Bab.8. Makan Malam Romantis
Sepulang kerja dari butiknya, Bella Yuen mampir ke bakery langganannya 'Chocolicious'. Dia ingin membeli sebuah blackforest diameter 25cm untuk merayakan hari Valentine bersama suaminya.
Melany dan Anton tinggal di asrama sekolah mereka hampir sepanjang tahun, kedua anaknya baru akan pulang di liburan musim panas berikutnya.
Sesampainya di rumah, Bella Yuen segera menaruh kotak kue itu di dapur. Kemudian dia berjalan menuju ke kamar tidurnya. Sepertinya suaminya belum pulang dari tempat kerjanya, pikir Bella Yuen. Rumah benar-benar sepi tanpa kehadiran suami dan anak-anaknya.
Ketika Bella Yuen memasuki kamar tidurnya tubuhnya disergap dan diangkat menuju ke ranjang lalu dibanting serta ditindih membuat Bella terkejut hingga menjerit-jerit. Ternyata Ryan Xu bersembunyi di balik pintu kamar tidur mereka dan mengejutkannya.
Bella Yuen pun tertawa berderai seraya masih berbaring dalam perangkap tubuh suaminya. "Apa kau ingin membuatku terkena serangan jantung di hari Valentine, Suamiku?" tanyanya sembari tersenyum menatap Ryan Xu yang sedang menindih tubuhnya.
"Aku sudah lama menunggumu, Sayang. Ternyata kejutanku berhasil ...," balas Ryan Xu sembari tertawa. "Bercintalah sekarang denganku, Bella. Aku menyiapkan makan malam romantis berdua di rumah kita, ada chef favoritmu yang akan memasak untuk kita. Apa kau suka hadiah Valentine dariku, Sayang?" ujar Ryan Xu sambil menatap Bella Yuen menunggu respon istrinya atas hadiah itu.
Bella Yuen pun menjawab dengan mata berbinar-binar, "Luar biasa, tentu aku suka dengan hadiahmu, Ryan Sayang. Lepaskan bajuku, Suamiku, aku milikmu ...."
Mendengar jawaban Bella, pria itu pun terbakar dalam gairah. Dia segera melucuti pakaian yang menempel di tubuh Bella Yuen hingga tak tersisa sehelai benang pun. Dan tentunya melepaskan pakaiannya sendiri
"Kau sangat cantik, Bella," ucap Ryan Xu seraya menyusurkan bibirnya di telinga Bella Yuen lalu turun ke garis rahangnya dan lehernya.
Jemari Ryan Xu membelai bulatan cantik yang padat di dada Bella lalu turun melewati perut dan pusarnya, menggelitiki cekungan itu dengan telunjuknya hingga membuat Bella Yuen geli cekikikan. Dia pun ikut tertawa mendengar suara istrinya itu.
"Geli, Ryan!"
Ryan Xu pun menggesekkan batangnya yang menegang sempurna ke lembah cinta istrinya yang lembab. "Kau sudah siap, Sayang?" tanya Ryan Xu seraya menatap Bella Yuen.
Istrinya mengangguk dengan antusias. "Mulailah, Ryan. Aku menunggumu ...."
Dengan satu gerakan yang pasti, Ryan Xu menyatukan tubuhnya dengan istrinya.
"Bercinta denganmu selalu begitu indah, Bella. Kuharap kau akan bersamaku selamanya, hingga akhir hidupku," ucap Ryan Xu sembari menghentak-hentakkan pinggulnya ke tubuh Bella Yuen dengan ritme konstan yang lambat.
Bella merasa hatinya begitu hangat mendengar ucapan suaminya. Dia pun sangat mencintai Ryan Xu dengan segenap jiwanya. Dia tak akan sanggup berpaling pada pria lain di dunia ini. Suaminya menghujaninya dengan segala perhatian dan cinta yang tak berkesudahan.
Bulir bening melewati anak mata Bella Yuen. Suaminya melihat itu dan menjadi panik. "Ohh Sayang, mengapa kau menangis? Apa ada yang salah dari ucapanku tadi?" Dia pun mengecup bibir Bella sembari mengelus pipinya yang lembut dengan jemarinya.
"Aku hanya terharu, Sayang. Aku mencintaimu, Ryan!" ucap Bella Yuen lalu memagut bibir suaminya dalam ciuman yang dalam, saling membelitkan lidah mereka.
Sementara Ryan Xu menggerakkan miliknya keluar masuk di liang cinta istrinya, membuat Bella mendesah dalam gairah, menuju puncak kenikmatan bersamanya.
"Bidadariku ...," bisik Ryan Xu di telinga Bella Yuen.
Setelah puas bercinta sepanjang sore, mereka pun mandi bersama di bawah shower air hangat. Kaca shower box tertutupi oleh embun uap karena aktivitas panas Ryan Xu dan istrinya di dalam sana.
Bella Yuen berdandan dengan cantik untuk makan malam spesial di hari Valentine di rumah bersama Ryan Xu. Dia memakai sleeveless sequin dress berwarna merah yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah dan mengenakan kalung bertatah berlian, hadiah ulang tahunnya yang ke 30 tahun dari suaminya. Kalung itu sangat mahal ketika dia mengecek di outlet jewelry online, dia sangat terkejut karena harganya mencapai 4 digit angka US dolar.
Sebelum keluar dari kamar tidurnya, Bella Yuen mengenakan high heels shoes merah 12cm nya. Malam ini dia berusaha untuk tampil sesempurna mungkin di hadapan suami tercintanya. Busananya berwarna merah dari atas hingga ujung kakinya, seperti cintanya yang berwarna merah untuk Ryan Xu.
Ketika Bella Yuen melangkahkan kakinya menuju ke tepi kolam renang tempat mereka berdua akan makan malam di bawah langit yang bertabur bintang, Ryan Xu menunggunya di pintu ke arah kolam dalam setelan tuxedo hitam, dia nampak begitu tampan dan memabukkan. Bella Yuen pun tersenyum seraya menggandeng suaminya itu.
Ryan Xu menarik kursi untuk Bella Yuen lalu duduk di kursi berhadapan dengan istrinya itu.
"Kau sangat mempesona, Sayangku. Aku jatuh cinta padamu sekali lagi malam ini," puji Ryan Xu seraya tersenyum dengan mata berbinar-binar menatap istrinya.
Bella Yuen tertawa berderai mendengar pujian suaminya yang sangat gagah malam ini. "Kau pun begitu tampan malam ini, Suamiku," balas Bella Yuen.
Tak lama kemudian pelayan membawakan hidangan pembuka makan malam, shrimp salad with pineapple.
Seorang singer pria dengan seorang violinis wanita berjalan ke dekat meja makan mereka. Setelah memberi salam hormat, mereka pun mulai memainkan sebuah lagu berjudul "My Valentine" yang versi aslinya dinyanyikan oleh Martina McBride.
Lirik lagu itu begitu menyentuh hati Bella Yuen hingga dia tak dapat menahan dirinya untuk meneteskan air matanya. Sedalam itukah rasa cinta di hati suaminya untuknya?
"And even if the sun refused to shine, even if romance ran out of rhyme. You would still have my heart until the end of time ...." Bunyi sepenggal lirik lagu itu. Namun, intro lirik lagu itu pun begitu menyentuh hati.
Ryan Xu tak menyangka kejutannya malah membuat istrinya menangis, dia pun merasa galau. Dia berlutut di hadapan istrinya seraya menghapus bulir bening yang jatuh ke pipi Bella Yuen. "Maafkan aku, Sayang. Kupikir lagu itu indah dan romantis, tapi malah membuatmu menangis seperti ini," sesal Ryan Xu dengan alis berkerut di wajah tampannya.
Tiba-tiba Bella Yuen meraih wajah Ryan Xu lalu melumat bibir pria itu tanpa mempedulikan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Dalam hatinya, Ryan Xu begitu bahagia. Rasanya dia ingin mengakhiri makan malam ini lalu segera menggendong Bella ke kamar untuk bercinta dengannya. Namun, hal itu tidak mungkin, dia sudah menyiapkan kejutan ini sejak lama.
Dia pun kembali duduk di hadapan Bella Yuen sembari menggenggam tangan Bella melanjutkan makan malam romantis itu. Mereka saling bertatapan dengan mesra. Sementara menu makan malam disajikan dan singer beserta violinis itu mengiringi makan malam romantis itu dengan lagu yang lebih ceria.
"Wow, rasa masakan Chef Marcelino Yang memang luar biasa," puji Bella seraya mengunyah makanannya.
"Tentu saja, Chef Marcelino Yang adalah chef favoritmu sejak dulu kita masih berpacaran. Beruntung aku bisa membuat janji dengannya untuk makan malam istimewa ini, kurasa jadwalnya sangat padat," ujar Ryan Xu.
"Lalu bagaimana kau bisa memintanya memasak untuk kita? Apa kau membayar mahal lagi?" tanya Bella Yuen penasaran karena suaminya terkadang terlalu royal dalam hal memanjakannya.
Ryan Xu tertawa lalu menjawab, "Tidak, kali ini. Chef Marcelino Yang beberapa waktu lalu melakukan operasi pengangkatan batu ginjal denganku sebagai dokter bedahnya. Dia ingin membalas kebaikanku, Sayang. Makan malam ini gratis sebenarnya, tapi aku memaksa tetap membayar untuk bahan masakannya."
Bella Yuen pun terkagum pada suaminya. "Terima kasih, Sayang. Kau luar biasa!" ucapnya.
Pria itu pun mengecup punggung tangan Bella Yuen seraya melepas tatapan mesranya. "Apa pun untukmu, Cantik."