Bab 8 . Praktisi Gelap
Robert Gao duduk termenung, dirinya menatap ke sekeliling kamar kecil ini. Kamar ini berukuran sekitar 6x5 meter, di hadapannya ada ranjang kayu sederhana dengan kelambu lusuh. Di samping ranjang ada lemari pakaian yang sederhana lalu meja bulat dan 4 buah kursi, salah satu kursi didudukinya saat ini. Hanya ada perobatan sederhana di ruangan ini.
Robert Gao berjalan ke arah lemari pakaian dan membuka dua daun pintu lemari itu. Beberapa helai pakaiannya terlipat rapi di dalam, sangat sedikit. Robert Gao tidak tahan dengan warna-warna pakaian di dunia ini, warna-warna terang dan lembut, seperti warna pakaian wanita. Baju miliknya lebih lumayan karena hanya terdiri dari dua warna yaitu putih dan biru muda. Namun, dirinya akan memastikan mengganti semua pakaian itu dengan warna gelap.
Robert Gao memeriksa seluruh lemari itu, berharap menemukan buku harian atau hal semacam itu yang dapat membantunya lebih mengenal pria ini, Jing Quo. Tidak menemukan apa-apa, Robert Gao menutup kembali pintu lemari itu dan berjalan ke arah pintu kamar dan menutupnya.
Robert Gao kembali mencoba berkultivasi, dirinya duduk bersila di atas ranjang dan mulai memejamkan mata serta mengosongkan pikiran. Setelah beberapa saat, mulai terlihat titik-titik cahaya berwarna emas tetapi hanya sekilas lalu titik cahaya itu menghilang. Robert Gao kembali mencoba menemukan titik cahaya itu, tetapi gagal dirinya tidak lagi dapat melihat titik cahaya itu.
Robert Gao membuka matanya, walaupun hanya sebentar melihat titik cahaya, tetapi ini cukup membuat dirinya merasa senang, setidaknya dirinya telah membuat kemajuan. Hari sudah sore, saat Robert Gao berhenti berkultivasi, sangat aneh karena waktu terasa sangat cepat berlalu.
Setelah makan malam, Robert Gao kembali membaca buku-buku yang dibawakan oleh Pangeran Keempat. Seakan membaca cerita dongeng yang membuat dirinya semakin tenggelam dan penasaran akan isi buku-buku ini. Robert Gao menutup buku terakhir yang telah selesai dibacanya dan dirinya bersandar di ranjang
Ternyata selain ada energi Qi, juga ada binatang spiritual. Hanya untuk mereka yang berada di peringkat tinggi dan transenden yang mampu memiliki binatang spritual itu. Mereka harus menjinakkan binatang spiritual dan bintang itu akan menjadi bagian dari mereka. Robert Gao tidak sabar untuk mulai menjelajahi dunia aneh ini.
Untuk itu, dirinya harus terus berlatih dan membuat dirinya cukup kuat untuk melawan jika dirinya ditindas.
Robert Gao kembali mencoba berkultivasi, perlahan dirinya mulai melihat titik-titik cahaya kecil campuran warna emas dan hitam. Tidak ada penjelasan mengenai warna emas dan hitam di dalam buku yang dibacanya, mengenai energi Qi. Namun, apapun itu dirinya tetap merasa senang karena dapat melihat titik-titik cahaya itu. Robert Gao kembali fokus dan mencoba menyerap cahaya-cahaya itu. Cahaya-cahaya itu mulai menghampiri dan masuk ke dalam tubuhnya. Sensasi terbakar dirasakannya pada awal titik-titik cahaya memasuki tubuhnya, Robert Gao bertahan dirinya tidak ingin kultivasi ini terhenti.
Setelah beberapa saat, tubuhnya tidak lagi merasakan sensasi panas, tetapi terganti dengan perasaan melayang. Seakan tubuhnya melayang di udara, seluruh tubuhnya terasa ringan, tetapi perlahan tubuhnya juga merasa kuat.
Robert Gao tersenyum bahagia dan hal itu membuat konsentrasinya buyar. Dirinya terhempas kuat ke lantai.
BRUKKK!!!
Robert Gao mengerang kesakitan, dirinya mengelus punggungnya. Dirinya melihat tubuhnya sudah terduduk di lantai kamar. Bagaimana dirinya bisa terjatuh ke lantai? Apakah dirinya benar-benar melayang? Tidak mungkin, pasti dirinya duduk terlalu dekat sudut ranjang.
"Tuan... Tuan! Apakah Anda baik-baik saja?" Xiao Ho berlari masuk ke dalam kamar dan menghampirinya.
"Apakah Tuan terluka? Suara jatuh terdengar sangat keras!" Xiao Ho memeriksa tubuhnya. Robert Gao tersentuh atas perhatian pelayan muda itu, mungkin karena dirinya begitu sering terluka.
"Bantu aku berdiri!" Robert Gao mengulurkan tangannya, meminta Xiao Ho membantunya berdiri.
Robert Gao bangkit dan memeriksa tubuhnya, tidak terlalu sakit. Namun, saat menyentuh tubuhnya, Robert Gao merasa tubuhnya mulai berisi. Biasanya, saat menyentuh tubuhnya maka yang tersentuh adalah tulang belulang miliknya.
Robert Gao membuka baju bagian atas dan melihat ke arah tubuhnya. Xiao Ho mengikuti arah pandang Tuannya dan berujar girang, "Tuan, tubuh Anda mulai gemuk! Ternyata makanan dari dapur istana sangat bergizi!"
Xiao Ho senang melihat tubuh Tuannya yang mulai berisi. Xiao Ho menyentuh perutnya, tetapi mengapa tubuhnya tidak seperti tubuh Tuannya padahal mereka memakan makanan yang sama.
Robert Gao sama bingungnya dengan Xiao Ho. Tadi pagi, saat berolahraga dirinya masih dapat melihat jelas tulang belulang miliknya. Namun, bagaimana tubuhnya dapat berubah hanya dalam satu hari? Apakah karena dirinya mulai mampu berkultivasi? batinnya.
Robert Gao mendorong tubuh Xiao Ho keluar dari kamarnya seraya berkata, "Aku tadi terjatuh dari ranjang! Aku mau tidur kembali!"
Robert Gao menutup pintu rapat dan berlari ke arah ranjang, lalu duduk bersila dan mulai berkultivasi. Begitu pikirannya mulai kosong, dirinya langsung melihat titik-titik cahaya berwarna emas dan hitam menghampiri tubuhnya. Cahaya-cahaya itu masuk ke dalam tubuhnya dan itu terasa sangat hangat. Rasa melayang kembali menghampirinya, tetapi kali ini Robert Gao tidak lagi membuka matanya dan terus menyerap cahaya-cahaya tersebut.
Dirinya sangat menikmati momen ini dan tidak berencana berhenti, sampai terdengar teriakan Xiao Ho. Teriakan Xiao Ho membuat konsentrasinya buyar dan dirinya kembali terjerembab ke lantai.
"Tuan... Tuan... Anda sudah dapat berkultivasi?" Xiao Ho menghampiri dirinya yang terduduk di lantai.
Robert Gao menatap pelayannya itu dan tersenyum, seraya berkata, "Benar!"
Xiao Ho membantu dirinya berdiri dan kembali duduk di samping ranjang.
Robert Gao menatap wajah pelayan muda itu yang terlihat sangat terkejut.
"Ada apa?" Robert Gao memeriksa tubuhnya dan melihat apakah ada lebam karena dirinya kembali terjatuh.
"Tuan... Tuan..." Xiao Ho tergagap.
"Ada masalah apa? Bukankah hal yang bagus, jika aku dapat berkultivasi?" Robert Gao melihat pelayan itu selain terkejut juga merasa risau.
"Begini Tuan, tadi Anda melayang!" Xiao Ho mengucapkan kalimatnya sambil membelalakkan mata.
"Lalu?" tanya Robert Gao. Di buku memang tidak dijelaskan apakah seseorang akan melayang atau tidak saat berkultivasi. Namun, hal itu bukanlah masalah baginya karena memang dirinya terjebak di dunia yang aneh.
"Ehm... begini Tuan, tidak ada seorangpun di Kerajaan kita yang berkultivasi dengan tubuh melayang! Karena, hal itu biasanya terjadi bagi orang yang sudah mencapai peringkat tinggi dan transenden!" Xiao Ho menjelaskan dengan penuh semangat.
Robert Gao berpikir sejenak, jika dirinya mencapai peringkat tinggi, itu artinya dirinya mampu menggerakkan atribut miliknya. Namun, warna cahaya yang diserapnya tidak dijelaskan di dalam buku-buku itu, jadi dirinya tidak yakin atribut apa yang dikuasainya.
"Ini hari kedua aku berkultivasi! Apakah dapat secepat itu seseorang mencapai peringkat tinggi?"Robert Gao menatap Xiao Ho.
Xiao Ho menggeleng, dengan wajah penuh khawatir, pelayan muda itu menghampirinya dan berkata, "Tuan, biasanya orang butuh bertahun-tahun untuk naik peringkat. Untuk peringkat tinggi, biasanya dicapai pada usia 50 tahun dan tidak banyak orang yang mampu mencapainya!"
"Tuan, jangan biarkan orang lain mengetahui kemampuanmu ini!"
"Mengapa?" Robert Gao heran, pelayan muda itu sekarang terlihat ketakutan.
"Tuan akan dianggap sebagai praktisi gelap karena mampu mencapai peringkat tinggi begitu cepat!" Xiao Ho berbalik ke arah pintu kamar dan menutup rapat.
"Bagaimana kita mengetahui peringkat orang lain?" Robert Gao bertanya kembali.
"Saat mencapai peringkat tinggi atau transenden, orang itu akan otomatis dapat melihat tingkatan orang lain. Coba Tuan perhatikan diriku dengan seksama!" Xiao Ho berdiri dihadapannya.
Robert Gao menatap Xiao Ho, setelah beberapa saat memusatkan perhatiannya, terlihat warna aura putih mengelilingi tubuh Xiao Ho.
"Apa yang Tuan lihat?"
"Warna putih!" Robert Gao menyipitkan matanya dan terus menatap ke arah Xiao Ho.
"Ada berapa lapisan?"
"Tidak ada!" Robert Gao tidak melihat lapisan, hanya biasan warna putih tipis di tubuh Xiao Ho.
"Itu artinya, diriku di peringkat awal dengan. atribut angin! Jika Tuan melihat ada dua lapisan maka orang tersebut berada di peringkat medium dan begitu seterusnya. Warna yang terlihat menunjukkan atribut orang tersebut!" jelas Xiao Ho.
Jadi, atribut apa yang dikuasainya? Karena warna cahaya energi Qi yang diserapnya tidak tertulis di buku-buku bacaannya. Robert Gao tidak yakin apakah ini adalah hal baik atau buruk. Dirinya mencapai peringkat tinggi dalam dua malam dan itu cukup mengerikan.
"Apa yang terjadi jika kita tertangkap sebagai praktisi gelap?" Robert Gao menatap Xiao Ho.
Xiao Ho membungkam mulut Robert Gao dengan kedua tangan kurusnya. Seakan takut pertanyaan itu terdengar oleh orang lain.