7. Diperlakukan Seperti Ratu
Ha ..., Ha ..., Ha ....
Sang pelayan tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Keyla yang ia anggap lucu.
"Apa ada yang salah dengan pertanyaan saya, Bi?"
Dengan wajah heran, Keyla kembali mempertanyakan sikap aneh sang pelayan.
"Nona, bukankah Tuan Muda sudah mengatakan kalau Nona adalah calon istrinya?"
Bukannya malah menjawab, sang asisten malah melemparkan kembali pertanyaan yang sama kepada Keyla.
"Bi, saya sedang tidak bercanda sekarang, saya serius!"
Dengan mata membelalak dan rasa penasaran yang tinggi, Keyla mengulang kembali pertanyaannya, berharap kali ini akan mendapatkan jawaban sesuai dengan keinginan Keyla.
"Nona, sekarang masuklah ke kamar, istirahatlah! Bibi akan menyiapkan makanan."
Sang pelayan pergi meninggalkan Keyla dengan sejuta tanda tanya yang masih menjadi misteri dan teka-teki untuknya.
'Ah sudahlah, bodo amat!' ucap Keyla di dalam hati.
Ya, setidaknya untuk malam ini Keyla punya tempat untuk berteduh.
Keyla akan meminta Alex untuk mengantarkannya ke stasiun bus esok hari.
Keyla langkahkan kakinya selangkah demi selangkah memasuki kamar yang disediakan khusus untuknya.
Alangkah terkejutnya hati Keyla melihat foto yang terpajang di dinding kamar ini.
Ya, foto sepasang kekasih yang terlihat bahagia dengan senyum mengembang di bibir keduanya. Foto ketika Keyla dan Alex wisuda.
"Apakah arti dari semua ini?"
Begitu banyak pertanyaan yang muncul di batin Keyla, seperti sebuah misteri yang harus ia pecahkan.
Keyla baringkan wajahnya di ranjang king yang terasa sangat nyaman ini.
Keyla pegang dan ia elus-elus lembut perutnya, mengajak buah hatinya berinteraksi.
"Selamat malam, Sayang, apa kamu lelah, Nak? Maafkan Mami karena memberikan banyak masalah untukmu. Mami berjanji setelah ini tidak akan lagi ada kesedihan dan air mata, Mami akan membuatmu bahagia," ucap Keyla lembut dan terlihat menyesal karena memberikan kehidupan yang kurang baik kepada buah hati yang ada di dalam kandungannya.
Keyla membayangkan saat ini tengah berbicara dengan seorang bayi kecil mungil yang ia panggil,"Sweety," panggilan kesayangan untuk janin yang hidup di dalam rahim Keyla.
Keyla tarik nafas panjang, rasanya badannya terasa sangat capek sekali hari ini. Keyla melewati hari yang sangat melelahkan.
Keyla bangkit kembali dari pembaringannya, ia langkahkan kakinya menuju kamar mandi. Aku ingin menyegarkan tubuhnya agar bisa berpikir lebih jernih.
Selang 30 menit kemudian, Keyla buka lemari pakaian yang ada di kamar ini. Ia berniat untuk meminjam sesuatu untuk malam ini, namun lagi-lagi ia dikejutkan oleh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sama sekali. Sebuah tulisan yang bertuliskan, "Semua baju ini milik Keyla Salsabila."
Sungguh, Keyla diperlakukan layaknya seorang ratu di kerajaan asing yang baru saja ia datangi hari ini.
'Kapan Mas Alex menyiapkan semua ini?' batin Keyla.
Satu persatu Keyla pilih pakaian yang ada di dalam lemari itu, pilihannya tertuju kepada gaun berwarna merah muda yang terlihat indah di matanya.
"Apakah aku boleh mengenakan baju ini?"
Tanpa pikir panjang, Keyla coba baju itu. Entah mengapa rasanya ia senang sekali menggunakan gaun dengan warna imut seperti ini.
Perlahan ia tatap wajahnya di cermin, ia sisir rambutnya dan ia pasang jepitan rambut yang membuat penampilannya terlihat cute seperi remaja yang tengah jatuh cinta.
Kriuk ..., Kriuk ..., Kriuk ....
Tiba-tiba saja cacing di perut Keyla berbunyi, ia kelaparan dan ingin sekali makan nasi Padang.
'Ah, aku harus segera keluar untuk membeli makanan,' ucap Keyla di dalam hati.
Namun, langkah kaki Keyla terhenti ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul 22.30 Wib.
Huftt ....
Sudah malam!
Rasa kecewa menghantui Keyla, dan ada dorongan di hati ini untuk memakan nasi Padang malam ini.
Ingin sekali Keyla memesan gofood, tapi ia sudah tidak punya ponsel lagi.
"Swetty, kamu pasti lapar ya, maafkan Mami, Nak!" ucap Keyla sembari mengelus-elus perutku.
Tok ..., Tok ..., Tok ....
"Key, kamu sudah tidur?"
Terdengar oleh Keyla suara Alex tengah memanggil-manggil namanya.
Dengan bersemangat, Keyla segera membukakan pintu kamarnya. Hingga terbesit niat untuk meminta Alex membelikan nasi Padang untuknya.
"Mas," sapaan lembut keluar dari lisan Keyla dengan senyum merekah yang tulus ia berikan.
Alex diam, ia terus menatap Keyla tanpa berkedip sedikitpun, seolah terpesona dengan penampilan gadis yang ada di depannya itu saat ini.
"Mas, Mas Alex!"
Beberapa kali panggilan akhirnya menyadarkan Alex dari lamunannya.
"I-iya, Ke-Keyla, ada apa?"
Jawaban gugup dan terbata-bata yang keluar dari mulut Alex terlihat lucu dan mengemaskan hingga membuat Keyla tertawa lepas.
Ha ..., Ha ..., Ha ....
Untuk pertama kalinya Keyla tertawa lepas seperti ini setelah sekian lama, untuk pertama kalinya juga ia merasakan bahagia yang teramat sangat dari hal-hal kecil dan sederhana.
"Keyla, kenapa ketawa? Ada yang lucu?" ungkap Alex kesal dengan memasang wajah cemberutnya.
"Tentu saja lucu, Mas," jawab Keyla dengan gelak tawa yang semakin terbahak-bahak.
"Emang aku badut!" Alex membalikkan badannya dari Keyla, seolah tidak ingin melihat atau berbicara lagi dengannya.
"Om Alex, Sweety lapar, rasanya malam ini ingin sekali makan nasi Padang," ucap Kayla dengan nada suara manja.
'Ah, apa-apaan ini, Keyla, kenapa kamu bersikap manja kepada seseorang yang bukan suamimu?'
Batin Keyla menyalahkan diriku sendiri.
Tapi ada sedikit kekecewaan di hati Keyla ketika Alex bersikap acuh saja kepada Keyla. Ia bahkan tidak membalikkan badannya untuk menatap Keyla atau sekedar menjawab pertanyaannya. Alex malah berjalan pergi meninggalkannya tanpa menoleh sedikitpun.
Dengan rasa kecewa yang teramat sangat, Keyla membalikkan badannya memasuki kamar.
Keyla baringkan tubuhnya di ranjang, tanpa ia sadari lagi-lagi air mata jatuh membasahi pipinya.
Keyla menangis!
Keyla merintih!
Keyla merang sejadi-jadinya sembari menutup wajahnya dengan bantal.
Keyla tidak ingin seorangpun mendengarkan isak tangisnya, ia tidak ingin merepotkan orang lain dan ia tidak ingin bergantung kepada siapapun.
Ya, rasa kecewa ini karena hati Keyla terlalu berharap banyak kepada seseorang, bahkan lelaki itu bukanlah suami Keyla.
Akhirnya, Keyla merasakan bagaimana sulitnya mengandung tanpa adanya seorang suami yang mendampingi.
Keyla akhirnya juga merasakan ngidam yang dulu sangat ia rindu-rindukan, namun tidak ada lagi suami yang mencarikan sesuatu yang ia inginkan saat aku mengidam.
"Sweety, sabar ya, Nak! Kamu harus menjadi pribadi yang kuat dan hebat, karena kita hanya berdua," ucap Keyla sembari mengelus-elus perutnya.
Selang beberapa menit kemudian, Keyla mendengar suara Alex dari balik kamarnya.
"Keyla, Mas boleh masuk?"
Ucapan lelaki itu kali ini tidak ia hiraukan. Namun, Keyla mendengar lelaki itu tengah membuka pintu kamarnya.
"Nasi Padang."
Entah mengapa hidung Keyla langsung mencium bau nasi Padang yang terasa sangat lezat dan menggugah selera.
Keyla bangkit dari tempat tidur dan langsung menghapus air matanya.
Keyla lihat tangan Alex membawa sepiring nasi Padang yang ia inginkan.
Seperti seorang yang tidak pernah makan saja, Keyla langsung merebut nasi Padang itu dari tangan Alex dan makan dengan sangat lahap.
"Mas, terima kasih banyak."
Keyla mengucapkan terima kasih sembari mengunyah. Sungguh terlihat seperti wanita kampung yang tidak punya malu dan sopan santun sekali.
Sadar diperhatikan, Keyla langsung menatap Alex dengan senyum menawan.
"Terima kasih, Om Alex, Sweety suka," ucap Keyla sembari memeluk Alex dengan erat tanpa aba-aba sama sekali.