Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Mengabaikannya

Hayden meletakkan kedua tangannya di belakang kepala, bibirnya memingkam, menatap Keira dengan datar.

Keira langsung mengangkat kakinya yang menindih pinggang Hayden!

Astaga!

Jangan-jangan dia sudah menindih tubuh Hayden semalaman!!

Ini! Bagaimana mungkin!!

"Kamu..." Keira membuka matanya besar-besar, wajahnya memerah, "Aku..."

Sebelum Hayden menjawab, dia cepat-cepat turun dari ranjang, mengenakan sendal dan langsung keluar dari kamar!

Terlihat seperti sedang melarikan diri.

Jantungnya berdebardebar, pipinya memanas! Kepalanya terasa syok!

Sebenarnya dari tadi Hayden sudah bangun, tapi dia tidak bergerak sama sekali dan menunggu Keira bangun dengan sabar.

Wanita ini melilit pinggangnya dengan sangat erat seperti seekor ular, tapi Hayden sama sekali tidak merasa muak.

Aroma Keira yang tersisa di tengah udara membuatnya kehilangan fokusnya.

Ini adalah rasa tanaman-tanaman herbal yang bercampur menjadi satu...

Hayden turun dari ranjang, mengenakan pakaiannya, dia terlihat sangat tenang, tapi sebenarnya tubuhnya terasa sangat panas, dulu dia pernah menidurinya, dan kemarin malam mereka berdua tidur bersama lagi, sehingga ada beberapa ingatan yang terkadang muncul di dalam benaknya, untuk pertama kalinya dia merasa menahan hawa nafsu adalah hal yang sangat sulit.

Dia mendatangi kamar lainnya, lalu menutup dan mengunci pintunya.

Dia mengeluarkan sebuah kotak dari lemari, meramu obat-obatan dengan fasih, lalu menginjeksinya ke lengannya sendiri.

Dia melihat cairan berwarna biru memasuki tubuhnya secara perlahan dengan wajah yang tenang, dia sudah menginjeksi obat seperti ini selama bertahun-tahun.

Di dapur lantai satu——

Keira sedang membuat mi telur kesukaan kedua anaknya.

Sampai sekarang dia masih tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, membuat hatinya terasa panik dan terkadang bisa kehilangan fokus, sampai dia hampir memotong jarinya sendiri ketika sedang memotong sayuran.

Hayden juga mendatangi dapur di lantai satu, awalnya dia mau meminta koki menyiapkan makanan-makanan yang disukai kedua anaknya.

Tapi dia melihat Keira sudah sibuk di dalam dapur, Keira menaburkan sedikit daun bawang ke dalam tiga mangkuk mi telur yang masih mengeluarkan asap.

Aroma makanan yang bertebaran di tengah udara pun terasa sangat menyegarkan.

Ketika Keira membalikkan tubuhnya untuk menyajikan makanannya, dia menemukan Hayden sedang menatapnya dari pintu.

Dia pun terkejut, dia berusaha menenangkan pikirannya, bibirnya memingkam, dia tidak berencana untuk berbicara dengannya!

Dia keluar dari dapur, meletakkan mangkuk-mangkuk itu di atas meja makan.

Ketika melewati Hayden lagi, Hayden lagi-lagi mencium aroma tubuh yang sudah menjadi ciri khas milik Keira, aroma ini bisa menyegarkannya, setiap kali menciumnya, hatinya terasa sangat nyaman, dia sungguh menyukai aroma ini.

"Ibu, Ayah! Selamat pagi!"

Ketika Keira keluar dari dapur untuk menyajikan satu mangkuk lainnya, Franco dan Brylee juga masuk ke dalam dapur.

Mereka mengenakan pakaian baru yang tampan dan cantik, mereka juga sudah bersih-bersih, sehingga mereka terlihat sangat segar!

Keira berusaha mengabaikan keberadaan Hayden, dia meminta kedua anaknya duduk di meja makan sambil tersenyum, "Franco, Brylee, sarapan sudah siap."

"Wah! Tidak disangka di sini aku juga bisa memakan mi telur buatan Ibu! aku sungguh bahagia!"

"Wangi sekali! Keren!" Brylee juga sangat senang.

Hayden melihat Keira bersiap-siap menyantap sarapannya dengan kedua anaknya, dirinya diabaikan sepenuhnya.

"Eh? Ibu tidak membuatkan satu porsi untuk Ayah?" Mata Franco lebih tajam, "Kenapa hanya ada tiga mangkuk?"

Keira mengelus kepala Franco, "Kamu makan saja."

Walaupun Hayden tidak perlu sarapan, dia juga baru menginjeksi larutan nutrisi, tapi yang dilakukan wanita ini sungguh membuatnya tidak senang!

Mereka berdua sudah menikah, tapi Keira masih mengabaikannya?

Oleh karena itu, Hayden berjalan ke arah Keira, sebelum Keira menyantap makanannya, Hayden mengambil mangkuk miliknya.

Keira mengangkat kepalanya, lalu Hayden merebut garpu dari tangannya.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Keira.

Tapi Hayden membalikkan tubuhnya, dan pergi membawa semangkuk mi itu begitu saja!

"Hei!" Keira sedikit ragu-ragu untuk berkata-kata.

"Ibu, aku tidak bisa memakan sebanyak ini, Ibu bisa mengambil sedikit dari milikku!"

"Ibu, aku juga tidak bisa menghabiskan semangkuk ini, lain kali, Ibu jangan lupa membuat satu porsi untuk Ayah, karena kita semua adalah sekeluarga."

Di saat seperti ini, kedua anaknya selalu sangat perhatian.

Di ruang tamu——

Hayden meletakkan mangkuk dan garpunya di atas meja, lalu dia duduk di atas sofa, suasana hatinya sedikit buruk.

Semua wanita di luar sana selalu mencari berbagai macam cara untuk mendekatinya, tapi Keira mengabaikan dirinya begitu saja?

Bahkan dia tidak dibuatkan sarapan sama sekali! Sungguh menyebalkan!

Kemarin malam, Keira sudah tidur di atas ranjangnya, menggunakan selimutnya, dan menindih tubuhnya!

Hayden yang selama bertahun-tahun ini hanya minum air dan menginjeksi larutan nutrisi tanpa makan sama sekali, tidak bisa menahan diri untuk mengangkat mi di depannya ini dengan garpu setelah mencium aroma mi ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel