Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Tanpa Sengaja Bertemu

Dua hari berlalu, usai sarapan Kaisar pamit pada sang istri. Sebelumnya dia telah memberikan Black Card padahal Amora. Sepeninggal suaminya, Amora lantas beranjak dan pergi ke kamar. Wanita itu mengganti pakaiannya kemudian mengambil tas, ponsel dan lainnya.

Amora ke luar dari mansion, dia masuk ke mobil dan meminta sopir mengantar dirinya. Perban yang ada di kepalanya telah di lepas dokter kemarin.

"Antar aku ke mall. " pinta Amora pada sang sopir.

"Iya Nyonya! "

Amora sendiri menatap jalanan dalam diam. Beberapa menit berlalu dia sampai di mall, wanita itu pantas turun dan bergegas masuk ke dalam. Dia pun mencoba bertanya pada pelayan. Amora lekas membeli beberapa pasang lingerie untuk dia kenakan di depan suaminya.

Setelah mendapatkannya dia pun membeli kebutuhan yang lainnya. Lalu dia membawanya menuju ke kasir. Setelah proses pembayaran selesai Amora membawa barang belanjaannya ke luar. Tanpa sengaja dia bertubrukan dengan seseorang.

Bruk

"Oh astaga. " Amora mengambil belanjaannya yang terjatuh. Dia pun kembali berdiri, menoleh kearah wanita yang dia tabrak.

Wanita berkaca mata itu terkejut melihat sosok Amora. Dia membenahi letak kaca matanya, memastikan sosok yang dia lihat sekarang.

Grep

Wanita itu lekas memeluk Amora begitu saja membuat Amora

terkejut. Amora langsung mendorongnya, menatap kesal wanita yang ada di depannya saat ini.

"Jangan sembarangan peluk peluk orang nona. " gerutu Amora kesal.

"Leticia, kamu enggak kenal sama aku? " cecar wanita itu pada Amora.

"Kamu salah orang, nama aku Amora bukan Leticia. " pekik Amora. Wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai Kanaya, dia juga menjelaskan siapa dirinya. Amora tentu saja tak mengenal Kanaya sama sekali.

Amora lekas mengambil belanjaan nya kemudian berlalu pergi. Kanaya tentu saja mengejar sahabat lamanya itu. Amora sendiri meminta sopir untuk cepat pergi dari sana.

Wanita itu berhasil kabur dari kejaran Kanaya. Sampai di mansion Amora lekas turun dan membawa barang nya ke dalam. Dia lekas pergi ke kamar begitu saja. Amora begitu penasaran dengan wanita yang mengejarnya tadi.

Dia meraih ponsel nya lalu menghubungi sang suami tercinta. Amora mengatakan kejadian tadi pada suaminya.

"Sayang kamu di penthouse aja gak usah ke mana mana. " tegas Kaisar.

"Iya." jawab Amora patuh. Dia mengakhiri obrolannya dengan sang suami lalu menaruh ponselnya. Amora sendiri memilih pergi ke kamar mandi untuk berendam.

Sementara itu Kanaya telah pulang ke Villa. Wanita itu menemui suami tercintanya.

"Mas, tadi aku melihat Leticia di mall mas. " ucap Kanaya pada sang suami. Suami wanita itu bernama Nick, pria itu menoleh dan menatap tak percaya ke arah sang istri.

"Leticia sudah meninggal sayang, mana mungkin dia hidup dan bertemu dengan kamu. " sahut Nick. Kanaya meyakinkan apa yang dia lihat pada sang suami. Keduanya saling melirik satu sama lainnya. Terdengar suara helaan nafas panjang ke luar dari bibir Kanaya.

"Kamu enggak percaya sama aku. Aku beneran lho lihat Leticia tapi dia tak mengenal aku sama sekali. " ungkap Kanaya dengan nada jengkelnya.

Wanita itu menepis tangan sang suami yang mengenggam jemarinya. Nick hanya bisa menghela nafas, berusaha menenangkan sang istri.

Nick menarik istrinya ke dalam pelukan nya. Dia sangat paham apa yang di rasakan Kanaya saat ini. Kanaya sendiri menangis terisak dalam pelukan sang suami.

"Mungkin saja perempuan itu hanya sekadar mirip dengan Leticia, sahabat kamu. " ungkap Nick dengan hati hati. Kanaya meremas kaos yang di pakai suaminya, tangisnya pecah.

Beberapa menit berlalu, Nick melepaskan pelukannya. Kanaya melepas kaca mata yang dia pakai kemudian menaruhnya di atas meja. Wanita itu menghapus air mata nya dengan cepat.

"Ya Mungkin saja wanita itu memang bukan Leticia. " sahut Kanaya pelan. Dia kembali memeluk sang suami, berusaha menenangkan pikirannya yang kacau.

Sore harinya

Kaisar pulang ke mansion, pria itu langsung menemui istrinya. Dia melepaskan jas dan membuka beberapa kancing kemejanya.

"Sayang, katakan bagaimana ciri ciri wanita itu? " tanya Kaisar.

"Dia memakai kaca mata selain itu memiliki mata berwarna biru sepertiku. " ungkapnya.

"Wanita itu mengaku bernama Kanaya, dia juga memanggil aku dengan nama Leticia. " pungkas Amora.

Deg

Kaisar terdiam. Ada rasa ketakutan dalam dirinya mengenai istrinya itu. Dia tak akan membiarkan Amora mengingat masa lalunya. Pria itu meraih tangan sang istri kemudian mengenggamnya dengan erat.

"Lain kali jika kamu bertemu dengan wanita itu, lebih baik kau menghindar sayang. Mungkin saja wanita itu ingin memberi pengaruh buruk untukmu dengan cara menyebut nama lain. " perintah Kaisar.

Meski masih bingung dengan apa yang terjadi namun Amora mengangguk menuruti ucapan suaminya. Dia merasa hanya memiliki Kaisar hingga memilih menurut.

"Ya sudah aku ke kamar bentar ya. " ucap Kaisar sambil tersenyum. Amora mengangguk, dia hanya diam saat suaminya mencium keningnya sebentar lalu pergi.

Setelah kepergian sang suami, Amora kembali mengingat pertemuannya dengan Kanaya. Sepertinya wanita itu begitu mengenalnya namun dirinya tak ingat sama sekali.

"Sebenarnya siapa aku, siapa keluargaku dan di mana mereka? " gumam Amora. Gadis bernetra biru itu tak akan mendapatkan jawaban jika kembali bertanya pada sang suami.

Amora merasa tersiksa dengan dirinya yang asing seperti ini. Dia harus bisa mengembalikan ingatannya kembali secepat mungkin. Amora menghela nafas panjang, kembali meminum jusnya dengan santai.

"Jika kelak aku mengingat semuanya, apa aku akan sanggup meninggalkan Mas Kaisar? " pikirannya menerawang jauh. Berandai andai jika suatu saat apa yang dia bayangkan terjadi.

"Tapi Mas Kaisar begitu perhatian, sayang dan lembut padaku. " gumamnya lagi. Amora memijit kepalanya yang terasa pusing. Dia menyandarkan tubuhnya di sofa, berusaha rileks dan tenang.

Amora memilih menyalakan televisi. Dia mencari tayangan yang menghibur. Fokusnya tertuju pada gosip yang beredar mengenai keluarga Narendra. Kaisar datang mendekat, pria itu turut duduk di sebelah sang istri. Pria tampan itu meraih remot tv lalu mencari tayangan lain.

"Mas kamu kenapa sih kok tiba tiba merebut remotnya? " tanya Amora dengan heran.

"Enggak papa sayang. Kamu lebih baik nonton acara kartun atau berita lain dari pada gosip. " sahut Kaisar memaksakan senyumnya.

Amora merasa aneh dengan sikap suaminya yang tiba tiba berubah. Namun dia tetap mencoba berpikir positif mengenai suaminya sendiri. Kaisar menaruh remotnya, merangkul istrinya dari samping.

"Maaf sayang, aku pasti membuat kamu terkejut ya. " bisik Kaisar.

"Huum, jangan di ulangi lagi mas. Jika kamu tak suka aku melakukan sesuatu, bilang saja. " tegur Amora yang di tanggapi senyuman oleh Kaisar.

Kaisar membawa istrinya ke dalam dekapan. Amora mencium aroma maskulin dari tubuh suaminya.

"Seandainya kau tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa kamu masih bisa bersikap baik sama aku

Amora? " batin Kaisar dalam hatinya.

"Sorry." Kaisar lagi lagi mengumumkan kata maaf yang membuat Amora heran dan bingung. Namun wanita itu tentu saja memaafkan sang suami tanpa tahu alasan sebenarnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel