Bab 5 Kecerobohan Sandra
Setelah di rasa aman, siang itu Sandra ke luar dari rumah Kate. Gadis itu terbelalak melihat seorang pria dengan seringai miringnya telah menunggunya di luar apartemen.
"Oh sialan, kau benar benar bodoh Sandra. "
makinya pada diri sendiri. Gadis itu berniat kabur, Diego langsung mencekal tangannya, menariknya hingga perempuan itu menabrak dada bidangnya.
"Kau mau lari ke mana hm? " suara bariton milik Diego menggelitik di telinga Sandra. Gadis itu tampak tegang berhadapan dengan pria yang memeluknya saat ini.
"Tuan lepaskan aku, semua orang memperhatikan kita. " bisik Sandra berupaya melepaskan diri. Diego melirik sekitarnya dan ternyata benar, pria itu melepaskan pelukannya dan langsung menariknya ke dalam mobil. Gadis itu hanya mampu menangisi dalam hati, sia sia dia bersembunyi jika pada akhirnya di temukan pria di sebelahnya saat ini.
Dering ponselnya membuat Sandra gelagapan, gadis itu tersenyum melihat kekasihnya menghubungi dirinya. Diego yang melihatnya langsung merampas ponsel Sandra, seringainya kembali terbit. Pria itu memiliki ide untuk menjahili Sandra yang saat ini ketakutan.
"Bagaimana reaksi kekasihmu nona Sandra. Jika dia tahu kalau kamu telah mencium pria lain di depan umum? " ucap Diego dengan senyuman licik.
"Oh my, aku terpaksa melakukan itu karena taruhan tuan. " pekik Sandra sebal.
Diego terkejut mendengar pengakuan Sandra barusan, pria itu mengumpat kelakuan Sandra yang menjadikan dirinya taruhan. Melihat pria itu melamun, dia langsung merampas ponselnya membuat kesadaran Diego kembali.
Sandra langsung menyimpan ponselnya dalam tas, dia tak peduli dengan tatapan tajam Diego padanya. Kini mereka sampai di mansion megah milik Diego, pria itu turun lebih dulu lalu menggendong Sandra ala karung beras. Dia abaikan teriakan Sandra yang meminta untuk di turunkan.
"Diam. " geram Diego yang menurunkannya disofa ruang tengah. Sandra mendengus sebal, gadis itu melipat tangannya di dada. Diego tersenyum sangat tipis mendengar umpatan gadis itu padanya. Sandra sendiri memilih diam, dia sangat lelah berbicara dan berbicara, satu satunya cara hanya diam dan pasrah.
"Hei Sandra Aulia, aku Diego El Mayer tak akan pernah melepaskan kamu begitu saja dan kau harus mau melakukan apa yang aku suruh jika tidak kejadian kemarin aku akan bicarakan pada kekasihmu!
Mata Sandra membulat sempurna, dia tak memiliki pilihan lain selain setuju. Gadis itu langsung bangkit dan pergi, Diego tentu saja mengejarnya dan menggendongnya lagi dan kembali ke ruang tengah.
Cup
Bibirnya di bungkam oleh Diego membuat gadis itu tak bisa menyuarakan ketidak terima annya. Pria itu mengakhiri ciumannya, Sandra menghirup udara sebanyak banyaknya.
Plak Sandra melayangkan tamparannya ke pipi Diego, raut wajah Sandra tampak memerah menahan amarahnya. Diego justru terkekeh, pria itu tersenyum menyeringai kearahnya. "Kita sudah impas sekarang, dan mulai sekarang kamu tinggal di sini dan aku tidak terima penolakan!
Tubuh Sandra langsung lemas mendengar keputusan Diego barusan. Pria itu menanyakan ukuran pakaian pada Sandra, gadis itu dengan malas menjawabnya. Diego langsung meminta anak buahnya membeli beberapa stel pakaian wanita. Tak lama pelayan datang dan menaruh semua pakaian itu ke kamar tamu.
Gadis itu langsung bangkit dan melenggang pergi mengikuti pelayan tadi, setelah mengunci pintunya dia memutuskan untuk berendam. Sudah lama berendam, Sandra langsung turun dan mengenakan bathrube. Gadis itu ke luar dari sana dan mengganti pakaiannya dengan dress santai.
Dengan malas gadis itu naik ke atas ranjang, meraih ponselnya lalu membuka chat Grup obrolan.
Me
Aku terkurung dalam istana megah pria gila guys
Kate
What, bagaimana bisa San?
Me
Pria itu menungguku di luar apartemenmu!!
Sandra melakukan video call dengan kedua sahabatnya itu, gadis itu mengungkapkan kekesalannya mengenai Diego pada Kate dan Nessa. Setelah puas dia mengakhiri obrolannya dengan kedua temannya itu, dia melempar ponselnya ke sebelahnya. Lebih baik dirinya beristirahat daripada bertatap muka dengan pria pemaksa itu pikirnya.
Bosan berada di dalam kamar, Sandra memilih ke luar dan menuruni anak tangga. Dia tak melihat sosok Diego hal itu membuatnya tenang, dia memilih pergi ke teras dan menenangkan diri di Gazebo.
"Aku kangen banget sama Felix. " Rasa rindunya pada sang kekasih begitu menggebu, mau sampai kapan mereka menjalani hubungan jarak jauh seperti ini.
Ehem
Sandra menoleh, raut wajahnya berubah datar melihat kehadiran pria yang dia benci setengah mati ini. Diego langsung duduk di sebelahnya, Sandra langsung menjaga jarak. Pria itu terkekeh melihat apa yang tengah di lakukan Sandra saat ini.
"Kau tidak malu menculik kekasih orang? " ketus Sandra dengan tatapan tajamnya.
"Tentu saja tidak, kekasih orang begitu menarik dan sikapnya berbeda dari wanita pada umunya yang tampak memujaku!
Gadis itu merotasi bola matanya dengan malas mendengar ucapan narsis dari Diego yang membuatnya ingin muntah. Menurutnya pria di depannya tidak tampan sama sekali, mungkin para wanita hanya tertarik pada keperkasaan Diego. Sandra memilih bersandar, gadis itu tampak tak bersemangat dan hal itu tak luput dari pandangan Diego yang terus tertuju padanya.
Malam harinya, keduanya makan malam bersama. Suasana tampak ramai, perdebatan antara Sandra dan Diego membuat suasana menjadi ramai. Dari jauh para pelayan tertawa melihat perdebatan keduanya, mereka langsung pergi begitu saja sebelum ketahuan. "Bisa tidak sih kau diam saja gak perlu mengajakku debat terus tuan Diego. " geram Sandra jengkel.
Gadis itu benar benar kesal akan kelakuan Diego yang menyebalkan, dalam hati gadis itu hanya mampu mengumpatinya. Mereka makan malam dengan tenang, selesai makan Sandra mengambil ponselnya. Raut wajahnya tampak berubah ceria, Diego yang melihatnya tersenyum sinis dan memilih pergi dari sana.
Pria itu menaiki tangga menuju ke kamarnya, dia membanting pintu kamarnya dengan keras. Entah kenapa dia tak menyukai saat Sandra tersenyum bukan karena dirinya.
Bug dia melayangkan tinjunya ke tembok,dia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Diego kembali mengumpat kesal lalu melepaskan pakaiannya dan melesat ke kamar mandi.
"Mungkin aku sudah gila!
Selesai mandi dan bergantian, Diego merebahkan dirinya di atas ranjang. Pria itu mengusap wajahnya kasar, ada untungnya juga dia mengenal gadis ceroboh seperti Sandra. "Well, permainan baru akan di mulai, setelah rencana pertamaku berhasil kemudian aku akan membuat Sandra takhluk padaku!
"Lihat saja nanti, saat ini kamu memang selalu menolak pesonaku yang membuat para wanita lainnya terpesona dan suatu saat kamu juga akan mengakui jika kamu tertarik padaku!
Seringai terbit di sudut bibir Diego, pria itu menarik selimut hingga sebatas dada lalu memejamkan kedua matanya. Dia berharap besok keberuntungan akan ada selalu di pihaknya.