Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 16

Rumah tua Keluarga Prayoga.

Rumah tua yang sudah tidak ditempati selama belasan tahun penuh sarang laba-laba.

"Semua ini karena Morgan, jika tidak, kita tidak akan tinggal di tempat usang ini."

Hesti merasa sangat marah.

"Cepat mohon kepada tuan besar dan tanyakan kapan kita bisa kembali ke kediaman Keluarga Prayoga lagi."

Hesti merasa kesal melihat Edgar yang diam saja.

Edgar menghela napas, "Tidak ada gunanya, dia telah mengusir kita, jadi tidak akan membiarkan kita kembali lagi."

Hesti mengumpat, "Semua ini karena Morgan."

Hesti sangat emosi ketika mengungkit Morgan.

Tepat saat ini, sebuah mobil militer datang.

Morgan dan Merisa turun dari dalam.

Hesti langsung marah, "Morgan, dasar bajingan, kamu bahkan masih berani datang? Apakah kamu merasa masih belum cukup mencelakaiku?"

Morgan berkata dengan datar, "Ibu, aku datang membawa kalian ke pesta Finley."

"Pesta?"

Hesti dan Edgar kaget.

Hesti berkata acuh, "Morgan, kamu tidak benar-benar berpikir itu kartu undanganmu bukan?"

"Tentu saja, Finley yang mengantarkannya sendiri, apakah kamu pikir itu palsu?"

Morgan bertanya sambil mengerutkan kening.

"Huh!"

Hesti mendengus, "Bagaimana kalau Finley benar-benar salah orang, bukankah kita akan malu?"

Morgan bertanya dengan kesal, "Ibu, kamu tidak percaya padaku?"

"Kamu tidak ada apa-apanya, bagaimana mungkin Finley mengundangmu?"

Hesti kurang percaya dengan Morgan.

Satunya menantu matrilokal Keluarga Haris.

Satunya lagi orang terkaya Kota East Coast.

Bagaimana mereka bisa saling kenal?

Jaraknya seperti langit dan bumi.

Morgan berkata datar, "Ibu, bukankah kamu akan tahu setelah pergi ke sana. Bagaimana kalau ini benar? Apakah kamu tidak ingin menghadiri pesta Finley?"

"Ini ..."

Hesti langsung ragu saat mendengarnya.

Itu adalah pesta orang kaya, tentu saja Hesti ingin pergi.

Tapi Hesti sama sekali tidak layak menghadiri pesta itu.

Bagaimana kalau undangan ini salah ...

Merisa berkata saat melihatnya ragu, "Ibu, jangan ragu lagi. Orang lain tidak percaya dengan Morgan, apakah kamu juga tidak percaya padanya? Morgan adalah menantumu!"

Sebenarnya Merisa juga tidak terlalu yakin.

Namun, Morgan telah berkata seperti itu, tentu dia harus mempercayai suaminya.

Hati Hesti goyah setelah mendengarnya.

Setelah beberapa saat, Hesti berkata, "Baiklah! Aku percaya padamu untuk kali ini. Jika kamu bohong, aku akan meminta putriku bercerai denganmu."

Morgan tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.

"Kalian pergi dulu, aku masih ada sedikit urusan."

Morgan berkata setelah yang lainnya naik ke mobil.

Hesti berkata dengan curiga, "Morgan, apakah kamu ingin melarikan diri?"

"Tenang saja, aku akan datang sebentar lagi."

"Aku tidak akan bisa melarikan diri untuk selamanya. Aku adalah suami Merisa, bisa lari ke mana?"

Hesti merasa kata-kata Morgan masuk akal juga.

"Morgan, kamu harus datang!"

Merisa berkata kepada Morgan.

"Jangan khawatir istriku, aku pasti akan datang." Morgan tersenyum.

Merisa mengangguk dan tersenyum lembut.

Sejak Morgan kembali, hati Merisa meleleh sedikit demi sedikit.

Kemudian, mobil militer membawa Merisa dan lainnya pergi.

"Jenderal Besar!"

Tiger datang setelah Merisa dan lainnya pergi.

Morgan berkata dingin, "Lakukan persiapan, aku ingin memberikan kejutan untuk Merisa pada pesta malam ini. Aku ingin semua orang yang meremehkannya malu."

"Baik!"

Tiger mengangguk dan segera pergi.

"Lima tahun yang lalu, aku pergi dengan menyedihkan."

"Lima tahun kemudian, aku kembali dengan megah."

Morgan berdiri di tempat sambil melihat awan di langit dengan mata berbinar.

...

Kawasan Vila Brilian.

Rumah orang terkaya Kota East Coast.

Pestanya dilakukan di sini.

Di luar Kawasan Vila Brilian sudah penuh mobil mewah, kelas terendah bahkan bernilai miliaran rupiah.

Hari ini adalah perjamuan Finley dan semua orang kelas atas Kota East Coast datang ke sini.

Sebuah BMW datang dan beberapa orang turun dari dalam.

Bimo, Julian dan beberapa orang lainnya turun.

Mereka sangat bersemangat saat melihat kerumunan di luar vila.

"Pesta orang kaya memang luar biasa. Lihatlah, mereka semua orang terkenal Kota East Coast."

"Lihat semua mobil mewah itu, semuanya seharga miliaran, bahkan puluhan miliar."

Keluarga Prayoga dan lainnya melihat mobil mahal itu dengan kagum.

Keluarga Prayoga adalah keluarga kelas tiga, mereka datang dengan satu-satunya mobil seharga miliaran demi datang ke sini.

Awalnya mereka berpikir sudah sangat keren, tapi langsung ciut saat melihat mobil mewah lainnya.

"Ayah, jika bukan Rafael, kita tidak mungkin bisa menghadiri pesta ini."

Julian berkata kepada Bimo.

Bimo mengangguk, "Benar, semua ini berkat Rafael."

"Ayah, Kakek, kita satu keluarga, jadi tidak perlu sungkan."

Rafael merasa bangga saat mendengarnya.

"Menurut kalian, apakah keluarga Morgan akan datang?"

Amila tiba-tiba bertanya.

"Mana mungkin? Apakah mereka datang mempermalukan diri sendiri?"

Julian berkata, "Lebih baik kita segera masuk!"

Akhirnya, Bimo dan lainnya dihentikan di depan gerbang!

"Tunjukkan kartu undangan kalian!"

Bimo melihat Julian, lalu Julian mengeluarkan undangan dengan sombong.

Pengawal melihatnya, "Maaf, kalian masuk dalam daftar hitam dan dilarang masuk!"

"Apa? Masuk daftar hitam?"

Bimo dan lainnya kaget.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel