Bab 7
"Aku akan mengantarkan kau pulang, Jie!" Chen Mo mengusulkan untuk mengantar pulang Zi Wei ke rumahnya. Sebagai seorang pria yang seharusnya bertanggung jawab, sudah sepantasnya Chen Mo membantu wanita yang tiga tahun ini telah dekat dengannya itu.
Dari jarak yang tidak jauh, mata Shen Jun telah menangkap seperti apa kedekatan antara Zi Wei dan Chen Mo. "Sepertinya bukan hal yang mudah untuk memisahkan mereka,"
Bagaimanapun juga, niat Shen Jun pindah agensi label hanya karena Zi Wei. Jika penyanyi itu gagal merebut kembali hati Zi Wei. Maka usahanya akan sia-sia.
Shen Jun juga teringat pembicaraan singkat dengan Xiao Mo. Mo yang telah menganggap Shen Jun sebagai seniornya di dunia entertainment, tidak menaruh kecurigaan sama sekali dengan sikap baik Jun padanya. Meski pada dasarnya Shen Jun hanya ingin mengorek informasi tentang Zi Wei.
"Kalian berdua cukup dekat ... maksudku kau dan Nona Wei, Xiao Mo." puji Shen Jun tentang kedekatan Chen Mo dengan Zi Wei. Meski terkesan hanya basa-basi saja, Xiao Mo tetap menghormati Shen Jun dengan membalasnya, "Jiejie dan aku telah dekat sejak merekrut aku."
"Maksudmu? Jadi kau masuk Big Star bukan karena audisi dan menjadi trainer?" Jun tidak menyangka jika Xiao Mo mudah sekali untuk masuk ke agensi sebesar Big Star.
Big Star dan Start Up merupakan dua agensi yang saling bersaing di kancah dunia hiburan. Dan Shen Jun telah lama bergabung dengan Start Up, agensi yang telah berhasil mengangkat namanya.
Sedetik kemudian, Xiao Mo mulai menceritakan bagaimana dan seperti apa Zi Wei menemukan dirinya. Chen Mo yang masih remaja adalah pemuda miskin yang menjalani hidup dengan membantu orangtuanya bekerja serabutan. Dari pertemuannya dengan Zi Wei lah, anak itu kini bisa memetik hasil jerih payahnya.
Mata jeli Zi Wei bisa menemukan bibit terbaik yang bisa melenggang bebas di kancah hiburan. Sehingga Chen Mo bisa masuk Big Star tanpa perlu proses audisi. Selain memiliki wajah yang rupawan, kemampuan menyanyi Chen Mo juga tidak bisa dilihat sebelah mata saja.
"Benar seperti yang kulihat, kalian cukup dekat." puji Jun. Meski terdengar memuji, sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya, Shen Jun sangat tertekan oleh kedekatan mereka berdua.
Sangat jauh berbeda dari Zi Wei yang dulu, Jun merasa jika kehidupan telah banyak mengubah Zi Wei. Ketika masih hidup sebagai Putri Mahkota, Zi Wei tidak banyak seperti saat ini. Kala itu, Zi Wei selalu bergantung dengan keluarganya. Bahkan ketika tinggal di Selatan, Zi Wei tidak pernah melawan jika ada penindasan.
Meski posisinya cukup berpengaruh, Zi Wei di Selatan hanya dijadikan alat perdamaian saja. Kehadirannya hanya lah simbol gencatan senjata. Hingga para selir Putra Mahkota selalu mencemooh Zi Wei. Apalagi, santer terdengar jika Putra Mahkota tidaklah menaruh hati kepada Zi Wei.
Pangeran Shen bahkan tidak pernah bermalam di kediaman Putri Mahkota. Sehingga banyak warga yang berspekulasi bahwa pernikahan ini hanyalah sandiwara belaka.
**
"Kau pasti telah minum banyak, Jie!" Chen Mo menduga Zi Wei telah banyak minum melebihi toleransi alkoholnya.
"Kurasa aku hanya meminum sedikit anggur saja," Dengan tubuh sempoyongan, Zi Wei masih bisa membohongi Chen Mo.
"Baiklah, tunggu di sini dan jangan ke mana-mana!" Chen Mo meminta Zi Wei untuk menunggunya di dekat lobi utama dan pemuda itu segera menghampiri supir van-nya untuk mengantarkan Zi Wei pulang.
Dari tempat tak jauh, Shen Jun melihat kepergian Chen Mo. Sehingga, ia memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
Tanpa harus menunggu waktu lagi, Shen Jun segera meraih lengan Zi Wei dan membawanya meninggalkan tempat makan tadi.
"Si-siapa kamu? Hei jangan sentuh aku!" Zi Wei memberontak dengan sisa tenaga serta kesadarannya.
Tetapi, Shen Jun tidak menggubrisnya, pria itu menyeret Zi Wei untuk masuk ke dalam mobilnya. Sebelum memaksa Zi Wei masuk, tak lupa Jun juga menghalangi kepala Zi Wei dengan tangan di atap mobil agar wanita mabuk itu tidak terbentur.
"Jangan macam-macam, ya! aku ini mantan manager artis. Aku bisa menuntut kalian. Kau tahu? Chen Mo tidak akan diam saja." ancam Zi Wei dengan menunjuk ke arah Jun dan juga sopir di depannya secara bergantian.
Shen Jun meraih telunjuk itu dan memperingatkan Zi Wei agar tidak banyak berbicara, "Diam! atau aku akan meninggalkan kau di sini?" Meski tidak dengan nada emosi. Ucapan Shen Jun tadi cukup melukai Zi Wei, sehingga wanita itu langsung menutup mulutnya.
"Kita ke mana, Pak?"
"Jalan saja, agar tidak terpotret media."
Shen Jun memerintahkan sopirnya untuk menjalankan mobil agar keberadaan dirinya dan Zi Wei tidak di ketahui pemburu berita.
"Seharusnya, manager yang melindungi artisnya! bukan artis yang melindungi manager seperti ini." Bukan berniat menggurui Zi Wei, Jun hanya merasa jika semua orang memerlukan pertolongan meskipun memiliki power sekalipun. Jun berharap jika Zi Wei berada dalam kesulitan, agar bisa bergantung padanya, bukan kepada orang lain bahkan seperti Chen Mo.
Cukup lama mobil Jun mengitari jalanan Beijing. Sopir setia Shen Jun bertanya, "Kita ke mana, Pak?"
Shen Jun menatap Zi Wei yang sejak tadi bergeming, Jun menggeser tempatnya duduk agar lebih dekat dengan Zi Wei. Wanita itu enggan menoleh ke arahnya. Sejak tadi, Zi Wei terus menatap luar jendela mobil.
"Hei, di mana rumahmu?" tanya Shen Jun pelan. Dia lupa mencari informasi di mana Zi Wei tinggal.
Namun, sial. Shen Jun tidak bisa menemukan informasi di mana Zi Wei tinggal, karena wanita itu kini telah memejamkan mata yang menandakan jika kesadarannya telah hilang untuk saat ini.
"Maafkan aku, Wei er! sungguh." Dalam keadaan seperti ini, Shen Jun berani mendekatkan badan Zi Wei hingga tanpa jarak dengannya. Selain itu, Jun juga meraih pundak Zi Wei untuk ia peluk dan menyandarkan kepala wanita itu di bahunya.
"Kau telah banyak melewati penderitaan atas apa yang telah kuperbuat. Kini, kau bisa menjadikan aku sandaranmu, Wei er!"
**
Di tempat lain, Xiao Mo celingukan ke sana ke mari mencari Zi Wei. Padahal baru beberapa menit saja ia meminta Jiejie untuk menunggunya. "Kau ke mana, Jie?"
Chen Mo langsung merogoh ponsel di dalam sakunya. Dia segera mengunjungi Zi Wei karena hatinya tidak tenang dengan wanita yang telah banyak membantunya.
"Jie, angkatlah! kau ini di mana?"
Telinga Shen Jun diganggu oleh bunyi ponsel dari dalam tas Zi Wei. Ia kesal karena kebersamaan dengan Zi Wei harus diganggu oleh hal seperti ini. Hingga Jun membuka tas Zi Wei dan mencari alat komunikasi itu.
Jun membaca nama Chen Mo lah yang menghubungi Zi Wei. Kesal, Shen Jun menolak panggilan itu dan menonaktifkan ponsel Zi Wei.
****************