Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Melarang Ade Dekat Dengan Darian

Tanti menghampiri Ade," jadi dia yang kamu panggil Spiderman?" Tanti merasa tidak suka seraya melirik sinis kearah Darian.

Ade mengangguk perlahan, ia terus saja tersenyum ke arah Darian. Begitu pula dengan Darian menyambut senyuman dari Ade.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku bisa bertemu kembali dengan Tanti dan anakku. Aku tidak akan membiarkan mereka pergi dari hidupku. Aku kan mempertanggung jawabkan semua dosaku di masa lalu pada mereka," gumam Darian dalam hati.

Beberapa hari kemudian...

Ade sudah kembali ke rumah kontrakan bersama Tanti, bahkan Darian yang mengantarnya. Akan tetapi Tanti sama sekali tidak suka dengan kedekatan Darian dan Ade," aku tidak akan membiarkan anakku dekat dengan pria jahat itu! walaupun pria itu adalah ayah kandungnya."

Tanti terus saja bergumam dalam hati sembari terus menatap sinis ke arah Darian yang terus saja bercanda ria dengan Ade. Tanti memanggil Ade," Ade, masuklah dan istirahat karena ibu ingin bicara dengan om Spidermanmu itu!"

Tanpa ada bantahan, Ade melangkah masuk menuju ke kamarnya walaupun sebenernya ia masih ingin bercanda ria bersama dengan Darian.

Setelah melihat Ade masuk, Tanti duduk dihadapan Darian," aku harap setelah ini kamu pergi jauh dari hidup kami. Terima kasih untuk segala pertolonganmu untuk anakku."

Tanti berkata lirih karena tak ingin Ade mendengar percakapannya dengan Darian. Karena ruangan begitu dekat dengan kamar.

Darian menyipitkan matanya," memangnya kenapa aku tidak boleh dekat dengan anak kandungku sendiri? bukannya kamu sudah melihat sendiri hasil tes DNA? kamu pikir selama ini aku diam saja? pada saat terakhir aku bertemu denganmu, aku bahkan mencari keberadaanmu."

Tanti sama sekali tidak tergugah hatinya pada saat mendengar perkataan dari Darian. Ia sudah terlanjur benci pada pria yang telah merenggut kesuciannya dan membuat masa depannya hilang begitu saja. Ia tetap saja teringat bagaimana kehidupannya pada saat hamil, melahirkan, bahkan merawat Ade seorang diri tanpa adanya seorang suami.

Tanti harus menderita selama bertahun-tahun, menahan ejekan, hinaan, bulian dari semua orang yang ada di sekitarnya. Bahkan bukan cuma ia saja, Ade juga harus turut menderita karena ulah Darian dimasa lalu.

Tanti terus saja diam melamun mengingat semua kepahitan hidup yang selama ini ia alami hanya bersama dengan Ade.

Perlahan Darian menghampiri Tanti dan duduk di sampingnya," Tanti, aku minta maaf untuk kejadian di masa lalu. Semua itu di luar kendaliku karena aku terpengaruh oleh minuman yang mengandung obat perangsang. Sampai saat ini aku belum menemukan orang yang melakukan hal itu. Tolong maafkan aku supaya aku tidak terus merasa bersalah seumur hidup."

Darian merengkuh jemari tangan Tanti, sontak saja Tanti marah dan menepis tangan Darian. Ia lekas pindah duduk di lain sofa.

"Jaga sikapmu ya, aku sama sekali tidak percaya dengan segala perkataanmu karena perbuatanmu yang biadab membuatku menderita bertahun-tahun lamanya. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkanmu, cepat pergi dari sini dan jangan pernah menampakkan diri di hadapanmu dan Ade. Kami sudah terbiasa kok hidup sendiri!"

Tanti mengusir Darian saat itu juga, walaupun beberapa kali Darian membujuk Tanti untuk memaafkannya.

Dengan langkah gontai Darian pergi dari rumah kontrakan Tanti. Tetapi ia berjanji, esok ajan datang lagi.

Seperginya Darian, Ade keluar dari kamar celingukan mencari keberadaan Darian," Bu, mana om Spiderman?"

Tanti lepas kontrol, ia marah pada Ade," ibu berharap kamu menjauhi orang itu. Ibu tidak suka!"

Ade heran kenapa tiba-tiba Tanti berkata ketus kepadanya. Karena biasanya Tanti tidak pernah seperti itu walaupun Ade berbuat salah.

"Bu, kenapa aku dilarang dekat dengan Om Spiderman? padahal dulu sebelum Ibu bertemu dengannya, ibu selalu saja berkata hal baik bukan? ibu bahkan ingin beri dengannya karena ia sudah baik sama aku."

Tanti bingung harus berkata apa pada Ade, karena tidak mungkin ia menceritakan tentang masa lalunya pada Ade yang baru berumur enam tahun. Itu tidak baik bagi tumbuh kembangnya yang masih anak-anak.

Tanti terus saja diam tidak bisa menjawab pertanyaan Ade. Hingga Ade bertanya lagi," jika aku di larang dekat dengan Om Spiderman seharusnya ada alasan yang jelas dong Bu! Om Spiderman sudah baik banget padaku, tapi malah ibu jahat padanya.Itu nggak adil buatnya Bu! katakan apa yang membuat ibu tidak suka padanya?" Ade terus saja membujuk Tanti.

Ade memang baru berumur enam tahun, tetapi pikirannya sudah seperti anak yang beranjak dewasa. Hingga ia bisa saja membalas perkataan Tanti, yang membuat Tanti bingung juga harus menjawab apa dan harus bagaimana?

"Kamu masih kecil, jadi ibu tidak bisa menjelaskannya. Intinya ibu nggak mau kamu dekat lagi dengannya! ingat ya, kamu suka mengaji bukan? jika mengaji diajarkan untuk tidak membantah apa yang ibu katakan?"

Tanti menatap tajam Ade, yang sedari tadi juga menatap kearahnya.

Ade menatap tajam Tanti seolah sedang mencari tahu apa penyebab Tanti benci pada Darian. Sontak saja Tanti semakin marah," kenapa kamu menatap ibu seperti itu, nggak sopan tahu!"

Ade lekas menunduk," maafkan aku bu."

Ade memutuskan untuk pergi dari hadapan Tanti, ia melangkah masuk menuju ke kamarnya. Tetapi di dalam hati di penuhi oleh rasa penasaran," aia yang menyebabkan ibu benci pada Om Spiderman ya? padahal mereka baru pertama bertemu pada saat aku di rawat di rumah sakit."

Terus saja Ade bergumam dalam hati, ia merasa heran dengan sikap Tanti yang melarangnya untuk tidak dekat dengan Darian.

Esok harinya, Ade berangkat sekolah seperti biasa. Karena ia sudah dinyatakan sehat dan bisa beraktivitas kembali, tetapi belum di perbolehkan untuk terlalu capek,' nak, ingat ya! kamu nggak usah lagi menyemir sepatu di lampu merah, ingat selalu nasehat Dokter ya. Biar ibu saja yang bekerja."

Ade mengangguk perlahan sembari mencium punggung tangan Tanti," Bu, aku berangkat ke sekolah ya. Ibu hati-hati juga kalau bekerja."

"Iya nak, nanti jika jam makan siang ibu pasti akan pulang untuk menemanimu makan siang walaupun ibu sudah memasak. Ibu nggak ingin kamu merasa kesepian di rumah sendirian," Tanti mengusap perlahan surai hitam Ade.

Ade menyunggingkan senyuman," ibu nggak usah seperti ini. Seperti biasa saja Bu. Aku sudah sehat kok. Kalau ibu pulang di jam makan siang nanti bos di tempat kerja ibu marah."

Tanti meyakinkan Ade bahwa bos tidak marah karena bos cafe dimana Tanti bekerja sangat ramah dan baik.

Tanti mengantar Ade ke sekolah dengan mengendarai sepeda mini. Pada saat Tanti mengayuh sepedanya arah pulang, mendadak ada sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya, hingga ia tidak bisa melanjutkan perjalanan.

"Tanti, aku Ingin bicara padamu."

Pinta Darian, tetapi langsung di tolak oleh Tanti.

"Maaf, aku harus bekerja. Lagi pula sudah aku jelaskan jadi tak perlu aku ulang kata-kataku waktu itu bukan?" Tanti akan mengayuh sepedanya kembali tetapi di tahan oleh Darian.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel