Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 15

"Ayah, tidak perlu omong kosong dengan mereka. Telepon komandan garnisun Kota East Coast untuk mengusir mereka."

Archie terlihat angkuh.

Di mata ayah anak ini, Tiger dan lainnya hanyalah tentara kecil saja.

"Baik, aku akan meneleponnya sekarang."

Reymon mengambil ponsel untuk menelepon komandan garnisun Kota East Coast.

Morgan dan Tiger terlihat menahan tawa.

Teleponnya segera terhubung.

"Halo, siapa?"

Suara tegas terdengar dari ujung telepon.

Reymon terlihat berkata penuh sanjungan, "Komandan, aku orang Keluarga Haris. Aku membawa putraku berobat di Rumah Sakit Pusat East Coast, tapi rumah sakit ditutup dan kami dihentikan oleh beberapa tentara."

"Apakah Anda bisa menyuruh mereka pergi?"

"Keluarga Haris? Reymon?"

"Siapa itu? Aku tidak kenal!"

Setelah itu, orang di seberang telepon langsung menutup teleponnya.

Tut, tut, tut!

Reymon terkejut.

Ada apa ini?

Morgan tersenyum, "Apa yang dikatakan komandan garnisun Kota East Coast?"

Wajah Reymon memerah saat ditanya Morgan.

"Morgan, jangan sombong kamu. Pengawal, pukul bajingan ini!"

Reymon berteriak dengan marah.

Beberapa pengawal maju.

Archie terlihat sombong, "Patahkan kakinya dan suruh berlutut di depanku."

Morgan menggelengkan kepala, apakah otak ayah anak ini bermasalah?

Apakah mereka tidak sadar semua orangnya ada di sini?

Dia berani memukulnya, bukankah artinya cari mati?

Morgan berkata kepada Tiger, "Urus beberapa sampah ini, patahkan kaki semua orang, lalu lempar keluar."

Morgan pergi setelah mengatakan ini.

Morgan tidak tertarik dengan Reymon dan putranya.

"Baik!"

Tiger mengangguk dan melihat ayah anak itu dengan marah.

"Kalian pantas mati karena berani kurang ajar dengan Jenderal Besar!"

"Patahkan kaki mereka dan lempar keluar!"

"Baik!"

Puluhan tentara bersenjata lengkap datang dari segala arah setelah mendengarnya.

Reymon dan Archie kaget melihatnya.

Mereka berpikir hanya satu atau dua tentara biasa saja, tidak diduga ada begitu banyak.

...

"Jenderal Besar, semuanya sudah beres." Tidak lama kemudian, Tiger datang melapor.

Morgan mengangguk, "Ya, lakukan pengawalan ketat di rumah sakit, aku tidak ingin ada yang mengganggu operasi putriku."

"Baik!"

Tiger mengangguk dan segera memberikan perintah.

Rumah sakit dijaga ketat dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk!

"Morgan, ada apa?"

Merisa bertanya penasaran setelah Morgan kembali.

Morgan tersenyum, "Tidak apa-apa, beberapa orang membuat onar, tapi sudah dibereskan."

Merisa mengerutkan alisnya, "Kenapa aku sepertinya mendengar suara paman kedua?"

"Sudahlah, lebih baik kita segera lakukan operasi."

Merisa mengangguk dan tidak bertanya lagi.

Dua jam kemudian.

Pintu ruang operasi terbuka.

Hope berbaring di ranjang yang didorong beberapa perawat.

"Hope, apakah kamu baik-baik saja?"

Morgan mendekat dan bertanya saat melihat Hope yang wajahnya pucat.

Hope tersenyum lemah, "Ayah, aku baik-baik saja. Aku sangat kuat dan tidak menangis."

Morgan memegang tangan Hope, "Ayah tahu Hope sangat kuat."

"Nak, semua ini salah ibu, kamu sudah menderita."

Merisa menangis ketika melihat Hope yang lemah.

"Ibu, jangan menangis, aku saja tidak menangis, kenapa ibu menangis?"

Hope tersenyum melihat Merisa.

"Baik!"

Merisa mengangguk dan berhenti menangis.

Kemudian, Hope didorong ke ruangan VIP.

Merisa ikut masuk.

"Ketua Vicky, bagaimana kondisi penyakit putriku?" Morgan bertanya.

Vicky menyeka keringat di dahi, "Tuan Morgan, operasi berjalan lancar. Putrimu akan pulih setelah istirahat beberapa waktu."

Akhirnya Morgan merasa lega.

Dia berkata penuh syukur, "Terima kasih Ketua."

"Tidak apa-apa, ini tugasku."

"Untuk perawatan lanjutan putrimu, aku akan mengatur delapan dokter dan 12 perawat yang akan memantaunya selama 24 jam."

"Bagus, terima kasih, aku akan mengingat budi baik ini."

Vicky sangat senang mendengarnya.

Morgan berkata kepada Tiger yang ada di samping, "Lakukan pengawalan ketat di ruang VIP ini. Aku akan menjaga putriku sampai pulih."

"Baik!" Tiger mengangguk lalu keluar.

Tujuh hari berlalu dalam sekejap mata.

Perjamuan Finley juga sudah tiba!

Ini juga hari terakhir yang Morgan berikan kepada Keluarga Haris!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel