Bab 2 Tetangga Baru yang Menggairahkan
“Cuppp..ceppp..mmpphh..ahhh!” bibir Delon dan Septi saling berpagutan dalam posisi berdiri di dalam kamar mandi itu. Kedua tangan mereka saling meraba dan memeluk dalam kondisi basah kuyup tersiram air kamr mandi.
“Ehmm..uhh..ahhh..eshhh...ahhhh!” Septi yang mulai mendesah membuat Delon makin terbakar birahinya. Kontol tegang Delon pun berulangkali menyenggol bulu-bulu jembut di selangkangan Septi.
“Slerppp..Slurppp..ceupp..ehmmm...mmpphh..cuppp!” kini Bibir Delon telah melahap leher berjenjang milik Septi dan wanita itu pun mendongak ke atas wajahnya sambil mendesis menahan nikmatnya cumbuan Delon.
“Eshhh..ahhh..owhhh..ahhh Delon...ahhhh!” suara desahan Septi itu malah makin membua Delon kalap untuk terus meningkatkan cumbuannya. Kini bibir Delon semakin turun dan beralih untuk melahap dua bukit kembar yang sudah terangsang hebat itu sehingga terasa kencang saat dikulum oleh bibir Delon.
“Ceppp..Cupp..mmpphh..Ceppp..ahhhh!” dengan buas mulut dan lidah Delon mengulum dan menjilat semua area buah dada montok milik Septi dan Delon sangat bernafsu saat mengulum dan bahkan menggigit kecil puting bukit ranum itu.
“Awww..hihii..pelan-pelan..sayanggg...!’ jeritan kecil Septi di kamar mandi menggema dan itu membuat suasana percumbuan mereka semakin eksotis dan bergairah.
Puas beberapa menit melahap buah dada milik Septi, Delon pun jongkok di depan selangkangan Septi dan kini area intim itulah yang menjadi sasaran bibir dan lidah Delon.
“Ceppp..cuppp..slerrpp..slurppp..ahhh!” lidah Delon mulai menyentil bagian klitoris di lubang vagina milik Septi sehingga wanita seksi itu pun tubuhnya mengejang sesaat menahan rasa nikmat yang luar biasa bercampur geli karena gerakan lidah Delon di area itu.
“Eshhh..ahhhh..ahhhh...enakkk..ahhhhh!” kedua tangan Septi pun memegang dan meremas rambut kepala Delon yang sedang sibuk dengan area selangkangannya itu.
Lama kelamaan Septi pun tak tahan dengan cumbuan itu, ia pun segera menarik kepala dan wajah Delon ke atas untuk ia ajak kembali berpagutan.
“Ceppp..ceupp...mmpphh..ceppp..ahhhh! Ayo Delon..aku gak tahan..entot aku sekarang donk!” suara Septi meminta dengan suara bergetar dan wajahhnya memerah bersamaan dengan semakin main menegangnya kontol ngaceng milik Delon.
“Siap sayangggg...aku juga gak tahan pengen ngentot sama kamu Septi...ayo berbalik!” Delon pun membalikkan tubuh telanjang Septi untuk kemudian kedua tangan Septi bersandar pada bak mandi sedangkan punggung Septi membungkuk sedikit sehingga membuat pantat wanita itu terlihat mekar menantang kontol Delon untuk segera datang.
“Ayo sayangggg..masukinnn...sekaranggg!” pinta Septi yang maki tak sabar untuk bersetubuh saat itu juga.
“Sleppp..Blesss..arghhh...kontolmu ngaceng bangettt..arghhhh!” jeritan kecil Septi terdengar saat rudal tegang Delon berhasil masuk dari arh belakang pantatnya. Kini dua tubuh telanjang itu telah menyatu dalam kenikmatan yang luar biasa.
“Aku goyang yahhh...tahannn...!” ucap Delon sambil kemudian dia mendorong dan menarik dengan keras pantat Septi sehingga membuat Septi mulai kelojotan dientot sedemikian rupa oleh Delon.
“Plokkk..plokkk..plokkk..arghhh..ahhh..enakkk ngentottt..ahhhh!” Septi terpekik dan Delon pun mulai mengeluarkan kata-kata joroknya untuk meningkatkan nikmatnya sensasi bersetubuh dalam posisi berdiri di kamar mandi.
Untuk bebereapa saat Delon pun ngentotin tubuh Septi dari arah belakang dan setelah puas, Septi pun berbalik badan dan kembali meraih wajah Delon untuk ia ajak berpagutan dengan penuh gairah.
“Ceppp..cupp..cuppp...mmpphh..Cuppp!” Sambil berciuman mereka kembali berdekapan dan saling meraba tubuh telanjang lawan bercinta mereka. Delon dengan gemas meremas belahan pantat Septi dan wanita itu pun tak kalah ganas dengan memeluk erat punggung Delon sambil tangan yang satunya meremas dan mengelus kontol tegang milik Delon.
Puas berpelukan dan berciuman, Septi pun mengajak Delon untuk pindah ke kamarnya.
“Ayo Delon....kita lanjutkan di kamarku yuk!’ ajak Septi sambil menarik tangan Delon dan mereka sambil telanjang bulat melintas menuju pintu kamar Septi yang biasanya kamar itu menjadi ladang bercinta bagi Septi dan sang suami. Dan kali ini Delon lah yang berperan sebagai suami bagi Septi yang haus akan pelukan lelaki.
Sesampainya di kamar itu, Septi langsung menarik tangan Delon menuju ranjang kamarnya. Delon yang kembali terbakar birahinya segera menindih tubuh Septi dan merenggangkan kedua kaki Septi.
“Sleppp...Blesss..arghhh...enakkk..genjott teruss..Delon..ahhhh..owhhh!” Septi pun kini digenjot Delon di ranjang kamar itu dan Delon dengan beringas menekan dan menarik kontol ngacengnya itu ke tubuh polos perempuan itu dengan penuh nafsu diselingi dengan mereka selalu berciuman.
Namun, belum sempat mereka mencapai klimaksnya di persetubuhan itu tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di depan rumah Septi.
“Tokkk..tokkk..tokkk..buuu...bu Septiaa..permisiiii..buuu..!” Delon pun tersentak kaget begitu pula dengan Septi karena itu adalah suara Nita istri Delon yang ternyata telah kembali dari rumah orangtuanya.
Seketika Delon yang tadinat berposisi menindih tubuh Septi terdorong oleh kedua tangan Septi agar segera menyingkir.
“Sssttt..kamu jangan bersuara dulu..biar aku yang ke depan yah!’ ucap Septi sambil dengan buru-buru mengambil salah satu baju dasternya dari dalam lemari pakaian di kamar itu. Delon yang masih dalam keadaan telanjang bulat mencoba rebahan di ranjang itu.
Setelah memakai dasternya, Septi pun dengan tergesa-gesa menuju pintu depan untuk menyambut Nita dan anaknya yang berdiri disamping Nita.
“Owhhh...Bu Nita tohhh..ada apa toh bu?’ tanya Septi dengan senyum yang dipaksakan karena hasratnya yang belum tuntas saat digenjot Delon tadi sangat terganggu dengan kedatangan Nita itu.
“Maaf ya bu Septi, aku mau pulang ke rumah, tapi rumahku dikunci. Apakah mas Delon sempat menitip kunci rumah?” tanya Nita sambil mencoba melirik ke dalam rumah Septi.
“Owhhh...sebentar ya bu..aku cari dulu!’ balas Septi yang sempat iingung merespon pertanyaan Nita itu.
Septi pun berlalu menuju kamarnya dimana Delon masih rebahan di kasunrya.
“Ssst..kamu bawa kunci rumah ya?” tanya Septi dengan setengah berbisik.
‘Owh iya..ada..di saku celanaku itu!’ kata Delon sambil menunjuk celana panjangnya yang tergeletak di lantai.
Dengan cepat Septi pun merogoh salah satu kantong di celana Delon dan setelah ketemu ia pun langsung bergegas kembali ke pintu depan rumahnya menemui Nita yang masih berdiri dengan sang anak.
“Ini bu ..tadi mas Delon titip katanya mau pergi keluar rumah dulu katanya...entah kemana!”
“Ohwhh..alhamdulillahh.....makasih ya bu Septi!” nampak Nita tersenyum singkat dan pergi berlalu menggandeng anaknya menuju rumahnya di sebelah.
Septi pun langsung menghela napas lega karena tadi sempat khawatir kalo perselingkuhannya dengan Delon ketahuan oleh sang istri Delon, Nita.
Sesampainya di kamar Septi tak menemukan Delon di ranjang kamarnya, namun malah terdengar air gemericik di dalam kamar mandi dan terlihat Delon sedang membersihkan dirinya saat itu.
‘Kita tadi kan belum selesai!” ucap Septi sambil merengt manja memeluk tubuh telanjang Delon dari arah belakang yang sedang diguyur air.
Delon pun berbalik dan langsung meraih kembali bibir Septi.
“Cepp..cupp..mmphh..cepp..ahhh! Besok kita cari waktu dan kita puas-puasin sampe tuntas yah!’ ucap Delon sambil menantap wajah cantik Septi.
“Beneran yahhh..heheh!” balas Septi tersenyum manja dan kembali mereka pun berpelukan dan akhirnya mereka melanjutkan mandi mereka.
Setelah malam merangkak, Delon pun mencoba keluar dari rumah Septi dari pintu depan dan sebelum ia keluar ia menyempatkan diri dulu utuk melihat sekitar barangkali ada tetangga atau istrinya Nita melihat dirinya. Setelah dirasa aman Delon pun dengan cepat keluar meninggalkan rumah Septi itu.
Septi pun hanya bisa menatap dengan wajah gusar ke arah punggung Delon yang sedang berlalu pergi karena ia belum mendapatkan puncak kenikmatannya yang sebenarnya nyaris tercapai tadi sore di ranjang kamarnya.
“Aku kan menunggumu kembali datang, Delon!’ gumam Septi dalam hatinya yang masih bergemuruh oleh hasrat bercintanya yang lagi-lagi tertahan oleh keadaan yang belum memungkinkan.