Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Tidur Bersama

Penantian kedua anaknya ini membuat hati Keira terasa sakit, selama enam tahun ini, setiap siang dan malam, mereka pasti sangat menantikan momen ini?

"Benar." Perasaan Keira menjadi campur aduk, dia merasa sudah berhutang begitu banyak pada anaknya, "Kita tidak akan berpisah lagi."

"Hore!!"

Franco sangat senang sampai melompat tinggi-tinggi!

Melihat itu, kening Hayden sedikit mengerut, kedua matanya jadi menggelap.

Dia hanya mau bertanggung jawab sebagai seorang ayah, dia tidak mau media menganggap dia sama sampahnya seperti ayahnya.

"Ibu, aku mengantuk." Franco mengangkat kepalanya, "Bi Marry sudah menyiapkan kami kamar anak yang sangat indah, apakah Ibu mau melihatnya?"

"Ayo!" Brylee menarik Keira berjalan ke luar, "Juga ada satu lonceng angin yang sangat besar dan bisa bernyanyi!"

Keira dibawa kedua anaknya ke kamar anak.

Dekorasi kamar ini memang sangat indah.

Melihat kedua anaknya sesenang ini, Keira juga merasa sangat senang, di dunia ini, tidak ada yang lebih penting dari kedua anaknya ini.

Walaupun dia harus mengorbankan kebahagiaan dirinya, tapi selama bisa membahagiakan kedua anaknya, pengorbanannya sangat sepadan.

"Ibu, malam ini Ibu harus tidur dengan Ayah ya!" Ucap Franco dengan serius, "Kalian sudah tidak bertemu selama tujuh tahun, pasti ada banyak hal yang mau kalian bicarakan?"

"Tidak perlu memikirkan Ibu." Keira mengelus kepala anaknya.

"Ibu." Brylee mengangkat kepalanya, "Karena kalian berdua sudah menikah, maka malam ini kalian berdua harus tidur bersama-sama, di sini tidak ada kamar yang berlebih!"

Kedua anak ini juga mau mengatur dirinya tidur di mana?

"Ibu, ayo kuantar kamu ke kamar Ayah!" Franco menggandeng tangan Keira sambil tersenyum lebar, lalu membawanya ke kamar tidur utama.

Hayden masih berdiri di tempatnya semula, kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantong, wajahnya sangat dingin.

Kedua anaknya melepaskan tangan Keira dan langsung pergi begitu saja, mereka juga tidak lupa menutup pintu kamar rapat-rapat, membuat jantung Keira berdebar-debar.

Di bawah sorotan cahaya yang terang, mereka berdua saling bertatapan.

Keira merasa sangat canggung! Dia sama sekali tidak berpikiran untuk tidur bersama pria ini!

"Karena kita sudah menikah, kamu juga sudah membaca isi perjanjian itu, di depan anak-anak, kita harus berperan sebagai suami istri yang saling mencintai." Bibir Hayden yang seksi bergerak-gerak, "Jadi, cepat atau lambat kita memang akan tidur bersama."

Setelah berbicara, Hayden langsung masuk ke kamar mandi.

Suara air dari dalam kamar mandi membuat Keira melamun sesaat, dia melihat ke arah kamar mandi dengan hati yang panik.

Pria yang sudah dihindarinya selama tujuh tahun ini, lagi-lagi dipersatukan dengannya hanya karena selembar perjanjian pascanikah.

Mungkin dia tidak akan bisa melarikan diri darinya lagi seumur hidup.

Untuk bercerai, dia harus merusak reputasi Keluarga Winarto, tapi dengan begitu, dia tidak akan bisa menemui kedua anaknya lagi...

Setelah keluar dari kamar mandi, Hayden menutupi bagian bawah tubuhnya dengan handuk, membuat Keira membalikkan tubuhnya, jantungnya berdebar-debar!

Ini langsung membuat Hayden merasa tidak senang, Keira ini merasa jijik dengannya?

Hayden berjalan ke arahnya, Keira cepat-cepat mengambil jubah mandi di atas ranjang dan melemparnya ke arah Hayden, "Kenakan!"

Melihat itu, Hayden mengulurkan tangannya, menangkap jubah mandi itu dan mengenakannya di tubuhnya, langkah kakinya tidak terhenti sama sekali.

Keira mencoba untuk membalikkan tubuhnya, melihat Hayden sudah mengikat tali pinggangnya kencang-kencang.

"Apa hebatnya merebut anak begitu saja?! Kalau berani, satu lawan satu denganku! Pria mana yang datang membawa pengawal untuk menindas seorang wanita lemah sepertiku?"

Aura Hayden terlalu kuat, Keira memelototinya dengan marah, sampai sekarang dia masih tidak suka dengan apa yang sudah dilakukan oleh Hayden!

"Satu lawan satu?" Kening Hayden mengerut, "Aku dan kamu?"

"Benar!"

Hayden tetap mendekatinya, "Para pengawalku mempelajari teknik bela diri dariku, kalau kamu mau satu lawan satu denganku, kamu harus mengalahkan mereka dulu, aku tidak suka memukul wanita, juga tidak bisa memukul istriku sendiri, kalau orang lain mengetahuinya, reputasiku bisa hancur."

Kemudian, dia merangkul pinggang Keira, menariknya ke depan dadanya!

Hayden menunguk menatapnya, "Kamu jangan merasa kalau kamu yang sudah diperlakukan tidak adil, aku paling tidak suka dibohongi orang lain, kamu sudah menutupi hal sebesar ini selama tujuh tahun, berani juga kamu."

"..." Keira mulai ketakutan setelah merasakan amarah Hayden.

Dia tidak berani bergerak, dia bisa mendengar detak jantung Hayden yang kuat dan bertenaga ini dengan jelas.

"Tidur saja." Hayden mendorong Keira ke atas ranjang, lalu mematikan lampu utama.

Dengan bantuan cahaya yang redup, Keira melihat Hayden melepaskan jubah mandinya, menaiki ranjang hanya dengan mengenakan celana dalam.

"Berbaring."

"..." Hati Keira bergetar, dia memejamkan kedua matanya, berbaring di sampingnya.

Malam semakin larut.

Tubuh Keira masih terasa tegang, pikirannya juga sangat berantakan!

Tapi Hayden bisa memejamkan kedua matanya dengan tenang, seakan-akan dia sudah tertidur.

Hayden tidak melakukan apa-apa...aroma obat herbal yang menyebar di tengah udara membuat hatinya terasa tenang, kekesalan di dalam hatinya juga berkurang banyak.

Tidak tahu kenapa, Keira jadi mengingat kembali malam tujuh tahun lalu itu...itu adalah ingatan yang tidak bisa dihapus olehnya, karena di malam itu, keperawanannya direnggut.

Jadi, dia bisa mengingat semua detilnya dengan jelas, di tengah kegelapan, wajahnya pun jadi memerah.

Pagi keesokan harinya.

Keira yang sudah terbiasa tidur dengan posisi tengkurap merasa ranjang ini sangat lembut, nyaman dan hangat...

Tangannya mulai meraba-raba, kedua matanya perlahan-lahan terbuka, menemukan ternyata yang sedang dielus olehnya adalah dada yang hangat!

"Ah——"

Dia langsung terduduk sambil berteriak, sampai jiwanya hampir keluar dari tubuhnya!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel