Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Timothy Tidak Mencintaimu

Bab 11 Timothy Tidak Mencintaimu

"Ratna, kamu tidak akan mendapatkannya!" Siskalia berkata dengan sangat yakin, "Bank tidak mungkin meminjamkannya untukmu, kamu juga tidak memiliki rumah untuk dijual, teman-teman di sekitarmu pun miskin dan menyedihkan, dimana lagi kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu?"

"Soal hubunganmu dengan Timothy, kamu pikir dia pernah perduli? Hm! Seharusnya kamu juga bisa merasakannya. Jika dia perduli padamu, tentu saja akan memperkenalkan kamu ke teman dan rekan kerjanya, lagipula kalian sudah menikah bertahun-tahun lamanya."

Siskalia tertawa beberapa saat, lanjut berkata: "Lucu juga jika dibicarakan, baru 1 tahun aku bergabung ke perusahaan, tetapi semua orang tidak tahu Timothy sudah menikah, menurutmu lucu tidak?"

Hanya satu kalimat yang sesederhana itu, mampu membuat hati Ratna sangat tertekan.

Lucu, bagaimana mungkin tidak lucu?

Berbicara soal pernikahannya dengan Timothy saja sudah seperti sebuah lelucon. Tidak ada acara pernikahan, hanya sebuah buku nikah, dan surat perjanjian yang ditetapkan Timothy. Dan dia, dinikahi begitu saja.

"Ratna, jangan membohongi diri sendiri lagi." Siskalia melangkah ke depan, menatapnya dengan sombong: "Timothy tidak mencintaimu, dan perbedaan di antara kalian terlalu jauh."

Ratna mengangkat kepala melihat Siskalia, "Sejak kapan kalian bersama, dan tinggal bersama?"

Siskalia tidak menyangka Ratna akan menanyakan itu, spontan sangat terkejut. Tetapi dia tidak mengatakan apapun, seolah menyerahkan segalanya pada Ratna, dia ingin melihat bagaimana pola pikir Ratna.

Ratna tertawa, seperti telah mengerti. Dia pun mengeluarkan lembaran cek yang diberikan Siskalia dan merobeknya hingga hancur.

Berkali-kali dia merobek kertas cek itu hingga menjadi sangat kecil, lalu melemparnya ke badan Siskalia, dan berkata pelan: "Soal cerai, aku tentu akan melakukannya dengan Timothy, tetapi simpan saja sendiri cek ini."

Ratna menabraknya dengan bahu, melangkah pergi dengan cepat.

Sebaik apapun sifat Siskalia, tetap saja dibuat geram oleh Ratna. Dia langsung berteriak: "Kamu sungguh tidak tahu diri!"

Ratna tidak memperdulikannya.

Setelah mengantar Ibu Lia pulang, pengacara pun menelepon dan menanyakan apakah Ratna sudah berhasil mengumpulkan uangnya. Beberapa hari sidang akan dilakukan, Ratna menyatakan akan mengumpulkan uang secepatnya, menghela nafas berat setelah menutup telepon.

Dia sungguh menyesal, tahu begitu dia tidak perlu merobek kertas cek tadi, lagipula dia dan Timothy akan segera bercerai, apa salahnya mengambil 4 Miliar secara cuma-Cuma?

Ibu Lia bertanya dengan hati-hati: "Nana, apakah pengacara sudah mengejar?"

"Tidak apa-apa, aku bisa menyelesaikannya." Ratna tersenyum dan berkata, berusaha menenangkan Ibu Lia, "Bantu aku bereskan pakaian, aku akan pergi membeli sayur dan memasakkan untuk Ibu, bagaimana ?"

"Nana, jangan terlalu menyulitkan diri, sudahlah jika memang tidak ada cara lain. Paling-paling Ayahmu hanya dipenjara lebih lama, tetapi hanya kamu putri Ibu satu-satunya, Ibu tidak ingin kamu hidup menderita."

"Ibu tenang saja, aku tahu mana yang baik dan mana yang tidak."

Ratna kembali menjamin tidak akan melakukan hal bodoh, barulah Ibu Lia merasa lebih tenang.

Keluar dari pintu, dia baru mengeluarkan selembar kartu nama dan menelepon nomor disana: "Saudaraku, apakah kamu punya waktu?"

Ratna pun datang ke kafe yang mereka janjikan. 10 menit kemudian, Alexander pun tiba.

Dia datang sambil menggendong seorang anak kecil berusia 4 atau 5 tahun, terlihat sangat menggemaskan.

Setelah duduk, Alexander tersenyum dengan pasrah dan berkata: "Maaf, sore tadi David sedikit rewel, makanya aku pergi menjemputnya di taman kanak-kanak, dan terjebak macet di jalan."

"Tidak apa-apa." Ratna melihat anak kecil itu beberapa kali lagi. "Putrimu lucu sekali."

David terlihat lumayan takut dengan orang asing. Dia terus bersembunyi di balik badan Alexander, saat Alexander menyuruhnya menyapa orang, dia pun bersikeras tidak mau, hanya sesekali melirik Ratna dengan matanya besar dan bulatnya.

Ratna terus memperhatikannya, perlahan mulai merasa iri.

Saat baru menikah dengan Timothy, setiap kali melihat orang-orang menggendong anak kecil, dia pasti merasa sangat iri. Oleh karena itu, dia pun memutar otak sekeras mungkin demi memikirkan solusi, misalnya memberi Timothy minuman alkohol yang banyak agar mudah dirayu, atau tidak meminum pil KB yang diberikan Timothy, semua dilakukan demi memiliki seorang anak secara tidak disengaja.

Timothy malah jauh lebih pintar darinya. Semua usaha yang dilakukan Ratna pasti berhasil digagalkannya. Dia sudah bilang tidak akan memiliki anak dalam 4 tahun pertama, maka itu juga yang akan terjadi.

Ada-ada saja, 4 tahun pertama tidak mau memiliki anak, dan 4 tahun setelahnya mereka akan langsung bercerai.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel