaman.

Melihat dirinya tidak bisa bergerak lagi di layar, Sean tahu dirinya sudah dikunci.

Kacau!

Ia bertemu seorang ahli!

Sean ingin keluar dari sana, saat ini layarnya tidak bisa dikontrol olehnya sendiri.

Bagaimana ini?

Ia tidak boleh membongkar posisi mereka sendiri!

Sean segera bergerak, secepat kilat menghubungkan alat lain ke komputer.

Begitu terdengar bunyi ??ting?? dari komputer, virus Trojan itu telah didobrak semuanya, dan lawannya telah berhasil mengunci alamat IP nya.

Nelson semakin bingung melihat alamat IP yang tertera di depan matanya, "Santo, keluar!"

Mendengar Nelson memanggilnya, buru-buru Santo berlari ke arahnya.

"Tuan Nelson."

"Periksa di mana posisi alamat IP ini?"

Nelson mengoper temuannya itu ke Santo.

Santo yang melihatnya seketika terdiam.

"Ada apa?"

"Tuan Nelson, alamat IP ini adalah tempat tinggal keluarga Anda dulu."

Santo mengatakannya dengan terbata-bata.

"Apa katamu?"

Wajah Nelson seketika menegang, suasana yang menekan itu kembali membuat Santo berkeringat dingin.

"Benar, Tuan Nelson, ini adalah alamat tempat tinggal keluarga Anda dulu, akulah yang dulu memasangnya sendiri di sana."

Mata Nelson semakin menegang.

Lawannya ini begitu licik. Sepertinya di akhir waktu ia telah menginstal hard device lain dan memindahkan alamat IP nya. Namun orang ini sangat mengenal dia dan keluarganya, siapa dia?

Kalau itu musuhnya sendiri, maka terlalu menakutkan!

"Periksa itu! Tidak peduli apa caramu, aku harus tahu sumber video itu, dan penjahat di baliknya!"

"Baik!"

Santo merasa beban di pundaknya sangat besar, ia pun segera berlari ke luar.

Sean pun duduk berselonjor lega di kursinya.

Sepertinya ayahnya bukan orang biasa.

Tadi hampir saja ia membongkar identitasnya sendiri.

Berikutnya dia harus lebih teliti lagi.

"Sean, ayo makan."

Samantha mengetuk pintu Sean, mengagetkan Sean hingga ia terburu-buru mundur dari depan komputer, langsung ia membuka permainan apa saja di sana, dan berkata dengan malas, "Aku tahu, aku segera ke sana."

Di waktu ia membuka kamarnya, pandangan Samantha menyapu keadaan di dalam, dilihatnya permainan yang sedang ditampilkan oleh layar monitor, lalu menggeleng kecil.

"Berapa kali kukatakan padamu, kurangi bermain, kau tidak juga mendengarkannya. Dan lagi, kau harus minta maaf pada tante Linny, mengerti?"

Sekali lagi alis Sean mengernyit.

Minta maaf pada wanita tua itu? Apa tidak salah!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel