Bab 2 Instruktur Yoga yang Baru
Bab 2 Instruktur Yoga yang Baru
"Kalian serius tadi tidak melihat ada cewek cantik lewat sana?" Bara menunjuk luar studio dekat area tangga.
"Tidak!Sejak tadi kami hanya fokus latihan saja, bang!"
Bara mengernyitkan dahinya mendengar ucapan mereka. Ia masih tampak terlihat penasaran dengan wanita cantik tadi, otaknya mulai berpikiran liar mengingat betapa aduhai nya tubuh sang wanita yang hanya sekilas ia lihat itu.
Hingga ia tak menyadari bahwa temannya – Frank menghampirinya yang tampak sedang duduk sambil memegang botol air mineralnya sambil melamun, disana masih terdapat beberapa member yang sedang melanjutkan workout mereka.
"Hei ..." Frank mengagetkannya.
Bara terkesiap dan refleks menoleh "Sialan kau, Frank!" ia langsung melempar handuknya tepat ke wajah temannya itu. "Dari mana saja, hm?"
Frank cengengesan, dilihat dari penampilannya pasti ia baru saja selesai menemui jalangnya. Kebiasaan buruk Frank yang sangat susah sekali dihilangkannya.
"Aku baru saja menemui tante Eva, Hahaha ... Kau tau tidak, semalaman kami hampir melakukannya sampai 3 ronde!Tante Eva liar sekali rupanya!" Seperti tanpa dosa Frank malah bercerita aktivitas ranjangnya kepada Bara.
"Namanya juga tante-tante, apalagi dilihatnya kamu berondong, takkan berhenti sebelum kamu yang teler!"
"Woow! Aku akan rela dan ikhlas sekali kalau telernya dengan tante sekelas dia. Hahaha ..."
"Heh! Gila kamu!" Bara tersenyum sarkas. "Hmm, by the way di atas ada kelas yoga baru ya?"
"Ya ampun Bar, Sudah berapa bulan kelas yoga diatas itu di buka. Masa kamu baru sadarnya sekarang? Inilah akibat kebanyakan main sama Siska, kosong!" Frank memukul-mukul lutut Bara.
"Kata memberku instrukturnya cantik. Kamu sudah pernah melihat belum?"
Frank mengangguk. "Lebih dewasa tapi, bro!"
"Aku semalaman menunggu di depan dengan Erza,berharapnya dia lewat atau turun dari lantai atas, aku penasaran, kan! Tapi, sampai jam 10 malam tak ada tanda-tanda dia turun. Ya ... Aku kembali masuk. Terus tadi sekitar 2 jam yang lalu, sekilas ada wanita cantik,bodynya juga oke, lewat di depan sana. Aku sampai tertimpa barbel karena saking terkesimanya!"
Frank menaikkan sebelah alisnya menatap Bara "Siapa?"
"I don"tknow! But her face buat aku masih terbayang sampai saat ini.
"Rambut panjang, ya? Putih? seksi?"
Bara mengangguk dengan semua ciri yang disebutkan Frank barusan.
"Bingo! Itu dia instruktur yoga yang kamu maksud. Agak dewasa, kan?"
"Iya!"
"Tidak salah lagi, dia itu Cantika! Instruktur yoga yang baru" Ujar Frank yakin.
"Seriously?" Bara seakan tak percaya. Ia kembali membuka tutup botol air mineral di tangannya dan meneguknya.
"Of course! Dia anak pemilik sebuah galeri seni terkenal di Jogja. Terus pindah kemari buat jadi instruktur yoga disini"
"Wow! I think, I love at the first sight!"
"Hahaha ... Kamu itu karna melihat bodynya, kan, makanya bicara seperti itu? Sok-sok jatuh cinta pada pandangan pertama" Frank mencibir Bara.
"No!I"mserious. Dadaku bergetar, man! Tak seperti biasanya saat aku lihat wanita yang lain" Bara memegang dada bidangnya.
"Tapi Bar, Bagaimana kalau ternyata dia adalah istri orang?Apa kamu masih mau?"
"I don"t care,bro!Kamu saja Tante Eva yang sudahberumur 40 tahun itu masih mau bercinta dengannya"
"Shit!" Frank terkekeh
"Tapi aku serius, aku penasaran sekali dan mau berkenalan dengannya. Syukur-syukur dia mau datang ke ranjangku!"
"Hahaha ... In your dream! Jangan berharap dulu, kamu kan belum mengenalnya. Lebih baik urus itu Siska! Dari kemarin dia meneleponku menanyakan tentangmu"
"Ck ...Don"t talk about her!" Bara berdecak bila mengingat nama Siska.
Bara kemudian langsung berdiri, meletakkan air mineralnya di atas meja kecil di pojok kiri studio itu. "Aku mau mencari info ke atas, untuk ikut kelas yoga!"
Frank lalu ikut berdiri di dekat Bara,
"Hei, are you seriously? mau ikut kelas yoga?"
Bara mengangguk sambil berjalan, dan di ikuti oleh Frank.
"Yes! Aku mau bertanya dulu kapan kelas yoga dimulai lagi"
"Wow! Kamu benar-benar nekat, Bar!"
Frank tetap berdiri di tempatnya sambil tertawa saat melihat Bara meninggalkan studio dan mulai berjalan menaiki tangga untuk ke lantai 3.
Bara benar-benar tak bercanda dengan ucapannya, ia tiba di lantai 3 dan menjadi pusat perhatian orang-orang disana. Siapa yang tak mengenal Bara, instruktur tampan idola semua wanita di gedung itu. Ia kemudian memasuki ruangan kelas yoga itu dan bertemu dengan beberapa orang yang masih tampak duduk dan mengobrol. Mereka terkejut, mengapa sang instruktur gym tersebut bisa kemari dan memasuki kelas yoga yang notabenenya adalah untuk wanita. Bara mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu, tak ia dapati sang instruktur yoga disana. Bara pun kemudian memutuskan untuk bertanya.
"Hai," sapa Bara dengan senyum andalannya yang selalu berhasil membuat jantung wanita berhenti berdetak itu.
"H-hai ..." Jawab seorang gadis yang usianya mungkin lebih muda dari Bara.
"Ini benar kelas yoga, kan?" Bara basa-basi, yang tentu saja membuat semuanya mengangguk. "By theway, jadwal kelas yoga selanjutnya kapan, ya?"
"Kak Bara mau mengikuti kelas yoga, ya?" tanya Andien yang sejak tadi sangat antusias dengan kedatangan Bara.
Bara mengangguk,
"Nanti malam ada kelas tambahan, kak! Jam 7 malam" Jawab Andien semangat.
"Oh ya? Kebetulan aku juga sampai malam hari ini" Lagi, senyum memikat Bara membuat gadis-gadis disana seakan meleleh. "Siapa instrukturnya?"
"Instrukturnya mbak Cantika, kak. Tapi sekarang dia lagi takada di tempat"
Bara hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oke, Than kyou ya infonya. See you!"
Bara lalu lekas meninggalkan tempat itu setelah mendapat info kelas yoga nanti malam. Ia kembali turun ke studio nya dan mendapati Frank sudah berganti pakaian dan sedang mengangkat barbel.
"Bagaimana? Sudah berhasil berkenalan dengannya?" Frank langsung menodongkan pertanyaan kepada Bara yang baru datang menghampirinya.
"Dia tak ada,man! Jadi aku hanyabertanya ke gadis-gadis yang ada disana. Katanya nanti malam ada kelas tambahan. Hahaha ... Semoga aku beruntung!"
Bara menyeringai evil kepada Frank dengan wajah congaknya, sedangkan Frank hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Bara, ia tahu betul apa yang dipikirkan Bara. Laki-laki otak mesum itu sudah pasti menginginkan untuk mencicipi tubuh Cantika saja.