Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 8 Menjual Tanaman Obat

"Apa masih jauh?" tanya Li Mei setelah berjalan selama sepuluh menit. Saat ini mereka berada di jalan utama Kota Shengcan. Terlihat banyak deretan toko di sisi kanan dan kiri jalan utama itu. Ada kedai teh, toko pakaian, restoran, dan lain-lain. Melihat sekitarnya, Li Mei berpikir kalau daerah itu pasti adalah wilayah yang sering dikunjungi oleh kaum bangsawan.

"Tidak," jawab Bai Changyi. 

"Kita hanya perlu berbelok di belokan kedua di sebelah sana."

Li Mei melihat arah yang ditunjuk oleh Bai Changyi dan berpikir itu memang tidak jauh lagi.

"Apa kamu lelah? Mau beristirahat di kedai teh?" tanya Bai Changyi.

"Tidak," jawab Li Mei. Dia tiba-tiba merasa teringat dengan sesuatu yang dilupakannya.

"Berapa uang hasil buruanmu tadi?" 

"Dua tael perak," jawab Bai Changyi tanpa ekspresi.

"Dua tael perak? Dan kamu menghabiskan satu tael untuk membelikanku jepitan?" Li mei terbelalak kaget ketika mendengarnya.

"Tidak apa-apa, itu sudah seharusnya."

Li Mei merasa terharu saat menyadari kalau suaminya ternyata sangat memanjakannya.

"Aku hanya perlu sedikit bekerja lebih keras untuk menggantinya besok. Lagipula, kamu sangat cantik ketika memakainya. Aku suka."

Mereka berdua hanya tersenyum malu untuk beberapa saat.

"Nah, kita sudah sampai," kata Bai Changyi saat akhirnya mereka tiba di depan sebuah toko obat.

Toko Obat Lou.

Wangi tanaman herbal menguar dari dalam toko dan menggelitik hidung Li Mei. Mereka berdua masuk ke dalam toko obat dan melihat sekeliling. Toko itu terlihat sibuk dengan orang-orang yang memeriksakan diri dan juga membeli obat.

"Apa ada yang bisa saya bantu?" suara seorang penjaga toko muda menatap mereka berdua dengan ramah.

"Ah ya, bisakah saya menjual tanaman obat ke sini?" tanya Li Mei.

Pemuda tersebut melihat Li Mei dengan tatapan penasaran. Dilihat dari penampilannya, dua orang yang ada di hadapannya ini sepertinya hanya orang desa biasa. Apakah mereka benar-benar mengetahui obat?

"Kalau boleh tahu, tanaman obat apa Nona?"

Bai Changyi menurunkan keranjangnya yang digendongnya semenjak tadi lalu membiarkan Li Mei mengeluarkan isinya. Penjaga toko terlihat terkejut ketika melihat tanaman-tanaman herbal yang dibawa dua orang desa itu.

Ternyata mereka berdua benar-benar mengetahui tanaman herbal!

"Silahkan duduk Tuan, Nona. Saya akan timbang dulu tanaman obat kalian," kata penjaga toko itu.

Setelah beberapa saat, dia kembali lalu memanggil Li Mei dan Bai Changyi.

"Nona, untuk semua tanaman obat yang anda bawa tadi nilainya tiga tael perak. Bagaimana?"

Li Mei mengangguk setuju saat mendengar penawaran dari penjaga toko. Tanaman-tanaman herbal yang diserahkannya tadi memang cukup banyak jenisnya, namun itu hanyalah tanaman herbal biasa. Menurutnya, tiga tael perak sudah sepadan.

Bai Changyi tertegun di tempatnya ketika mendengar harga tanaman herbal yang didapatkan Li Mei.

Tiga tael perak?? Tanaman-tanaman itu bahkan lebih berharga daripada hasil buruannya!

"Bagus! Dengan begini, kita hanya butuh satu hingga dua kali naik gunung lagi untuk bisa membayar hutang Nyonya Zhao!" bisik Bai Changyi penuh semangat.

"Pertunjukan baru saja akan dimulai," Li Mei balik berbisik kepada Bai Changyi dan berhasil membuat suaminya itu kebingungan.

"Apa maksudnya?"

Li Mei tidak menjawab kebingungan Bai Changyi. Dia hanya melemparkan senyuman misterius kepada Bai Changyi.

Tidak lama kemudian, penjaga toko datang dan memberikan uang tiga tael perak milik Li Mei.

"Oh ya Nona…"

"Saya Li Mei, dan ini suami saya Bai Chanyi."

"Ah! Maafkan saya Nyonya Li," penjaga toko itu sedikit terkejut karena menyangka mereka berdua adalah dua bersaudara yang berasal dari sebuah desa kecil. Namun siapa yang tahu kalau keduanya malah suami istri?

"Anda bisa memanggil saya Penjaga Toko Han," kata Penjaga Toko Han memperkenalkan dirinya. 

"Saya ingin menyampaikan pesan dari Tuan kami. Beliau sangat suka dengan kualitas tanaman herbal anda, dia berpesan kalau anda memiliki tanaman herbal lagi, kami akan dengan senang hati membelinya dari anda lagi di masa depan," kata Penjaga Toko Han terlihat senang.

"Benarkah?" Li Mei merasa senang dengan tanggapan dari Toko Obat Lou. Dia merasa mereka akan menjadi partner bisnis yang baik di kedepannya.

Bai Changyi melihat raut wajah kedua orang yang ada di depannya. Sepertinya Li Mei berhasil mendapatkan kepercayaan dari Toko Obat Lou. Ini tentu saja adalah hal yang baik!

"Apakah kalian juga membeli tanaman obat langka?" bisik Li Mei 

Penjaga Toko Han mengerutkan alisnya, "Apa saya bisa melihat tanaman obatnya dulu?"

"Tentu saja," jawab Li Mei. Dia mengambil dua buah bungkusan dari dalam keranjangnya dan meletakkannya dengan hati-hati di atas meja toko. Li Mei membukanya secara perlahan dan memperlihatkan Jamur Lingzhi Salju serta Ginseng Seratus Tahun kepada penjaga toko Han.

Penjaga Toko Han merasa sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Matanya membulat, rahangnya terlihat seperti hampir copot.

Li Mei tersenyum ketika melihat reaksi Penjaga Toko Han, sedangkan Bai Changyi terlihat sangat terkejut.

Apakah dua tanaman obat itu sangat baik sampai membuat Penjaga Toko Han terlihat hampir kehilangan kesadarannya?

"I-ini.. ini.. ini.." Penjaga Toko Han tergagap, dia bolak balik menatap Li Mei dan dua obat yang ada di hadapannya secara bergantian.

Setelah beberapa saat, dia kembali tersadar. Penjaga Toko Han lalu menatap Li Mei dengan tatapan serius. "Lebih baik kita membicarakan ini di dalam saja."

Tidak lama kemudian Li Mei dan Bai Changyi sudah mengikutinya masuk ke dalam melalui pintu penghubung. Mereka berdua berjalan di belakang Penjaga Toko Han yang terlihat berjalan dengan tergesa-gesa. Tidak lama kemudian mereka berhenti di depan sebuah ruangan yang kelihatannya seperti ruangan untuk menyambut tamu.

"Silahkan anda berdua menunggu sebentar di sini. Saya akan memanggil Tabib Lou dulu," kata Penjaga Toko Han mempersilahkan keduanya untuk duduk.

Li Mei berjalan dan duduk di salah satu bangku yang tersedia di ruangan tersebut. Ada dupa yang menyala di dalam ruangan. Sebuah lukisan pemandangan tergantung di salah satu sisi ruangan.

Bai Changyi mengikuti Li Mei dan duduk dengan linglung di sebelahnya. Dia benar-benar merasa sangat bingung, apalagi saat seorang pelayan masuk dan menyajikan teh untuk mereka berdua.

Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Kenapa Toko Obat Lou memperlakukan mereka sebaik ini? Apakah obat-obatan yang dibawa Li Mei sangat bagus? Kira-kira berapa harganya? Andai mereka bisa mendapatkan dua puluh tael perak dari dua tanaman yang mereka bawa, itu akan sangat bagus! Mereka bisa langsung membayar hutang mereka kepada Nyonya Zhao. Mereka lalu bisa menggunakan sisa uangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Li Mei hanya bisa terkekeh pelan saat melihat reaksi Bai Changyi yang terlihat linglung. 

Sungguh menggemaskan!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel