Bab 10 . Kekuatan Besar Artinya Tanggung Jawab Besar
Xiao Ho menggeleng kepalanya dan berkata, "Saya telah mengikuti Tuan sejak kecil dan dulu Tuan sangat jarang keluar dari Istana!"
Robert Gao menatap Xiao Ho, dirinya akan lebih memperhatikan pelayan ini, janjinya di dalam hati. Namun, saat ini dirinya akan mencoba peruntungannya masuk ke dalam kedai menyeramkan itu.
Derit lantai kayu terdengar jelas saat kaki mereka melangkah masuk ke dalam kedai itu. Robert Gao dan Xiao Ho berhenti di tengah-tengah ruangan kedai yang gelap. Ada beberapa meja dan kursi kayu yang mengisi ruangan ini serta beberapa jendela yang tertutup rapat.
"Ada yang bisa dibantu?" suara seorang pria dari belakang mengejutkan mereka berdua.
Robert Gao dan Xiao Ho berbalik mencari asal suara itu. Robert Gao, melihat seorang pria muda tampan yang memiliki tinggi yang hampir sama dengannya.
Pria muda itu menjentikkan jarinya dan seluruh lilin yang ada di ruangan ini menyala. Robert Gao menatap lekat ke tubuh pria itu, dirinya penasaran akan peringkat energi Qi pria itu.
"Bisakah kita berbicara? Hanya berdua?" tanya pria tampan itu.
"Tunggu di luar!" perintah Robert Gao kepada Xiao Ho. Dengan berat hati, Xiao Ho berjalan ke arah pintu kedai dan berdiri di sana.
Robert Gao hanya melihat aura putih tipis di sekeliling tubuh pria itu, tetapi kekuatan pria itu seharusnya lebih dari apa yang dilihatnya.
"Jangan habiskan tenaga milikmu!" Pria muda itu tersenyum melihat betapa keras dirinya mencoba menilai kekuatannya.
"Perkenalkan namaku Li Kong! Panggil saya Li! Saya pemilik kedai ini!" ujar Li sambil mengatup kedua tangannya dan memberi hormat.
"Aku, Jing Quo!" balas Robert Gao yang juga mengatup kedua tangannya dan memberi hormat.
"Duduklah!" Li berjalan ke arah salah satu meja, menarik kursi dan duduk.
Robert Gao mengikuti pria itu dan mereka berdua duduk berhadapan.
"Apa yang ingin kamu ketahui?" tanya Li sambil menuangkan teh untuk mereka berdua.
"Berapa yang harus dibayar untuk memperoleh informasi dari dirimu?" Robert Gao yakin, tidak ada yang gratis, begitu juga di dunia ini.
Li tersenyum lebar dan menunjuk keluar kedai, tepatnya ke arah anak-anak yang masih mengunyah kue yang dijual wanita tua itu.
"Kamu sudah membayarnya di depan!" Tidak sembarang orang yang berkesempatan bertemu dengannya, tetapi dirinya juga cukup tertarik dengan kekuatan pria bernama Jing Quo itu.
"Baiklah! Mengapa aku tidak bisa melihat peringkat energi milikmu?" Robert Gao meneguk teh yang ada dihadapannya.
Li menunjukkan jari tangannya dan berkata, "Cincin ini mampu menyembunyikan kekuatanku! Bahkan mampu menipu mereka yang ada di peringkat tinggi!"
"Bagaimana dengan peringkat transenden?"
"Kecuali mereka yang berada di peringkat transenden! Cincin atau alat spiritual apapun tidak dapat menipu mereka!" Li mengangkat cangkir dan meneguk teh miliknya.
"Apakah ada orang dengan peringkat transenden? Jika ada, berapa banyak?" Robert Gao memajukan tubuhnya menatap penuh rasa penasaran.
"Ada! Tetapi sama seperti aku, mereka juga tidak ingin ketahuan!" Li menyeringai.
"Lalu, peringkat apa yang terlihat pada diriku?" tanya Robert Gao penasaran.
"Peringkat tinggi! Tetapi..." Li sengaja tidak melanjutkan kalimatnya.
"Apa?" Robert Gao sama penasarannya.
"Kamu sendiri juga tidak tahu?" Li menaikkan sebelah alisnya menatap Robert Gao.
Robert Gao hanya diam, dirinya tidak harus mengakui hal tersebut.
"Baiklah!" Li tertawa, siapa saja dapat menilai pria itu tidak tahu apa-apa.
"Emas dan hitam! Kombinasi yang langka bahkan aku belum pernah bertemu satupun yang seperti dirimu! Itu sempurna!" Li menyeringai.
"Jika itu aku, maka aku tidak akan dengan santai berjalan-jalan di tempat ramai seperti ini! Itu sama dengan mencari mati!"
"Kamu butuh ini!" Li melihat ke arah cincin yang melingkari jari manisnya.
"Cincin ilusi! Cincin ini mampu membuat aura seseorang terlihat sesuai dengan keinginan orang itu!" Li memutar cincin yang melingkari jarinya.
"Apakah karena cincin itu, aku hanya melihat peringkat pemula pada dirimu?" Robert Gao ingin memastikan perkataan pria itu.
Li mengangguk, lalu perlahan Li melepaskan cincin itu.
Robert Gao terpana, Li ternyata memiliki tiga lapisan aura dengan dua warna yang berbeda yakni dua lapisan.merah dan satu lapisan coklat.
"Peringkat tinggi! Dirimu menguasai atribut api dan tanah!" Robert Gao kagum.
Li tersenyum melihat ekspresi kagum Robert Gao dan kembali memasangkan cincin di jarinya seraya berkata, "Jangan terlalu mudah kagum terhadap orang lain dengan kemampuan yang kamu miliki!"
"Kemampuan seperti apa milikku?" Robert Gao tidak lagi mampu menahan rasa penasarannya.
"Hitam mewakili atribut gelap. Sebetulnya, atribut gelap tidaklah buruk. Hal itu dianggap buruk setelah kekuatan mematikan itu di salah gunakan! Sedangkan emas mewakili keempat atribut yang kamu ketahui yakni api, air, tanah dan angin."
"Ya... Itu artinya, kamu menguasai keempat atribut terang dan juga atribut gelap!" Li menjelaskan dengan santai.
Robert Gao terdiam, dirinya tidak berharap memiliki kekuatan seperti ini. Kekuatan besar artinya tanggung jawab yang besar juga. Itu yang dipelajarinya saat menjadi pebisnis ulung di dunianya dan itu tidak mudah.
"Apakah kekuatan ini dapat dihilangkan?" Robert Gao bertanya dengan serius.
Li tertawa keras saat mendengar pertanyaannya.
"Orang lain akan melakukan apapun agar memiliki kekuatan sehebat itu! Kau tidak tahu apa yang dapat kamu lakukan dengan kekuatan itu!" Li berhenti tertawa dan kembali memasang tampang serius.
Li membalikkan telapak tangannya dan seketika sebuah cincin muncul di atas telapak tangannya.
"Ini untukmu!" Li mengulurkan tangannya ke arah Robert Gao.
Robert Gao menatap ke arah cincin itu lalu perlahan mengambil cincin itu dan mengamatinya.
"Cincin ilusi?" tanya Robert Gao.
"Ya!" Li mengangguk.
"Mengapa kamu membantu diriku?" Robert Gao yakin ada maksud lain dari kebaikan Li.
"Karena kekuatan milikmu sangatlah berguna!" Li menjawab jujur.
"Apakah ada alasan lain?"
"Aku butuh bantuanmu untuk memperbaikinya kehidupan para penduduk!" Li menjawab.
"Mengapa kamu tidak melakukannya sendiri?" Robert Gao yakin dengan kekuatan Li, pria itu mampu berbuat sesuatu untuk para penduduk.
"Aku masih ingin hidup dan menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak!" Li mengetuk jari jemarinya di atas meja.
"Mengapa tidak ada satupun penduduk yang mencapai peringkat tinggi? Selain dirimu tentunya!"
"Setiap bulan, di tanggal yang berbeda akan ada praktisi tinggi dari Kerajaan Qiyang datang melakukan inspeksi. Jika, ditemukan orang dengan kemampuan medium dan tinggi, maka nyawa mereka akan melayang. Itulah alasan sebenarnya mengapa tidak ada praktisi lain dengan kekuatan di atas kakakmu, Pangeran Kedua! Jika aku menampakkan kemampuanku maka nasibku akan sama dengan mereka yang telah meregang nyawa!" Li menatap Robert Gao.
Robert Gao merenungkan perkataan Li, itu artinya bukan tidak ada, tetapi Kerajaan tidak mengijinkan hal tersebut.
"Jadi, tidak ada lagi penduduk yang mau berkultivasi. Mereka semua hidup dalam kemiskinan dan penderitaan! Namun, dirimu adalah Pangeran Ketiga, mungkin Raja tidak akan membunuhmu jika mendapatkan dirimu di peringkat tinggi. Tentunya, sebisa mungkin kamu menyembunyikan kemampuan milikmu!" jelas Li kembali.
"Apakah kamu pernah mendengar tentang batu sisik naga?" Robert Gao mencondongkan tubuhnya ke arah Li.
Ekspresi wajah Li langsung berubah, bisa dikatakan wajah pria itu menjadi pucat setelah mendengar pertanyaannya.
"Batu sisik naga?" Li mengulang pertanyaannya.
Li memperbaiki posisi duduknya dan mengaitkan jari jemarinya. Li mencondongkan tubuhnya dan menatap lekat ke arah Robert Gao seraya bergumam, "Apakah ramalan itu benar?"