Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

"Aku tidak pernah menyangka, kalau kamu adalah orang asing yang akan jadi bagian paling penting dalam hidupku."

***

Hai, ini part flash back waktu awal Rachel sama Darren jadian. Jangan bingung yaw!

"Pacaran?" Rachel menggigit bibir bawahnya.

Gadis itu sedang berada taman belakang sekolah, setelah seseorang mengabarinya bahwa Darren-salah satu cowok yang menjadi most wanted di sekolah mencarinya.

Namun, Rachel tidak pernah mengira kalau cowok itu mencarinya untuk mengajak berpacaran. Dengan wajah datar dan posisi mengunci Rachel, cowok itu mengajak Rachel berpacaran.

"Iya, lo mau kan?" tanya Darren.

Rachel meneguk salivanya. Darren terlihat menakutkan. Gadis itu melirik sekilas teman-teman Darren yang tengah duduk tidak jauh dari posisi mereka saat ini.

Mata Rachel beralih menatap Darren. Ia benar-benar tidak kenal secara pribadi dengan cowok di hadapannya ini, Rachel hanya tahu kalau Darren adalah ketua geng GASTRA, geng yang paling tenar di SMA Bakti. Sisanya, Rachel tidak tahu apa-apa.

Lantas, apa motivasi cowok ini mengajaknya berpacaran?!

"Diam lo kelamaan." Darren mendengus, "gue anggap mau."

"Eh?" Rachel terkejut.

"Gue balik kelas dulu." Darren akhirnya membuka posisi menguncinya.

"Mulai hari ini, kita pacaran."

"Kan kita belum kenal," ujar Rachel. Akhirnya gadis itu berani buka suara.

"Pacaran itu juga proses saling kenal." Balas Darren, cowok itu membalikkan tubuhnya kemudian berjalan menghampiri teman-temannya.

"Kenapa harus gue?" tanya Rachel pada dirinya sendiri. Ya ampun, ia hanya gadis polos yang tidak pernah berpacaran.

Dan tiba-tiba diajak pacaran oleh cowok famous di sekolah!

***

"RACHEL DICARIIN DARREN!" Teriakan dari Dodi-Sang Ketua Kelas XI IPA 1 menarik seluruh perhatian warga kelas untuk menatap Rachel.

Bagaimana tidak? Seorang Rachel yang pendiam dan tidak terlihat itu, tiba-tiba dicari oleh Darren-most wanted SMA Bakti yang menjadi pacar halu para perempuan SMA Bakti.

"Rachel dicariin Darren?" sahut Lisa-centernya XI IPA 1, si Most wanted Girl SMA Bakti.

"Nggak salah?" Rosa-sahabat Lisa ikut menimpali.

"Mana gue tahu, tuh dia di depan sama anak-anak GASTRA. Buruan samperin, Chel!" ujar Dodi.

"What the ... sampai bawa anak Gastra?" Jisa-sahabat Lisa, menaikkan sebelah alisnya, menatap Rachel bingung.

"Chel, kenapa mereka nyariin lo?" bisik Luna, teman sebangku sekaligus satu-satunya teman Rachel.

Rachel menggigit bibir bawahnya. Apa ini ada kaitannya dengan kejadian di belakang sekolah? Cowok itu benar-benar mengajaknya berpacaran? Ya ampun!

"Nanti gue ceritain, Lun." Rachel beranjak dari bangkunya, segera melangkah keluar kelas sebelum semakin banyak yang menodongnya dengan pertanyaan.

"Lama banget," komentar Darren ketika Rachel berdiri di hadapannya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Rachel pelan, gadis itu melirik Darren dan teman-temannya bergantian. Untung nggak bawa sekop lagi.

"Ngajak lo ke kantin, lah. Lo kan pacar gue," sahut Darren dengan suara yang nyaringkan.

"Eh, sttt!" Rachel meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, "nanti orang-orang pada denger, sejak kapan kita pacaran?!"

"Baru tadi pagi, di belakang sekolah."

"Kan gue nggak bilang iya!"

"Tapi, lo diem." Darren menatap Rachel datar, "bagi gue, diem adalah iya."

"Gue diem karena kaget!" Rachel membela dirinya.

Darren menaikkan sebelah alisnya. "Siapa suruh kaget?"

"Tuker posisi, kalau lo ditembak orang yang nggak lo kenal, emang lo nggak kaget?" Tanya Rachel.

"Enggak." Darren menggeleng.

Ya ampun, sepertinya Rachel salah lawan bicara!

"Buru lah, kantin. Laper nih," celetuk Mikhael Pradipta, sahabat Darren sekaligus wakil geng GASTRA.

Darren menoleh ke arah teman-temannya, kemudian bergantian menatap Rachel. Cowok itu meraih tangan Rachel, kemudian membawanya dengan paksa menuju kantin.

"Duh, nggak mau!" Rachel berusaha melepaskan genggaman Darren, namun percuma. Tenaganya tidak seimbang dengan cowok itu.

Sepanjang jalan, Rachel merasa ia jadi pusat perhatian karena Darren menggenggan tangannya sepanjang mereka menuju kantin. Belum lagi ada anak-anak Gastra yang berjalan mengiringi.

Sampai di kantin pun, mereka tidak luput dari perhatian. Rachel meringis ketika melihat tatapan sebal dari para gadis-fans Darren-karena melihat cowok itu menggenggam tangan Darren.

"Duduk," titah Darren.

Rachel menatap meja di hadapannya. Sebuah meja yang tidak pernah diduduki oleh siapapun, karena meja itu milik anak-anak Gastra.

"Di sini?" tanya Rachel. Bodoh, kenapa ia malah bertanya?!

"Emang ada meja lain di depan lo?" tanya Darren, Rachel menggeleng sebagai jawaban. "Ya berarti di situ."

"Nggak mau! Nanti gue tambah jadi sorotan, lo nggak lihat tadi sepanjang koridor, sampe di sini pun gue masih diliatin. Sinis lagi." Rachel mendengus.

Darren melepaskan genggamannya. Cowok itu naik ke atas meja, membuatnya menjadi pusat perhatian-walaupun sejak tadi memang ia sudah menjadi pusat perhatian.

"DENGER LO SEMUA!" Teriak Darren, cowok itu menunjuk Rachel. "MULAI HARI INI, RACHEL JADI CEWEK GUE!"

Dan mulai hari ini juga, hidup Rachel di SMA Bakti tidak tenang.

Revisi 29-April-2020

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel