Bab 10 Aku Juga Tidak Termasuk Orang Luar
Bab 10 Aku Juga Tidak Termasuk Orang Luar
Ibu Timothy digandeng oleh seorang perempuan muda. Keduanya berjalan datang sambil bercanda tawa. Setelah melihat dengan jelas, Ratna mengenal perempuan itu, itu adalah perempuan yang kebetulan berjalan di samping Timothy malam itu.
Ibu Marini sama sekali tidak menyangka akan bertemu Ratna di rumah sakit.
Keempat mata bertemu, terlintas ekspresi canggung di wajah Ibu Marini, dia pun mengangguk pada Ibu Lia dan berkata sambil tersenyum: "Badanku sedang tidak enak, Timo meminta Siska menemaniku ke rumah sakit, kamua jangan berpikir kejauhan."
"Aku yahu, dia adalah asistennya Timo." Ratna berkata sambil tersenyum, menggandeng tangan Ibunya dan berkata dengan tegas: "Hanya saja, Bu, lain kali Ibu tinggal memanggilku saja, masalah seperti ini tidak memerlukan orang luar."
Ibu Marini hanya tersenyum.
Siskalia malah sangat arogan. Mendengar sindiran Ratna, ekspresi wajahnya langsung sangat dingin: "Nona Ratna, aku adalah asisten Direktur Timo, menjaga Ibu Direktur Timo juga bagian dari pekerjaanku, aku juga tidak termasuk orang luar."
Melihat selingkuhan yang begitu galak, Ibu Lia pun langsung tidak senang, berencana membela putri kesayangannya.
Ratna malah mencegatnya, lalu berkata dengan nada datar: "Bosmu adalah Direktur Timo, aku ini istrinya, seharusnya kamu memanggilku Nyonya Timo, bukan Nona Ratna. Aturan dasar seperti ini saja tidak mengerti, aku sungguh curiga bagaimana kamu bisa menempati posisi sekarang."
Ekspresi wajah Siskalia menjadi semakin suram.
Ratna hanya melihatnya sekilas, lalu berkata pada Ibu Marini: "Bu, mohon maaf aku masih ada urusan, tidak bisa menemanimu pulang, biarkan Nona Siska saja yang menemanimu, aku pergi dulu."
"Baiklah." Ibu Marini menganggukkan kepala, tanpa mengucapkan kata-kata sungkan lagi.
Ratna pun melihat tatapan remeh dalam mata Ibu Marini, tetapi pura-pura tidak menyadarinya. Dia langsung menggandeng Sang Ibu, berjalan melewati mereka dengan hati yang berat.
Sebelum menikah, dia sangat menjaga dan perhatian pada anggota keluarga Timothy, setiap kali ada waktu luang pasti berkunjung ke rumah Keluarga Tanjaraya sambil membawa oleh-oleh. Hanya saja tidak ada orang di Keluarga Tanjaraya yang memberi tanggapan baik untuknya, dan hanya Ibu Marini yang bersikap sedikit lebih baik padanya, mungkin saja karena melihat kekayaan keluarganya.
Saat Ibu Marini terkena penyakit batu ginjal dan dirawat di rumah sakit, Ratna –lah yang menjaganya selama setengah bulan lebih, setiap harinya dia memasak 3 kali dan membawakannya ke rumah sakit untuk Ibu Marini, merawatnya dengan baik hingga dibolehkan keluar rumah sakit.
Hanya saja, setelah memperlakukan Ibu Marini layaknya Ibu Kandung sendiri selama begitu lama, Ibu Marini malah tidak menganggapnya, dia pun mulai lelah.
Sungguh lelah.
Sebesar apapun usaha yang dilakukan, tetap saja tidak dianggap oleh Timothy.
Saat pergi dari rumah sakit, Ratna baru menyadari obatnya kurang dua bungkus. Dia pun meminta Ibunya tunggu disana dan kembali mengambil obat.
Secara kebetulan bertemu lagi dengan Siskalia di lorong rumah sakit, kali ini sedang tidak bersama Ibu Marini.
Begitu melihat Ratna, Siskalia langsung menghadangnya, berkata: "Ratna, kita bicara sebentar."
Gaya bicaranya sungguh arogan.
Tanpa melihatnya sedikitpun, Ratna mencoba menghindar beberapa kali. Tetapi Siskalia terus menghadangnya, dia pun terpaksa menghentikan langkah.
"Bicara apa."
"Namaku Siskalia, seperti apa latar belakang keluargaku, boleh kamu cari tahu sendiri." Siskalia berkata dengan nada penuh remeh: "Aku juga tahu kasus yang melibatkan Ayahmu."
Ratna seolah menahan tawa: "Seluruh orang di dunia tahu kasus Ayahku, aneh sekali jika kamu tidak tahu!"
Saat menunggu Timothy di rumah sakit tadi pagi, dia pun telah mencari tahu data Siskalia lewat handphone. Ayahnya bergerak di bidang properti, memiliki harta berlimpah, tentu saja Siskalia adalah seorang anak bangsawan berparas cantik.
Anak sekaya dia bela-belai menjadi seorang asisten, tentu saja sudah bisa ditebak apa maksud yang tersembunyi di dalamnya.
Siskalia kelihatan tidak ingin membuang waktu bersama Ratna, langsung berkata: "Aku tahu kamu sangat memerlukan uang 4 Miliar, jika kamu bercerai dengan Timothy, anggap saja 4 Miliar ini aku hadiahkan padamu."
Dia berkata terus terang, mengeluarkan selembar cek, menulisnya, kemudian diberikan pada Ratna.
Ratna melihat sekilas cek yang sedang dipegangnya, memang terlihat uang senilai 4 Miliar disana, disertai sebuah cap resmi. Jika dia setuju, sekarang juga bisa membawa cek itu untuk ditebus di bank.
Ratna tidak mengambilnya, hanya menatapnya sebentar.
"Aku dan Timothy baik-baik saja, kenapa harus bercerai? Aku bisa saja kok mendapatkan pinjaman 4 Miliar dari siapapun."