Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8 Sandiwara di tempat Kerja

Mike sudah lebih dulu duduk di kursi meja makan. Pandangan Yuvrelina beredar ke seluruh ruang makan. Seolah ia tengah mencari sesuatu di sana.

“Apa yang ingin kamu temukan?” Tegur Mike.

“Kelvin dan Keyvan?”

“Mereka berangkat ke sekolah, dan akan tiba sore nanti. Duduklah dan makan.” Perintahnya pada Yuvrelina.

Yuvrelina menarik kursi dan duduk di sebelah Mike. Awalnya Yuvrelina melupakan kebiasaan Barbie, dan itu membuat pelayan di kediaman tersebut bertukar pandang satu sama lain.

“Barbie!” Geram Mike dengan suara lantang. Seraya menggenggam pergelangan tangan Yuvrelina yang kini menggenggam lauk tanpa menggunakan garpu. Tangan Yuvrelina batal menyuap ke dalam mulutnya karena Mike menggenggam pergelangan tangannya dengan erat.

“Apanya yang salah? Sekali saja biarkan aku menjadi diriku sendiri!” Bisiknya dengan serius di samping telinga Mike sambil memaksakan bibirnya untuk mengukir senyum.

“Kamu bukan wanita tidak berpendidikan, aku bahkan tidak mengenali istriku lagi!” Keluhnya sambil mengusap wajahnya sendiri. “Dengarkan aku baik-baik! Kamu harus mengikuti semua yang aku katakan padamu!”

Yuvrelina menghela napas panjang dia tidak memiliki nafsu makan lagi. Mike melepaskan pergelangan tangannya. Melihat Yuvrelina berdiri dari kursinya dengan tergesa-gesa, Mike kembali menegurnya.

“Kamu mau ke mana?”

“Aku harus bekerja!” ujarnya seraya mengambil tasnya dan pergi keluar dari dalam ruang makan menuju ke ruangan utama. Di luar rumah supir yang biasa mengantarkan Barbie ke tempat kerja sudah menunggu di kursi beranda.

Mike tidak menahan langkahnya, dia membiarkan Yuvrelina pergi siang itu. Sepanjang jalan Yuvrelina melihat sosok Barbie yang biasa diwawancarai di depan publik. Cara wanita itu berkomunikasi dengan pihak lain, dan cara Barbie berinteraksi saat marah juga bagaimana reaksi Barbie saat dipuji.

“Dia benar-benar wanita yang luar biasa! Bagaimana aku bisa menjadi sepertinya? Dia terlalu sempurna menjadi sosok yang sombong dan selalu menyepelekan orang di sekitarnya. Dia tidak pernah peduli, dia selalu marah setiap saat bahkan karena masalah kecil. Dia selalu ingin tampil dengan penuh kesempurnaan. Padahal tidak ada satu pun yang sempurna di dunia ini.” Ujarnya dalam hati.

Tidak terasa jalan yang ditempuh sudah selesai, mobil masuk ke dalam sebuah halaman gedung mewah di pusat perkotaan.

“Nyonya kita sudah sampai.” Ujar supir tersebut pada Barbie.

Yuvrelina agak bingung, dia termenung sesaat tentang apa yang harus dia lakukan. Dan tiba-tiba dia teringat tentang sosok Barbie dalam buku catatan yang dia buat.

“Bawakan tas ku!” perintahnya pada supirnya.

Dengan santai Yuvrelina berjalan masuk ke dalam gedung. Kedatangannya disambut dengan sangat meriah oleh semua orang di dalam. Sosok terkenal yang kini tengah mengukir senyum manis membuat semua orang terpana, riasan make up yang dikenakan Yuvrelina terlihat lebih lembut dan tidak terlihat mencolok seperti make up yang biasa Barbie pakai. Gaya rambutnya juga terlihat lebih sederhana. Mereka semua berpikir bahwa gaya ini adalah gaya terbaik dari sosok Barbie yang mereka temui selama ini.

“Apa yang terjadi padanya? Apa kalian yakin dia masih orang yang sama?” gumam seseorang di belakang punggungnya.

Melihat tanggapan beraneka ragam dari semua orang, Yuvrelina segera mengambil tindakan. Yuvrelina segera memutar tubuhnya, menatap mata semua orang di dalam ruangan dengan penuh keberanian.

“Ini adalah gaya terbaru pekan ini, jika ada yang kalian keluhkan tentang penampilan baruku, mungkin karena kalian terlalu jauh tertinggal dalam mode fashion terbaru! Menurutku ini sangat bagus dan akan menjadi top brand!” Ujarnya dengan suara lantang pada semua orang di sana.

Sontak ucapannya barusan mendapatkan tepuk tangan. Semua orang tersenyum cerah dan menyadari bahwa penampilan Yuvrelina sama sekali tidak buruk. Akibatnya baju sedernaha dan riasan lembut Yuvrelina menjadi top brand pekan ini.

Mike tidak bisa berhenti melihat penampilan Yuvrelina di media yang sedang tayang. Model dan peraga busana seperti Barbie akan cepat menjadi pusat perhatian.

Bahkan sosoknya yang terlihat terlalu berbeda dengan Barbie yang sebelumnya mendapatkan reaksi positif dari para penggemar. Sikap Yuvrelina saat ini memang tidak jauh berbeda dari Barbie karena aktingnya yang lumayan, akan tetapi dia tidak lagi emosi atau bicara meledak-ledak seperti sebelum-sebelumnya saat Yuvrelina belum menggantikan Barbie yang sebenarnya.

Suaranya lebih lembut, lebih bijaksana, dan lebih mencuri perhatian. Tatapan matanya yang jernih dan tajam membuat setiap orang enggan mengalihkan tatapan mereka ke arah lain. Mike tidak berhenti menonton. Pria itu menatap penampilan Yuvrelina yang kini memerankan Barbie-nya di depan publik.

“Ini sangat jauh dari ekspektasiku. Dia bahkan terlihat lebih baik dari Barbie, lebih menarik dan lebih membuat pria tergila-gila dengan sosoknya yang baru. Bisakah aku menahannya? Jika Barbie yang sebenarnya merasa terkekang, lalu bagaimana dengan Yuvre?” Mike bertanya-tanya pada dirinya sendiri..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel