Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Penyesalan Mark

Bab 10 Penyesalan Mark

Silsilah keluarga Carlisle merupakan sebuah keluarga bangsawan yang sudah ada dari 500 tahun yang lalu, keluarga ini bukan keluarga biasa meskipun mereka terlihat seperti manusia biasa tapi di dalam tubuh mereka mengalir kekuatan yang sungguh di luar akal manusia, atau bahkan ada salah satu anggota keluarganya yang memang termasuk ke dalam mitos yunani, contohnya saja william dan ayahnya yang memang merupakan seorang werewolf yang paling berkuasa, tapi saudara saudara yang lainnya mempunyai kekuatan berbeda.

Begitupun dengan Mark, Marel,dan Irina mereka terlahir layaknya manusia awam pada umunya namun mereka memiliki kekuatan ayahnya, karena ibunya adalah seorang manusia sehingga kekuatan mereka hanya memiliki setengah setengah dan terbagi bagi

Mark adalah seorang werewolf itu sebabnya ia sering pergi berburu ke hutan dan berlatih dengan ayahnya, Namun Marel dan Irina merupakan seorang demon atau iblis yang memiliki kekuatan luar biasa itulah sebabnya mereka terlihat bisa melakukan apa saja yang manusia tidak bisa

Dan masing masing dari mereka mempunyai kedua jiwa, jika Mark mempunyai Luc sebagai jiwa wolf nya maka Marel memiliki Max sebagai jiwa demonnya dan begitupun Irina yang dinamainya'Tara'

Tapi Mark terlahir berbeda dengan kedua saudaranya, jika kedua saudaranya bebas memilih siapa saja yang menjadi mate nya, namun Mark tidak bisa, mate nya sudah di tentukan oleh Moongodnes salah satu cirinya adalah bisa merasakan rasa sakit yang di rasakan oleh mate nya dan mencium aroma yang sangat memabukan, sungguh luar biasa

Namun, kejadian 2 tahun silam yang menewaskan seorang gadis cantik di kastil kerajaan keluarga Carlisle di karenakan tuduhan melukai pangeran dan dihukum gantung yang merupakan wanita yang di sukai oleh Mark, yaitu Tania, membuat Mark berubah drastis, namun kekuatannya bertambah kali lipat dibanding anak dari adik-adik ayahnya.

•••

Dan kali ini terlihat dua orang pemuda yang saling meninju satu sama lain, yang satu karena egonya dan yang satu lagi karena rasa muak dan marah

Masing masing dari mereka menggunakan kekuatan terkuatnya untuk bisa menghancurkan lawan, oh tidak hanya demi satu orang wanita kakak-beradik ini rela membunuh satu sama lain

Dan ketika mereka hendak menyerang satu sama lain, tiba tiba ada seseorang yang memeluk Marel dari belakang, suhu tubuh gadis ini terasa menenangkan bagi Marel

"Aku mohon Marel hentikanlah kesalahpahaman ini, Mark sebenarnya tadi hanya ingin melatihku berenang dan dia tidak sengaja menceburkan aku di kolam yang dalam.." ucap Alice berbohong karena ia tahu biang dari permasalahan ini adalah Mark yang sengaja menceburkannya ke kolam,jadi ia harus berbohong agar mereka tidak saling berkelahi

"Bahkan tadi Mark sempat menggendongku sebelum dia melatihku berenang sebenarnya Mark tidak salah Marel, akulah yang salah karena aku telah mengajaknya untuk melatihku Marel, jadi aku mohon hentikan...." pinta Alice yang semakin memeluk tubuh basah Marel dari belakang

Ketika Alice tersadar, ia melihat Mark dan Marel yang sedang berselisih satu sama lain dan saling meninju wajah, dan ia berfikir jika bukan karena dirinya Marel tidak mungkin menyerang Mark karena rasa over protektif Marel terhadapnya jadi ia bisa menebak kalau Marel lah yang menyerang duluan dan ketika ia memapah tubuh Mark ketika di taman di lantai kedua di balik jendela, ia bisa melihat Marel yang tengah menatapnya, jadi tidaklah sulit Marel dapat menyelamatkan dirinya.

"Kau lihat? Dia bahkan membohongiku hanya untuk membelamu kak! Dia tidak ingin kau terluka! Lalu apa yang kau lakukan terhadapnya? Menghilangkan nyawanya? yang jelas wanita ini tak tahu apa apa tentang Tania! Aku tahu sebenarnya Alice mempunyai rasa terhadapmu bukan terhadapku kak ! aku mengetahui itu ketika aku berusaha membaca pikirannya!" Jelas Marel lewat telepatinya terhadap kakaknya yang mampu membuat Mark terdiam dan tersadar

Marel memutuskan mindlink atau telepati terhadap kakaknya dan berbalik untuk mendekap Alice yang saat itu sedang menangis terisak

"Tenanglah aku tidak akan meninju kakaku lagi setelah mendengar penjelasanmu Alice.." ucap Marel lembut menenangkan dan mengelus punggung Alice

"Aku akan membawamu ke kamarmu." kata Marel sambil menggendong Alice menuju ke rumah samping kanan, dimana kamar Alice berada

Dan Mark yang mendengar pernyataan dari adiknya itu, tiba tiba hatinya tersentuh rasa hangat,khawatir dan rasa penyesalan yang telah ia lakukan dan ia pun bertanya tanya, kenapa gadis ini bisa menyukainya? Padal perlakuannya terhadap Alice sangat kasar dan menyakitkan tapi gadis ini masih menyukainya. Mark mengacak rambutnya frustasi

"Oh godness apa yang telah aku lakukan terhadapnya?" ucap Mark yang merasa bersalah terhadapnya dan duduk lemas dengan rasa penyesalan yang teramat sangat dan itu sudah terlambat.

•••

Kejadian di kolam renang tempo hari yang membuat Alice sakit bahkan hingga demam tinggi, menambah rasa penyesalan Mark terhadapnya dan ketika ia ingin menjenguk Alice di kamarnya pasti saja selalu ada Marel dan Irina yang menghalangi serta menahannya karena khawatir kakaknya ini melakukan hal diluar dugaan lagi. Tapi Cyintia selalu mengajak Mark masuk, namun dengan keras Marel dan Irina selalu menolak.

Sudah tiga hari demam Alice tak kunjung turun, Mungkin ini adalah efek Syok karena melihat nyawanya hampir melayang di depan matanya sendiri dan mungkin efek depresi juga oleh pembully an Alice tempo hari

"Bagaimana ini Will demamnya tidak mau turun malah semakin tinggi." ucap Lancer,dokter pribadi William yang telah mengecek keadaan Alice

"Apa yang terjadi jika demamnya tidak turun?" tanya Will mulai khawatir

"Kenapa kau begitu khawatir Will? Haha setahuku kau tidak akan peduli begitu saja terhadap orang asing." ketus Lancer yang sedang meracik obat

"Gadis ini istimewa, bahkan dalam sehari dia bisa langung memikat hati kedua putraku." ungkap Will yang di susul kekehan Lancer

"Tapi bukankah Marel memang seperti itu dan aku tidak pernah mendengar Mark tertarik terhadap wanita." sambung Lancer yang sedang sibuk dengan racikan obat herbal miliknya

"Nah karena gadis ini, Marel sudah benar benar ingat dosanya akan mempermainkan wanita dan Mark benar benar menggendong gadis itu, dalam seumur hidupnya ia tidak pernah menggendong seorangpun kecuali ibunya tapi sekarang dia sudah berubah...." ungkap William yang membuat Lancer terkekeh sekaligus menutup obrolan mereka.

•••

Hari ini tepat jam 3 sore, Mark memilih pulang lebih dahulu karena hari ini ia kosong tidak ada jadwal les sementara itu Marel memiliki les berkuda dan Irina memiliki les bahasa, sehingga kemungkinan mereka pulang dari tempat les adalah malam hari dan hal ini tak di sia siakan oleh Mark karena sudah empat hari ini Mark tidak di perbolehkan menjenguk Alice yang terbaring dengan lemah di atas ranjang.

Setelah sampai rumah, Mark sesegera mungkin mengganti baju dan menghampiri kamar Alice dengan diam diam khawatir akan ada penjaga Marel dan Irina yang menemukannya

Namun, ketika ia sudah sampai di depan pintu kamar Alice nampaknya penjaga suruhan Marel dan Irina tidak ada satupun yang berarti mereka sedang beristirahat, Mark membuka pintu dengan hati hati dan betapa ia terkejutnya mendapati Cyintia yang tengah mengompres Alice yang terlihat kepanasan

"Kau sudah pulang? Sini.." Cyintia mengibaskan tangannya, Mark menurut begitu saja

"Kau gantikan ibu, ibu lapar.. sudah hampir satu jam ibu diam di sini." Ucap Cyintia dan memberikan lap basah yang telah di peras ke dalam genggaman Mark

"Ibu pergi dulu ya! Jaga dia Mark! Awas jika kau melakukan hal yang seperti di kolam renang lagi! Aku akan membunuhmu jika kau melakukannya!" ancam Cyintia yang kemudian menghilang dari balik pintu

Mark menghembuskan nafasnya dan menarik kursi yang berada di pinggir ranjang Alice, kemudian ia menaruh kompres itu di atas dahi Alice,ia memegang dahi Alice dan merasa bersalah ketika demamnya tidak kunjung turun

Mark kemudian duduk, mengelus lengan Alice yang panas dan meminta maaf berkali kali dengan wajahnya yang terlihat memerah ikut merasakan panas yang alice rasakan,Mark menatap wajah Alice yang terlihat sangat pucat dan kering sungguh ia merasa kasihan akan hal ini, jika bisa di tukar posisi, lebih baik dia saja yang mengalami hal ini daripada gadis polos ini, batin Mark dalam hati

"ibu.." racau Alice yang mungkin ini efek ketika tubuh terasa sangat panas

"sshhh aku di sini" ucap Mark mengelus dahi Alice

"ibu.." racaunya lagi, Mark masih mengusap rambut Alice lembut, berusaha menenangkannya

"Ibu aku ingin Mark tahu bahwa aku menyukainya...." itulah kalimat terakhir yang Alice ucapkan sebelum akhirnya ia benar benar tertidur dengan tenang

Mark yang mendengar semuanya hanya bisa menahan rasa sesal dan berusaha untuk tidak menangis, karena sungguh wanita ini telah menyengat hatinya.

•••

moongodnes adalah Tuhan atau dewi bagi kaum Werewolf, mereka percaya jika Takdir hidup, Mate dan kematian sudah di tentukan oleh moongodnes.

Mindlink adalah Salah satu kemampuan werewolf khususnya bangsa Immortal untuk melakukan komunikasi melalui pikiran tanpa harus berbicara

•••

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel