Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Hubungan Rahasia

Pagi ini Queen tampak fresh setelah mandi, gadis itu terlihat cantik mengenakan gaun berwarna biru muda. Pagi ini ada yang harus dia lakukan, gadis itu ke luar dari kamar dan menuruni anak tangga. Diapun berpapasan dengan Faye dan ibunya, Queen hanya menatap keduanya datar.

"Bukankah seharusnya kamu membuatkan sarapan untuk kami Queen? " Nyonya Imelda menatap tajam kearah anak tirinya itu, Queen mengibaskan rambutnya.

"Aku tuan rumah di sini, kau gila tante? " sarkas Queen.

"Seharusnya putrimu yang manja dan murahan ini yang harus memasak

untukku. " Queen berjalan melewatinya, dia sengaja menyenggol Faye dan pergi ke meja makan. Faye merasa terpancing, sang ibu menahannya dan mengajaknya sarapan.

"Pagi Daddy!

"Pagi juga sayang. " balas Daddy Alex sambil tersenyum.

"Hari ini Daddy akan pulang lembur, mungkin pulangnya larut malam. mengingat besok Daddy akan ke luar kota. Kamu gak papa sendirian di mansion 'kan sayang? "

Queen mengangguk, dia tak masalah akan hal itu. Dia paham jika Daddynya sangat sibuk mengurus perusahaan. Daddy Alex mengulas senyumnya, pria itu cukup bangga akan sikap putrinya. Faye merasa iri dengan kedekatan anak dan ayah di depannya.

Tap tapi suara langkah kaki mendekati mereka, nyonya Imelda memasang wajah masaknya melihat kedatangan tamu yang tak di undang.

"Selamat pagi semua. " sapa wanita itu.

"Selamat pagi Tante Celia, ayo duduk di dekat Daddy tante. " ucap Queen sambil tersenyum manis. Wanita yang di panggil itu mengangguk, duduk di sebelah ayah dari Queen. Namun berbeda dengan Nyonya Imelda yang tak suka dengan pandangan di depannya.

Celia Anastasya Simon, merupakan saudari kandung mendiang Sarah. Queen begitu menyayangi tantenya, tante Celia merupakan wanita yang ramah namun tegas sedangkan mendiang ibunya lemah lembut, baik dan pemaaf.

Selesai sarapan ketiganya meninggalkan meja makan, Queen sengaja membuat panas hati ibu tirinya itu. Nyonya Imelda mengumpat pelan, menatap kepergian Queen dengan sorot tajamnya.

"Daddy sama tante saja, aku mau pergi sendiri ya!

Queen masuk ke dalam mobilnya, tak lupa dia memberikan kedipan untuk menggoda tante Celia. Tante Celia menatap keponakan nya itu sambil mendengus geli. Wanita itu masuk ke dalam mobil, sopir mengantar kepergian mereka.

Selama perjalanan Tante Celia justru fokus dengan ponselnya, Daddy Alex jengkel karena merasa di abaikan oleh wanita di sebelahnya. Sret pria tua itu merebut ponselnya membuat Tante Celia menatap tajam padanya. " Kembalikan ponselnya Alex, aku benar benar sibuk!

Alex melihat ke dalam ponsel yang masih berkedip dalam genggamannya, rahangnya mengeras. Tante Celia mengerutkan kening melihat ekspresi tak biasa dari iparnya itu.

"Kau masih berhubungan dengan mantan suamimu Celia? "

"Dillon menanyakan kabar Nafisha, memangnya salah jika seorang ayah menanyakan putrinya. Aku dan Dia memang sudah bercerai tapi hubungan anak dan ayah tak mungkin putus begitu saja Lex!

Daddy Alex mengatupkan bibirnya rapat, setelah itu tak ada obrolan lagi hingga sampai di perusahaan. Keduanya turun dan bergegas menuju ke ruangan Daddy Alex.

Cklek Nyonya Celia mengerutkan kening lihat Alex yang mengunci pintu ruangan pria itu. Setelah itu berbalik dan berjalan kearahnya dengan raut tak bisa di jelaskan. Tanpa aba aba pria itu menggendongnya, membawanya ke sebuah ruangan dan mengabaikan pekikan Celia.

Bruk

"Kamu kenapa sih Lex hah? "

Pria itu tak mengatakan apapun, tindakannya justru menjawab pertanyaan Celia padanya. Tak lama terdengar suara erangan dan desahan di dalam kamar, meski umurnya tak lagi muda namun staminanya tak bisa di ragukan.

Dua jam berlalu, Nyonya Celia menarik selimut menutupi tubuhnya. Wanita itu mengumpat pelan kelakuan Alex yang benar benar mesum di depannya. Tuan Alex mendekapnya dari samping, terlihat jika pria itu tampak puas akan pelayanan Celia padanya.

"Kau tahu Celia, aku cemburu melihat kamu dekat dengan Dillon. " ungkap Tuan Alex.

"Alex, hubungan kita ini salah. Kamu lupa dengan status kamu saat ini Alex, lalu bagaimana jika Queen tahu dia pasti marah sama kita!

Bukannya khawatir tuan Alex justru tersenyum tipis padanya, mengambil ponselnya dan menunjukkan pesan yang di kirim putri cantiknya. Nyonya Celia terkejut, tak habis pikir dengan jalan pikiran sang keponakan.

"Ayah dan anak sama sama gila. " omel Nyonya Celia.

"Sudahlah sayang, kamu jangan marah marah hm. Aku gak sabar ingin memberikan Queen dan Nafisha seorang adik, bagaimana menurutmu? "

Plak Nyonya Celia menepuk dada Tuan Alex, kesal akan pernyataan pria yang memeluknya saat ini. "Ingat umur, kita sudah tak pantas menimang bayi!

"Kau galak sekali sayang, tapi aku suka. Sikap galakmu ini yang membuatku tertarik padamu Celia sayang. " gumam Tuan Alex. Nyonya Celia menghembuskan nafas berat, memilih mengalah dan menyusupkan kepalanya di dada prianya. tuan Alex terkekeh pelan, mengeratkan pelukannya ke tubuh sang wanita.

Keduanya bangkit dan pergi ke kamar mandi, di sana keduanya mengulang percintaan panas itu. Selesai berpakaian Nyonya Celia terus mengomeli TuanAlex tanpa henti. Wanita itu menuju ke sofa dan duduk di sana dengan angkuh.

"Bagaimana kalau kita lupakan saja hubungan kita Alex, anggap saja kita tak pernah melakukannya. " cetus Nyonya Celia. Kilat amarah terpancar dari pandangan Tuan Alex terhadapnya, wanita yang tak lagi muda namun masih tetap seksi itu tak takut sama sekali.

"Kau lupa aku saudari mendiang istrimu, yang artinya kau saudara iparku. Aku merasa mengkhianati mendiang Sarah tentang hubungan kita ini. " gumam wanita itu lirih.

"Jujur Alex, aku tak berpikir untuk kembali berhubungan dengan lelaki, aku hanya ingin fokus memberi kebahagiaan untuk

Nafisha. " ungkapnya. Lelaki itu beranjak sari tempatnya, dengan tatapan dinginnya berjalan kearah Nyonya Celia.

"Cukup dan dengarkan aku Celia, sampai kapanpun aku tak akan melepaskanmu. Dulu sepeninggal Sarah kau dan aku begitu dekat, namun tiba tiba kamu menghilang. Aku mendengar kabar jika kamu menikah dengan Dillon, tentu saja aku marah. Demi membalas rasa sakitku padamu, terpaksa dengan menikahi wanita lain yaitu Imelda. " ujarnya panjang lebar. Nyonya Celia mendesah kasar, dia tak ingin memiliki hubungan yang rumit seperti ini.

Dering ponsel Nyonya Celia membuat pembicaraan mereka terputus, wanita itu segera menjawab telepon dari putrinya.

"Halo sayang, ada apa? " tanya Nyonya Celia dengan lembut.

"Mom aku saat ini bareng Queen, pulangnya sorean ya mom. Oh ya kata Queen, mommy lagi bersama om Alex ya. " ujar Nafisha

setengah meledek. Nyonya Celia mendengus mendengar ledekan putrinya, setelah berbicara dengan sang anak wanita itu mengakhirinya. Alex duduk di sebelah wanitanya, meraupnya ke dalam pelukan.

"Aku merasa hina mas, aku seperti wanita murahan yang merebut suami orang. " gumam Nyonya Celia. Tuan Alex tak suka mendengar ucapan sang wanita, pria itu menatapnya tajam.

"Aku mencintaimu sayang, apapun yang terjadi kita hadapi ini bersama sama. " tegas Tuan Alex tak terbantah. Nyonya Celia mengangguk pasrah, keduanya kembali berciuman dengan mesra.

Tuan Alex merasa hidupnya kembali berwarna semenjak Celia kembali hadir dalam kehidupannya, meski dirinya telah menikah dengan Imelda. Kejam memang tapi perasan tak bisa di paksakan, selama menjalani rumah tangga bersama Imelda rasa itu tak pernah hadir dalam hatinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel