Bab 4 Chun Hee merasa kagum

Kali ini Chun Hee kelabakan. Belum lagi dipanggil bagian administrasi karena belum membayar uang kuliahnya.

Ia terus mengecek nama Baek Hyeon di internet.

Didapatnya nomor Baek Hyeon. Ia segera menelpon nya.

"Hallo ini siapa"

"Hei kamu ya, kenapa kamu memblokir kartumu, saya belum bayar uang kuliah"

"Apa sebanyak itu tagihan kamu belum bayar kuliah"

"Iya"

"Terus kamu pakai apa saja?"

"Kamu pikir biaya kuliah kedokteran itu sedikit?"

"Terus kamu pakai apa saja?"

"Ya itu semua aku pakai untuk keperluan penelitian dan lainnya"

"Iya iya iya, aku buka lagi. Ingat kamu harus lebih bijak lagi menggunakan uang"

"Iya iya ... pokoknya kamu baik dan ganteng"

Chun Hee keceplosan.

"Apa?"

"Sudah sudah cepat buka lagi kartunya, saya sudah dipanggil bagian administrasi"

"Iya iya cerewet"

Akhirnya mau tidak mau Baek Hyeon membuka lagi kartu yang dipegang Chun Hee.

Tapi ia membatasi penggunaan hingga 40 juta won atau 500 juta rupiah.

Tapi berikutnya Chun Hee merasa ada yang mengikutinya.

Lagi lagi ia melihat sepintas jinsil-ui yeong-ung si pahlawan super itu. Kali ini ia melihat dengan jelas didepannya si jinsil-ui yeong-ung menyelamatkan orang yang bunuh diri dan menangkapnya.

"Hei kamu orang aneh"

jinsil-ui yeong-ung melesat dan menghilang.

Sekarang dengan jelas kalau ia bukan orang biasa tapi pahlawan super.

Chun Hee segera membayar tagihan kuliahnya.

Sementara Larissa kaget, tagihan kartu kreditnya begitu besar. Setelah di cek ternyata tertera tanggal saat ia berbelanja.

"Sialan si cewek itu yang sudah menggunakan kartuku. Karena begitu banyak belanjaanku"

Namun disitu ia tidak bisa menuntutnya.

Chun Hee dipanggil oleh seorang ketua jurusan. Ada pertukaran pelajar berprestasi antar negara. Dan kemungkinan juga pekerjaan.

"Hei Chun Hee, kamu saya panggil karena Universitas sedang mengerjakan kerjasama dengan Asian Development Bank, untuk ditempatkan di negara negara Asia. Dan kamu sudah terpilih"

"Oh ya pak, dikirim kemana?"

"Setelah Thailand, kamu dikirim ke Indonesia"

Chun Hee berpikir keras. Tapi mungkin ini kesempatan nya agar bisa terkenal dan menambah penghasilan.

Akhirnya diadakan konferensi pers.

Chun Hee diundang televisi.

Baek Hyeon kaget. Ketika ia melihat di televisi. Di kantor barunya di Jeonju.

Ia resmi sudah menjadi CEO.

Ayahnya Suh Hoon sudah merasa puas atas kinerjanya.

Namun perhatiannya tertuju pada Chun Hee. Gadis arogan itu sudah mencuri hatinya.

Kemudian Baek Hyeon menelpon Chun Hee.

"Jadi kamu sudah sukses sekarang"

"Kok kamu tahu"

"Itu tadi kamu di televisi"

"Hihi, itu juga berkat kamu"

"Kok berkat aku?"

"Aku minta maaf sebelumnya, uang kamu aku pakai untuk penelitian dan aku berhasil terpilih dan menjadi juara dunia teknologi kedokteran"

"Wow kamu pintar sekali"

"Ah tidak juga, kamu yang pintar, kamu ternyata CEO di perusahaan besar"

"Darimana kamu tahu"

"Saya melihat profile kamu di internet"

"Ah biasa saja. Itu semua kerja ayahku, aku hanya diwarisi saja"

"Iya tapi kamu hebat"

"Terimakasih gadis arogan"

"Kenapa kamu masih memanggil aku arogan?"

"Habis kamu lucu"

Chun Hee merasa tersanjung atas pujian Baek Hyeon.

Mereka sering berwhatsapp dan semakin dekat. Walau jarak memisahkan. Chun Hee sudah dikirim ke Thailand dan Indonesia. Masing masing 6 bulan lamanya.

Namun ada kejutan yang diberikan Baek Hyeon. Ia menyusul ke Indonesia. Untuk CEO seukuran dia, mudah sekali menemukan Chun Hee.

"Hai gadis arogan"

"Hei Baek Hyeon, mengapa kamu ada disini?"

"Aku menyusul kamu"

"Ih kamu jahat, setidaknya kamu kabarin aku. Biar aku siap siap"

"Siap siap apa?"

Baek Hyeon merasa Ge Er.

"Ah kamu pasti Ge Er nantinya"

"Ah sudahlah"

Chun Hee mencuri pandang. Sebetulnya ia mengagumi Baek Hyeon. Namun lagi lagi Baek Hyeon jaim. Untuk seorang yang punya segalanya ia terlalu sempurna. Hingga Chun Hee merasa terpesona dengan kemapanan Baek Hyeon.

Hingga akhirnya Chun Hee ketemuan dengan Baek Hyeon lagi. Mereka jadi sering ketemu.

Baek Hyeon mengundangnya diacara dinner party. Dinner party yang romantis.