Bab 3 - Pengakuan Al
Al telah duduk di depan sorot kamera, menampilkan wajah datar seperti biasanya. Di depannya telah berkumpul para wartawan dari setiap perwakilan baik dari stasiun TV maupun dari redaksi lainnya.
Para wartawan sangat antusias, sebab mereka mendapatkan kabar bahwa wawancara kali ini mereka bebas memberikan pertanyaan, baik seputar pekerjaan presdir RC'Company maupun tentang kehidupan pribadinya.
Sesi tanya jawab pun dimulai setelah Al memberikan sepatah kata pembuka untuk mengawali pertemuan mereka pagi ini. Pertanyaan-pertanyaan seputar perusahaan dan usaha RC'Company yang hampir menguasai seluruh lini pun kini bergulir satu persatu. Al selalu tenang dan sigap menjawab dengan tata bahasa yang elegan.
Ucapan terima kasih beserta pujian ia lontarkan untuk kinerja para pekerja dan karyawan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk perusahaan.
Pertanyaan pun kian bergulir, hingga ada salah satu wartawan bertanya mengenai nama hotel yang berbeda dengan nama perusahaan dan hotel mereka lainnya. A2'Hotel. Nama itu singkatan dari apa?
Al terdiam sejenak, kemudian tersenyum, membuat para wartawan lega dengan reaksi itu, sekaligus berlomba-lomba mengambil gambar yang bisa terbilang sangat langkah ini.
Jason dan Wawan yang berdiri di belakang Al merasa harap-harap cemas.
Aku mohon tuan, jangan sampai anda bertingkah konyol! batin Jason.
Semoga saja tuan bisa mengendalikan diri, batin Wawan.
"Sebenarnya…" Kalimat Al menggantung. Semua orang menunggu. "A2 itu A dua kali, huruf awal nama saya dengan istri saya.
Terdengar suara riuh di dalam ruangan Aula tersebut.
Istri? Sejak kapan sang penguasa ini menikah lagi? Kenapa tak ada sedikitpun kabar mengenai pernikahan putra tersohor di kota ini?
"Kalau boleh kami tahu, siapa nama wanita yang beruntung itu dan sejak kapan anda menikah lagi? kenapa anda tidak mempublikasikan pernikahan anda tuan Al?" salah satu wartawan wanita bertanya.
Al tersenyum kembali. "Namanya Aurora. Saya menikahinya 9 bulan yang lalu. Dan kenapa saya tidak mempublikasikan pernikahan kami? Itu karena saya tak ingin kegiatan keseharian istri saya terganggu, mengingat istri saya masih seorang mahasiswa."
Pernyataan itu pun sukses membuat para wartawan terkejut. Bukan, bukan hanya para wartawan namun seluruh penonton yang sedang menyaksikan acara live tersebut. Seketika dunia maya telah heboh. #Aurora, #istrikeduasangapenguasa #A2'Hotel, pun telah menjadi pencarian teratas.
Seperti apakah sosok wanita yang telah menjadi istri kedua sang penguasa ini?
"Bisakah tuan sedikit memberikan informasi mengenai istri anda?" tanya lagi salah satu wartawan.
"Hmm.. Istri saya… Tentu saja cantik! Untuk itulah saya tidak memperkenalkannya pada media, karena saya tidak mau orang-orang melihat kecantikan istri saya," jawab Al dengan senyuman mengembang sempurna.
Semua orang di sana pun tertawa melihat reaksi yang tak biasa dari pria itu. Tak terhitung lagi jumlah jepretan kamera untuk mengabadikan momen yang terbilang sangat langkah tersebut. Presdir yang biasanya hanya menyampaikan sesuatu dengan tegas, lugas dan datar kini berbeda. Bahkan senyumannya tak pernah luntur saat membahas perihal istri keduanya.
"Apakah anda mencintai istri anda?" pertanyaan itu pun terucap dari wartawan yang duduk paling belakang.
Hening sesaat..
"Saya anggap ini pertanyaan terakhir, sekaligus di sini saya akan menyampaikan sesuatu untuk istri saya, di depan kalian semua." Ucapannya terjedah. "Teruntuk istriku Aurora, terima kasih karena masih setia berada di sampingku hingga saat ini, dan aku berharap ini selamanya. Aku mencintaimu istriku dengan seluruh hidup dan hingga akhir hayatku."
Suara tepuk tangan itu pun menggema seketika saat pengakuan cinta dari seorang yang duduk di depan mereka diucapkan secara lantang.
Seluruh wanita yang berada di pelosok negeri ini sedang berteriak iri dengan satu nama yaitu Aurora. Entah kebaikan apa yang pernah wanita itu lakukan di masa lampau hingga ia mendapat pria yang begitu sempurna tanpa cacat sedikitpun. Pria yang terkenal dingin namun ternyata sangat memuja istrinya.
Semuanya penasaran, seperti apakah sosok seorang yang bernama Aurora itu? Apakah dia adalah jelmaan dari seorang dewi? Entahlah, yang pasti, hari ini nama Aurora seketika melambung tinggi. Sosial media telah banyak akun yang mengatasnamakan Aurora bahkan kini di rumah sakit para ibu-ibu yang melahirkan anak perempuan seketika memberikan nama sang putri mereka dengan nama Aurora, berharap putri mereka akan seberuntung wanita yang menjadi pujaan sang penguasa.
Acara itu pun berakhir, di tutup dengan ucapan terima kasih serta tepukan tangan dari para wartawan.
Al tak menyinggung sedikit pun pasal kehamilan istrinya, meski sebenarnya dia sangat ingin meminta semua orang untuk mendoakan keselamatan istri dan anaknya nantinya, namun ia lebih memilih untuk menyembunyikannya, ini terlalu beresiko. Biarlah, akan tiba saatnya ia akan memberikan kabar bahagia itu saat anaknya lahir.
*****
Di depan TV
Aurora menjatuhkan anggur yang baru saja akan masuk ke mulutnya, saat mendengar suaminya menyebut namanya, dan memperkenalkan pada dunia bahwa dia istrinya. Sakit terkejutnya, ia hampir saja terkena penyakit epilepsi seketika. Oh, sungguh konyol!
Benarkah? Dia melakukannya? Di memberitahukan ke seluruh dunia bahwa aku istrinya? batin Aurora berkecamuk.
Tak hanya sampai disitu, sekali lagi ia dibuat syok, saat suaminya itu mengungkapkan rasa cinta yang begitu dalam padanya, di depan semua orang yang sedang menyaksikan penampilan suaminya saat ini.
Oh my! Tolong, rasanya aku ingin kejang-kejang, batin Aurora.
"Cie.. Cie kakak ipar." Putri menyenggol lengan kakak iparnya yang masih terlihat syok dengan pengakuan cinta yang dilakukan kakaknya dengan begitu gentlement di dalam TV.
"Aku rasa pagi ini, kakak ipar jadi wanita paling bahagia," goda Putri mencolek dagu Aurora. "Aku iri, aku iri padamu kakak ipar. Kau adalah wanita yang paling beruntung di muka bumi ini karena menikah dengan kakakku. Kakak ku tidak hanya tampan, tapi dia juga sangat keren."
Aurora yang tadinya masih fokus di TV kini mengalihkan pandangannya kepada adik iparnya yang tampak begitu memuja sang kakak. Bahkan wajahnya ia bentuk sedemikian rupa untuk menggambarkan betapa kerennya kakaknya tersebut.
Aurora mengangguk-ngangguk.
Ya, ya, ya, kau adalah adiknya. Jadi banggakanlah kakakmu sepuasmu. Karena kakakmu memang pria paling keren di muka bumi ini. Aku tidak bisa memungkiri itu.
Aurora tersenyum senang. Akhirnya, ketakutan dan persepsi buruk yang selama ini bersarang di otaknya kini sirna seketika, saat suaminya memperkenalkan dirinya sebagai istrinya di depan media. Sekalipun dia tidak mengikutsertakannya langsung dan memperkenalkan kepada media Aurora sangat bahagia. Setelah sekian lama suaminya mengumumkan tentang statusnya yang telah menikah dan menyatakan perasaan cintanya dengan begitu gamblang.
Aurora memegang kedua pipinya yang terasa memanas seraya tersenyum. Ia tak peduli dengan adik iparnya yang masih berada di sampingnya sedang mengolok-ngolok dirinya.
Terima kasih mas Al. Aku juga mencintaimu dengan seluruh hidupku dan sampai akhir hayatku.