Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 . Kota Danzou

"Tuan, hati-hati dengan ucapan Tuan!" Xiao Ho melepaskan tangannya dari wajah Tuannya. Xiao Ho kemudian berjalan mondar-mandir di kamar kecil ini.

"Tuan, itu adalah kata tabu! Jangan diucapkan di hadapan orang lain! Jika seorang praktisi gelap tertangkap maka jiwa orang itu akan dihancurkan! Orang tersebut akan dibuang ke hutan gelap!" bisik Xiao Ho.

"Mengapa seperti itu?" tanya Robert Gao.

"Karena, kekuatan praktisi gelap adalah ilmu sihir hitam yang sangat kuat dan kejam! Kekuatan seperti itu tidak pantas ada di tengah-tengah masyarakat dan itu sangat meresahkan!" Xiao Ho duduk di sampingnya.

"Jadi Tuan, Tuan cukup tidak menggunakan kekuatan yang Tuan miliki! Dengan begitu, tidak ada yang tahu kekuatan Tuan yang sebenarnya!" Xiao Ho bersyukur di Kerajaan ini tidak ada seorangpun memiliki peringkat tinggi yang mampu membaca kemampuan orang lain.

Robert Gao mengangguk, dirinya akan mencari tahu lebih dalam mengenai kekuatan yang dimilikinya.

"Besok, temani aku jalan-jalan ke Kota!" Robert Gao menatap Xiao Ho yang duduk di sampingnya.

"Namun, tidak ada yang bagus di Kota!" Xiao Ho tidak yakin apa yang ingin dilakukan Tuannya.

"Aku ingin melihat seperti apa kehidupan rakyat Kerajaan ini!" jelas Robert Gao.

"Apakah Tuan yakin?"

"Yakin!"

"Baiklah! Besok pagi, saya akan menemani Tuan pergi ke Kota!" Xiao Ho kemudian pamit dan keluar dari kamar.

Robert Gao melihat keluar jendela, langit masih gelap lalu dirinya kembali berkultivasi.

Keesokan paginya, Xiao Ho masuk ke dalam kamar dan melihat Tuannya sedang berkultivasi, tubuh Tuannya melayang. Xiao Ho memperhatikan gerak langkahnya, dirinya tidak ingin membuat konsentrasi Tuan terganggu.

Dalam kultivasi, Robert Gao merasakan kehadiran seseorang dan perlahan dirinya keluar dari kultivasi. Saat membuka mata, dirinya kembali duduk bersila di atas ranjang dan menatap Xiao Ho yang membelalakkan mata.

"Ada apa?" Robert Gao turun dari ranjang dan merapikan pakaiannya.

"Tuan... Tuan sungguh hebat!" Xiao Ho masih menatap kagum pada dirinya.

"Apakah tadi aku melayang?" Robert Gao membuka lemari pakaian dan mengeluarkan satu pakaian ganti.

"Tuan melayang dan Tuan juga turun perlahan dengan anggun!" Xiao Ho masih belum dapat mengalihkan pandangannya dari Tuan.

"Apakah Tuan hendak sarapan?" tanya Xiao Ho.

Robert Gao terdiam, belakangan ini dirinya jarang merasa lapar maupun haus. Bahkan dirinya selalu merasa penuh energi.

"Di peringkat tinggi, Tuan tidak akan mudah merasa lapar, haus maupun lelah. Namun, tubuh Tuan tetap dapat terluka jika terkena benda tajam. Untuk itu, maka ada pil-pil medis yang membantu pemulihan tubuh yang terluka! Oh iya! Nanti di Kota saya akan mengajak Tuan membeli beberapa pil medis kelas pertama dan Tuan dapat menyempurnakannya menjadi pil peringkat tinggi dengan kekuatan Tuan!" jelas Xiao Ho penuh semangat.

"Aku tidak memiliki uang!" Robert Gao tidak pernah melihat ada barang berharga miliknya di kamar ini.

Xiao Ho mengeluarkan sebuah kantong uang dari lengan bajunya dan membukanya, lalu menunjukkan isi kantong itu padanya. Robert Gao melihat beberapa uang logam tembaga dan ada beberapa logam perak.

"Dari mana kamu memiliki uang sebanyak itu?" Robert Gao mengambil salah satu koin dan mengamatinya.

"Dulu, Tuan tidak menghabiskan terlalu banyak hasil kebun. Jadi, sebagian aku jual ke pasar!" Xiao Ho menjelaskan dengan penuh rasa bangga.

Robert Gao menepuk pundak pelayan muda itu dan kagum akan pemikiran bisnisnya.

"Bahkan Tuan tidak akan merasa kedinginan atau kepanasan di peringkat tinggi!" lanjut Xiao Ho.

"Aku butuh beberapa pakaian baru! Dimana aku dapat membelinya?" tanya Robert Gao sambil mengganti baju.

"Penjahit Kerajaan bisa datang menemui Tuan!"

"Kalau begitu, besok minta penjahit itu datang kemari!" Robert Gao merapikan pakaian dan rambut panjangnya.

"Bisakah rambut ini di potong pendek?" Robert Gao memegang rambutnya yang terlihat seperti rambut wanita.

"Jangan Tuan! Rambut menandakan kehormatan. Jadi, Tuan harus menjaganya tetap seperti itu!" Xiao Ho buru-buru menjawab.

Lalu, mereka berdua keluar dari istana melalui pintu belakang. Robert Gao tidak ingin menarik perhatian, baik dirinya maupun Xiao Ho mengenakan pakaian paling sederhana.

Saat melewati jalan setapak, Xiao Ho membungkuk dan mengambil sedikit tanah lalu menempelkan tanah itu ke pakaian dan wajahnya.

"Kenapa kamu lakukan itu?"

"Tuan, kita harus terlihat sama agar dapat berbaur!" Xiao Ho mengambil tanah lagi dan menempelkannya ke pakaian Tuannya.

Saat Xiao Ho hendak menyentuh wajahnya, Robert Gao menghindar seraya berkata, "Aku lakukan sendiri!"

Robert Gao mengambil sedikit tanah dan mengotori wajah tampannya. Setelah memasuki kota, Robert Gao sadar akan maksud kata berbaur yang diucapkan Xiao Ho.

Kota Danzou sangatlah kumuh, di sepanjang jalan ada beberapa gerobak untuk berjualan. Namun, isi gerobak itu sayuran busuk, sayuran yang tidak lagi berwarna hijau. Orang-orang yang dilihatnya sepanjang jalan sangat kotor dengan pakaian compang-camping.

"Kota kita juga kekurangan sumber air! Sungai yang menyediakan air sangat jauh dari Kota! Jadi setiap hari, para penduduk hanya dapat memenuhi kebutuhan air mereka untuk makan dan minum!" Xiao Ho mulai menghapus air mata yang kembali tergenang.

Robert Gao menatap sekeliling, bahkan rumah-rumah di sana sangatlah bobrok. Dirinya merasa malu karena merasa kamarnya sangat sederhana, tetapi jika dibandingkan dengan rumah-rumah yang dilihatnya maka kamarnya terlihat cukup mewah. Banyak anak-anak berlarian tanpa alas kaki dan salah satu anak-anak itu menarik pakaiannya.

Robert Gao jongkok dan menatap anak yang menarik pakaiannya. Bocah itu seumuran dengan putranya, tetapi terlihat sangat kotor dan kurus. Anak itu membuka mulutnya dan menggerakkan tangannya ke arah mulut seolah-olah hendak meminta makan.

Robert Gao melihat ke sekeliling dan menemukan satu gerobak yang menjual kue kukus. Robert Gao menggandeng tangan kurus anak itu dan berjalan ke arah penjual kue. Tidak banyak kue yang tersaji, tetapi itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

"Xiao Ho, beli semua kue ini dan bagikan kepada anak-anak itu!" Robert Gao menunjuk ke arah kumpulan anak-anak yang sangat malang.

Xiao Ho mengangguk dan membayar kue itu lalu membagikan kepada anak-anak itu. Anak-anak itu makan dengan lahap, seakan makanan itu akan direbut jika tidak langsung dihabiskan. Hatinya merasa iba, anak-anak itu makan dengan tangan yang penuh kotoran. Apakah mereka tidak akan sakit?

Tindakan sederhananya, cukup menarik perhatian penduduk lainnya. Biasanya, tidak ada satupun pejabat atau anggota Keluarga Kerajaan yang akan datang ke kota. Melihat penampilannya, para penduduk tahu bahwa pria itu berasal dari kalangan atas.

"Tuan, duduklah di sini jika Tuan tidak keberatan!" ujar wanita tua penjual kue dan menunjuk ke arah kursi yang ada di depan gerobak jualannya.

"Terima kasih!" Robert Gao duduk dan masih menatap anak-anak itu.

Xiao Ho berdiri di sampingnya dan masih menghapus air matanya. Banyak pertanyaan yang berputar di kepala Robert Gao dan dirinya tidak yakin harus memulai darimana.

"Minumlah teh ini, Tuan! Teh ini, hanya teh biasa mohon Tuan tidak keberatan!" wanita tua penjual kue kembali menyajikan secangkir teh kepadanya.

"Tidak masalah!" Robert Gao meminum teh itu. Teh hangat, daun teh tidak terlalu wangi, tetapi setelah teh itu ditelan maka ada rasa manis yang tertinggal.

"Tuan, pergilah ke kedai itu! Di sana, Tuan dapat memperoleh banyak informasi!"

Robert Gao menatap wanita tua itu lalu melihat ke arah toko yang ditunjuk. Dirinya memang butuh banyak informasi.

"Apakah itu kedai makanan?" Robert Gao bertanya pada wanita tua itu.

"Benar, Tuan!"

"Ayo!" Robert Gao berdiri dari duduknya dan meminta Xiao Ho mengikutinya.

Wanita tua itu menatap kepergian Robert Gao dengan sebuah senyum penuh makna terpatri di wajahnya yang penuh kerutan, seraya bergumam, "Akhirnya..."

Robert Gao dan Xiao Ho berdiri di depan kedai makanan itu.

"Apakah kamu pernah ke kedai ini?" Robert Gao melihat ke dalam kedai, sepi tidak ada pengunjung. Tempat itu terlihat terlalu seram untuk disebut sebagai kedai makanan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel