Tingkatan Kultivasi
"Sampai kapan kamu akan tetap tinggal di rumahku pecundang?" Rong Long bertanya dengan nada ketus kepada Lian Wei.
Namun pertanyaan itu tidak dijawab oleh Lian Wei. Sehingga membuat Rong Long merasa geram sendiri hingga memukul Lian Wei dengan keras.
Bugh.
"Apakah kau bisu? Bersikaplah sopan kepadaku! Sekarang ini kau sedang berada di kediaman Rong, menjunjung tinggi kehormatan dan kesopanan, jaga etikamu!" Perintahnya dengan tegas.
"Kalau bukan karena kamu keluarga Rong aku pasti sudah menghabisimu!" Ancam Lian Wei.
Rong Long mengernyitkan dahinya sembari menyilangkan kedua tangannya sombong. "Kau lupa aku siapa? Aku ini putra pertama keturunan Rong, kultivator terhebat sementara kau? Hanya pecundang dari keluarga Xiao yang ingin memanfaatkan kekurangan kakakku untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan!"
"Semenjak aku di kirimkan ke keluarga Rong, aku bukanlah seorang pecundang dari keluarga Xiao lagi. Aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan keluarga Xiao!"
Ucapan Lian Wei itu berhasil membuat Wuling tercengang. Sikap Lian Wei terhadap Wuling sangat manis, beberapa kali ia mendekati perlakuan yang menurutnya sangat melindungi dan berhasil membuatnya tersentuh. Bahkan perlakuan ini tidak pernah ia dapatkan sebelumnya meskipun ia memiliki seorang kakak menurutnya kehidupan Lian Wei tidak jauh berbeda dengan dirinya yang tidak pernah mendapatkan keadilan di dalam keluarga.
Wuling selalu di anggap lemah karena dia seorang wanita di mana kedudukan wanita sangat rendah pada suatu kerajaan meskipun memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.
"Minta maaf atas perlakuan kasar terhadap adikmu! Seorang lelaki hebat tidak akan pernah membiarkan wanita terluka apalagi adik kandungmu sendiri!"
Rong Long tersenyum sengit mendengar perintah dari Lian Wei. "Minta maaf? Dia wanita bodoh, lemah dan tidak berguna. Sepertinya memang kalian sudah berjodoh, yang satu pecundang dari keluarga Xiao dan yang satunya lagi wanita bodoh dari keluarga Rong, seharusnya aku tidak perlu memiliki adik perempuan payah sepertimu!" Pekik Rong Long kejam.
Pernyataan itu menusuk berhasil menyakiti hati Wuling. Ia menundukkan wajahnya penuh dengan kekecewaan dan kesedihan, bagiamana mungkin seorang kakak tega menghina adik kandungnya dan menyesal atas kehadiran adiknya di dunia.
"Etikamu ternyata jauh lebih buruk daripada seorang pecundang ini,"
Lian Wei sudah geram dengan tingkah Rong Long. Tanpa banyak berbicara, Lian Wei langsung bergerak maju dengan cepat untuk melakukan penyerangan terhadap Rong Long. Saat ini keduanya berada pada tingkatan hanya selisih satu tingkatan saja. Tetapi kemampuan yang di miliki oleh Lian Wei tidak kalah jauh hebatnya dari kemampuan yang dimiliki oleh Rong Long.
Keduanya kini kembali bertarung. Lebih dari tiga gerakan Rong Long berhasil di kalahkan oleh Lian Wei, dengan pukulan yang teramat keras sehingga membuat Rong Long tidak sempat melakukan pembalasan.
Pertarungan berlangsung sangat keadaan Rong Long kini sangat lemah di tangan Lian Wei. Beliau babak belur hingga memutahkan darah dan tergeletak di atas lantai.
"Apakah sekarang kau masih menganggapku seorang pecundang?" Hina Lian Wei.
"Kau.."
"Lian Wei hentikan!" Perintah Wuling menghentikan aksi Lian Wei yang hendak menghajar Rong Long kembali.
"Bagaimanapun juga dia adalah saudaraku kakak tertua yang harus aku hormati aku tidak masalah jika dia tidak menganggapku aku juga tidak masalah jika dia terus menghinaku tetapi di dalam suatu keluarga terdapat peraturan bahwa yang tertua tidak boleh menyakiti yang muda. Sedangkan aku sebagai adik harus menjaga martabak kakak kandungku sendiri meskipun aku di sakiti,"
"Tapi Wuling-"
"Jika kau menghabisi kakakku maka kita akan dalam masalah besar. Sudahlah biarkan saja, aku tidak masalah jika diperlakukan tidak adil," jawab Wuling dengan hati lapang.
Rong Long bangkit dengan bersusah payah wajahnya berlumuran darah serta tubuhnya yang sangat lemas itu ya usahakan untuk tetap bangkit sembari menatap ke arah Lian Wei penuh permusuhan.
"Aku akan membuat hidupmu menderita!" Ancamnya hingga pada akhirnya pergi.
Disisi lain Wuling merasa lega karena Lian Wei tidak jadi menghabisi kakaknya, tetapi ia juga merasa khawatir jika Lian Wei akan mendapatkan masalah besar karena cepat atau lambat seluruh anggota keluarga pasti akan mengetahui bahwa keluarga Xiao memanfaatkan keterampilan keluarga Rong dengan memanfaatkan pernikahan ini.
"Lian Wei, kakakku sudah tahu semua niat buruk keluarga Xiao. Aku khawatir jika nanti kakak akan mengatakan yang sejujurnya kepada ayah, bukankah nyawamu akan terancam? Terlebih lagi kegaduhan yang telah kalian berdua lakukan pasti akan ikut serta di dalamnya," Wuling mengungkap kekhawatirannya.
"Tenang,semuanya akan baik-baik saja." Tutur Lian Wei berusaha untuk menenangkan gadis cantik yang sedang di landa kekhawatiran akan keadaannya.
Setelah kejadian pertarungan hebat yang terjadi di antara Rong Long dan Lian Wei beberapa waktu yang lalu, kini Lian Wei kembali fokus dengan latihan kultivasinya. Wuling tidak begitu memiliki kekuasaan di kerajaan ini tetapi ia mampu menyediakan ruangan khusus untuk pelatihan Lian Wei. Dimana ruangan ini dulu yang biasa ia gunakan sebagai ruangan pelatihan.
Hari demi hari berlalu begitu cepat dan kemampuan yang dimiliki oleh Lian Wei berkembang sangat pesat. Berbagai macam tingkatan cultimal cultivasi telah ia melampaui dengan mudah. Kemampuannya kini melonjak hingga dunia sihir pada tahap ke ena Rpm, dan seterusnya hingga sampai pada tahap ke sebelas ia melampaui dunia sihir.
Lian Wei membuka kedua matanya sembari menghela nafas lega menetralkan energi yang baru saja ia dapatkan melalui kultivasi.
"Akhirnya aku bisa sampai pada titik kultivasi tertinggi. Tidak pernah aku sadari bahwa perubahan membawaku secepat ini hingga dunia sihir,"
Hanya memerlukan waktu kurang lebih satu bulan untuk bisa sampai pada titik ini bahkan seorang kultivator hebat pun tidak akan bisa mencapai titik ini dalam kurun waktu 1 bulan tetapi hal ini berhasil ia dapatkan. Apabila ingin menerobos dunia QI maka tidak perlu memerlukan latihan khusus atau ritual lain hanya memerlukan waktu serta kesiapan saja untuk melampui batas tersebut.
Tetapi Lian Wei tidak ingin boros dan memanfaatkan kemampuannya. Ia berjanji bahwa setelah ini akan memanfaatkan kemampuan ini dengan sebaik mungkin tidak akan menggunakan kemampuan yang luar biasa itu kecuali keadaan mendesak membuatnya terpaksa harus mengeluarkan kemampuan hebat itu.
Lian Wei bangkit dari tempat pertapaannya berniat ingin keluar dari ruangan rahasia itu setelah kurang lebih 10 hari berdiam di dalam ruangan tanpa melihat keindahan di luar sana. Namun sebelum itu ia berusaha untuk menguatkan diri dan mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan keluarga Rong.
"Bagaimana pun keputusannya nanti setidaknya aku sudah siap dengan segala resiko yang akan ku tanggung," ujar Lian Wei dengan yakin dan penuh percaya diri.
bersambung..