Mencarinya
.
Sedangkan di rumah Dion kini ada Celine yang begitu marah dan membuang semua benda yang ada di sekitarnya.
"Sayang, udah tenangin diri kamu," kata Sarah mencoba membujuk Celine agar berhenti marah dan membuang semua bendanya.
"Kenapa harus Keysa? Kenapa bu kenapa?" teriaknya membuat Dion yang duduk di ruang tamu hanya bisa diam dan memijit pelipisnya.
Sarah mengerti perasaan putrinya, ia sangat mencemaskan Celine.
"Iya ibu tahu perasaan kamu, tapi sudahi marahmu. Kita cari solusinya," kata Sarah yang sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar Celine.
"Celine maunya nikah sama Juna titik," ucapnya tak terbantahkan membuat Sarah menghela napas dan menatap sendu Celine.
"Aku bersumpah akan membuatmu sengsara karena telah merebut kebahagiaan putriku," gumamnya sangat lirih sembari melirik Dion dari ekor matanya.
"Cih suami enggak guna," gerutunya saat melihat Dion hanya berdiam diri.
"Ayo sayang kita sarapan dulu, nanti ibu akan mencari solusinya," bujuk Sarah agar Celine tak terus- terusan merajuk.
Sarah masuk ke dalam kamar dan mengajak Celine untuk sarapan bersama.
Tok tok
Dion mendongak bertepatan saat Celine dan Sarah keluar dari kamar.
"Permisi, apa benar ini rumah Keysa?" tanya Leo membuat Dion langsung berdiri.
Celine sempat terhipnotis dengan pesona Leo yang mengalahkan Juna dalam hatinya.
Sarah dan Celine ikut duduk bersama dengan Dion dan Leo di ruang tamu.
"Apa saya bisa bertemu Keysa?" tanya Leo dengan sopan pada Dion.
Ia benci akan tatapan lapar dari Celine yang bak ingin melahapnya.
"Iya benar. Kenapa kau kemari?" tanya Dion dengan nada sedikit sengit.
"Saya ingin membicarakan sesuatu dengannya," kata Leo membuat Sarah sangat penasaran.
Sarah sendiri juga mengakui ketampanan dan kesempurnaan Leo di matanya.
Dan ia sangat setuju jika Celine menikah dengan Leo.
Melihat auranya saja Sarah tahu jika Leo bukan orang biasa, pasti sangat kaya raya.
"Bicarakan saja denganku, aku ayahnya," kata Dion dengan tegas.
"Maaf om tapi saya harus ketemu langsung dengan Keysa, di mana saya bisa menemuinya?" tanya Leo sembari menatap sekitar berharap wanitanya muncul.
"Dia tidak ada di sini," sontak tatapan Leo terfokus pada mata Dion.
"Di mana?" tanya Leo kini dengan suara dinginnya.
"Aku tidak akan memberitahumu, lebih baik pergilah," kata Dion yang terus terang mengusir Leo.
"Tolong beri tahu saya, di mana Keysa sekarang? Ini sangatlah penting," kata Leo mendesak agar Dion memberitahunya.
"Kenapa kamu mencarinya, dia bukanlah perempuan baik- baik, sangat mempermalukan keluarga bahkan disaat masih sekolah ia sudah hamil di luar nikah," kata Sarah dengan sinisnya membuat Leo sedikit geram.
"Dia sedang mengandung benihku, karena itu aku mencarinya, apa itu salah?" Sarah dan Celine bersamaan melebarkan kedua matanya kaget sedangkan Dion seketika langsung menarik kerah Leo.
"Jangan mempermainkanku dengan alasan dia mengandung anakmu," kata Dion dengan mata memerah dan gertakan pada giginya.
"Saya yang telah menghamilinya, karena itu saya ingin bertanggung jawab untuk menikahinya," kata Leo dengan santai membuat Dion melepaskan cengkraman.
"Jangan bilang kalau putrimu itu menjual diri pada semua lelaki, kenapa banyak pria yang mengaku telah menghamilinya?" kata Sarah membuat Leo ingin sekali merobek lebar mulut busuk itu.
"Jaga ucapan anda, dia lebih baik dari putri anda," sindir Leo pada Celine yang sedari tadi hanya berdiam diri.
Sebelum kemari Leo sudah mengorek habis informasi tentang wanitanya melalui Fely.
Karena itu Leo tahu tentang keluarga Keysa.
"Apa maksudmu membandingkan putriku dengan anak pembawa sial itu?" marah Sarah membuat Leo hanya tersenyum miring.
"Tanya pada putri anda sendiri," kata Leo lalu kembali fokus pada Dion.
"Saya mohon tolong beritahukan pada saya, di mana Keysa? Setelah anda memberitahu saya, saya akan membuktikan jika dia sedang mengandung anak saya," kata Leo dengan sangat tegas.
Dion menatap kedua mata Leo untuk mencari kebohongan di sana.
Namun, nihil Leo terlalu jujur untuk hal ini.
Tapi Dion ragu untuk memberitahukan padanya tentang di mana Keysa sekarang.
Lama Leo dan Dion saling menatap dan diam hingga Sarah yang terlihat kesal kembali membuka suara.
"Kamu terlambat, dia akan menikah dengan pria lain yang mengaku telah menghamilinya," sontak Dion dan Celine langsung menatap Sarah dengan tatapan marah.
•••
Sepulang dari rumah Keysa, Leo langsung pergi ke markasnya.
Dia sedang mengumpulkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan wanitanya.
Bahkan Leo menghubungi teman- temannya yang berada di AS untuk meminta bantuan agar bisa cepat menemukan wanitanya sebelum pernikahan dilangsungkan.
"Kalian harus cari wanitaku sampai ketemu," perintahnya pada semua anak buahnya.
Leo lalu menatap layar laptopnya yang mana ia sudah menyebarkan tentang berita barang siapa yang bisa menemukan wanitanya ia akan mendapatkan imbalan sebesar 1 milyar.
Tak hanya itu bahkan Leo telah melaporkannya pada polisi agar pencarian itu berjalan cepat.
Leo tidak akan membiarkan wanitanya menikah dengan pria lain.
"Itu benihku," gumamnya lirih sembari menatap foto Keysa yang terlihat begitu cantik yang ia ambil dari ponsel Fely.
"Setelah penyebaran pengumuman ini, kalian harus cepat berkeliling bersama bersama para polisi," semua mengangguk paham dan kembali menyebarkan berita kehilangan itu di internet.
Leo pergi untuk pulang ke rumahnya sebentar, ia akan mandi dan menyelesaikan beberapa proposal untuk esok di samping pencarian wanitanya.
Sesampainya di rumah Leo mengangkat sebelah alisnya kala melihat mobil hyundai papanya.
Dengan langkah sedikit lelah Leo masuk ke dalam dan terlihat papa mamanya sedang duduk di ruang tamu menunggu dirinya.
Oh ya jangan lupakan nenek Leo yang kini sedang tersenyum manis padanya.
"Leo kamu sudah pulang? Sini- sini sayang," kata Mira menyambut Leo dengan sangat lembut dan menuntun Leo untuk duduk di ruang tamu bersama.
"Kamu mau makan apa hm? Biar mama masakkan," tanya Mira membuat Leo merasa aneh.
"Mau oma pijitin enggak? Atau mau dibuatin kue amaretti?" tanya Diana membuat Leo merasa jika sedang bermimpi.
"Mama sama oma kenapa sih?" tanya Leo yang berpindah duduk di samping papanya.
Mira kembali menarik tangan Leo agar duduk di antara dirinya dan Diana.
"Sayang, sejak kapan kamu berhubungan dengan gadis cantik itu?" tanya Mira dengan senyuman khas andalannya.
"Mama tahu dari mana?" tanya Leo yang menebak seseorang.
"Ziko," jawab Mira dan Diana bersamaan.
Leo hanya mengusap gusar mukanya dan hendak berpindah duduk namun Diana dan Mira menahan kedua lengannya.
"Sayang, kapan kamu akan menikahinya, mama pengin cepet gendong cucu," kata Mira yang terlihat sangat kebelet menjadi seorang nenek.
"Maaaa jangan begitu, Leo baru saja mengenalnya, kenapa mama sibuk meminta cucu," dumel Leo yang tak habis pikir dengan wanita paruh baya yang cantik di depannya itu.
Bugh
Mira langsung memukul punggung Leo yang mana itu memancing amarah Diana.
"Jangan menyiksa cucuku," kata Diana membuat De Vana hanya tertawa renyah menyaksikan drama yang selalu ia nantikan.
"Kalau tahu speak kamu gadis remaja gitu kenapa enggak mama pangkalin aja di semua SMA yang ada di Italia, biar kamu enggak lama menduda," sontak ucapan Mira mengundang gelak tawa mereka berdua.
"Udah ah mama pulang aja, Leo mau siapin proposal buat besok," kata Leo yang mengusir Mira secara terus terang.
"Nyiapin proposal apa mau nyebar pengumuman di internet?" goda Mira membuat De Vana tertawa melihat tingkah istrinya.
"Kau jangan terus meledek cucuku," kata Diana membela Leo membuat Leo langsung memeluk sayang Diana.
"Udah nyebar pengumuman orang hilang, nyebar undangan pernikahannya kapan?" ledek Diana membuat Leo merajuk dan mengandung gelak tawa mereka bertiga.
Leo lalu naik ke lantai atas karena kesal melihat mereka bertiga yang terus meledekinya.