Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Tetangga Baru yang Menggairahkan

Malam itu, Septi duduk sendirian di teras rumahnya, menatap bintang-bintang di langit malam. Sebuah pesan dari Delon membuat hatinya berdebar-debar. Deni, suaminya, telah kembali berlayar dan akan absen untuk waktu yang cukup lama. Ini adalah momen yang dinantikan oleh Septi dan Delon, momen ketika mereka dapat bersatu kembali.

Mereka berdua pun saling tersenyum, tanpa perlu banyak kata untuk memahami hasrat yang mereka simpan beberapa hari ini.

"Septi, apa pendapatmu jika kita berdua menghabiskan malam ini bersama? Aku ingin merayakan bersatunya kita kembali," ujar Delon dengan tatapan yang penuh hasrat.

Septi tersenyum penuh arti, "Aku juga sudah sangat menunggu momen ini, Delon. Kita bisa berduaan di kamarku lagi."

Delon menggeleng, "Tidak, Septi. Aku punya ide lain. Bagaimana jika kita mencoba sesuatu yang berbeda?"

Mata Septi berbinar, "Apa yang kamu maksud, Delon?"

Dengan mata penuh keberaNitan, Delon menciptakan rencana yang seolah merepresentasikan keinginan dan hasrat terpendam mereka. "Kita bisa pergi ke sebuah kamar hotel, tempat yang jauh dari sini dan tak akan ada yang tahu. Aku ingin kita punya malam yang tak terlupakan, tanpa beban atau ketakutan."

Septi ragu sejenak, namun setelah melihat keteguhan Delon, ia setuju. Mereka berdua menyelinap keluar rumah dengan hati-hati, menghindari pandangan orang-orang yang bisa melihat mereka. Delon mengendarai mobilnya, membawa mereka menuju sebuah kamar hotel yang terletak di pinggiran kota.

Sesampainya di hotel, kamar yang telah Delon pesan menjadi saksi bisu dari pertemuan terlarang mereka. Meskipun atmosfer dipenuhi keintiman, tetapi bayangan ketidakamanan selalu menyelinap di pikiran Delon. Ia tahu bahwa ini adalah keputusan berisiko, tetapi hasratnya terhadap Septi melebihi rasa takut akan konsekuensinya.

Mereka berdua larut dalam momen keintiman yang terpendam. Malam itu, waktu seolah berhenti berputar, dan mereka menikmati setiap detik bersama dengan nafsu yang meluap-luap.

Tubuh Septi dan Delon kini telah sama-sama polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka. Delon dengan penuh nafsu menggelora menggumuli tubuh telanjang Septi dan Septi pun meresponnya dengan tak kalah bergairahnya.

Suara dengusan kasar dari Delon dan desahan serta lenguhan dari bibir Septi menandakan kalo percumbuan mereka saat itu seolah membayar cumbuan mereka terdahulu yag belum sampai puncaknya dan malam itu mereka mencoba untuk menuntaskannya hingga puas maksimal.

“Ceppp..Cuppp...Plokkk..Plokkk..arghh..uhhh..ahhh..mmpphh..aahh!” suara kecupan dan genjotan Kontol tegang Delon ke liang senggama Septi yang telah basah itu mewarnai suasana di kamar hotel itu.

“Ughh..ahhh..owhhh...terussss..Delon..genjottt..ahhh..owhhh...!” suar manja Septi itu membakar semangat Delon yang birahinya telah di ubun-ubun untuk makin mempercepat dan memperkencang gerakannya.

Saat tubuh mereka mulai berkeringat dan bergumul serta bergulingan di atas ranjang dengan kondisi sprei kasur sudah berantakan, akhirnya mereka melenguh barengan sambil memuncratkan cairan peju milik Delon di dalam lubang syurgawi milik Septi.

Tubuh mereka menegang dan wajah mereka memerah merasakan nikmat luar biasa kala puncak kenikmatan itu telah berhasil mereka raih.

“Crottt..crottt..aarghh..enakkk..ahhh..serrr..serrrr!” tubuh mereka mengejang dan merasakan kedutan luar biasa nikmat kala masing-masing kelamin bersatu dalam kenikmatan tiada tara.

“Brughhh..ahhh...nikmat banget ngentot sama kamu Septi!” ucap Delon dengan nafas tersengal-sengal menatap mesra kepada Septi.

“Aku juga Delon..puas banget ngentot sama kamu....enak banget tadi itu. Aku puas banget der!” balas Septi sambil mengusap wajah Delon disebelahnya.

Mereka pun kembali berciuman dan setelah sempat ngobrol ringan selama setengah jam, Delon pun mengajak Septi untuk mandi bareng sekaligus kembali bercumbu disana.

“Septi, kita mandi bareng yukkk...aku pengen merasakan sensasi mandi bareng kamu, heheh!’ ajak Delon dengan seyuman nakalnya.

“Yukkk..aku pengen juga Delon, hihi!’ balas Septi dengan semangat yang sama dengan Delon.

Merekak bangun dari rebahannya di ranjang kamar hotel itu dalam keadaan sama-sama masih polos berjalan bergandengan menuju kamar mandi.

Maka terjadilah percumbuan yang keduakalinya di kamar mandi itu.

Awalnya mereka saling membasuh sabun mandi ke tubuh mereka dan saling membasahi tubuh dengan air lalu diselingi dengan mereka berpelukan dan berciuman mesra. Lama kelamaan ciuman itu membangkitkan lagi hasrat mereka untuk kembali menyatukan tubuh polos mereka.

“Cuppp..Cupp..mmpphh..ahh..ayo Delon entot aku lagi..aku pengen lagii...!” pinta Septi dengan suara mendesah dan pandangan matanya yang sayu menandakan kalo tubuh Septi mulai menginginkan sentuhan Delon lagi.

Delon yang memang juga sudah sama-sama sange segera mengarahkan kontol ngacengnya itu ke lubang vagina milik Septi.

“Sleppp..Blesss..arghhh.arghhh..enakkk..ayo Delon..goyangggg...!” pinta Septi sambil sedikit menggoyangkan pantatnya membuat Delon tanpa ampun segera memulai genjotan ganasnya.

Akhrinya dalam posisi berdiri Delon kembali menyetubuhi Septi yang bersandar di dinding kamar mandi. Suara desahan dan lenguhan tertahan dari bibir Septi terus membakar birahi Delon dengan suara dengusan kasar dari mulutnya untuk menggapai nikmatnya yang keduakalinya.

Percumbuan itu akhirnya berakhir saat keduanya melenguh bersama dan kembali berciuman untuk menuntaskan semua hasrat birahi yang sangat menguasai tubuh mereka saat itu.

Saat Delon dan Septi mengejar kenikmatan di kamar hotel, disisi lain Nita merasa agak curiga. Delon memberikan alasan bahwa ia harus pergi menemui seorang teman hingga larut malam. Nita, meskipun ragu, memilih untuk mempercayai suaminya. Namun, kecemasan dan rasa tidak enak di hatinya tidak pernah hilang.

Saat Delon dan Septi berdua di kamar hotel, Nita benar-benar mencoba mempercayai suaminya itu dan menebak kalo Delon serius menemui temannya hingga larut malam. Suasana hatinya campur aduk, ia merasa khawatir dan kesepian. Seiring malam berlalu, ia mencoba untuk menenangkan dirinya dan meyakinkan bahwa suaminya memang tengah berada di tempat yang aman.

Namun, malam-malam berikutnya dengan berbagai alasa yang diungkapkan oleh Delon kepada Nita, membuat waktu Delon menjadi lebih banyak bersama Septi baik itu di kamar hotel maupun seringpula Delon dan Septi bercumbu di rumah Septi kala Nita sedang lengah.

Bahkan Delon pernah nekat menyetubuhi Septi di kamar Delon kala Nita sedang pergi keluar rumah. Nafsu birahi Septi yang besar serta hasrat tak tertahan dari diri Delon memungkinkan hal itu pun terus berlangsung tanpa mereka perhitungkan resikonya yang sebenarnya sangat besar jika suatu hari ketahuan.

Hubungan terlarang itu membawa konsekuensi yang melekat pada hubungan Delon dengan Nita, sang istri. Nita yang merasa ada yang berubah pada Delon mencoba mencari jawaban, namun Delon selalu berhasil menutupi kebenaran. Mereka, seperti roda yang terus berputar, terperangkap dalam rahasia yang bisa menghancurkan atau memperkuat ikatan pernikahan mereka suatu saat nanti.

Sayangnya, Nita tak berupaya memperbaiki penampilannya juga sehingga membuat Delon merasa memiliki alasan yang kuat untuk sekedar menyalurkan hasrat birahinya kepada wanita lain yang seharusnya Delon dapatkan kepuasannya itu dari Nita, sang istri.

Septi pun yang sangat jarang mendapatkan momen kemesraan dari Deni suaminya yang pergi melaut dalam jangka waktu yang lama, seolah mendapatkan salurannya bersama Delon yang sama-sama memiliki libido yang tinggi terutama untuk urusan hubungan suami istri.

---SELESAI---

Silakan lanjutkan membaca Novel ini di halaman berikutnya karena ada cerita pendek Kisah Gairah Membara lainnya yang juga sangat menarik untuk anda baca dan anda ikuti hingga tuntas. Judulnya adalah ‘Dahsyatnya Genjotan Pria Sixpack’. Selamat membaca dan selamat menikmati!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel