Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Aku Menjijikan

"Ahh akhirnya kau sadar juga, aku kira kau tidak akan bangun karena kakaku yang membawamu, kau tahu aku sangat merindukanmu dan sedih ketika kau terbaring di atas ranjang itu Alice huhu...." ucap pria itu mengungkapkan perasaanya kepada Alice yang baru saja bangun dengan ungkapan perasaan isi hatinya

"Hei ada apa?!" nada suara itu nampak memelan dan melembut ketika Alice acuh kepadanya,pria itu berjalan menghampirinya

Alice masih menoleh ke arah lain. "Alice aku di sini kau mencariku ke mana sih?" akhirnya laki laki itu menangkup wajah Alice dan menatap manik matanya lekat lekat

"Marel aku mohon lepaskan...." pinta Alice, Marel pun nampak menurut begitu saja dan melepaskan lengannya

"Ada apa Alice? Kau sedang mengalami masalah?" tanya Marel dan mulai mendekatkan wajahnya

"JANGAN DEKATI AKU MAREL! AKU MENJIJIKAN ! JAUHI AKU !" teriak Alice histeris dan mulai menangis ketika mengingat kejadian kemarin malam yang sungguh membuat Alice benci dan jijik terhadap dirinya sendiri

"Hei tenanglah, kakaku sudah membawamu bahkan kemarin ia juga sempat berkaca kaca ketika melihatmu terbaring menyedihkan dengan selang infus di sana sini, jadi kau tidak perlu khawatir, keluarga Carlisle sekarang ada di pihakmu oke?" ucap Marel berusaha menenangkan Alice dan mengelus tangan Alice halus

Oh ya Tuhan, andaikan di muka bumi ini kau menciptakan makhluk seperti Marel begitu banyak mungkin akan dengan mudah mendapatkan jelmaan sosok dari Marel, namun sayangnya, Marel hanya ada satu di dunia dan tidak akan ada duanya.

"Tapi Marel aku....kau juga sudah mendengar semuanya..." air mata Alice mulai berlinang kembali

Marel yang melihat kondisi ini lantas tidak di sia siakan olehnya, ia menangkup wajah alice yang kecil dan mengusap air matanya menggunakan ibu jarinya "Cup...cup..cup.. . aku tidak mendengar apa apa kok Alice beneran deh!" Marel menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya pertanda bahwa ia tidak mendengarkan apapun

"Tapi aku tidak berbohong ketika suaramu sangat mengalun merdu, bagaimana alice kalau kita bermain? Hehe?" nah... nah...nah kesangean Marel mulai kumat kembali.

Marel memperlihatkan deretan gigi kelincinya dengan polos dan itu membuat Alice semakin menangis terisak

"Maksudku bermain di taman kami Alice, rumah kami memiliki taman yang ada di belakang dan di depan rumah dan aku ingin mendengar suaramu yang mengalun merdu, begitu... bukan melakukan hal aneh aneh Alice, tenang saja aku akan melindungimu bukan untuk merusakmu Alice." ucap Marel dari lubuk hati yang paling dalam dan itu makin membuat Alice menangis semakin keras dan terisak

"Oh astaga apa perkataanku menjijikan?" Marel nampak panik karena dia yang berniat untuk membuat Alice tersenyum malah membuatnya menangis

Ceklek, pintu terbuka dan menampakan sekumpulan sosok makhluk legendaris yaitu keluarga Carlisle lengkap dengan ibu dan kepala keluarga Carlisle

Mereka nampak panik melihat Alice yang sedang menangis dan menghampiri Alice yang sedang menyembunyikan wajahnya di balik kedua telapak tangannya

"Oh ya Tuhan! Apa yang kau lakukan Marel? Kau memang pria brengsek!" hardik William kepada Marel yang membuat Marel terkejut

Bam ! satu bom menyambar Marel

"Kau membuat gadis ini menangis untuk kedua kalinya, kau memang pria kurang ajar kak!" caci Irina

Bam ! dua bom kini menghantam Marel

"Ketika melihat wanita menangis itu segera hibur dia ! bukannya di diamkan!" kini Cyintia ikut menghardik Marel yang tidak tahu apa apa

Bam! kini tiga bom atom telah menghantam Marel

"Kenapa kalian memojokanku hah?! Bahkan aku pun sendiri tak tahu dia menangis karena apa....." ucap Marel mulai frustasi dan menangisi dirinya sendiri.

•••

Sementara itu di tempat lain.....

Nampak seorang wanita yang nampaknya sedang berpikir keras memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi, terlihat dari rambut pirangnya yang berantakan dan raut wajah yang seakan akan menahan emosi dan amarah, rahang wanita itu mengeras dan tangannya mengepal kuat

"Sudah kubilang kau lakukan saja secepatnya! Jangan bermain dulu dengannya, jadi aku bisa memotretnya dan menyebarkan fotonya jadi aku bisa mengambil semua harta warisan keluarga Allecia sialan ini dasar kau bodoh James! Kau bodoh tch!" teriak Niki penuh emosi sambil menunjuk nunjuk James yang sedang duduk santai di sofa

Wanita itu mengacak rambutnya, keadaan di sekelilingnya sudah sangat berantakan ketika mendapatkan kenyataan bahwa Alice telah kabur dan melarikan diri dari cengkramannya, banyak barang pecah di sana-sini dan sekarang rumah itu sangat kotor dan bau karena tidak ada yang sudi membersihkan rumah mereka sendiri, rahang wanita itu kembali mengeras, urat di lehernya mulai terlihat menonjol

"Ibu lagi! Bukannya menahannya malah membiarkannya pergi sudah tahu pakaiannya seperti itu tapi kau masih saja menatapnya bukan menangkapnya!" suara Niki meninggi ketika mengingat hal menjengkelkan itu lagi

"Sudah tahu kita sedang krisis uang, makanya aku berniat mencemarkan nama baiknya untuk mengganti ahli waris warisan! Dan kalian malah tidak becus melakukan pekerjaan kalian!" teriak Niki kembali emosinya kini sudah membuncah

"Mana lagi si ayah brengsek itu! Aku menyuruhnya untuk menyiapkan mobil untuk mengejar Alice tapi dia malah menghilang !" Niki sudah tidak kuat menahan amarah sampai akhirnya ia hendak memecahkan vas bunga yang ada di hadapannya, namun dengan cepat James menahan tangan Niki

"Tenanglah, kemarin aku sempat mengejar Alice menggunakan mobilku, namun pencahayaan di jalanan sangat minim jadi aku tidak dapat menemukannya... tapi ketika itu aku melihat seorang pria menggendong seorang gadis yang tak sadarkan diri dan memasukannya ke dalam mobilnya yang terparkir di piggir jalanan" jelas James menjelaskan kejadian pada malam di mana ia sedang mencari Alice di tengah gelapnya jalanan

"Penjelasanmu sungguh tidak bermanfaat James!" ketus Niki yang membuat James menghela nafas panjang

"Awalnya aku berpikir itu hanya wanita atau pacarnya yang pingsan di pinggir jalan akibat bertengkar,semalaman aku memikirkan hal itu....." kalimat James menggantung membuat Niki dan ibunya menunggu penjelasan James selanjutnya

"Tapi nampaknya wanita itu adalah Alice karena wanita itu masih menggunakan seragam sekolah, dan laki laki yang menggendong Alice itu nampaknya dari golongan orang kaya, terlihat dari mobil sport miliknya yang mewah."

"Jadi maksudmu Alice di bawa oleh seorang pria kaya raya?" tanya ibunya Niki

"Ya benar sekali, bagaimana kalau kita memanfaatkan dia saja untuk memorot harta pria itu? Jadi kita tidak perlu bersusah payah memperjuangkan harta warisan yang bahkan sangat mustahil untuk di rubah? Dan sudah bersifat mutlak hanya Alice yang memilikinya." usul James yang diikuti anggukan oleh Niki dan Ibunya

"Tapi bagaimana caranya agar kita dapat memorot harta pria itu melalui Alice?" tanya niki menatap tajam James

"Aku punya rencana!"

•••

LOVE NYA JANGAN LUPAAAAA SAN DAN FOLLOW TENTU SAJA~

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel