Bab 3 Chun Hee Gadis Arogan
"Gimana dok ibu saya"
"Kamu Khan mahasiswa terbaik, maka apa kesimpulan kamu"
"Kesimpulanku bahwa ia baik baik saja dan sudah bisa pulang Minggu depan. Kondisi kakinya juga hanya mengalami keretakan kecil dan akan seminggu bisa pulih kembali"
"Nah itu kamu tahu, ya sudah rawat ibu kamu, jangan lupa minum obatnya"
"Baik dok"
Baek Hyeon juga menguping pembicaraan mereka, Chun Hee dan dosennya.
Dr Oon Kwee Yin berlalu.
"Oh jadi benar Khan ibu kamu sudah baikan, kenapa kamu tadi hendak memeras saya?"
Baek Hyeon merasa kalau Chun Hee hanya menakut nakutinya. Buktinya pembicaraan tadi sebenarnya Chun Hee tahu kalau ibunya baik baik saja.
"Itu biar kamu bertanggung jawab. Apakah kamu tidak diajarkan bertanggung jawab oleh orang tua kamu"
"Hush jangan ngomongin orang tua aku"
Baek Hyeon mengangkat tangannya, hendak menampar Chun Hee. Karena dia menyebut nyebut orang tuanya.
"Sekarang kamu mau menampar seorang perempuan, sudah salah, kamu masih mau menyakiti perempuan"
"Hish dasar. Ya sudah aku sudah tidak diperlukan lagi disini"
"Enak saja, jadi siapa yang akan membayar semua ini"
"Masa dokter sepintar kamu tidak tahu, ini Khan simbol bahwa apapun sudah dibayar"
Baek Hyeon memberikan kode di bangsal ibunya bahwa semua pembayaran sudah otomatis terbayarkan.
Memang ada kode tertentu dari rumah sakit. Tapi kode itu biasanya dipunyai oleh orang berada.
"Jadi jika ibu kamu check up maka itu juga akan otomatis terbayarkan, tapi ini hanya berlaku sebulan"
"Terus bagaimana nasib ibu saya, dia jadi gak bisa kerja dan gak bisa dapet uang"
"Oh soal itu, pakai ini, kartu ini bisa buat kamu bayarkan di universitas kamu. Tapi ingat hanya untuk universitas kamu saja"
"apa jadi menurut kamu, ibuku hanya menafkahi dan membayar uang kuliah kami, bagaimana dengan makan kami"
"Hissshh kamu cerewet dan perhitungan, harusnya gadis sepintar kamu yang kerja, bukan ibu kamu"
"Ya sudah, kamu boleh pakai kartu itu untuk apapun kebutuhan ibu kamu dan kamu. Kamu puas?"
"Hehe iya iya terimakasih"
"Hemmmz ya sudah aku pergi dulu ya, dasar gadis arogan"
Baek Hyeon berlalu. Bagaimanapun ia tak mungkin berlama lama disitu. Dia harus secepatnya ke jeonju. Dari Incheon ke Jeonju. Ia menuju Seoul terlebih dahulu. Naik subway ke Jeonju. Sebenarnya ia bisa menggunakan mobilnya. Tapi ia khawatir kecelakaan lagi kabut begitu tebal. Makanya ia pakai subway train saja.
Chun Hee merasa senang ibunya sudah boleh pulang. Dan kehidupannya selama sebulan terjamin. Ia dikasih kartu yang bisa ia gunakan untuk keperluan nya.
Ia tak menyia nyiakan kesempatan itu. Ia kuras uang yang ada di kartu itu. Tak tanggung tanggung ia kuras hingga kebutuhan setahun.
Baek Hyeon merasa kaget tagihan kartu itu begitu besar. Mana ia tidak tahu nomor gadis itu. Tapi ia sudah menghubungi call center agar bisa dipakai selama sebulan.
"Chun Hee, dari mana kamu dapatkan uang itu. Kamu beli ini dan itu"
"Sudah, ibu gak usah khawatir, ibu gak usah kerja lagi selama setahun ya. Istirahat saja"
Tapi Aera curiga dan khawatir Chun Hee memeras Baek Hyeon. Karena siapa lagi kalau bukan Baek Hyeon yang memberikan uang itu.
Namun Baek Hyeon pintar, ia menutup langsung kartu itu.
Dan alangkah malunya ketika Chun Hee belanja di supermarket sudah seabrek abrek dia belanja ternyata kartunya tidak bisa digunakan lagi. Mana petugas supermarket sudah menscan semua barangnya dan semua pembeli sudah antri dibelakangnya tapi ternyata kartu Chun Hee tidak bisa digunakan. Karena Baek Hyeon sudah menutup kartunya.
"Coba ulangi lagi"
Tiga kali petugas itu mengulangi men scan kartunya. Namun tidak bisa digunakan.
"Gimana sih, kamu miskin saja begitu sombong belanja sebanyak itu tapi gak bisa bayar" Tepat dibelakang Chun Hee, Larissa menyindir Chun Hee.
"Iya ... huh dasar" teriak yang lain.
Chun Hee merasa malu. Tapi untunglah dibelakang ada jinsil-ui yeong-ung. Dia membentikkan jarinya dan menjatuhkan sebuah kartu baru yang bisa dipakai. Ia ambil dari orang yang mengumpat Chun Hee dan menyulapnya menjadi kartu miliknya. Dengan merubah warnanya seperti milik Chun Hee.
"Itu kartu kamu dibawah"
Tukas jinsil-ui yeong-ung. Ia menukar kartu Chun Hee dengan Larissa yang dibelakang Chun Hee yang ngatain Chun Hee gadis miskin.
Chun Hee merasa itu bukan kartunya tapi ia mengambilnya. Tapi seketika kartunya berubah seperti kartu dari Baek Hyeon
"Coba pakai kartu ini"
Si petugas agak kesal tapi menscan ulang. Dan benar saja kartu itu bisa digunakan.
Dan Chun Hee terselamatkan. Kemudian ia balik mengomel ke Larissa.
"Lihat aku bisa bayar semuanya, aku hanya lupa memberikan kartuku"
Larissa agak terkejut, Chun Hee gadis terlihat miskin itu bisa membayar semua belanjaannya.
"Sekarang aku mau lihat, apa kamu bis bayar belanjaan kamu"
Larissa juga yang belanja seabrek abrek mulai memberikan belanjaannya untuk di scan petugas kasir supermarket.
Chun Hee tidak lantas pulang.
Ia menunggu apakah gadis itu bisa bayar.
"Tentulah aku bisa bayar"
Tukas Larissa. Ia memberikan kartunya yang sebenarnya kartu Chun Hee yang sudah disulap jinsil-ui yeong-ung.
Dengan angkuh Larissa memberikan kartu itu.
"Maap ini juga gak bisa digunakan"
Kata petugas kasir.
"Ah masa, coba ulangi"
Larissa mulai panik.
"Iya tidak bisa digunakan"
Ulangi petugas.
"Tuh siapa yang gadis miskin hahaha"
Chun Hee balik ngetawain gadis itu.
Larissa kesal kenapa kartunya tidak bisa digunakan untuk membayar.
Chun Hee balik angkuh.
"Makanya jangan sok, nih pakai kartu saya"
Dengan muka jutek Chun Hee memberikan kartunya.
Discanlah kartu miliknya dan bisa membayar.
Chun Hee merasa kegirangan.
Tapi dia melihat struknya ternyata itu milik kartu Larissa. Sedang struk kartu Baek Hyeon tertulis decline.
"Kamu Khan Larissa?"
"Kok kamu tahu namaku"
"Aku tahulah kamu gadis miskin"
Dan ia pura pura melihat nametag Larissa.
Larissa malah dikatain oleh orang yang antri dibelakangnya.
"Ternyata kamu yang gadis miskin"
"Iya ... iya" teriak yang lain.
Chun Hee merasa ada yang gak beres dengan jinsil-ui yeong-ung yang menyuruh mengambil kartu itu. Ia melihat ke arah jinsil-ui yeong-ung. jinsil-ui yeong-ung hanya mengedipkan matanya sebelah. Pahlawan super itu memang agak jahil.
Chun Hee tahu itu bukan kartu miliknya.
"Hei kalian semua yang dibelakang, kamu saya traktir semua"
Chun Hee akan memberi pelajaran pada Larissa. Agar tagihannya membengkak.
Dibayar semua pengunjung yang antri dibelakang itu.
Satu persatu pengunjung itu berterimakasih kepadanya.
"Eits ... kalian jangan bilang seperti itu saja, ingat tadi kalian sudah mengatain saya. Kalian harus bilang terima kasih nyonya kaya"
Walau agak kesal tapi mereka melakukannya karena sudah ditraktir Chun Hee.
"Eits kalian juga harus minta maaf sama gadis miskin ini yang telah kalian katain"
Chun Hee menunjuk Larissa. Dan pengunjungpun meminta maaf. Walau agak sebal.
Tapi ada satu pengunjung arogan yang tidak mau ditraktir Chun Hee.
"Tolong, aku gak mau pakai kartu dia, aku mau pakai kartuku. Aku lebih kaya dari kamu"
Lisa dengan angkuhnya.
Chun Hee merasa ini ulah jinsil-ui yeong-ung. Ia melirik dan memberikan kode ke jinsil-ui yeong-ung. Dan jinsil-ui yeong-ung membentikkan jarinya. Kartu Baek Hyeon tiba tiba ditukar dengan kartu Lisa dan jinsil-ui yeong-ung merubahnya dari kejauhan
Chun Hee melihat perubahan itu dan ia kaget. Sambil melotot ke jinsil-ui yeong-ung.
jinsil-ui yeong-ung cuma nyengir kuda.
"Maaf kartu ini juga tidak bisa digunakan"
"Nah Khan kamu gadis miskin juga ternyata"
Lisa kesal.
"Tidak mungkin coba sekali lagi"
Petugas itu mencoba berkali kali.
Tapi tetap saja kartu itu tidak bisa digunakan.
Lisa kesal dan ia berlalu dengan angkuh.
"Huh dasar gadis miskin"
Teriak yang lain.
Chun Hee merasa heran. Ia melirik lagi ke arah jinsil-ui yeong-ung. Tapi lelaki super itu tiba tiba tidak ada.
Dan tiba tiba kartunya berubah lagi ke kartu milik Larissa. Dan kartu Baek Hyeon berada ditangan Larissa.
Chun Hee kaget, ia segera mendorong tangan Larissa berbarengan dengan tangannya. ia menjatuhkan kartu yang dipegang Larissa. Dan Chun Hee segera mengambil kartu milik Baek Hyeon dan Larissa juga tanpa sepengetahuan nya mengambil kartunya sendiri.
Chun Hee bergegas keluar.
"Sialan, Baek Hyeon sudah memblokir kartu ini, aku malah belum membayar uang kuliah"