Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

Celline baru saja selesai mandi. Cepat-cepat dia keluar untuk menyiapkan makan malam untuk om dan keluarga om-nya. Setelah selesai masak dan menghidangkan makanan di atas meja, Celline memanggil keluarga om-nya itu satu per satu.

Setelah mereka keluar dari dalam kamar mereka masing-masing, yang terdiri dari om, tante dan satu anaknya yang bernama Ria.

Usia Ria sama dengan usia Celline. Tapi, sikap Ria terhadap Celline sama seperti orangtuanya. Mereka semua memperlakukan Jasmine layaknya sebagai seorang pembantu, bukan sebagai saudara.

Setelah selesai makan malam, barulah Celline membersihkan sisa bekas makan mereka. Celline mencuci semua piring bekas mereka makan. Dan setelah itu barulah Celline bisa makan. Itu pun kalau ada sisa makanan dari mereka. Tapi, kalau makanan itu habis, maka Celline harus berpuasa sampai besok harinya. Maka dari itu, Celline berusaha keras supaya bisa keluar dari rumah om-nya itu.

*****

Celline mempunyai dua orang sahabat yang bernama Dewi dan Chris. Mereka adalah teman Celline sejak kecil sampai sekarang. Bahkan, dua orang sahabatnya itu pun sudah tahu sikap buruk keluarga om-nya itu terhadap Celline. Kadang mereka ingin membantu Celline supaya bisa keluar dari rumah om-nya itu.

Namun, Celline selalu menolak bantuan mereka. Dia tidak mau merepotkan mereka berdua. Kedua sahabatnya itu pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan Celline itu.

*****

Flashback on……….

Sekarang Celline sudah berusia 20 tahun. Dia bekerja di salah satu butik pakaian mewah. Di sinilah dia kenal dengan Celline secara tidak sengaja. Saat itu James sedang memesan jas untuk suatu acara yang akan dia hadiri.

Saat itu Celline yang bertanggungjawab mengurus jas yang James pesan itu. Tapi, karena satu kecerobohan yang dilakukan oleh rekan kerjanya di tempat kerja, sehingga membuat jas yang dipesan James itu bermasalah. Dan Celline harus menanggungnya dengan ganti rugi seharga jas itu.

Tapi, karena Celline tidak mampu membayarnya, akhirnya Celline menawarkan kompensasi dengan cara lain, yaitu dengan cara meminjam rahim Celline untuk melahirkan seorang anak untuk James.

Awalnya Celline sempat menolak tawaran itu. Karena dia bukan wanita murahan yang bisa diperlakukan seperti itu oleh James. Namun, James menawarkan untuk membayar Celline, kalau dia bisa melahirkan anak untuknya.

Kalau Celline bisa hamil dan melahirkan penerus keluarga Chandra, maka Celline akan mendapatkan bayaran sebesar 1 milyar Rupiah. Saat itu Celline langsung setuju diberi uang sebanyak 500 juta Rupiah sebagai uang muka dan sisanya akan diberikan setelah Celline melahirkan.

Apalagi Celline mempunyai keinginan untuk keluar dari rumah om-nya. Dan Celline tidak sanggup ganti rugi atas jas itu.

Akhirnya mau tidak mau Celline menerima tawaran dari James itu. Mereka akan menikah lusa. Besok pagi Celline berencana untuk membicarakan hal ini dengan om dan tantenya, serta dia juga berniat untuk membayar hutang budinya kepada keluarga om-nya itu.

Flashback off.

*****

Pagi harinya…….

Setelah selesai sarapan, Celline berniat membicarakan hal itu dengan om dan tantenya. Dia sangat berharap supaya bisa segera terbebas dari keluarga om-nya itu.

“Om, Celline mau bicara dengan paman setelah selesai sarapan. Apa om ada waktu?” Tanya Celline.

“Kamu mau bicara apa? Apa itu sangat penting?” Tanya om-nya.

“Iya. Sangat penting, om.”

“Baiklah. Kita bicara di ruang kerja om saja.”

“Baik, om.”

Setelah selesai sarapan, Celline yang sudah selesai membersihkan rumah dan mencuci semua bekas piring kotor mereka semua, dia berjalan menuju ruang kerja om-nya Celline mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

“Ada apa?” Tanya om-nya.

“Celline mau memberikan ini pada om.” Celline membawa tas berisi uang yang kemarin Benny berikan padanya.

“Apa ini?”

“Silahkan paman buka saja dulu dan lihat isinya.”

Betapa kagetnya sang om setelah membuka tas yang berisikan uang yang sangat banyak.

”Wah…. Banyak sekali uang ini! Ada berapa banyak uang ini?” Tanya Paman Celline sambil memegang salah satu uang itu.

“Uang itu ada 500 juta Rupiah, seperti yang paman inginkan. Om sudah berjanji akan melepas aku. Setelah mendapat uang itu, aku langsung berikan pada om.”

“Darimana kamu dapat uang sebanyak ini?” Tanya om-nya. Pandangannya tak lepas dari uang yang ada di hadapannya.

“Paman tidak perlu tahu asal uang itu darimana. Yang pasti uang ini bukan uang haram dan sekarang sudah aku berikan pada om. Maka dari itu, aku akan keluar dari rumah ini.”

“Apa kamu yakin semua uang ini asli? Bisa saja kamu menipuku.” Kata Om Celline.

“Paman bisa cek sendiri. Aku yakin semua uang itu asli. Setelah ini Celline mau pamit dan pergi dari sini.”

“Baiklah. Kamu boleh pergi kemana pun kamu mau.”

“Kalau begitu Celline pamit undur diri. Terima kasih telah menampung Celline selama ini.”

Setelah berpamitan, Celline berjalan ke arah pintu keluar. Celline sudah merapikan semua barang-barangnya sejak semalam sebelum dia pergi keluar dari rumah itu.

Celline sudah menyiapkan semuanya sematang mungkin. Dia juga sudah izin tidak masuk kerja hari ini. dia akan dijemput oleh supir suruhan James.

Celline membawa semua barang-barangnya keluar kamar. Sang tante yang melihat keponakannya itu keluar dari rumah mencoba mencegah Celline.

“Hei…. Hei…. Kamu mau pergi kemana?” Tanya Tante Celline.

“Aku mau pergi dari rumah ini.”

“Mau pergi kemana? Memangnya kamu sudah punya rumah? Kalau kamu mau keluar dari rumah ini, kamu harus membayar biaya yang sudah kami keluarkan untuk membesarkanmu sampai detik ini.”

“Aku sudah kasih uangku ke paman. Tante bisa tanya sama om. Dan om sudah mengizinkan aku keluar dari rumah ini.”

“Jangan coba-coba bohong sama saya!”

“Kalau tante tidak percaya sama saya, tante tanya sendiri saja sama om.”

Dengan gerakan cepat Tante Celline berjalan masuk ke ruangan kerja suaminya. Sedangkan Celline berjalan keluar dari rumah itu. Dia menunggu supir James di persimpangan dekat rumah om-nya.

Tak lama kemudian, benar saja, supir James datang menjemput Celline. Celline sempat kaget saat melihat mobil mewah yang menjemput dirinya.

“Apa Anda Nona Celline?” Tanya supir James.

“Iya, benar, pak.”

“Baik. Kalau begitu, silahkan nona masuk ke dalam mobil.” Kata supir James sambil membuka pintu belakang mobil.

“Terima kasih, pak.”

Supir James menutup pintu mobil itu kembali. Setelah Celline masuk ke dalam mobil, supir James itu membantu Celline menaruh barang-barang Celline ke dalam bagasi mobil.

Setelah menutup bagasi mobil kembali, supir itu masuk ke dalam mobil dan mengantarkan Celline sesuai dengan instruksi yang diberikan James. Celline memandang ke arah kaca mobil untuk melihat tujuan dirinya.

Bagaimanakah kisah Celline selanjutnya setelah tinggal di rumah James? Nantikan jawabannya pada bab berikutnya………

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel