Bab 5
Suara bus menginjak lubang jalan yang rusak membangunkan Evan kembali dari tidurnya. Ia melihat ke arah mamanya ternyata beliau tak ada disampingnya dan lampu dalam bis juga dalam keadaan mati sehingga ia tak bisa melihat dimana mamanya berada. Saat ia mencoba menengok ke belakang ternyata mamanya ada di kursi panjang bagian belakang dengan kegiatan sama seperti yang ia lihat di dalam bangunan belakang Rest area.
Dimana mamanya sedang disetubuhi oleh entah siapa pria itu dan terdapat juga beberapa pria lain termasuk si kernet.
Widya tidur terlentang di kursi panjang dengan keadaan kini telanjang bulat sambil seseorang tengah memompa dengan nafsu kontolnya di memek Widya. Tak lama Evan memperhatikan ternyata si pria terlihat mengejang menyemprotkan peju nya ke dalam memek Widya. Setelah si pria tersebut selesai langsung digantikan oleh pria lainnya yang ternyata pria tersebut pria yang duduk disamping tempat duduknya tadi.
Terlihat sekelebat dari bayangan lampu jalan bahwa kontol pria tersebut berukuran besar dan sedikit menghadap ke atas. Ia arahkan kontol besarnya itu menyentuh memek Widya. Dengan perlahan ia mulai memasukkan senti demi senti kontol besarnya menembus sempitnya memek Widya.
“Aakkkhhhh!!!”, terdengar suara erangan dari mulut Widya karna ukuran kontol pria tersebut yang besar dan mencoba memasuki dengan paksa. Mulut Widya langsung dibungkam oleh si kernet karna takut diketahui penumpang lainnya. Terlihat si kernet mengucapkan sesuatu pada Widya, namun tak terdengar oleh Evan.
Dengan sedikit usaha akhirnya kontol besar pria tersebut berhasil bersarang di dalam memek Widya sepenuhnya. Dengan gerakan lembut ia mulai menikmati dinding memek Widya yang sangat nikmat itu. Pria tersebut sampai merem melek dibuatnya. Karna desakan dari si kernet untuk cepat di selesaikan, akhirnya si pria meningkatkan genjotannya pada memek Widya dengan cepat. Widya tak dapat mengontrol rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya hang berpusat di memeknya.
Widya menggelinjang dengan hebat saat kontol tersebut keluar masuk di memeknya dengan cepat dan bertenaga. Kedua payudaranya ikut bergerak kesana kemari saat tubuhnya terdorong oleh sentakan selangkangan si pria yang tengah menumbuk selangkangan Widya.
“ssshhh…..nikmatnya bu Widya ini…akkkhhhh….”
“akan saya puaskan, ibu ini….Aakkkhhhh….”
“iya pak,, terus…sshhhh…jangan berhenti…”
“enak? Sshhhh….”, tanyanya sambil meremas sebelah payudara Widya dengan kencang.
“Enak pakk… Enak…”, jawabnya sambil meringis menahan nikmat serta sedikit rasa sakit di payudaranya akibat remasan yang ia dapat.
“bu Widya suka kita entotin begini? Ibu suka? Aakkkhhhh…sshhhh…”
“iya ini enak…saya suka…saya suka dientot bapak…terusss…Aakkkhhhh….”
Pria tersebut merubah gaya dengan memosisikan tubuh Widya untuk menyamping menghadap ke arah Evan duduk memperhatikan. Dalam posisi tersebut kontol pria tersebut lebih dalam mengacak-acak memek Widya. Karna hal itu Widya seperti kesetanan akan nikmat yang ia dapat. Widya mengerang lebih keras dan hal tersebut membuat si kernet gemas dan langsung menyumpal mulut Widya dengan kontolnya dalam posisi menyamping. Si kernet mengocok kontolnya di dalam mulut Widya seakan-akan sedang keluar masuk di dalam memeknya. Widya dibuat gelagapan oleh kedua serangan kasar tersebut. Sampai akhirnya Widya mendapatkan orgasme yang panjang, badanya bergetar dengan hebat dalam posisi disetubuhi pada memek dan mulutnya.
“Aaaakkkkhhh….ke…keluuaarr…..aakkhh…..”, jerit nikmat Widya disela mulutnya yang tersumpal kontol.
“Hahaha… Ibu muncrat lagi kan karna kontol kita. Udah berapa kali ibu muncrat? Tadi sama sopir bus aja keluar dua kali. Hahaha”, ucap si kernet. Widya masih dalam keadaan orgasme panjangnya. Ternyata juga sebelumnya si sopir bus telah menikmati kembali memek Widya untuk kedua kalinya.
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
“Saya juga mau keluar Widya sayang”
“keluarkan…keluarkan sayang….keluarkan semua…akkkhhhh…”, sahut Widya membantu.
“hajar terus, mas. Lagian bu Widya ini janda. Kita hamilin aja siapa tau bisa hamil beneran terus minta tanggung jawab. Kalo bu Widya minta tanggung jawab kita semua jadi suaminya aja biar bisa kita entotin bareng-bareng lagi. Hahaha”, ucap si kernet melecehkan Widya dengan sesukanya.
Si pria yang tengah menikmati memek Widya mempercepat sodokannya dan CROT!!! CROT!!! CROT!!!
“Terima peju ku, bu…..Aakkkhhhh… bisa buntingin bini orang juga…ssshhh”
Sekitar 7 semburan peju masuk ke dalam memek Widya tanpa halangan. Pria tersebut langsung mencabut kontolnya yang besar. Hal tersebut tak disia-siakan oleh si kernet bus, ia langsung mengangkat tubuh Widya untuk memosisikan menungging dan langsung memeknya diisi penuh oleh kontol kembali.
BLES!!!
“Sekarang tinggal kontol saya yang bakal puasin bu Widya ini”, ucap si Kernet bus.
“Aakkkhhhh…pak….puaskan saya…puaskan”, racau Widya saat dirinya kembali disetubuhi dalam posisi menungging.
Si kernet bus tersebut tak langsung menggerakkan kontolnya di memek Widya. Dia berencana ingin memancing lebih nafsu yang Widya alami. Ia ingin mengeluarkan sisi binal yang ada pada diri Widya tersebut, sisi binal dari penumpang bus yang ia angkut hari itu. Sisi binal dari istri orang yang sama sekali ia tak kenal dan baru ia temui hari itu juga.
“ibu mau apa?”, tanya si kernet.
“saya….mau kontol buat puasin memek saya ,pak….aakkhh…”
“Ibu mau saya bikin hamil?”
“Mau pakkgghh….saya mau…aakkhh…yang penting saya bisa dipuasin sama kontol besar…Aakkkhhhh…”
“Bagus, lonteku…bagus…sshhhh… Saya bakal entotin ibu sampe puas hari ini…sshhhh….”
“Iya pak… Saya lonte di dalam bus ini….Aakkkhhhh… Saya lagi nge’lonte di bus…akkkhhhh….”
Si kernet tersenyum puas mendengar ucapan yang Widya lontarkan tersebut. Sebuah ucapan yang keluar langsung dari seorang ibu muda dengan anak satu yang memacu nafsunya bertambah untuk lebih bersemangat menyetubuhinya.
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
“Aakkkhhhh!!! Tampar pantat saya pak….sshhhhh..”
PLAK!!! PLAK!!! PLAK!!!
Berulang kali si kernet bus menampar pantat sekal Widya, yang awalnya berwarna putih mulus kini karna tamparan yang diberikan berulang kali oleh si kernet bus warnanya berubah merah, walau tak terlalu terlihat tapi sudah dipastikan bahwa pantatnya memerah.
Si kernet terus bombardir memek Widya dengan cepat dan bernafsu. Ia terus menikmati setiap jengkal tubuh Widya dengan berbagai gaya di kursi panjang belakang bus itu. Bahkan si kernet menyuruh ibu untuk terlentang di lantai bus dan kembali menyetubuhinya di posisi itu dengan bernafsu.
“Ibu ingat…sshhhh…ada anak ibu di depan sana…ibu malah dibelakang telanjang lagi ngentot…Aakkkhhhh….anjing enak banget ini memek….sshhhh….”
“Aakkkhhhh…pak….akkkkhhhh…”
“bagaimana anaknya tau kalo ibunya ternyata wanita binal begini…sshhhhh….”
“Aakkkhhhh….Aakkkhhhh….tolong jangan bawa-bawa…anak saya, pak…bapak cukup entotin saya saja…aakkhh….”
“Bu Widya binal!!! Aakkkhhhh….rasakan perkasanya kontolku ini bu….sshhhh….rasakan!!!”
PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!
Menit demi menit tubuh serta memek Widya terus dinikmati oleh si kernet bus, hingga si kernet bus menyerah dan ingin segera menyemprotkan peju nya ke dalam memek Widya sambil menindih tubuhnya di lantai bus.
“Saya keluar bu….keluar!!!”, ucapnya sambil memeluk erat tubuh Widya dilantai bus.
“bareng pak…bareenngg….Aakkkhhhh….”
Bersambung