Serangan Bersenjata
Sringg..
Sring..
Sring..
"Amankan kerajaan!"
"Kunci pintu belakang! Jangan biarkan para pecundang itu lengah!"
Suara keributan terdengar berasal dari luar kerajaan begitu kencang. Seluruh penghuni kerajaan berbondong-bondong keluar sembari menbawa senjata mereka masing-masing. Tepat pukul satu malam kerajaan Rong mendapati serangan dari orang asing yang hampir saja menghancurkan kerajaan.
"Sial! Kenapa kita bisa lengah? Dimana para prajurit penjaga?" Ujar Rong Long panik.
Baru saja beliau hendak mengistirahatkan tubuhnya setelah berlatih, tetapi justru malah mendapati serangan asing. Sehingga hal itu membuatnya mau tidak mau harus turun tangan mengatasi permasalahan ini sendiri.
Keributan semakin menjadi kala melihat Rong Long hadir di tengah-tengah mereka. Namun beliau masih tidak bisa menebak siapa dalang dibalik kerusuhan ini, sebab banyaknya anggota yang melakukan penyerangan adalah pasukan bertopeng serta pakaian serba hitam.
Pertarungan ini berlangsung selama kurang lebih tiga puluh menit, mereka yang sibuk melangsungkan pertarungan ini hingga tanpa sadar bahwa beberapa pasukan telah menelisik masuk ke dalam ruangan untuk mencari keberadaan seseorang.
Brak..
"Hah? Siapa kalian?"
"Ikut denganku!"
"Jangan menyentuhku! Tolong hentikan!" Pinta Wuling berteriak.
Tidur pulasnya terusik karena dua pemuda asing itu mencekal kedua pergelangan tangannya dengan kasar kemudian menariknya secara paksa untuk turun dari ranjang tempat tidurnya. Beberapa kali ia memberontak namun usahanya gagal, tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan sosok pemuda bertubuh kekar itu.
Hingga tepat pada suatu kejadian ia berhasil menendang kaki keduanya, hampir saja berhasil lolos. Namun sayangnya di depan pintu kamar sudah ada tiga pemuda asing yang menghadangnya. Sepertinya memang mereka mengincar Wuling untuk di bawa.
"Siapa kalian? Ada urusan apa kalian hendak membawaku?" Tanya Wuling dengan nafas memburu.
"Hentikan! Lepaskan! Aku tidak ingin ikut dengan kalian!" Berontaknya.
"Tolong!"
"Hahahaha..!"
"Percuma kamu berteriak sekencang mungkin karena tidak ada yang datang menolongmu!" Ujarnya.
Dua pemuda itu bergerak maju ke hadapan Wuling, hingga beberapa detik kemudian..
Shit...
"Arrgghtt..!!"
Brak..
"Wuling!"
Kedua tangan kekar mengepal begitu kuat, wajah penuh amarah, kedua mata memelotot dengan tajam kearah segerombolan orang asing yang sangat kejam itu. Tanpa basa-basi pemuda itu langsung mengeluarkan pedang putih tajam dan runcing untuk menghabisi lima pemuda itu.
Beliau adalah Rong Long, ia meninggalkan pertarungannya di luar hanya karena khawatir akan keadaan adiknya. Dan dugaannya ternyata benar bahwa adiknya dalam bahaya. Kini Wuling tengah terbaring lemah di atas lantai dengan pedang tajam menancap pada bagian uluh hatinya.
"Keparat! Apa yang telah kalian lakukan kepada adikku sialan?!" Pekik Rong Long menggebu.
"Habisi dia!" Perintah salah satu dari mereka memerintahkan.
Dengan bantuan tiga pengawal Rong Long bertarung melawan lima pemuda sekaligus. Beberapa jurus sudah di kerahkan, namun rupanya pemuda itu sama kuatnya seperti dirinya sehingga jurus apapun tidak mampu mengalahkan mereka. Hingga tepat pada suatu kejadian Rong Long lengah, amarahnya terlalu menggebu sehingga membuat energi yang ia keluarkan juga banyak.
Bugh.
Bugh..
Bugh..
"Arrgghtt..!!"
"Ck! Seorang pewaris kerajaan hanya memiliki kemampuan bela diri klasik? Apakah kau pantas untuk di panggil putra mahkota?" Tanya pemuda itu menindas dada bidang Rong Long.
"Singkirkan kaki kotormu dari tubuhku!"
"Hahahha...!! Tidak akan!"
"Siapa orang yang mengirimkan kalian?"
"Kau tidak perlu tahu siapa orangnya yang jelas aku akan menghabisi seluruh keturunan Rong malam ini!" Ujarnya tegas.
"Rasakan ini Rong Long...!!"
Bugh.
"Arrgghtt..!!"
"Bangkitlah! Aku akan membantumu,"
Rong Long menatap pemuda itu dengan tatapan tajam dan dingin. Hingga pada akhirnya ia menerima uluran tangan itu kemudian bangkit bersusah payah.
"Ck! Jangan bangga karena kamu menolongku, ingat aku menghabisimu juga malam ini!" Ancamnya.
Pemuda itu Lian Wei, datang untuk membantu Rong Long. Tetapi rupanya balas dendam yang ada di dalam hatinya masih melekat sehingga rasa gengsi terhadap bantuan Lian Wei pun terasa. Namun hal itu tidak membuat Lian Wei merasa khawatir, toh nianya ingin membantu sehingga tidak peduli dengan ucapan Rong Long pada kenyataannya memang Rong Long tidak mampu mengatasi mereka.
"Serangan naga api!"
Rong Long menyatukan energi mereka untuk membentuk suatu kekuatan guna melakukan penyerangan terhadap 5 pemuda itu. segala upaya telah mereka lakukan hingga pada akhirnya kelima pemuda itu berhasil mereka berdua kalahkan dalam satu kekuatan yang sama dimana kekuatan ini hanya dimiliki oleh keturunan Rong dan hanya bisa bersatu dengan sesama jenis energinya.
Kelima pemuda itu jatuh Limpung di atas tanah dalam keadaan pingsan. Rong merasa puas atas apa yang telah mereka lakukan, sementara pertarungan yang terjadi di luar kerajaan masih berlangsung dengan beberapa prajurit kerajaan tumbang namun tidak sampai kehilangan nyawa mereka.
Lian Wei yang menyadari akan keadaan perempuan itu pun dan segera menggendong nya untuk pergi dari kerajaan itu untuk sementara waktu demi keamanan. Ia menerobos segerombolan pertarungan itu sembari membopong Wuling menjauh.
Begitu sampai di kuilnya, Lian Wei merebahkan tubuh Wuling di atas ranjang dengan sangat hati-hati.
"Wuling aku mohon bertahanlah. Ini akan terasa sakit tetapi aku harus melakukannya,"
Lian Wei mencabut pedang yang ada pada ulu hati Wuling secara hati-hati. Darah mengalir begitu deras dari sana hingga membuat wajah gadis cantik itu pucat asli dan tubuh dalam keadaan dingin. Sebelum melakukan suatu pengobatan ia memberikan energi terlebih dahulu, barulah ia melakukan pengobatan herbal dengan memberikan beberapa lembar daun chi untuk luka.
Wuling tidak kunjung sadar meskipun Lian Wei sudah memberikan energi beberapa kali. Ia merasa khawatir akan keadaan wanitanya, hingga pada akhirnya memilih untuk memberikan energi yang jauh lebih besar kepada Wuling.
"Bagaimana keadaan adikku?"
"Hah? Apa?"
"Apa yang sedang kau lakukan? Kalau sampai terjadi sesuatu terhadap adikku, maka aku akan membunuhmu sekarang juga!" Ancam Rong Long yang datang secara tiba-tiba.
Lian Wei berdecak pelan mendengar celotehan Rong Long yang terus berprasangka buruk kepadanya. Ia menghentikan aksinya kemudian menatap malas kearah pemuda itu.
"Ck! Lakukan saja jika kamu bisa membunuhku!"
"Kau menantangku?"
Bugh.
Bugh.
"Bersikaplah dewasa! Adikmu dalam bahaya, sekarang terluka, seharusnya kamu bisa menjaga adikmu bukannya malah membuat keributan denganku!"
"Jangan mengajariku! Aku bukanlah anak kecil yang perlu di nasehati," jawabnya ketus.
"Pada kenyataannya kamu tidak bisa melindungi adikmu sendiri dan membiarkan orang asing hendak menculiknya. Apakah itu yang dinamakan seorang kakak?"
Rong Long berdecak. "Ck! Memang Wuling yang lemah, dia bisa bela diri tetapi dia manja tidak mau melawan. Itulah akibatnya jika wanita terlalu dimanja. Lagian pula dia tidak memiliki kemampuan apapun, hanya orang bodoh yang mau menculiknya!"
Lian Wei mengernyirkan dahinya. "Sepertinya kau yang bodoh hingga tidak menyadari bahwa ada energi besar di dalam tubuh adikmu hingga menjadi incaran banyak orang!"
Bersambung...