08. Perjamuan Berdarah
Qing Yuan dengan perasaan geram mencengkeram kepala lawan dan memotong kepala itu hingga terlepas dari batang lehernya. Ia bahkan berani melakukannya dengan tanpa sekali pun mengedipkan mata. Hanya ada api amarah yang membuat sisi gelapnya begitu mendominasi diri pemuda itu, mengubahnya menjadi seorang 'Pembunuh Tanpa Hati'. Gelar itu juga merupakan julukan milik Yang Hua, gurunya.
Pemuda itu lalu mengangkat kepala korban, memerhatikan wajah pria bertopeng yang sudah menjadi mayat itu secara saksama. Qing Yuan pun dibuat sangat terkejut, karena ternyata topeng itu tidaklah sama dengan topeng milik Kelompok Topeng Iblis.
Sekarang dia mulai menyadari, jikalau ternyata ada kelompok lain yang dengan sengaja mencampuri dan mengacaukan urusannya. Terlebih lagi, banyak korban tewas dari pihak kediaman Keluarga Guo sudah berjatuhan sebelum dia dan kelompoknya bertindak apa pun. Bukankah ini sama artinya, segala kesalahan itu kelak dia dan Kelompok Topeng Iblis yang menanggungnya?
Tidak memakan buahnya, tetapi terkena getahnya dan itu juga sangat memaksanya untuk menjadi alas kubur bagi orang lain.
"Bedebah! Ternyata ada kelompok lain yang meniru dan mengatasnamakan Kelompok Topeng Iblisku!" Qing Yuan menggeram marah hingga kedua bola matanya terlihat berkilatan. Pemuda itu dengan jengkel lantas melemparkan kepala mayat bertopeng secara sembarangan.
Rupanya, lemparan kepala itu melayang tinggi, lalu jatuh di menimpa Salah seorang tamu yang tengah berlarian panik. Demi mendapat jatuhan bola kepala manusia bertopeng serta berlumuran darah yang secara tiba-tiba, badan si lelaki tamu itu pun langsung merasa lemas. Pria tersebut lalu limbung, ambruk di atas lantai pelataran dan menjadi bahan injak-injakan banyak orang hingga tewas.
Sungguh nasib yang sangat tragis!
"Aku harus mengetahui, siapakah mereka yang telah lancang merusak rencanaku! Tunggulah kalian wahai para manusia laknat! Berani-beraninya kalian bermain licik dengan Qing Yuan. Dan Qing Yuan ini akan dengan senang hati mengirimkan kalian semua ke lembah neraka untuk bertemu raja kalian!" Qing Yuan kemudian melangkah dengan cepat ke arah pusat keramaian sembari menyarungkan pedangnya. Ia berniat hendak menghabisi seluruh manusia bertopeng yang menyamar menjadi kelompoknya
Mata cantik pria muda tampan itu melihat banyak sekali orang-orang yang sedang bertarung dan saling membunuh. "Hmm, di manakah orang yang bernama Shen Ming dan Yu Shan itu?"
Qing Yuan melangkah perlahan di antara gelimangan mayat dan meneliti topeng-topeng yang juga ternyata tidak sama dengan topeng milik kelompoknya. "Di mana Kakak Shui? Bukankah dia dan pasukannya seharusnya menyerang dari halaman ini?"
"Siaaal! Aku sudah kecolongan oleh orang-orang yang tak kukenal sama sekali!" Qing Yuan dengan sangat marah menendang dengan kuat sesosok mayat di hadapannya. Mayat itu terpental hingga menabrak dinding tembok hingga hancur seketika.
Tiba-tiba, telinganya mendengar suara pertarungan dari arah lain. Qing Yuan pun bergegas melompat ke atas tembok keliling guna mencari sumber suara perkelahian. Mata tajam Qing Yuan mengawasi keadaan. Cahaya bulan separuh di malam ini cukup membantu penglihatannya. Dalam keremangan malam berdarah itu, dia bisa melihat dua sosok bayangan orang yang sedang sengit bertarung.
Qing Yuan mendekati pertarungan itu dengan langkah hati-hati sembari melambari tubuhnya dengan ilmu Bayangan Iblis yang diajarkan oleh Yang Hua padanya. Hanya orang-orang Sekte Lembah Kegelapan yang telah menguasai ilmu tak kasat mata itu saja yang mengetahuinya. Mereka bisa saling bertemu dan berbicara dalam lingkup ruang bayangan ilmu tersebut.
Qing Yuan melihat dua orang tengah bertarung dengan sengitnya. Mereka saling menyerang dengan ilmu-ilmu tingkat tinggi yang mengeluarkan cahaya-cahaya disertai oleh hawa panas membakar. Dari tempatnya saat ini pun, Qing Yuan bisa merasakan betapa dahsyatnya ilmu kedua orang yang sama sekali tak jelas wajahnya.
Dua orang itu kemudian tampak saling beradu pukulan yang membuat tempat di sekitarnya bergetar bagaikan terguncang oleh gempa bumi. Qing Yuan sendiri hampir saja terpental akibat dahsyatnya dua kekuatan tenaga dalam tingkat tinggi yang saling berbenturan di udara.
"Gila! Ilmu macam apa yang mereka gunakan itu? Aku bahkan hampir tak kuat menahannya!" pekik Qing Yuan dalam hati.
"Yu Shan! Cepat serahkan kitab itu secara baik-baik! Dan kau pun akan kubuat mati secara baik-baik pula. Aku berjanji, akan kuperlakukan mayatmu dengan lembut tanpa luka sedikit pun! Dan Jia Mi istri cantikmu itu, akan aku jaga seumur hidupnya dengan taruhan nyawaku!" seru seorang pria bertopeng dengan disertai tawa panjang.
"Kalau begitu, maka ambilah jika kau memiliki kemampuan untuk mengalahkanku!" jawab Yu Shan yang dengan tenangnya berdiri di atas salah satu atap bangunan milik Keluarga Guo.
"Sombong sekali kau, Yu Shaaan!" teriak orang bertopeng.
Dari balik kegelapan Qing Yuan terkejut saat mendengar nama orang yang tengah dicarinya disebut. "Yu Shan?"
"Tenanglah, Kakak Shan! Ada aku di sini!." Seseorang melayang dengan sangat ringan bagaikan helai dain dan mendarat di samping Yu Shan.
"Adik Ming, mengapa kau ke mari?" tanya Yu Shan tanpa menoleh.
"Aku mengkhawatirkanmu, Kakak Shan."
"Lalu, bagaimana dengan para istri dan anak-anak kita?" Yu Shan terlihat cemas.
"Jangan khawatir, Zhen'er dan Tianzi sedang melindungi mereka! Terlebih, nona Xiao Si Tian dan nona Shi Qian juga bisa ilmu bela diri. Jadi, kurasa mereka akan mampu menghadapi para pengacau itu," jawab Shen Ming.
"Oh, baguslah! Sekarang, aku bisa dengan tenang menghadapi orang ini." Yu Shan kembali menatap orang bertopeng yang tengah berdiri di puncak atap yang lain.
"Shen Ming? Kau pun datang juga ... oohh! Jadi kalian telah merencanakan untuk mengeroyokku? Baguslah! Itu artinya, aku bisa mengirim kalian bersama-sama ke neraka!"
"Apa kabar, Mo Jiao?" tanya Shen Ming.
"Shen Ming? Jadi, itu adalah Shen Ming? Hmm, baguslah kalau begitu. Maka aku bisa mendapatkan kepala mereka malam ini juga!" Qing Yuan menyeringai licik.
"Akhirnya ada yang mengenaliku juga rupanya!" Mo Jiao tertawa.
"Mo Jiao? Siapa lagi dia?" Qing Yuan merasa asing dengan nama itu.
Orang bertopeng tertawa melihat kedua orang yang siap bertarung dengannya. "Yu Shan! Aku sungguh merasa sangat malas meladenimu. Aku hanya menginginkan Kitab Mata Dewa itu. Dan, karena kau tak mau menyerahkannya secara baik-baik. Maka, aku benar-benar akan menghabisi semua orang yang ada di sini!" teriak orang bertopeng itu dengan nada mengancam.
"Bersiaplah kalian berdua!" Mo Jiao melompat ke udara dan langsung menyerang kedua musuhnya dengan menggunakan sebuah trisula yang telah berada dalam genggamannya secara tiba-tiba.
Shen Ming dan Yu Shan pun dengan sigap melayani setiap serangan demi serangan dari Mo Jiao. Shen Ming hanya menggunakan tangan kosong saja, sedangkan Yu Shan berhasil menarik sebilah pedang dari sesosok mayat yang ada di sekitar mereka. Pertarungan berlangsung dengan cukup sengit dan belum ada tanda-tanda terdesak dari pihak keduanya.
Qing Yuan terus memerhatikan jalannya pertarungan seru masih dari balik ruang bayangnya. "Mereka benar-benar hebat, mungkin ilmu mereka hampir setara dengan ayah. Oh, tidak! Tentunya ayah lebih hebat dari mereka!"
"Bisakah aku mengalahkan dan membawa pulang kepala kedua orang itu?" Qing Yuan mulai merasa ragu pada kemampuannya sendiri.