Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8

Zi Wei mengucek kedua matanya yang berat, dalam keadaan belum sadar sepenuhnya ini, produser musik junior itu membuka kedua kelopak matanya dan mendapati suasana yang begitu asing baginya.

"Di mana ini?" gumamnya pelan seraya bangkit dari posisi tidur secara perlahan.

Sontak Zi Wei memegangi kepalanya karena merasa berputar-putar. "Sialan! semalam aku minum terlalu banyak."

Wanita itu lalu menyingkap selimut yang menutupi bagian tubuhnya serta memeriksa apakah telah terjadi sesuatu yang buruk padanya, "Syukurlah! aman," ucap Zi Wei kemudian karena dia mendapati seluruh pakaiannya lengkap tanpa kurang satu apapun.

"Namun, bukankah semalam aku bersama?" Teringat, Zi Wei mengingat kejadian setelah challenge putar botol dan berakhir dia mabuk berat.

Segera saja Zi Wei menyelinap keluar dari kamar dengan nuansa putih bersih khas tempat menginap. "Ini tidak boleh terjadi, betapa bodohnya kau Zi Wei. Bagaimana bisa kau menginap di luar rumah dalam keadaan seperti ini." Wanita itu menggerutu dalam langkah kaki menuju pintu keluar kamar hotel.

"Keadaan seperti apa?" tanya seseorang yang sontak membuat Zi Wei mengentikan langkah kakinya, tetapi Zi Wei enggan menoleh kebelakang karena wajahnya merah padam.

"Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana jika istrimu tahu kau bersamaku?" Zi Wei memberondong Shen Jun dengan berbagai pertanyaan hingga membuat pria itu menarik napas dengan panjang.

Shen Jun teringat semalam dia mengatakan telah beristri di depan karyawan Big Star Entertainment sewaktu makan malam bersama. Dengan kata lain, Zi Wei pasti beranggapan jika dirinya telah berbuat tidak semestinya bersama pria beristri.

"Maafkan aku Nona Wei, semalam kau minum terlalu banyak. Aku menemukanmu tergeletak di jalan. Namun, aku tidak sengaja membawamu ke sini, karena aku terus menanyai rumahmu tetapi tidak kau jawab." Shen Jun terpaksa berbohong kepada Zi Wei. Bukan karena dia tidak mendapatkan alamat Zi Wei. Namun, ambisi pria itu dan naluri ingin bersama dengan Zi Wei membuat Shen Jun sengaja membawa Zi Wei ke kamar ini.

"Ini tidak masuk akal, bukankah terakhir kali aku menunggu Chen Mo di depan restoran? Apakah aku begitu lemah minum hingga tak sadarkan diri di jalan?" Namun, Zi Wei tidak mau terjadi kesalahpahaman lagi, wanita itu segera mengemas barangnya dan sesegera mungkin meninggalkan kamar hotel ini.

"Maaf, aku telah merepotkan saudara Shen, mohon saudara Shen tidak menilai buruk tentang aku. Terimakasih atas kebaikan Anda. Sampai jumpa!"

Zi Wei benar-benar berniat meninggalkan Shen Jun. Padahal ini bukan hasil yang Jun harapkan.

"Aku tidak pernah berpikir buruk tentangmu, Nona Wei. Kenapa buru-buru? Tidakkah kau ingin sarapan terlebih dahulu?"

"Haiyaa ... tidak perlu, Lao Shen."

Zi Wei melangkah menuju pintu utama kamar hotel tersebut. Karena Jun memesan kamar suite hotel, Zi Wei harus berbelok dari kamar tidur hingga ke pintu utama.

Tetapi, jantung Zi Wei serasa copot melihat kerumunan awak media di lorong hotel depan kamarnya. Untung saja dia belum sempat terlihat dari luar. Sehingga Zi Wei mengurungkan niatnya untuk keluar dan kembali lagi ke dalam kamar.

"Kenapa kembali?" tegur Shen Jun yang duduk dengan santai di sofa hotel yang dia pesan.

Napas Zi Wei terengah-engah, bagaimana mungkin Zi Wei tidak kaget melihat setidaknya ada sepuluh orang wartawan di depan kamar Shen Jun.

"Di luar banyak sekali media, aku tidak bisa keluar begitu saja dalam keadaan seperti ini." jelas Zi Wei.

"Keadaan seperti apa? Kurasa Nona Wei ini kesulitan menggambarkan keadaan," sindir Shen Jun. "Sudah sewajarnya, pemburu berita mengorek kehidupan bintang. Apalagi itu aku," imbuh Jun lagi.

"Apa kau akan diam di sini begitu saja? Lihatlah! bagaimana nasibmu ke depan?"

"Kenapa aku harus repot? Bukankah aku ini artismu? Kau ini produserku Nona Wei, tugasmu adalah menangani hal seperti ini, bukan?" Jun sengaja memperkeruh keadaan di mana dirinyalah yang akhirnya akan diuntungkan. Ia sengaja menyeret Zi Wei dalam masalah. Setidaknya hubungan mereka akan diketahui publik atau bisa lolos jika Zi Wei memang memiliki kemampuan di bidang ini.

Wajah Zi Wei berubah masam, dalam hatinya dia mengutuk kebiasaan minumnya. Karena kebiasaan buruk itulah, Zi Wei mendapat masalah seperti ini.

"Ayolah, otakku! berpikirlah!" Zi Wei memutar otaknya untuk menemukan jalan keluar yang cukup efektif.

Wanita itu tidak bisa mengandalkan artis seperti Shen Jun, jadi Zi Wei harus bergantung pada dirinya sendiri. Padahal tidak perlu melakukan apa-apa saja, Shen Jun bisa mengusir atau bahkan malah menambah jumlah wartawan.

Pada saat Zi Wei hendak keluar, sempat tadi Zi Wei melihat sekelebat bayangan Do Ruan, teman kuliahnya dulu yang kini menjadi jurnalis di salah satu harian online.

Tak ingin memperpanjang waktu, Zi Wei segera mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Do Ruan. Untung saja teman baik Zi Wei itu langsung mengangkatnya.

"Hei ada apa?" tanya Do Ruan dengan nada tak acuh pada Zi Wei.

"Ruan, aku mendapatkan laporan dari artisku bahwa kalian telah mengepungnya. Benarkah demikian?" Zi Wei tidak ingin basa-basi dengan teman lamanya itu.

Sedangkan Shen Jun hanya mengawasi Zi Wei tanpa melakukan apapun. Jun ingin tahu seperti apa cara wanita itu untuk membebaskan diri darinya.

"Bisakah kita barter? Kau ingin berita eksklusif, bukan?" usul Zi Wei.

Namun, Do Ruan jurnalis wanita itu tidak langsung mengiyakan ide barter dari Zi Wei. "Apa itu?" tanya Do Ruan.

"Aku memiliki banyak berita eksklusif artis lainnya, atau kau mau wawancara eksklusif dengan artisku? Jika kau bisa membawa mereka pergi, aku bisa menjadwalkan wawancara eksklusif dengan salah satu artis Big Star." tawar Zi Wei dengan nada sedikit memohon.

"Cih ... bisa-bisanya dia menawar seperti itu!" Jun merasa tergelitik dengan ulah Zi Wei.

"Aku ingin wawancara eksklusif dengan Chen Mo ... ah tidak-tidak, aku ingin dengan Shen Jun. Semua orang tertarik dengan alasan kenapa dia pindah ke Big Star." ucap Do Ruan.

Zi Wei mengepalkan tangannya yang tidak memegangi ponsel. "Wanita itu cukup licik!"

Zi Wei menatap ke arah Jun seperti hendak meminta persetujuan darinya. Jika Jun tidak bersedia, Zi Wei akan membujuk Do Ruan dengan artis lain.

Namun, siapa sangka Shen Jun menganggukkan kepalanya yang menandakan dia setuju dengan usul Zi Wei.

"Baiklah, aku akan mengosongkan jadwal Shen Jun untuk wawancara denganmu. Jadi Nona Do, bisakah kau lalukan hal baik dan biarkan kami pergi?"

Do Ruan sontak kaget dengan kata-kata Zi Wei, "Kami?" Do Ruan memastikan pendengarnya.

"Maksudku Shen Jun, tolong atur semuanya agar Shen Jun bisa keluar tanpa terpotret."

**

Atas bantuan dari Do Ruan, Shen Jun dan Zi Wei berhasil keluar dari pintu lain hotel dengan selamat tanpa jepretan kamera wartawan. Untung saja Zi Wei cepat tanggap. Sebagai seorang yang telah lama bergelut di dunia hiburan, Zi Wei dituntut untuk cakap dan melakukan hal efisien.

Kedua berlarian menuju Van Shen Jun yang telah menunggu. Napas Zi Wei terengah-engah karena berlarian.

"Pergilah, sudah aman!" ucap Zi Wei. Kini, Zi Wei harus terbiasa menghadapi Shen Jun. Bagaimana dia mencoba mengindari Jun, tetap saja Zi Wei terseret bersama Shen Jun juga. Hingga, Zi Wei kini mencoba untuk menghadapi kenyataan seperti yang diusulkan oleh Luo Bai teman dokternya.

"Kau sendiri, Nona?"

"Aku harus pergi ke suatu tempat dulu." Zi Wei berbalik dan mencari kendaraan umum di persimpangan jalan utama.

Zi Wei hendak menemui Luo Bai untuk meminta obat kembali. Karena Zi Wei kehilangan obatnya.

"Terakhir kali aku meminumnya di toilet restoran, apa mungkin jatuh, ya?" gumam Zi Wei.

****************

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel