Ringkasan
Kecelakaan yang di alami Leticia Prissy membuat kehilangan ingatannya. Wanita itu tak mengingat jati diri dan masa lalunya. jalan kehidupannya semakin rumit saat pria yang menolongnya mengaku sebagai suami dari Amora Alyana atau Leticia. Akankah Amora Alyana mampu meraih ingatannya lagi atau justru jerat dalam sandiwara yang di mainkan suami palsunya??
Bab 1 Amnesia
Seorang pria berjalan mondar mandir di luar ruangan UGD rumah sakit. pria itu Kaisar Artajaya, merupakan Ceo dari Jaya corp.
Beberapa jam kemudian dokter pun ke luar dari ruangan UGD.
"Bagaimana keadaan istri saya dokter? " tanya Kaisar.
"Benturan yang di alami istri anda cukup keras Tuan, efek dari benturan itu mungkin saja akan mengalami
Amnesia! " ujar Dokter panjang lebar.
Doktera langsung pamit, tak lama Suster dan lainnya mendorong brankar pasien menuju ke ruangan lain. Kaisar lekas menyusul, setelah siap dia barulah masuk ke dalam. Dengan sabar dia menanti wanitanya sadar.
Satu jam berlalu wanitanya cantik itu tersadar. Netra birunya mengerjabkan mata, menatap sekelilingnya yang tercium obat obatan. wanita itu hendak bangun, Kaisar dengan sigap membantunya bersandar di head board.
"Kamu sudah sadar sayang? " tanya Kaisar.
"Siapa kamu. Kenapa kamu memanggil aku sayang? " cecar wanita itu.
"Nama kamu Amora, aku Kaisar suami kamu sayang. " balas Kaisar sambil tersenyum. Amora berusaha mengingat jati dirinya namun wanita itu menjerit sambil memegangi kepalanya yang di perban.
"Kepalamu akan terasa sakit sayang jika kamu berusaha mengingat masa
lalumu! " tegur Kaisar dengan nada lembutnya.
Amora menghela nafas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Sepertinya dia perlu bersabar untuk meraih ingatannya kembali. Fokusnya kembali tertuju pada pria di depannya saat ini. Wanita itu memilih kembali berbaring dan beristirahat. Kaisar sendiri duduk di sebelah istrinya.
"jangan pikirkan apapun sayang, fokusnya pada kesehatan kamu. " ucap Kaisar pada istrinya.
Amora mengangguk, wanita itu lantas memejamkan kedua matanya. Kaisar menghela nafas panjang, beralih pada ponsel di tangannya saat ini. Kaisar memilih bangkit setelah menyimpan ponselnya ke dalam saku. Pria tampan itu ke luar dari ruangan Amora.
Kaisar kembali pada sore harinya. Dia membawa makanan untuk sang istri, lalu menyuapi Amora makan. Amora tampak menurut dan tak membantah ucapan sang suami. Usai makan wanita itu memandangi wajah tampan sang suami.
"Mas Kai, kalau kita sudah menikah lalu di mana cincin pernikahan kita? " tanya Amora.
"Cincin kamu hilang saat kamu kecelakaan sayang, aku sudah meminta petugas untuk mendesain cincin pernikahan kita yang baru. " sahut Kaisar dengan tenang.
Pria itu dalam hati mengumpati kebodohannya sendiri. Kaisar begitu pintar dalam menyembunyikan ekspresi gelisah nya. Amora sendiri sebenarnya masih ragu dengan sang suami namun dia tak berani mengutarakan pendapat nya.
"Mas, aku ingin pulang. " Amora mengatakan keluh kesahnya pada Kaisar.
"Iya nanti kita pulang. " sahut Kaisar tersenyum tipis. Pria itu lebih dulu menemui dokter. Tak lama dokter datang dan memeriksa keadaan Amora.
Setelah mendapatkan izin, Kaisar lekas menggendong istrinya ke luar. Pria itu membiarkan istrinya berganti pakaian dulu di kamar mandi setelah itu pergi ke parkiran.
Skip

Mansion Kaisar
Kaisar membawa istrinya masuk ke dalam. Pria itu tetap menggendong Amora hingga ke kamar mereka. Dia telah meminta pelayan untuk menyiapkan segala keperluan Amora.

"Ini kamar kita sayang, semua kebutuhan kamu ada di walk in closet di sisi kanan. " ucap Kaisar. Pria itu menurunkan istrinya di atas ranjang.
Amora hanya mengangguk. Wanita itu memperhatikan suaminya yang melepaskan pakaiannya hingga bertelanjang dada. Dia memilih berbaring di ranjang yang di susul Kaisar.
"Boleh aku memelukmu mas? " tanya Amora.
"Tentu saja boleh. " sahutnya. Amora lekas membenamkan kepalanya di tubuh dada bidang sang suami.
Kaisar mengulas senyumnya melihat wanitanya tampak manja padanya. Dia kembali mencium kening sang istri dengan penuh kelembutan.
Kaisar Pov
Maafkan aku Amora, aku terpaksa berbohong demi kebaikan kamu. Aku tahu keputusanku ini salah, hanya saja aku tak siap dengan kemarahan kamu. Maafkan aku jika aku egois, menginginkan ingatanmu tak akan pernah kembali lagi Mora. Aku sangat suka dengan sikap kamu yang sekarang. Sekali lagi maafkan aku Amora, aku harap kelak kamu mengerti dengan apa yang aku putuskan ini.
Kaisar pov end.
Amora menjauhkan wajahnya. Dia menatap lekat pria yang menjadi suaminya saat ini. Tangannya terulue menyentuh dan membelai rahang kokoh milik Kaisar.
"Sepertinya ada yang kamu pikirkan mas? " tanya Amora.
"Tak ada sayang. kalau kamu ngantuk, tidurlah! " Kaisar kembali menciumnya dengan lembut.
Amora hanya mengangguk, segera memejamkan kedua matanya.
Beberapa menit berlalu Kaisar menarik dirinya. Pria itu memperhatikan istrinya yang telah terlelap. Kaisar beranjak dari sana dan melesat ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi pria itu berulang kali meninju tembok yang ada di depannya. Kaisar juga sering kali mengumpat di belakang Amora. Usai mandi pria itu segera ke luar dan memakai celana hitam panjangnya tanpa atasan. Kaisar pergi ke balkon, mencoba menenangkan dirinya di sana.
Satu jam kemudian
Amora telah bersih bersih dan mengganti pakaian dengan dres tipis. Wanita itu mencari keberadaan sang suami. Dia melangkahkan kaki nya menuju ke balkon.
Grep
Kaisar menoleh, pria itu mengajak istrinya duduk di sofa dengan Amora di atas pangkuannya. "Kau mandi, apa kepalamu terkena air sayang? " tanya Kaisar dengan cemas.
"Enggak mas, aku cuma berendam tadi enggak sampai membuat kepalaku basah! "
Kaisar bernafas lega mendengar jawaban dari istrinya. Amora menangkup wajah sang suami, lalu mendaratkan kecupan di bibir Kaisar.
"Aku dulu pasti bahagia memiliki suami sebaik kamu mas? " ucap Amora seraya tersenyum lebar.
Kaisar tersenyum kecut mendengar apa yang di ucapkan Amora barusan. Ada pedang tak kasat mata yang menghujam dirinya. Pria itu lekas memeluk erat tubuh wanitanya. Amora merasa aneh dengan tingkah sang suami. Wanita itu hanya bisa membalas pelukan Kaisar.
"Apapun yang terjadi, jangan tinggalkan aku sayang. " gumam Kaisar penuh harap.
"Em iya mas. " balas Amora sambil tersenyum tipis.
Mereka di balkon hanya sebentar. Saat langit berubah gelap, Kaisar mengajak istrinya kembali ke dalam. Keduanya lekas turun ke bawah dan pergi ke ruang tamu. Dia menyalakan televisi, mencari tayangan yang menghibur.
"Mas, kamu tahu enggak di mana keluargaku dan siapa mereka? " tanya Amora.
Deg
Kaisar terdiam. Pria itu tampak kebingungan menjawab pertanyaan dari istrinya. Tak mendapat jawaban membuat Amora menoleh ke samping. Wanita itu menunggu sang suami memberikan jawabannya.
"Keluarga kamu ada di negara Z sayang. " jawab Kaisar.
"Kenapa mereka tak menemui aku saat aku kecelakaan mas? " cecarnya lagi. Pertanyaan Amora kembali membuat Kaisar bungkam. Pria itu tengah mencari jawaban yang tepat untuk sang istri.
"Mereka masih sibuk sayang, 'kan ada aku yang menjaga dan menemani kamu! "
Amora mengigit bibirnya perlahan. Namun wanita itu penasaran dengan keluarganya. Terdengar suara helaan nafas panjang yang ke luar dari bibirnya. Kaisar mengusap kepala istrinya dengan penuh kelembutan.
"Baiklah mungkin saja mereka memang sibuk. " ucap Amora percaya dengan alasan yang di berikan suaminya. Kaisar bisa bernafas lega sekarang, sang istri tak lagi bertanya padanya.