Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

7. Makan Malam

Tepat pukul lima, Arjuna sudah berdiri di depan lobbi menunggu Mbak Wiwit. Sesekali ia melirik ke arah lift. Seolah Mbak Wiwit akan muncul saat Arjuna menoleh.

Lima belas menit Arjuna menunggu, akhirnya Mbak Wiwit datang juga.

"Maaf ya, Mas Jun.. tadi ada yang tertingga jadi saya balik lagi, " kata Mbak Wiwit dengana nada penyesalan karena melihat Arjuna sudah lebih dulu di lobby.

"Gak pa_pa Mbak santuy," balas Arjuna dengan senyum tampan, membuat Mbak Wiwit kikuk.

"Yuuk aah... kita balik sekarang," ajak Arjuna.

Mobil Arjuna sudah terparkir rapi di depan lobby, sehingga mereka tidak perlu ke basement.

"Mas Jun…, nanti malam makan di rumah saya ya..." ajak Mbak Wiwit setelah mereka membelah jalanan daerah Wiyung.

"Gak pa-pa tuh Mbak?" tanya Arjuna dengan wajah berbinar.

"Gak pa-pa anggap saja ucapan terima kasih dan perkenalan saya." kata Mbak Wiwit.

"Waduuh terima kasih loo Mbak..." kata Arjuna sembari membelokkan kemudi ke komplek perumahan.

Arjuna menghentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk rumah Mbak Wiwit.

"Mas Jun, saya tunggu yaa..." Kata Mbak Wit sebelum masuk.

"Okay Mbak..."

Setelah Mbak Wiwit masuk, Arjuna memundukan mobilnya dan langsung masuk garasi. Karena setelah ini sudah tak ada agenda apapun.

??????????

Begitu sampai rumah, Arjuna segera ke kamar mandi. Karena sebentar lagi adzan maghrib.

Setelah menunaikan sholat maghrib, Arjuna segera mengganti sarungnya dengan celana jeans. Atasannya Kaos kaos oblong warna putih. Menambah kesan casual bagi Arjuna.

Arjuna segera ke rumah Mbak Wiwit, memenuhi undangan makam malam wanita tersebut.

"Mbak Wiwit, Assalamu'alaikum..." salam Arjuna begitu sampai puntu masuk rumah Mbak Wiwit.

"Wa'alaikum salam...Masuk Mas Jun." Mbak Wiwit membukakan pintunya dengan sumringah.

Aku masih masak, Mas. Tunggu bentar ya Mas Jun..." pinta Mbak Wiwit.

"Akunya aja kalee yang terlalu bersemangat, Mbak hee hee hee..." timpal Arjuna sambil memandang Mbak Wiwit dari atas sampai bawah.

Mbak Wiwit nampak cantik, meski hanya mengenakan rok dibawah lutut warna hitam dengan atasan kaos warna hijau muda. Nampak serasi di kulitnya.

"Mas Jun, tunggu di sini dulu yaa..aku siapin meja makannya..." pinta Mbak Wiwit yang hanya dijawab anggukan oleh Arjuna.

Arjuna meletakkan pantatnya disalah satu sofa ruang tamu Mbak Wiwit. Pandangan tak henti menatap setiap detail ornamen dan hiasan yang di pajang si pemilik rumah.

Penataannya sungguh luar biasa, menampakkan kesan mewah. Walaupun luas rumah ini sama dengan yang lain.

Lukisan, foto Mbak Wiwit dengan berbagai pose. Rak buku. Semua tertata rapi.

"Eits.. kok tidak ada foto pernikahan mereka ya?" gumam Arjuna keheranan dalam hati.

Tapi Arjuna masih terus mencari keberadaan foto Pak Basuki, namun masih nihil. Tidak ditemukan.

Arjuna berdiri, melangkahkan kakinya menuju ruangan lain. Dapur. ia mencium aroma harum yang semerbak luar biasa. Membuatnya tak mampu menahan air liurnya untuk mencari keberadaan sang makanan.

"Hmmm.. Mbak Wit, harum banget makanannya..." kata Arjuna bersemangat, melihat Mbak Wiwit memindahkan makanan dari kompor ke piring saji.

"Waduuh, Mas Jun kok udah nyampe sini?" ucap Mbak Wiwit kaget.

"Aroma makanananya Mbak menggugah selera. Bikin nambah laper aja." kata Arjuna sambil melirik Arjuna.

Mbak Wiwit hanya terkekeh mendengar pernyataan Arjuna.

"Yuk ah, Mas.. kita makan.." ajak Mbak Wiwit menuju meja makan yang tak jauh dari dapur.

Arjuna duduk di salah satu kursi makan Mbak Wiwit. Melihat aneka menu makanan yang dihidangkan Mbak Wiwit. Mbak Wiwit masih sibuk menyiapkan minum untuk Arjuna.

"Silahkan Mas, di cicipi makanannya." kata Mbak Wiwit mempersilahkan tamunya.

"Wah, Mbak... kelihatannya enak-enak semua ini. " puji Arjuna tanpa melepas pandangannya dari masakanan Mbak Wiwit.

"Jangan muji terus, Mas. Nasinya segini cukup?" tanya Mbak Wiwit setelah menyendokkan nasi ke piring Arjuna.

"Cukup Mbak." kata Arjuna sambil menyendokkan sayur ke piringnya dan menambah beberapa lauk.

Mbak Wiwit yang melihat keganasan Arjuna saat makan nampak puas. Karena jerih payahnya begitu dihargai.

"Makasi ya Mas Jun..." gumamnya dalam hati.

????????????

Syakeyla

Gadis imut itu sedang berdiri di depan rumah Arjuna.

Berkali-kali ia salam namun tidak ada yang menyahut dari dalam.

Segera ia membuka pintu , ternyata tidak di kunci. Syakeylapun langsung masuk. Padahal hari ini ia mau jadi tamu yang baik hati. Dengan adab dan sopan santun bertamu. Ternyata niat baiknya belum direstui. Haa haa haa..

Alhasil ia kembali jadi tamu yang asal masuk rumah orang.

Syakeyla melihat ruang tamu, rapi. "Biasanya banyak banget puntung rokok. Kok ini bersih banget yaa...?" Syakeyla curiga.

Iapun membuka pintu kamar Arjuna. Kosong.

"Mas… Mas Joker... !" panggil Syakeyla sedikit takut.

"Kosong," kata Syakeyla.

"Mas...Mas Joker… Mas... jangan bikin Key takut deeh.. Mas Joker dimana siih?" panggil Syakeyla kembali bahkan berulang-ulang.

Syakeyla membuka pintu kamar mandi. Kosong.

Syakeyla ke kamar di sebelah kamar tidur Arjuna. Kosong lagi.

Belum putus asa, Syakeyla masuk dapur. Naik ke lantai 2. Mengobrak-abrik ruangan lantai 2. Semua kososng.

Akhirnya Syakeyla turun ke lantai satu, membuka lemari es. Mengambil satu botol coca cola. Dan meminumnya sampai habis. Tak lupa ia membawa serta satu botol kecil fanta dar dalam kukas untuk dibawanya duduk dengan santai di depan televisi ruang tengah Arjuna.

Syakeyla Menyalakan televisi. Kebetulan Arjuna memasang tv kabel. Sehingga dengan enaknya Syakeyla membuka channel TV korea. Nonton drama korea kesayangannya. Sambil menikmati cemilan yang di sediakan Arjuna di ruang tamu.

Sesekali ia terkekeh sendiri. Ikutan geregetan melihat serial yang ditontonya. Menangis. Tegang. Terpukau dan takjub.

( Intinya sih baper , huwaa haa haa ).

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel