Bab 5
ustadzah ika terbaring lemas merasakan sisa-sisa orgasmenya. Nafas mulai teratur namun tenaga sudah melemah. Isak tangis pun mulai berkurang terlihat dari raut wajahnya yang malu karena orgasme yang ia dapatkan. Pandangannya tak luput memandangi kontolku yang tegang keras. Aku tetap tersenyum sedikit menggerakan alisku keatas. Yang ada dalam pikiranku ustadzah alim dan sholehah kini takluk dihadapanku. Bahkan saat ku kcok2 kontolku dia hanya terperana melihat tindakanku.. Entah apa yang dia pikirkan. Sengaja ku biarkan ustadzah mengembalikan tenaganya. Dengan terus ku mengocok kontolku. Ustadzah pun tak henti melihat kontolku yang mengeras. Kurasa baru dia lihat kontol panjang dan keras selain milik suaminya.. Saat kurasa cukup memberikanya jeda. Ku julur kan kejantanan ku kehadapan wajahnya.. Tepat d depan mulutnya.. Ustadzah tetap termenung.. Menatap tajam kontolku.
Aku : kenapa ustadzah ku.. Kenapa hanya dilihat ustadzah ika??
Ustadzah : punya bang radi tak spanjang ini iim.. Kamu masih muda dan masih bertumbuh. Tapi kelaminmu sudah sebsar ini.
aku : nikmatilah ustadzah.. Gapai apa yang selama ini tak ada dr suamimu..
ustadzah : baim, ini ga baik.. Kita salah iim.
aku : baiklah. Baim minta maaf apa yang Baim lakukan ke ustadzah sudah terlampau batas.. Baim pamit.
segera ku balikan badan dan mengambil pakaianku. Aku sengaja mengulurnya. Ketika selesai aku berbicara nampak raut wajah ustadzah kecewa. Berharap aku memaksanya dan menggumuli lubang vaginanya saat itu juga.. dengan telanjang bulat segera ku langkahkan kaki keluar kamar ustadzah. Ustadzah memanggilku.. Namun tak ku hiraukan. Aku menuju kamar dan membaringkan tubuh telanjang ku disana.. Tak lupa ku matikan lampu dan kunyalakan lampu tidur. Aku yakin ustadzah akan menghampiriku saat itu juga.. Karena kurasa dia tau semua perbuatanku sejak awal memijat nya hingga sekarang.. Bahkan ketika aku berubah menjadi Baim yang kasar dan memperkosanya dengan jari hingga orgasme dirinya dapatkan.. Serta Baim yang sudah melihat tubuh bugilnya.. Ditambah suaminya yang tak bisa memberinya kepuasan, vibra yang sering dia gunakan. Pakaian dalam yg sexy. Tak ada alasan lain untuk menolak kontolku selain dia menjaga image nya sebagai ustadzah.. Sekitar 15 menit berlalu tak kulihat tanda2 ustadzah akan menghampiriku. Aku mengantuk. Dan tertidur dengan bertelanjang ria. Esoknya sekitar pukul 4 subuh. Aku terbangun mendengar deritan pintu kamar ustazah terbuka.. Kulihat keluar pintu. Ternyata aku lupa menutup pintu ku semalam. Dan tidur dalam keadaan bugil. Kulihat kontolku menegang karena hawa dingin yang terasa.. Sdikit kulihat bayang2 seseorang di dekat pintu kamar.. Kupikir siapa?? Mungkin ustadzah. Mengapa dia berdiri disana. Aku pura2 tertidur.. Ku siapkan cermin kecil untuk melihat kebelakang. Kulihat sosok wanita masuk ke kamarku. Lalu ia menyalakan lampu.. Nampak lah ustadzah yang hanya memakai c-d dan hijab sebatas bahu.. Aku terperana melihat dibalik cermin kecil yang ku persiapkan. Kulihat ustadzah semakin mendekat. Dengan ragu dan semakin mendekat.. Gugup dia ketika sudah berada di tepi kasur tempatku tertidur. Dengan gemetar ia sentuh tubuh bugil ku.. Mengelusnya dan menekankan perlahan tubuhku dalam keadaan tidur miring dengan pelukan guling..Kontolku menegang dibalik guling. Ustadzah tiba2 mendorong badanku dan terbaring lah aku dengan kontolku menjulang ke atas. Ustadzah menahan desahnya dengan tangan krn terkejut. Ragu, gugup, bimbang, takut akan dosa bercampur menjadi 1 saat tangannya perlahan menyentuh kontolku dan menggenggamnya. Terdengar ustadzah sedikit berbisik dan menyebut namaku. “” Baim, besar sekali “””. Dengan pelan2 dia gerakan tangan nya mengocok kontolku. Masih ragu gerakanya mengocok kejantananku.. Namun makin lama ustadzah makin menguasai situasi. Terasa kocokanya mulai ku nikmati tiap gesekan ya.. Smakin lama ustadzah mengocok kontolku. mungkin dia tak tahan.. Di majukanya wajah ustadzah ika tepat di hadapan kontolku. Sedikit bersuara ustadzah mengatakan “baim, ibu menginginkannya, jangan terbangun “”. Dilahap nya kontolku yang emang sudah menunggu untuk merasakan lembut bibir ustadzah tanpa pemaksaan.. Sangat bernafsu sekali ustadzah menghisap kontolku.. Terkadang dijilat nya butiran telur kejantanan ku membuatku sedikit mendesis.. Ustadzah terkejut. Dia menghentikan aksinya. Dirasa aku tak merespon lg. Ustadzah melanjutkan menghisap kontolku hingga penuh dengan air liurnya. 1 tanganya kemudian meremas payudara nya sendiri. Terdengar desahanya.. Saking menikmatinya dia menutup mata sambil tetap menghisap kontolku dan meremas payudaranya.. Momen ini ku gunakan untuk membuka mata dan melihat lebih jelas.. Pertahanan ku terasa ingin jebol oleh hisapan ustadzah yang sangat nikmat.. Namun ku tahan.. Tak sengaja aku bersuara.. Mendesah krn tak sadar nikmatnya hisapan ustadzah ketika lidahnya menjilat2 ujung kontolku.. Ustadzah terkejut dan segera berdiri dari kasur. Namun tanganya segera ku dekap. Dia tersentak. Lalu memandangku.
Aku : ustadzah ika..
(Sambil ku tatap tajam matanya)
Ustadzah : Baim..!!
Aku : ustadzah, kemarilah.. Puaskan apa yang selama ini belum terpuaskan
Ustadzah : tidak iim.. Ini salah maaf kan ibu
Aku : Baim tau.. Ustadzah menginginkannya juga.. Baim merasakan saat ustadzah menghisap kejantanan Baim
Ustadzah : tidak iim.. Ibu baru ingin kekamar mandi dan melihat kamu tidur telanjang.. Dan ibu.. Hmm ibu ingin menutup badan kamu dengan selimut
Aku : jangan berbohong ustadzah. Baim hanya pura pura tertidur.. Baim melihat semuanya. Bahkan ketika saat itu makan siang ustadzah sedang dikamar menikmati vibra mengaduk2 vagina ustadzah.
Ustadzah : tapi iim. Ibu bersuami.. Dan dan kita ga bisa melakukanya..
Aku : sudahlah ustadzah ku.. Ustadzah membutuhkan kasih sayang dan kepuasan batin yang bahkan suami ibu sendiri tak dapat memberikanya untuk bu ustadzah.. Dan Baim. Sudah sejak lama menjadi pemuja dirimu IKA..
___________
aku bangkit. Ku rangkul ustadzah dan mencium bibirnya.. Ustadzah sendiri masih setengah menolak.. Hanya mengecup pinggiran bibirnya.. Ku teruskan aksiku. Tanganku yang bebas bergriliya menekan leher belakangnya. Ustadzah membalas ciuman ku.. Kini lidah kami bermain diantara kecupan dan dera nafas yang menggebu gebu.. Tanganku yang 1 lagi ku lingkaran di pinggang ustadzah dan sesekali meremas bokong sexy nya.. Ku gerakan badanku dan kami berciuman sambil berdiri. Payudara ustadzah yang besar dan padat bebas menggantung bersentuhan dengan dadaku. Sedikit2 ku berjalan sambil tetap berciuman mesra dengan ustadzah ika. Ku berjalan menuju tembok dan memojokan sangat ustadzah agar dapat bersandar.. Kini aku lebih agresif.. tanganku yang sedari awal berada di leher dan pinggangnya kini meremas k2 payudara ustadzah. Terkadang ustadzah sdikit mendesis krn kerasnya remas aku.. Puas berciuman.. Kini ku alihkan ciuman ku ke leher jenjang ustadzah ika.. Ustadzah kini memeluk erat badanku. Terdengar bisikan2 desah ustadzah yang menggelora.
**hmnffhh… Baim..
Ku hisap tetek ustadzah ika.. Terkadang ku gigit kecil pentil ustadzah yang menjulang keras menandakan nafsunya sedang tinggi.
**awwwuuhhh.. Sstt… Arghh baimm..
Ustadzah tetap pasif.. Menikmati jilatan hisapan dan gigitan yang ku berikan padanya.. Tanganya hanya menggenggam kepalaku seakan tak ingin aku menghentikan aksi ku.. Ku pindahkan ciuman ku agak kebawah. Ku jilati perut mulus ustadzah setiap inci nya. Sampai di pusatnya ku cium dan ku hisap.. serta kumainkan lidahku membuat sensasi geli mengalir ke seluruh penjuru tubuh ustadzah..
**aaaahhh.. Ssttt.. Baaimm.. Cukup..
**ohh.. Sssttt..
Ku perhatikan wajah nya.. Matanya menjenjang keatas dan bola mata hitamnya benar2 berada hampir tak terlihat.. Terus ku berikan sensasi geli. Dan kini ku arahkan wajahku tepat di vaginanya… Ku jilati klistorrinya.. Itil ustadzah memanjang kluar dr sarangnya.. Ku hisap 2.. Dan ku teruskan kedua jariku untuk masuk kedalam lobang vaginanya… Becek.. Licin dan basah.. Ku gerakan perlahan jari2 ku sambil tetap ku mainkan kli stori ustadzah ika.
Cloppp.. Clookcxk.. Cckk.. Ckk.. Ckk..
Bunyi banjirnya vagina ustadzah yang sedang ku permainkan dengan jemariku
**ohhh baiimm…. Sssttt… Nikmaaaattt iim.. Ahhhh…
**achhhhh… Iim.. Jangan siksa ibu.. Aaaahhhh…
Tak ku pedulikan ustadzah ika.. Desahan demi desahan semakin keras terdengar dr mulut binal sang ustadzah. Ku percepat tempo kocokan jariku.. Ustadzah tak henti semakin kencang menjerit nikmat tak tertahankan
**oooo iihh.. Iyaaah.. Iyaa ahhh ahh..
** iyahh.. Ituu iim.. Teruusss…
**aduuhh… Aduuuhhh ah hhhh cc..
**Baim Baim mm Baim… Aaaaa hhh iyahh iyaa Aaaaa Aaaaa Aaaaa Aaaaa
*aaaahhhh iiii… Mmmm.. I-II.. Buuu aaachhhhh.. Keluaaaaaarrrrrr
** nik… Maaaatt… Aaaa aaachhhhh hhh hhh hhh..
Semburan orgasme ustadzah membanjiri wajahku… Kini ustadzah terbaring lemah tak berdaya dilantai kamarku.. Ku perhatikan tubuh bugil berjilbab ustadzah ika.. Jilbabnya basah penuh keringat karena aksi ku. Dengan nafas tersenggal senggal ustadzah berusaha bicara pada ku.
Ustadzah :: iim, hah.. Hah.. Hah..
sambil menghela nafasnya ustadzah mencoba berbicara padaku.
Aku : iya ustadzah ikha.. Kenapa?
Ustadzah : ibu blm pernah merasakan sex senikmat ini iim..
Aku : sex?? Baim blm pernah merasakan nikmatnya kejantanan baim ada didalam memek ustadzah.
Bersambung