Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7 Latihan Sore Bersama Taehyun

Bab 7 Latihan Sore Bersama Taehyun

"Ketika aku buka botol ini, jangan sampai airnya tumpah, walau hanya setetes saja!"

Taehyun mulai membuka botol air mineral yang ada ditangannya. Sementara Adelyn sudah bersiap untuk memulai latihan mengendalikan air pertamanya.

Zraash! Ternyata, untuk kali pertama, Adelyn telah gagal total! Semua air yang ada di dalam botol tertumpah semua keluar

"Heuh?" Tae Hyun terperangah. Sementara Adelyn hanya bisa memandang dengan tatapan kosong.

"Aku gagal, ya?" Adelyn menggaruk kepalanya. Ia merasa menyesal, gugup, dan aneh dalam satu waktu bersamaan.

"Kau... Kau menjatuhkan semua airnya."

"Heuh? Bukan masalah besar 'kan? Kita bisa coba kembali."

"Tentu saja tidak begitu." Taehyun terlihat sedikit kesal sekaligus tidak nyaman.

"Eh? Kenapa?" Adelyn tersenyum kecut ketika melihat Taehyun menatapnya sambil mengerutkan keningnya.

"Anak TK saja setidaknya tidak menumpahkan semuanya!"

"Apa?"

"Kau ini kenapa, ha, Youra? Kau kehilangan kekuatanmu?"

"Memangnya bisa hilang?"

"Heuh?"

"Memangnya bisa hilang?"

"Astaga, aku kan cuma asal bicara seperti itu. Kenapa kau bertanya hal yang sudah pasti tidak mungkin!"

"Apa? Asal?!"

Taehyun memijit pelan pelipis keningnya. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Tentu saja, hal itu mengenai Youra.

"Youra, kita gak mungkin kehilangan kemampuan kita. Ini merupakan hal yang sudah ada dari lahir. Aku hanya yakin, kalau dirimu hanya mengalami crack saja. Jadi yang kita butuhkan saat ini adalah, mengembalikannya."

"Tapi... Tadi, aku...."

"Aneh, apa separah itu traumanya?"

Adelyn hanya menatap Taehyun dengan nanar. Ia sendiri tidak bisa menjelaskan apa dan bagaimana ia bisa terjebak dalam tubuh seseorang yang mirip dengannya; tubuh Youra.

"Baiklah, sekarang kita akan mulai dari awal. Ikuti gerakanku."

Tae Hyun mulai mengayunkan tangannya sambil menghembuskan napas perlahan. Gerakannya begitu lentur, ia seakan sedang menari dengan udara.

Awalnya Adelyn hanya melihat saja. Namun, lama-kelamaan Adelyn mulai mengerti dan hapal dengan gerakan yang sudah dicontohkan oleh Taehyun.

Adelyn mulai mengikuti gerakan Taehyun seiring dan berirama.

***

Setelah cukup lama melakukan gerakan yang sama, Taehyun dan Adelyn duduk bersebelahan di tepi danau, sambil menikmati senja indah di sore hari.

"Yang tadi itu namanya Qi! Latihan dasar untuk menyelaraskan seluruh energi yang ada di dalam tubuh kita," ungkap Taehyun

"Gunanya untuk apa?"

"Huuh~" menghela napas pasrah. Taehyun seakan sudah tidak peduli dengan semua keanehan yang ada pada diri Adelyn.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?"

Taehyun hanya menatap malas. Lalu memalingkan wajahnya dari Adelyn.

"Dunia ini memiliki 4 Elemen. Air, Api, Tanah dan Udara. Keempatnya merupakan energi yang diturunkan dari Qi yang sama. Di dalam tubuh kita terdapat aliran Qi yang mengikat dan berbeda-beda. Tergantung leluhur kita. Ini seperti tanda lahir. Kau tidak bisa mengubah seenaknya," jelas Taehyun. "Bahkan anak TK sudah bisa mengendalikan tetasan air. Tapi kau? Kau bahkan tidak bisa menahan satu tetes air pun."

"Apa itu artinya, selamanya, aku gak akan bisa mengendalikan air lagi?"

"Entahlah. Kau harus membuka kembali Qi mu!"

"Bagaimana caranya?"

"Kalau element api, kau harus berada di sekitar kawah gunung berapi!"

"Eh?"

"Mungkin kalau kau, sebagai pengguna element air, Kau seharusnya berada di kutub. Di sana kan banyak air! Hahaha."

Tampaknya Adelyn tidak suka lelucon yang dikatakan oleh Taehyun. Adelyn hanya menanggapi dingin jokes yang Taehyun katakan.

"Oh.. ekhm! Metode itu jaman sebelum orang menemukan mesin air."

"Terus? Aku harus apa Tae?"

"Um! Coba...."

Taehyun melihat ke arah danau. Lalu ia tersenyum.

Taehyun berbalik melihat Adelyn.

"Kenapa?"

"Sepertinya kau akan butuh baju ganti."

"Heuh?"

***

"Kyaa!! Taehyun, tidak, tidak, tidak! Aku tidak mau! Aku... Kya!" Adelyn terus menerus berteriak ketika Taehyun menyeret Adelyn masuk ke dalam danau.

"Ayo!"

"Kya! Tolong! Siapapun, tolong aku! Ada seseorang yang ingin mencelakakan aku!" Teriak Adelyn yang terus saja memberontak.

Tapi sayangnya tidak ada satupun yang mendengar suara Adelyn. Sementara Taehyun terus menyeret Adelyn masuk ke dalam Danau.

"Tae, Tae.... Kakiku sudah tidak bisa menyentuh apapun!"

"Baguslah, itu artinya kau sudah mulai berada di tengah."

"Tae, aku mohon...."

Jebluuss

Taehyun mendorong Adelyn hingga Adelyn tenggelam.

"Kya!! Taehyun tolong!" Adelyn berusaha tetap di permukaan. Ia mengepakan tangannya secara tidak beraturan ketika di dalam air.

...

Adelyn kembali masuk ke dalam air; tenggelam.

"Nah gitu! Kamu latihan di bawah air," ucap Taehyun dengan santainya.

Namun sudah beberapa detik berlalu, Adelyn tidak kunjung muncul kepermukaan. Taehyun mulai merasa sedikit khawatir.

"Youra... Sudah cukup! Ayo Cepat keluar dari sana!" Taehyun terlihat sedikit lebih panik. "Youra! Tidak lucu! Jangan buat lelucon! Ini sama sekali tidak lucu!"

Taehyun terus menggerutu, namun Adelyn tidak kunjung muncul ke permukaan.

"Youra!"

Taehyun segera menyelam! Namun tidak ada Youra di dalam sana. Taehyun tidak menemukan sosok Youra sejauh matanya memandang di dalam air.

Taehyun kembali ke permukaan, untuk mengambil napas dalam. Lalu ia kembali masuk; menyelam lebih dalam.

Sementara itu, jauh di dalam danau; Adelyn tampak tidak bergerak. Ia perlahan tenggelam ke dasar.

Di bawah alam sadarnya, Adelyn berucap dalam hati.

"Apa ini? Lagi-lagi aku mengalami hal yang tragis seperti ini. Apa aku tidak pantas bahagia? Baru aku merasakan indahnya memiliki keluarga yang lengkap. Tapi kenapa? Kenapa aku berakhir seperti ini lagi? Jatuh tidak berdaya."

"Eh? Apa ini? Cahaya apa ini? Apa ini artinya aku sudah mati? ... Tidak! Bukan! Ini bukan cahaya. Aku melihat sosok wajah. Pemilik suara yang lembut... Wajahnya seolah tersenyum padaku. Siapa dia? ... Eh dia memanggil namaku! Apa? Kenapa? ... Tidak! Aku tidak mau berakhir seperti ini! Aku ingin bertemu dengannya. Pemilik suara lembut itu."

Perlahan tangan Adelyn yang semula kaku, kini mulai perlahan bergerak. Jari-jarinya mulai bergerak. Lalu....

Zhap! Mata Adelyn terbuka.

"Aku..." Adelyn berseru dalam hatinya. Perlahan ia mulai mengayunkan kedua tangan dan kakinya. Adelyn seolah sedang membuat perisai untuk dirinya dari tekanan air yang berada di sekitarnya.

"Apa ini? Apa aku sedang bernapas di dalam air?" Adelyn terus menerus mengepakkan tangan dan kakinya, mengayuh menuju ke atas permukaan.

Adelyn merasa tangan dan kakinya sudah terbiasa; terlatih untuk mengayuh di dalam air. Kecepatannya berenang sungguh di luar dugaannya. Pasalnya, Adelyn di dunianya sendiri, merupakan gadis yang payah dalam pelajaran olah raga.

Fyuuuah. Adelyn kembali menghirup Oksigen dengan bebas. Kini ia sudah berada di atas permukaan.

"Youra!" Teriak Taehyun.

Adelyn menoleh ke asal suara. "Tae."

Melihat Adelyn berada di permukaan danau, Taehyun langsung menghampiri Adelyn.

"Youra! Kau dari mana, hah?!" Taehyun berteriak pada Adelyn. "Kupikir kau tenggelam!"

"Tae..." Lirih Adelyn.

"Apa?! Puas kau mengerjaiku?!"

Hup. Seketika Adelyn memeluk Taehyun.

"Terima kasih," ucap Adelyn berbisik di telinga Taehyun.

"Eh... ap-...."

Bohong jika Taehyun tidak berbeda. Nyatanya dipeluk oleh seorang Youra dengan hangat, menimbulkan reaksi tidak wajar pada jantungnya.

Taehyun merasa berdebar.

"Terima kasih" ungkap Adelyn dengan hangat. Sambil terus memeluk Taehyun.

—TO BE CONTINUED—

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel