Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kurang Kasih Sayang

"Awas, ya Mon, jangan iya-iya, gue serius, gue mau kok jadi jebakan buat abang lo yang ganteng itu!" Siska yang tidak akan mundur lagi, dia benar-benar sudah gila oleh ketampanan Logan Mason.

"Yah … gue nggak janji deh. Kalau itu, gue nggak bisa janji menjebak abang gue, dia paling waspada deh buat yang begituan. Gue pernah coba ngomong tuh dulu untuk ikut perjodohan malah ditolak mentah-mentah olehnya. Dia anti mainstream buat yang begituan deh!"

Mesti terdengarnya menjanjikan, Monica sebenarnya tidak ingin kalau abangnya itu jatuh ke tangan teman-temannya. Dia tahulah bagaimana sikap dan kelakuan teman-temannya. Setiap hari yang diinginkan hanya keluar belanja di mall, menghabiskan uang, hura-hura, minum di bar dan senang hang out bersama laki-laki manapun. Pokoknya cewek matrealistis abis.

Jadi, meskipun Monica gila dengan terong gede. Dia tidak mungkin menjual abangnya begitu saja. Apalagi keluarga Dorman bukan keluarga sembarangan. Keluarga mereka termasuk urutan keluarga juga pengusaha yang sukses di kalangan pebisnis.

"Hih! Seandainya saja malam ini abang lo mau gabung, Mon. Acaranya pasti akan lebih seru dan menarik. Gue bener-bener pengen lihat abang lo berbaur dengan kita-kita, Mon …," masih saja Siska mengharapkan durian runtuh atau bintang-bintang yang bertaburan di langit berjatuhan ke bumi.

"Udah udah nggak usah ngebahas abang gue terus, mending kita gabung sama yang lain, kayaknya di pinggir kolam suasananya makin panas itu," kode keras Monica menaikan kedua alisnya agar Siska maupun Rara mengakhiri perbincangan tentang abangnya, Logan.

Siska dan Rara mengalihkan pandangan pada kolam renang, secara spontan mereka tertuju ke sana. Dan benar saja suasana di pinggir kolam Memang benar-benar panas. Mereka para pasang laki-laki dan perempuan yang memakai bikini juga laki-laki dengan Boxer sedang melakukan pertunjukan saling membelit lidah atau meremas squishy dan empuk juga saling mendekat manja di dalam air.

"Sayang!" suara seorang laki-laki menghampiri Monica dan menggandeng pinggangnya.

"Albert, kamu sudah datang?" Reflek Monica bergelendot manja di dada laki-laki yang dipanggil Albert tadi.

"Iya, Honey, Aku kangen nih. Kamu nggak mau kasih aku hidangan pembuka," jelas Monica tahu apa yang sedang diinginkan Albert saat ini. Dia juga tidak munafik, Monica juga menunggu hal itu sejak tadi.

"Tunggu sebentar lagi ya, Beb, nggak enak nih sama yang lain. Kita gabung 5 atau 10 menit lagi, ya!" Albert sedang meremas bokong kenyal Monica. Dia sudah terlihat tidak sabar.

"Hmmm, yes, Honey, everything you want I am giving to you. Tapi, jangan lama-lama ya. Aku udah kangen berat nih." Itupun kode keras dari Albert kalau dia sebenarnya sudah tidak tahan untuk berduaan dengan Monica. Tapi acara malam ini meskipun bukan party spesial. Tetap saja Albert harus menghormati para teman-teman Monica yang sudah hadir.

"Iya, Beb, aku tahu kok, lagian ini kan sudah menjelang pagi. Kamu mau tunggu di kamar aku dulu? Nanti aku menyusul sebentar lagi. Soalnya di sini suasana sudah semakin panas," bisik Monica yang benar-benar melihat suasana pesta sudah mulai berubah sedikit sepi. Ia tahu kelakuan gila para teman kampusnya jika sedang melakukan party, ujung-ujungnya pasti hanya akan berakhir dengan urusan masing-masing.

Tentu saja urusan itu adalah urusan kenikmatan yang tiada tara yang bisa membuat mereka terbang ke langit ketujuh. Para teman Monica sudah saling memojok atau mencari tempat untuk bisa melakukan hal bebas lebih dari sekedar saling membelit bibir atau meremas squishy.

Kehidupan keluarga Mason, tepatnya Logan dan Monica Mason itu seperti belahan dua koin yang berbeda. Monica yang senang dengan pesta dan hura-hura sedangkan Logan tergolong laki-laki dingin dengan sikap tegas juga arogan. Bahkan wanita tidak berani mengganggu untuk hal-hal sepele.

Kehidupan bebas keluarga Mason tidak terlepas karena orang tua mereka tidak tinggal secara bersama. Monica memilih tinggal bersama dengan abangnya, Logan karena dia merasa bisa bebas tanpa adanya aturan dari orang tua.

Lagi-lagi bukan Logan membiarkan adiknya. Tapi, dia merasa kehidupan Monica dengan dirinya berbeda. Logan tidak ingin ikut campur, yang penting Monica masih berjalan sesuai dengan aturan. Tentu saja warning besar dari keluarga Mason adalah jangan sampai keluarganya terlibat skandal seperti barang-barang haram atau masuk ke dalam penjara.

Monica merasakan tangan Albert makin aktif di bokongnya, "Aku nggak mau menunggu sendirian di kamar kamu, honey. Aku maunya kita berdua masuk secara bersama-sama," suara manja dan serak Albert berbisik di telinga Monica.

Sebenarnya Albert bukan kekasih Monica. Dia hanya salah satu koleksi laki-laki yang akan digunakan Monica untuk melampiaskan segala hasratnya tentang terong gedong.

"Iya iya, yuk sekarang kita pergi!" Monica menarik tangan Albert untuk ikut bersamanya. Monica melihat panggung yang dibuatnya sudah benar-benar sepi, dengan para teman juga pasangan yang entah ke mana mereka mencari tempat yang cocok untuk melampiaskan semua hasrat mereka.

Namun, baru beberapa langkah ke sudut lorong. Albert sudah mendorong tubuh Monica ke tembok. Albert sepertinya sudah tidak tahan lagi. Dia segera menyerang bibir Monica nan sensual.

"Emmmm aah!" Monica mengerang saat Albert membabi buta menyerang bibir juga meremas squishy miliknya. Tangan Albert sudah menyusup ke balik gaun seksi juga pendek milik Monica. Tentu saja Monica hanya mengenakan kain penghalang yang mudah untuk digeser. Jadi kain penghalang yang digunakan tidak perlu repot-repot untuk diturunkan oleh Albert.

"Dasar kucing liar. Kau benar-benar sudah menunggu dan menggodaku dengan yang ini," tangan Albert sedang mengelus belahan bibir bawah milik Monica. Pasti dengan cepat bibir kenikmatan itu berubah berlendir dan basah.

"Tentu saja! Memangnya ada hal lain yang aku inginkan kalau sedang berduaan dengan kamu, Albert. Kamu cukup memberikan itu padaku dan setelah itu kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu inginkan selama 1 bulan, bukan?" Kode keras untuk Albert. Albert tahu siapapun laki-laki yang berhasil mengajak tidur Monica dan juga bisa membuatnya senang, apapun keinginan laki-laki itu dalam satu bulan akan dituruti oleh Monica.

Sebenarnya Monica pun sama seperti Logan, abangnya. Dia tidak tergerak oleh yang namanya cinta. Mungkin dia juga tidak percaya pada cinta. Tapi, cara pergaulan Monica sudah terlebih dulu menikmati terong gedong seseorang dan bebes. Jadi, untuk perasaan cinta atau apapun itu Monica tidak akan percaya. Dia sepertinya telah kecewa pada suatu peristiwa. Yang membuat Monica berubah hingga menjadi sosok wanita yang hanya menyukai terong gede saja.

Aslinya, baik Logan maupun Monica adiknya, mereka berdua sebenarnya kurang kasih sayang. Orang tua mereka terlalu sibuk untuk mengembangkan bisnis dengan para kolega dan membebaskan apapun yang dilakukan oleh Luke maupun Monica.

Awalnya dulu, Monica hanya gadis polos yang tidak suka berpesta atau keluyuran tidak jelas saat bersama dengan teman-teman kampusnya. Ada suatu momen yang menjadi background sehingga Monica berubah drastis seperti itu. Di balik keluarga terhormat, tentu saja masih ada satu nilai cacat bagi keluarga Mosan yaitu pergaulan bebas dari Monica dan sikap dingin sedingin Salju dari Logan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel