4. Mas Joker
Arjuna segera masuk ke dalam rumahnya. Ia ingin segera mandi.
Sebelum masuk, Arjuna sempat melirik rumah Pak Basuki sudah sepi. Mobilnya juga sudah tidak ada. Sepertinya mereka keluar.
Setelah melepas sepatu, Arjuna segera ke kamar mandi.
@@@
Kopi.
Arjuna hendak menyeduh kopi.
"Aduuh ...!" Arjuna tepuk jidat
" Gula sama kopi kan aku belum beli," gumamnya pada diri sendiri.
"Sepertinya di depan ada warung, ke sana ajalah ...," gumam Arjuna pada dirinya sendiri.
Segera ia keluar, menuju warung terdekat.
"Bu ... beli gula dan kopi ...." Suara Arjuna setengah teriak, melongok warung dalam kondisi kosong.
Seorang ibu muda keluar dengan terburu-buru.
"Oh ... iya Mas maaf ya ... tadi mau beli apa?" tanya ulang si ibu.
"Kopi dan gula Bu ...," jawab Arjuna sambil senyum.
Ibu pemilik warung tersebut segera mengambilkan kopi dan gula yang di maksud Arjuna.
"Ini Mas, dua puluh ribu rupiah. Kok baru lihat ya Mas. Tinggal dimana?" ucap si Ibu sambil menyerahkan kopi kepada Arjuna.
"Saya Arjuna, Bu. Baru pindah dua hari yang lalu. Rumah saya nomer dua belas," balas Arjuna seraya melakukan transaksi menukar kopi dan menyerahkan uang lima puluh ribuan.
"Saya Bu Sofi, Mas ...," kata Bu Sofi dengan senyum manisnya.
"Ini Mas Jun, kembaliannya." Bu Sofi menyerahkan uang kembalian Arjuna.
"Looo... Mas Joker... beli apa Mas?" Tiba-tiba suara cempreng menyapanya.
"Tante, gula sekilo.." ucap Syakeyla pada Bu Sofi.
"Syakeyla... beli apa?" Balas Arjuna menatap Syakeyla yang selalu membuat Arjuna tersenyum mengingat wajahnya yang imut.
"Gula" jawab Syakeyla.
“ Kalo Mas Joker?” sambung Syakeyla.
"Kopi dan gula." jawab Arjuna.
"Mbak Key ... ini gulanya ...!" kata Bu Sofi menyerahkan gula ke Syakeyla.
Syakeyla juga menyerahkan uangnya.
"Kok beli malah beli gula. Emangnya Ben gak jadi ke rumah." tanya Arjuna lagi.
"Ya.. karena ada Ben, Danis dan Jeni di rumah. Mama nyuruh aku beli gula." sahut Syakeyla kesal.
"Udah.. baru juga beli gula. Ntar kalo kamu jadi mama, pasti juga seperti itu." sambung Arjuna.
"Mas Joker juga, kasiyan banget beli kopi sendiri. Makanya segera cari istri ...," oceh Syakeyla asal.
"Kamu mau jadi istri saya?" Tetiba Arjuna menggoda ABG di sebelahnya itu.
"Wah, ntar Mas Jun dikira pedhofil loo ... masa mau sama anak kecil." Syakeyla masih mengoceh dengan watadosnya.
Padahal jantung Arjuna sudah melompat gak jelas.
"Haa ha haa ...." Arjuna tertawa ringan menanggapi Kalimat Syakeyla. Sekaligus mengalihkan jantungnya.
"Eh, Mas Jun. Ntar malam, datang ke acara kartar yuuk ..., " ajak Syakeyla tiba-tiba.
"Key... ntr ada yg bilang aku pedofil gimana?" goda Arjuna sambil menghentikan langkahnya karena sudah di depan rumahnya.
"Gak mau tahu, Nanti siangan aku antar undangannya ke rumah Mas Joker ya ... Da-dah Mas Joker ..." ucap Syakeyla sambil berlari meninggalkan Arjuna yang terus memandang gadis imut itu.
??????????
Benar saja.
Pukul Setengah satu. Ada suara orang mengetuk pintu rumahnya.
Arjuna yang sedang asyik menikmati rokoknya segera beranjak membuka pintu.
"Key ...," ucap Arjuna kaget melihat tamunya.
"Kenapa Mas ... kayak melihat zombie saja," sungut Syakeyla kesal melihat tatapan kaget Arjuna.
"Masuk ...!" titah Arjuna
Syakeyla menuruti pemilik rumah. Masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
Tampak di meja, Ada lima puntung rokok berserakan. Bau rokok juga sudah tersebar di ruangan.
"Mas Joker, byuuuh ... tuh rokok di makan atau di emut yaa ... Udah kayak cemilan aja ..." omel Syakeyla sambil membersihkan meja Arjuna dari sisa abu dan puntung rokok.
"Nee Key, di minum." Arjuna menyuguhkan segelas es sirup kepada Syakeyla.
"Wiih mejaku jadi kinclong. Makasii ya Key ... Wah, beneran deh calon istri idaman," goda Arjuna sambil mengedipkan satu mata ke Syakeyla.
"Mas Joker gak usah aneh-aneh deh sama aku. Gak mempan. Gombalannya Om-om zaman jadul." oceh Syakeyla sambil mengorek isi kantongnya mengeluarkan selembar kertas yang sudah ia lipat-lipat.
"Nee.. Mas. Undangan Kartar nanti malam." Arjuna menerimanya, membuka dan membaca. Tak ada respon apapun.
"Aku jemput deeh..." ucap Syakeyla mengalah, seolah tanggap kalau pria di depannya itu tidak respon.
Arjuna masih memegang undangan, begitu mendengar Syakeyla akan menjemput, senyumnya mengembang.
"Bolehlah kalau dijemput." bisik Arjuna.
"Aish... Mas Joker modus banget..." omel Syakeyla sambil menyeruput es sirupnya.
"Aaahh... seger banget Mas. Makasi ya Mas Joker.." Arjuna hanya mengangguk mendengar ucapan terima kasih Syakeyla.
Karena matanya sibuk memandang Syakeyla yang minum seperti orang kehausan. Tanpa ada rasa sungkan meskipun ada dirinya di depannya.
????????????
Tepat pukul tujuh malam, Syakeyla udah nongol begitu saja di rumah Arjuna.
"Mas Joker, aku masuk ya..."teriak Syakeyla seenaknya sambil masuk dan duduk di sofa seolah itu rumahnya sendiri tanoa mengetuk pintu.
( Ha ha.. kayaknya kali ini setuju banget sama pendapat si Mama yang mengatakan anaknya gak sopan )
"Iya...." Arjuna tanpa keluar dari kamar Arjuna sudah hafal sama si empunya suara. Meskipun mereka baru kenal tadi pagi. Tapi gaya semau gue milik Syakeyla benar-benar langsung masuk ke dalam hatinya.
Arjuna keluar dari kamar. Mengenakan celana jeans dan kaos hooded lengan pendek berwarna dongker.
Syakeyla langsung mencium aroma rosemary, citrus dan jasmine bercampur menusuk indra pembaunya. Memberi aura yang tak pernah Syakeyla tahu namanya.
Arjuna menatap Syakeyla yang terus memandangnya tak berkedip.
"Woi.. anak kecil. Awas loo jatuh cinta ama gue..." teriak Arjuna sengaja di depan wajah Syakeyla.
"Ah.. eh... Haa hahaa.. Mas Joker, masih mikir jadi pedofil?" gertak Syakeyla mengalihkan rasa gugupnya.
"Emang kamu tau apa itu pedofil?" tanya Arjuna sambil mengulurkan tangannya mengajak Syakeyla berangkat.
"Itu kan sebutan buat Orang dewasa yang suka bercinta sama anak-anak." jawab Syakeyla polos menyambut uluran tangan Arjuna.
"Bener kan, Mas Joker?" tanya Syakeyla melihat Arjuna hanya terdiam.
"Heemmm..." Hanya itu jawaban dari Arjuna.
Arjuba mengunci pintu rumahnya tanpa melepas gandengan tangannya pada Syakeyla.
Mendekati Balai RT, Syakeyla segera melepas gandengan tangan Arjuna.
???????
Di acara pertemuan, Syakeyla memperkenalkan Arjuna.
Arjuna sesekali melirik seorang cogan bernama Ben yang katanya Syakeyka si ketua kartar. Nampak sekali kalau si Ben sangat tidak menyukai kehadirannya. Tatapannya begitu sinis.
"Kayaknya dia suka sama Syakeyla... hee hee he." gumam Arjuna dalam hati.
"Mas Jun... kalo pulang bareng ya... Tungguin Key..." pinta Syakeyla yang hanya di acungi jempol sama Arjuna.
Sambil menunggu Syakeyla yang masih berbincang dengan Ben dan jajarannya. Arjuna mengobrol dengan beberapa anggota kartar lain yang masih kepo dengan kehadirannya.
Sesekali Arjuna tampak tergelak dengan lelucon dari mereka.
"Key... aku kira tadi, kamu kenalin aku dengan nama Mas Joker, haa haa ...," ucap Arjuna dengan bercanda.
"Ya gak mungkinlah Mas. Panggilan Mas Joker hanya bole buat aku saja. Yang lain gak bole ...," oceh Syakeyla dengan senyum anehnya.
"Haa ha ha ...." Arjuan kembali tertawa.
"Gemes banget liat kamu Key ... Eh, si Ben tadi jeles banget loo liat aku yang deket banget sama kamu..." bisik Arjuna sengaja menggoda Syakeyla.
“Mas Joker ... aku sama Ben gak ada apa-apa ...," teriak Syakeyla sambil menggelitiki pinggang Arjuna.
"Haa ha ... Stop Key ... stop ...."
