Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab #5. Menumbuhkan Insting

Bab #5. Menumbuhkan Insting

Tian Fan mulai memasuki hutan merah untuk memulai pelatihannya, sepeninggal Guru Yun dan Guru Wei Tian Fan memang sudah diperintahkan untuk berlatih di hutan merah ini untuk mengasah instingnya

Selain mengasah insting juga mengasah kemampuan yang sudah dilatihnya,Tian Fan disini melatih dirinya bagaimana agar dapat bertahan hidup

Tian Fan sudah diberi tahu,sebelum dia membuka dantiannya Tian Fan hanya boleh tinggal di tepian hutan,karena hutan merah ini dihuni oleh binatang roh atau yang biasa disebut beast

Beast sendiri terbagi beberapa tingkatan atau ranah, dan ranah kekuatannya hampir sama dengan ranah kultivator,

ranah beast dari yang terendah sampai tertinggi mulai dari ranah hitam, petarung, bumi, raja bumi, kaisar, langit, tianzun, saint, immortal

Kenapa ranah beast dan kultivator sama karena kebanyakan kultivator dan juga alkemis menggunakan inti beast tersebut untuk meningkatkan kekuatannya, selain itu tubuh binatang beast juga memiliki harga jual dan manfaat lainnya bagi para kultivator tentunya.

-------------------

Tian Fan mulai melangkah masuk kedalam hutan merah, baru setengah dupa Tian Fan berada di tepian hutan merah,Tian Fan mendengar suara suara mencurigakan dari arah semak semak.

Panca indra Tian Fan yang sebelumnya sudah dilatih kepekaannya oleh guru Wei tiba tiba berubah sensitif..

Tian Fan berjalan dengan waspada,baru beberapa langkah melangkah, dari arah belakang Tian Fan muncul seekor binatang beast..yang langsung berlari cepat berusaha menerkam ke arahnya.

Tian Fan reflek menghindar melompat berguling ke arah kanannya, baru saja akan bangkit Tian Fan merasakan kembali bahaya yang mendatanginya dari arah belakangnya lagi

Tian Fan kembali berguling dan melompat ke arah depan, setelah terdapat jarak antara Tian Fan dan beast tersebut sekarang Tian Fan dapat melihat jelas hewan beast yang ada di depannya itu

Dua ekor beast macan tutul yang masih muda.yang sepertinya masih belajar bagaimana cara berburu mangsa, mungkin jika itu beast macan tutul dewasa sudah dapat dipastikan serangan menyelinap tadi pasti menewaskannya

Tian Fan yang tidak memiliki pengalaman apapun dalam menghadapi situasi ini tanpa sadar bergerak mundur dan berlari,.

Kedua beast macan tutul itu pun kembali mengejarnya dengan posisi mengapitnya dari arah belakang kanan dan belakang kirinya

Tian Fan kembali menghindar dengan cepat saat merasakan adanya serangan dari sebelah kanan,Tian Fan menoleh dan melihat macan tutul yang ada di sebelah kanannya melompat menerkam kearahnya berusaha mencabik tubuh Tian Fan dengan cakarnya..

Tian Fan dipaksa melompat untuk menghindari terkaman macan tutul itu, berhasil menghindar Tian Fan kembali merasakan datang serangan dari sebelah kirinya

Tian Fan kemudian merunduk untuk menghindari cakar yang berusaha menghantam kepalanya

lalu secepat kilat Tian Fan berusaha berlari ke arah sebaliknya

Tian Fan saat ini hanya mengikuti nalurinya, di kepalanya hanya ada kata lari, kabur , selamatkan diri.

Tian Fan yang cerdas saat ini menghilang berganti dengan Tian Fan yang saat ini ketakutan dan tidak dapat berpikir sama sekali

Ketakutannya membuat Tian Fan lupa dengan apa yang dipelajarinya.

Dengan nafas terengah engah dan keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhnya Tian Fan kembali berlari tak tentu arah menghindari kedua pemangsa tersebut

Saat ini Tian Fan masih belum sadar, kalau selama ini Tian Fan selalu berhasil menghindar dari kedua beast tersebut

Kejar kejaran terjadi berulang kali,Tian Fan hanya reflek menghindar dan menghindar, tubuh dan pikirannya tidak berjalan beriringan

Tubuh Tian Fan bergerak alami menghindar secara reflek berdasarkan kepekaan panca indra Tian Fang yang tanpa sadar Tian Fang sudah mulai menumbuhkan instingnya

Pemangsa berkali kali menyerang dan sang buruan hanya menghindar, setelah berkali kali melakukan serangan kepada Tian Fang akhirnya sang macan tutul sukses mendaratkan sayatan pada bahu kiri Tian Fang dan akhirnya membuatnya terpojok pada sebuah pohon besar

Darah mengucur dari bahunya, kedua macan tutul itu menghalangi jalur pelarian Tian Fan, kedua macan tutul itu mengapit Tian Fan dari arah depan kiri dan depan kanan.bersiap untuk memulai serangannya kembali,

Merasa sudah terpojok dan tidak bisa melarikan diri, Tanpa sadar Tian Fan menatap tajam pada calon pemangsanya itu

Tian Fan terengah engah dengan keringat sebesar biji jagung mengucur dari wajahnya, aliran darah terasa mengalir cepat ke otak, dan menerobos sel sel serta saraf saraf di otaknya

tubuhnya pun tiba tiba merespon sinyal sinyal impuls dari otak yang bekerja di bawah alam sadarnya yang memerintahkan tubuh itu membentuk kuda kuda pertahanan diri

Yaa insting bertahan hidupnya tumbuh dan secara tak sadar mengambil alih kendali.

Kedua beast macan tutul yang sudah tidak sabar itupun kemudian mulai menerkam ke arah Tian Fan, dari arah kiri serangan pertama datang

Beast macan tutul itu melompat sambil membuka rahangnya bersiap menerkam tubuh Tian Fan, yang diikuti serangan yang sama dari beast macan tutul lainnya dari sebelah kiri

Saat Tian Fan dan kedua pemangsa itu hanya berjarak setengah langkah kemudian Tian Fan reflek menundukan sedikit tubuhnya dan tangan kanannya memukul rahang beast macan sebelah kanan setelah itu dari posisinya Tian Fan melakukan tendangan berputar ke arah badan beast macan tutul yang ada di sebelah kiri

BuKkk..... sett Dugg...

Pukulan dan tendangannya masuk telak yang membuat serangan kedua beast itu gagal total, pukulan dan tendangan dari Tian Fan membuat kedua beast tersebut terjerembab ke arah belakang dan menabrak pohon yang ada di belakang Tian Fan.

Druuk druuk.. brakk bunyi suara benturan kedua beast yang bersamaan menghantam pohon besar itu. dan membuat Tian Fan kembali sadar sepenuhnya

Tian Fan Tersenyum menyeringai

Tian Fan yang melihat kedua beast masih dalam keadaan linglung itu dan melihat ada celah dan waktu untuk melarikan diri.. kemudian dengan cepat mengambil langkah seribu

Tian Fan saat ini sudah mulai sedikit mengontrol rasa takut dalam dirinya, Tian Fan pun mulai dapat berpikir dengan jernih, kemudian Tian Fan berlari ke arah pohon besar yang batangnya berdiameter 1 tombak itu..sedangkan kedua beast yang sudah sadar kembali mulai mengejarnya..

Tian Fan kemudian dengan cepat memanjat pohon yang tinggi menjulang tersebut,setelah mencapai dahan pertama yang ada di ketinggian 10 meter itu kemudian Tian Fan mengeluarkan pedang pemberian gurunya

Sambil duduk di dahan itu.Tian Fan kemudian membuat lubang besar seukuran dirinya,

setelah satu batang dupa Tian Fan akhirnya berhasil membuat lubang di dahan pohon tersebut, Tian Fang ternyata membuat tempat istirahat untuknya di pohon tersebut

Sedangkan kedua beast itu yang tadinya mencoba memanjat pohon itu ternyata tidak berhasil mengikuti jejak Tian Fan

Merasa tidak berhasil memanjat,kedua beast macan tutul itu kemudian menyerang secara membabi buta ke arah batang pohon yang dinaiki oleh Tian Fan dengan menggunakan cakarnya,

Namun sialnya batang pohon itu cukup keras sehingga menyulitkan kedua beast tersebut ditambah keduanya kelelahan setelah sepanjang hari kejar kejaran memburu Tian Fan.akhirnya keduanya meninggalkan Tian Fan.

Lubang seluas 1x1 meter itu kemudian Tian Fan masuki, karena kelelahan akhirnya Tian Fan tertidur setelah mengobati luka yang dideritanya

"Awas..tunggu saja,akan kubalas kalian nanti binatang bodoh"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel