Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Diagram Bintang

Lian Wei terkejut pada saat membuka kedua matanya mendapati dirinya tengah berdiri di bawah ribuan bintang beterbangan di atas langit. Iya sama sekali tidak tahu bagaimana dirinya bisa sampai di tempat yang asing dan penuh dengan bintang ini tetapi satu hal yang ia rasakan adalah dirinya berdiri pada bumi yang berputar pada porosnya berotasi secara tidak normal layaknya bumi pada umumnya.

"Dimana aku ini? Apakah ini yang dinamakan surga?" Tanyanya kepada diri sendiri dengan penuh kebingungan.

Namun pada saat Lian Wei hendak melangkah lebih jauh dari tempat yang ia bijak saat ini tiba-tiba ia merasakan debaran yang sangat luar biasa pada jantungnya ia merasakan ada sebuah energi asing yang masuk ke dalam tubuh yang kemudian mengambil alih kendali pada diri tersebut. Persamaan dengan kejadian itu bintang-bintang yang menyelimuti menutup tubuhnya itu seketika runtuh.

Diagram Bintang merupakan suatu harta karun leluhur yang memiliki kemampuan 3000 kristal keabadian yang mampu memperpanjang suatu kehebatan diri serta memiliki keterampilan terpendam yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Tetapi energi itu berhasil ia dapatkan.

Setiap kali hendak mendapatkan suatu energi tertentu maka seorang pendekar akan menghancurkan bintang. Sama halnya dengan suatu pendekar ketika ingin naik pada tingkatan kultivasi tertentu ataupun pada tingkatan importal tertentu maka akan menghancurkan beberapa bintang sekaligus yang nantinya berisi energi.

Pendekar bisa mendapatkan harta karun itu setiap menghancurkan Satu Bintang pada digaramnya, dengan menarik energi darah yang mengalir sebagai pemancingnya. Kemudian pada tahapan kedua akan di baptis untuk mendapatkan energi tersebut.

Lian Wei seakan mencerna dan memahami apa yang dijelaskan oleh master pada diagram bintang tersebut sehingga ia pun mulai mengikuti apa yang diarahkan oleh masternya itu. Ia sengaja menancapkan telapak tangannya pada batuan runcing di bawahnya guna untuk melakukan pengujian apakah darah tersebut mampu untuk menarik energi atau tidak.

Pyarrr...

Sebuah bintang yang mengambang di udara itu seketika jatuh persamaan dengan darah keluar dari telapak tangannya kemudian menyisakan bebatuan kristal spiritual berserakan di bawah sana yang begitu banyak jumlahnya. Batuan itu bertumpuk membentuk suatu keterampilan kultivasi di dalamnya.

Lian Wei masih tidak bisa mempercayai apa yang telah ia raih saat ini. Kejadian di depan matanya ini sama sekali tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya bahkan ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan mendapatkan bantuan spiritual ini dengan memanfaatkan darah segar dari tubuhnya.

"Meskipun aku merusak batuan ini tetapi setidaknya masih ada ribuan kristal yang bisa aku pecahkan nantinya," ujarnya sambil meraih batuan tersebut.

Setiap kejadian yang menimpanya tidak terlepas dari unsur seseorang yang berada di balik diagram bintang tersebut sama halnya dengan keberhasilan yang ia raih saat ini pastinya tidak akan pernah luput dari arahan master rahasia di dalam diagram bintang ini.

Keterampilan itu merupakan tingkatan kultivasi hitam terakhir yaitu formula stoik naga api dan air. Karena pada suatu tingkatan kultivasi dibagi menjadi empat macam yaitu rendah menengah tinggi dan akhir. Setiap tingkatan kultivasi memiliki levelnya masing-masing seperti yang di miliki oleh keluarga Xiao. Mereka memang sangat terkenal dengan keluarga besarnya, tetapi pada keluarga ini hanya memiliki tingkatan kultivasi kuning tertinggi.

Sementara pada keluarga Rong yang terkena dengan kekuatannya, namun mereka hanya memiliki tingkatan kultivasi hitam terakhir yang di anggap sebagai ilmu leluhur mereka. Hanya keturunan Rong yang bisa mempelajarinya.

Dan kini raja Zhao Ming ingin menikahkan Lian Wei dengan keturunan Rong agar mendapatkan formula tertinggi itu melalui ikatan pernikahan.

Setelah mendapatkan energi hebat itu Lian Wei mulai tersadar. Ia mampu merasakan bahwa energi itu benar ada di dalam tubuhnya hingga membuatnya merasa bangga terhadap pencapaiannya.

"Sekarang aku bukanlah pecundang dari keluarga Xiao. Kekuatanku meningkat berkat bantuan dari Diagram Bintang."

Lian Wei kini baru tersadar dari Diagram Bintang terheran mendapati dirinya berada di dalam suatu ruangan bukan lagi hamparan luas yang di penuhi dengan bintang.

"Kenapa pakaianku serba putih? Jika tadi aku berada di surga kenapa pakaianku masih sama?" Tanyanya dengan kebingungan.

Beberapa detik kemudian seorang gadis bercadar merah menghampirinya sembari membawa wadah emas berisi kain dan beberapa makanan serta minuman pelengkapnya di samping nampan.

"Sejak kapan kamu sadar?"

Lian Wei tidak perlu bertanya siapa wanita cantik di hadapannya sebab ia sudah menduga bahwa wanita ini pasti nona Wuling keturunan Rong yang akan di nikahkan dengannya. Sebab ayahnya tidak pernah main-main terhadap ucapannya jika sudah memiliki kehendak.

"Apakah aku sudah menikah denganmu?" Pertanyaan konyol melesat begitu saja keluar dari bibir Lian Wei karena kekhawatiran yang luar biasa.

"Keluargamu mengirimkanmu ke kerajaan dalam keadaan sekarat. Kamu koma selama tiga hari disini, mereka ingin menagih janji ayah untuk menikahkanku denganmu tetapi keluarga Rong tidak setuju karena di anggap suatu pelanggaran jika sampai menikahkan paksa tanpa adanya unsur kesadaran pada salah satu pengantin,"

"Karena kakakmu Xiao Fang bersikukuh dan mengancam akan membuat keributan serta memutus tali persaudaraan maka pada akhirnya mereka berkompromi mencari jalan terbaik untuk hubungan ini dengan membiarkanmu berada di kerajaan ini dengan pengobatan dari keluarga kami,"

Penjelasan dari nona Wuling berhasil membuat amarah Lian Wei memuncak. Keluarganya tidak mau merasa rugi sedikit pun, mereka takut jika dirinya sekarat di rumah dan rencana mereka untuk menagih janji leluhur itu akan sia-sia. Oleh sebab itu mereka mengirimkan Lian Wei ke kerajaan Rong supaya mendapatkan janji itu namun sayangnya keluarga Rong hebat, tidak mudah untuk menaklukan mereka.

Wuling memangnya memiliki kedudukan sangat rendah di keluarga Rong, karena dia seorang wanita. Pada suatu kerajaan wanita di anggap lemah dan tidak berguna, tetapi hal itu tidak membuat raja dengan mudah menerima orang lain untuk menikahi putrinya terlebih lagi Xiao Fang yang di minta oleh mereka bukan Lian Wei.

"Apakah kau yang menyembuhkanku dari rasa sakit ini?" Tanyanya.

Wuling menggelengkan kepalanya. "Aku hanya merawatmu selama koma tidak lebih,"

Keadaan hening, hingga beberapa detik kemudian Wuling memberikan jubah berwarna putih kepada Lian Wei kemudian meninggalkannya supaya berganti pakaian. Perlahan Lian Wei membuka jubah suci yang semula ia kenakan, di usapnya dada bagian kanan terlilit sebuah kain putih polos yang sejak kecil sudah ada pada dadanya entah dari mana asalnya ia sendiri tidak mengetahuinya.

"Xiao Fang, kau membuangku layaknya bangkai yang hina. Kau memukulku tanpa belas kasihan, beruntungnya aku keluarga Rong baik hati mau menerima pecundang berkesempatan untuk memperbaiki kesalahannya."

"Lihat saja pembalasanku Xiao Fang, aku akan menghancurkanmu meskipun kau saudara bagiku!"

Bersambung...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel