Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

San Fransisco

Elena baru pertama kalinya menginjakan kakinya di kota San Francisco Amerika Serikat.san Francisco adalah ibu kota terbesar di Amerika serikat.

setelah menghabiskan waktu perjalanan selama 22 jam 50 menit melalui jalur udara dan landas di KSFO airport internasional san Fransisco. elena melangkahkan kakinya menuruni tangga pesawat dengan menyeret kopernya.

Di ikuti oleh uncle Sofyan dan aunty Angelina yang sedang menggendong putranya yang bernama Eden.

mereka keluar dari boarding pass dan menuju ke food court untuk mengisi perut mereka sambil istirahat sebentar!

"Elena,uncle ke toilet sebentar," ucap uncle Sofyan.

" Honey, take care of them ( jaga mereka sebentar)!" ujar uncle Sofyan kepada istrinya.

" ok beb," jawab aunty Angelina dengan seutas senyuman.

lalu uncle Sofyan bergegas ke toilet yang tak jauh dari sana, aunty Angelina dapat melihat kemurungan di wajah Elena.

" are you ok?" tanya aunty Angelina.

"I' am fine aunt," jawab Elena dengan memaksakan senyuman nya.

Aunty Angelina menghela nafasnya,dia tahu bahwa Elena masih berat meninggalkan Indonesia, apalagi dalam keadaan kedua orangtuanya yang baru saja meninggal dunia.

banyak kenangan indah yang telah Elena habiskan bersama ke dua orangtuanya, meskipun mereka pernah mengalami berbagai ujian dan kepahitan, tetapi yang diingat oleh Elena adalah kenangan indah bersama kedua orangtuanya.

Setelah tahlilan ke tujuh hari nya, mereka memutuskan untuk kembali ke Amerika karena pekerjaan uncle Sofyan tidak bisa di tinggalkan terlalu lama, apalagi pekerjaan uncle nya itu baru saja di dapatkan nya.

jadi paman nya tidak bisa lagi lebih lama di Indonesia dan berencana akan kembali lagi setelah ke empat puluh hari kematian tuan Aryan dan istrinya.

sekaligus mengambil ijazah Elena sambil menunggu kelulusan nya.

Sebenarnya Elena sangat berat meninggalkan Indonesia dan teman-teman dekatnya, tetapi mau bagaimana lagi dia tidak mempunya pilihan lain karena memang hanya paman nya lah satu-satunya keluarga yang saat ini di miliki nya.

Mereka menghabiskan makanan dengan bercengkrama, uncle Sofyan sedari tadi melihat Elena murung dan menyuruh nya untuk jangan terlalu memikirkan kedua orangtuanya dan memikirkan masa depannya nanti.

Uncle Sofyan menawarkan Elena untuk melanjutkan sekolah nya di Amerika dan berjanji akan membiayai pendidikan nya, tetapi Elena menolak dengan alasan tidak semangat untuk melanjutkan pendidikan nya dan dia hanya ingin bekerja saja ingin mencari pengalaman dan mengumpulkan uang sebanyak mungkin.

Padahal itu hanya alasan saja Elena yang tidak mau menyusahkan paman nya dan menjadi beban nya, karena Elena tau biaya pendidikan di Amerika sangat mahal, apalagi paman nya itu baru saja mendapatkan pekerjaannya yang belum pasti akan tetap di kontrak kerja di perusahaan nya itu.

Dengan berat hati uncle Sofyan menyetujui keinginan keponakan nya itu dan berjanji akan mencarikannya pekerjaan melalui informasi dari rekan kerja nya.

Mereka meninggalkan bandara dan memasuki taksi menuju kota kecil di san Fransisco.

setelah menempuh beberapa menit perjalanan,akhirnya mereka tiba di sebuah apartemen kecil yang berada di pinggiran kota Fransisco.

Apartemen milik uncle nya tidak terlalu besar dengan hanya memiliki ruangan tamu yang kecil dan juga terdapat dua kamar tidur,serta dapur minimalis yang juga terlihat sempit.

Elena semakin merasa tidak enak karena melihat keadaan apartemen paman nya itu yang berukuran kecil di tambah lagi dengan kehadiran nya.

apalagi kamar yang dulu menjadi kamar Eden putra mereka kini menjadi kamar nya dan Eden pun harus tidur bersama orangtuanya.

" Maafkan uncle Elena, rumah uncle memang kecil karena hanya sanggup menyewa apartemen ini," ucap pelan uncle yang merasa tidak enak hati.

" Tidak apa-apa uncle,justru Elena bersyukur masih di terima di rumah uncle dan maafkan Elena jika Elena menambah beban uncle," ucap lirih Elena.

"Jangan berkata seperti itu,kamu bukan beban untuk uncle,kamu adalah putri uncle jadi sudah kewajiban uncle untuk menjaga mu!" ujar uncle Sofyan sehingga membuat Elena menangis terisak-isak dan berhamburan memeluk pamannya.

" Terimakasih uncle," lirih Elena menenggelamkan wajahnya di pelukan pamannya.

" You better take a shower first,I' i prepare food," sahut aunty Angelina dengan tersenyum manis.

" Uncle,apakah uncle tidak mengajari aunty bahasa Indonesia?" tanya Elena yang merasa tidak leluasa jika harus berbicara dalam bahasa Inggris, meskipun dia fasih dalam bahasa tersebut tetapi Elena merasa lebih nyaman jika berbicara dalam bahasa sendiri.

" Dulu uncle sempat mengajarinya,tetapi tak di lanjutkan lagi karena uncle sibuk mencari pekerjaan.

tetapi dengan keberadaan mu sekarang kamu boleh mengajari aunty mu untuk belajar bahasa Indonesia," ucap uncle Sofyan dengan tersenyum kecil.

" baiklah, Elena akan mengajari aunty," jawab Elena mengangguk-anggukkan kepalanya antusias.

" aunty," panggil Elena.

" yes," jawab aunty Angelina.

" do you want to learn Indonesian?

" yes, of course,i Will!" jawab antusias aunty Angelina, sehingga membuat Elena terkekeh.

" fine,I Will teach you," ucap Elena.

" ok,deal," jawab cepat aunty Angelina dan akhirnya mereka pun tertawa bersamaan.

********

Sudah satu minggu Elena tinggal bersama pamannya dan sampai sekarang pun dia belum mempunyai pekerjaan.

kegiatan nya sehari-hari hanya membantu auntie Angelina dan menjaga Eden.

keesokan harinya,pamannya membawa kabar gembira kepada elena bahwa ada pekerjaan di sebuah restoran menjadi pramusaji berkat rekomendasi dari rekan kerja pamannya.

tentu saja Elena senang dan langsung menerima pekerjaan itu, karena tak gampang mencari pekerjaan dengan dirinya yang tidak mempunyai ijazah atau dokumen lainnya,itu juga berkat rekan pamannya yang berteman dekat dengan manager restoran tersebut.

" selamat ya,sayang," ucap aunty Angelina yang mulai berbicara dalam bahasa Indonesia meskipun tidak terlalu lancar tetapi justru terdengar lucu.

" terimakasih aunty," jawab Elena.

" suami-suami," jawab aunty Angelina, sehingga detik kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dari aunty Angelina.

" why tertawa?" tanya aunty Angelina.

" not suami-suami aunty but sama-sama," celetuk elena dengan tertawa kecil.

" ooooh,hehehe.

malam hari pukul delapan malam, mereka semua sedang menyantap hidangan makan malam sekaligus merayakan Elena yang sudah mendapatkan pekerjaan.

mereka tertawa riang dan terlihat bahagia,kini Elena sudah mengikhlaskan kepergian kedua orangtuanya dan menjalani kehidupan nya dengan baik bersama paman dan bibinya yang menjaganya dengan baik.

Elena tidak merasakan kekurangan kasih sayang, karena paman dan bibinya menyayangi nya bahkan memperlakukan nya seperti Putri nya sendiri.

setelah menyelesaikan hidangan makan malam,kini mereka pun memasuki kamar masing-masing,dan Elena sudah tidak sabar menunggu hari esok yang akan memulai pekerjaannya di sebuah cafe.

sinar mentari telah terbit,memperlihatkan wajahnya.bias cahaya mentari menelusup masuk ke dalam jendela kamar Elena dan tak lama kemudian mata cantik itu terbuka dan menggerak-gerakkan matanya.

" tok.

" tok.

" tok.

" Elena,get up!

"insidious of today you Will work?

" oh ya tuhan!" pekik Elena

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel