Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Kecupan Pertama yang romantis

Baek Hyeon Mengundang Chun Hee ke acara sunset party di Indonesia. Ia buat di cloude lounge (rooftop) Jakarta. Sebuah restoran romantis di Tower Plaza Jakarta di lantai 49. Ia bisa melihat sunset yang bagus view-nya.

Menunya yang pasti diatas 100 ribu. Ia pesan steak Wagyu. Ya walau rasanya standard makanannya tapi karena pemandangannya yang bagus, membuat pengunjung betah berlama lama.

"Chun Hee aku mau ngomong sesuatu"

Chun Hee merasa gemetar. Tidak biasanya Baek Hyeon selembut itu.

"Hei kamu kenapa ngomong seperti itu"

"Tunggu lah, gadis arogan, aku Khan belum ngomong"

Chun Hee agak kegeeran.

"Aku mau ngomong sesuatu"

"Degg" jantung Chun Hee berdegup kencang. Mungkinkah Baek Hyeon akan mengungkapkan perasaan kepadanya.

"Aku sebenarnya ...."

"Plak"

Chun Hee menampar Baek Hyeon.

"mwohae, wae nal ttaelyeo"

(Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu menampar aku)

"Aku kirain nyamuk"

Chun Hee sengaja melakukannya. Ia gak mau perasaannya berdegup kencang.

"Please please jangan katakan itu"

Batin Chun Hee bergejolak.

"Aku sebenarnya...."

"Hei lihat pemandangannya bagus ..."

Chun Hee mengalihkan perhatian Chun Hee.

"Hei bisa gak, kamu diam sebentar, aku Khan belum selesai bicara. Dasar gadis arogan"

Chun Hee hanya tersenyum. Mengulas senyumnya yang paling manis.

"Gepp ..."

Tangan Baek Hyeon memegang Chun Hee.

Dada Chun Hee berdegup kencang.

Baek Hyeon menggenggamnya lama.

Chun Hee merasa dag Dig dug.

"Kamu belum mandi ya"

Chun Hee menepis tangan Baek Hyeon.

"Apa, kirain mau ngomong apa?"

"Memangnya kamu menunggu aku ngomong apa"

"Hish kamu tuh. Ya mana saya tahu kamu mau ngomong apa"

"ya udah sini dulu"

Baek Hyeon menggandeng Chun Hee ketepian. Ia memeluk bahu Chun Hee.

"Gak salah lagi, laki laki ini menyukaiku" begitu pikir Chun Hee.

Tapi bukannya ngomong malah Baek Hyeon memandang pemandangan sunset yang begitu bagus.

Sampai sampai Chun Hee melambaikan tangannya didepan Baek Hyeon.

"Hei, kenapa kamu bengong aja?"

Baru Baek Hyeon balik menatap Chun Hee.

"Hehe Bagus pemandangannya"

"Cuma itu?"

Tiba tiba Baek Hyeon mengecup pipi Chun Hee.

Chun Hee merasa kaget dan terkesima.

Kecupan pertama dari seorang laki laki ia dapatkan.

Ia tersenyum. Dan hanya terdiam.

Tapi Baek Hyeon segera memecah kebisuan.

"Udah ah kita makan dulu"

Lelaki itu santai aja gak ngomong panjang lebar. Lebih banyak aksinya. Hal itu yang disukai Chun Hee. Bukan sekedar omong saja.

Hari hari berikutnya, Chun Hee jadi sering senyum senyum sendiri. Mengingat apa yang terjadi di Tower Plaza Jakarta.

Baek Hyeon perhatian dan tiba tiba ada kedatangan para pencari berita. Paparazi yang satu ini mewawancarai keberadaan Baek Hyeon.

"Hai apakah benar bahwa gosip yang beredar, bahwa anda punya kedekatan khusus dengan seorang mahasiswi kedokteran"

"Apa, darimana anda tahu?"

Pertanyaan menjebak itu seolah mengatakan bahwa memang benar adanya hubungan dengan seorang mahasiswi.

"Dari sumber yang bisa dipercaya"

Sementara itu, Chun Hee lagi melihat televisi kalau Baek Hyeon lagi diwawancara. Ia kaget dengan pertanyaan wartawan itu. Yang tentu itu adalah tentang dirinya.

Begitupun ditempat yang berbeda Larissa yang sebenarnya lagi mengejar Baek Hyeon juga kaget. Larissa yang tempo lalu kartu kreditnya dipakai Chun Hee berbelanja.

Baek Hyeon tak mau kedekatan dengan Chun Hee mendapat ekspos dari wartawan. Ia lebih memilih untuk menghindar.

Karena pembiaran itu infotainment menyimpulkan bahwa memang ada kedekatan khusus antara Baek Hyeon dengan mahasiswi kedokteran.

Larissa berusaha mencari tahu ke dewan pers, siapa yang dimaksud dengan mahasiswi kedokteran itu.

Dan setelah itu Chun Hee menelpon Baek Hyeon.

"Hai, kenapa wartawan itu bisa tahu kalau kita pernah bertemu"

"Saya justru menduga itu dari kamu"

"Bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu, Khan kamu sendiri yang bikin acara makan di Tower Plaza Jakarta"

"Iya juga sih"

"Terus aku harus jawab apa kalau nanti aku ditanyai wartawan"

"Ya bilang saja tidak ada hubungan apa apa"

"Terus menurut kamu, ciuman apa yang kamu berikan padaku di Tower Plaza itu?"

"Ya itu cuma ciuman persahabatan"

"Jadi menurut kamu seorang sahabat itu harus cuam cium"

"Jadi kamu sendiri menganggap itu ciuman apa"

"Hish lelaki ini, saya tanya malah balik nanya"

"Hayoo kamu suka aku Khan? kamu suka ciuman ku Khan"

"Idih Ge Er aja, mana ada aku suka ciuman itu"

Chun Hee berusaha menyembunyikan perasaannya.

"Oh jadi kamu gak suka ciuman itu"

"Dasar lelaki buaya"

"Apa kamu bilang .."

"Eh enggak hehe..."

"Tuuut"

Chun Hee menutup telponnya.

Rupanya Baek Hyeon hanya mempermainkan dirinya saja. Ia hanya menganggap biasa ciuman itu. Padahal memang ada perasaan lebih Baek Hyeon kepada Chun Hee.

Sementara Larissa ada di infotainment. Larissa ada infotainment sebagai ahli psikologi. Pembaca gerak tubuh. Padahal sebetulnya ia menyukai Baek Hyeon dan menyembunyikan hal itu pada publik. Padahal memang dari analisa itu, Baek Hyeon memang ada hubungan spesial dengan mahasiswi kedokteran. Hanya saja ia ingin agar publik mempercayai nya bahwa tidak ada hubungan spesial antara Baek Hyeon dengan mahasiswi kedokteran.

"Jadi menurut anda apakah ada hubungan spesial antara Baek Hyeon dengan seorang mahasiswi kedokteran itu?"

"Saya pastikan tidak ada hubungan apa apa antara Baek Hyeon dengan mahasiswi kedokteran itu" Larissa menjawabnya.

Chun Hee melihat wajah wanita itu. "Sok tau, Itu Khan cewek di supermarket itu kok dia ada disitu"

Sementara Baek Hyeon selalu menghindar dari wartawan ketika ditanya kedekatan dengan mahasiswi kedokteran itu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel