Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Cinderella

Mike tidak ingin menunda waktu terlalu lama, setelah Yuvrelina menguasai semua kebiasaan serta mengetahui dengan detail apa saja yang dilakukan Barbie, pria itu segera mengirimkan Yuvrelina ke luar negeri untuk melakukan operasi plastik dari dokter terbaik. Mike Miland membawakan uang tiga koper entah berapa nilainya. Lembaran dolar itu akan dia habiskan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan! Apapun!

Yuvrelina sudah dibius, wanita itu kini rebah di atas meja operasi. Mike berdiri sejenak menatap wajah polos dan lugu dari sosok Yuvrelina yang sudah terlelap.

“Apa permintaan Tuan Mike?” Tanya seseorang dengan jas putih di seberang meja operasi, pria itu merupakan dokter bedah yang akan melakukan perintah dari Sang raja uang, Mike Miland.

“Aku ingin wanita itu memiliki wajah seperti ini, harus sama persis!” Serunya seraya tersenyum menyodorkan selembar foto pada dokter di hadapannya tersebut. Mike tersenyum, dengan santainya pria itu berlalu keluar dari dalam ruangan.

Setelah Mike keluar, beberapa asisten dari dokter itu masuk ke dalam ruangan untuk membantu melakukan operasi.

Beberapa waktu berlalu, Mike datang menemui Yuvrelina sekaligus menjemput wanita itu untuk kembali ke Swedia. Hari ini adalah hari yang sudah ditentukan untuk melepaskan perban pada wajah Yuvrelina. Wanita itu sedang duduk di depan cermin. Mike duduk di sebelah cermin sambil menyulut rokoknya, dia sudah tidak sabar untuk menyaksikan seperti apa wajah wanita di hadapannya itu.

Gulungan perban mulai dibuka satu-persatu, Mike tersenyum senang melihat hasilnya. Pria itu bertepuk tangan lalu berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah Yuvrelina. Mike berdiri membungkuk di belakang Yuvrelina. Pria itu menyentuh kedua bahunya, untuk melihat wajah mereka berdua pada cermin di depan sana.

“My Barbie!” Bisiknya sambil tersenyum.

Yuvrelina tidak berani menyahut, dia merasakan tenggorokannya terasa lain sejak melakukan operasi. Mike juga mengubah suara Yuvrelina menjadi suara Barbie. Puas menatap wajah Yuvrelina yang kini sama persis seperti wajah istrinya, pria itu segera duduk kembali di kursinya.

“Kamu melihat koper itu?” Tunjuknya pada sebuah koper pada Yuvrelina. Mike sudah menyiapkan perlengkapan apa saja yang akan dikenakan oleh Yuvrelina pada hari ini. Semuanya ada di dalam koper dalam ruangan medis dalam klinik tersebut.

“Iya, Tuan.” Sahut Yuvrelina dengan suara pelan. Wanita itu menundukkan wajahnya dalam-dalam. Dia merasa sangat canggung sekali. Sorot mata tajam dari sosok Mike yang sedang duduk beberapa meter di hadapannya itu membuat tulang-belulangnya terasa lemas dan tidak memiliki tenaga sama sekali.

“Mulai saat ini kamu tidak boleh memanggilku Tuan, panggil aku dengan sebutan Sayang! Barbie selalu memanggilku seperti itu. Khususnya saat di depan orang lain. Biasakan itu! Aku tidak ingin melihat kesalahan, walau sekecil apapun!”

“Iya, Sa-sayang ..” Sahutnya dengan nada gugup. Yuvrelina segera berdiri dari kursinya, wanita itu mengambil sebuah gaun dari dalam koper lalu masuk ke dalam ruang ganti untuk memakainya. Lima belas menit kemudian Yuvrelina keluar dari dalam ruang ganti.

Melihat wanita itu berdiri di depan cermin tanpa alas kaki, Mike segera berdiri dan mengambil sepasang high heels yang sudah dia siapkan. Pria itu duduk di depan Yuvrelina untuk memakaikan sepatu tersebut. Yuvrelina kaget sekali, spontan dia segera ikut duduk berjongkok.

“Tuan, aku bisa memakainya sendiri!” Serunya di depan wajah Mike dengan tatapan gugup. Yuvrelina tanpa sadar menggenggam tangan Mike Miland untuk menghentikan pria tersebut.

“Kamu ingin menentangku?” Desis Mike dengan tatapan tajam, wajah keduanya begitu dekat. Ditatapnya kedua mata Yuvrelina yang kini tetap terlihat polos dan lugu dengan tatapan lekat-lekat.

“Tid-tidak sama sekali, hanya saja tidak ada siapapun di sini. Aku bisa memakainya sendiri.” Ucapnya dengan suara pelan lalu segera memakai sepasang high heels itu.

Mike berdiri seraya menyunggingkan senyuman penuh ejekan pada salah satu sudut bibirnya. Terlebih lagi wajah Mike kini terlihat sangat tidak senang karena sikap yang dia tunjukkan barusan. Yuvrelina panik sekali, dia tidak tahu apa yang akan Mike lakukan terhadap Anna jika sampai dia mengecewakan pria di depannya tersebut. Mike bersiap pergi, Yuvrelina segera berdiri lalu mencekal pergelangan tangan pria tersebut untuk menahannya. Dia bukannya tidak tahu seperti apa sosok Barbie di sisi Mike Miland. Yuvrelina hanya merasa kaku dan serba salah. Meskipun dia sudah menandatangani surat kontrak pernikahan dengan pria itu, baginya sosok Mike tetap terasa asing.

“Apakah aku sudah melakukan kesalahan?” Tanyanya segera.

“Ya! Kamu melupakan siapa dirimu. Aku sudah bilang padamu berapa kali? Yuvrelina Marrie sudah tidak ada sejak kamu menyetujui surat kontrak itu! Yang ada hanyalah Barbie, istriku! Tidak peduli di depan orang lain, atau hanya berdua denganku kamu adalah seorang Barbie!”

Yuvrelina menelan ludahnya, tanpa pikir panjang wanita itu segera menarik dasi Mike Miland. Ditatapnya kedua mata tajam milik pria itu dengan tatapan berani. Yuvrelina tahu seperti apa Barbie yang diinginkan Mike! Yuvrelina sudah mempelajarinya.

“Okay! Inilah Barbie yang kamu inginkan.” Ucap Yuvrelina seraya mendekatkan wajahnya, Mike salut dengan keberanian Yuvrelina. Memang seperti itulah sosok Barbie yang dia kenal. Wanita yang selalu tampil berani, tidak ada rasa canggung dan ragu.

“Ya! Seperti ini.” Desis Mike seraya menyapa bibir wanita itu dengan sebuah kecupan.

Yuvrelina membelalakkan bola matanya seraya melepaskan genggaman tangannya dari dasi Mike Miland, jantungnya tiba-tiba terasa berdetak begitu kencang. Sentuhan pada bibirnya yang hanya dalam hitungan detik sukses membuatnya mematung diam di tempatnya berdiri dalam waktu cukup lama.

“Ini hanya ciuman kecil, jangan bersikap berlebihan! Tidak lucu sama sekali!” Seru Mike padanya sambil berkacak pinggang. “Berdasarkan perjanjian itu, kamu sudah menjadi istriku. Kamu juga harus tinggal di atas ranjangku.” Ucap pria itu sambil menatap wajah Yuvrelina dengan tatapan kesal. “Dan juga tatapan polosmu itu, buang itu jauh-jauh dari kedua matamu! Kamu melihatku seolah aku adalah seorang penindas. Menyebalkan sekali!” Omelnya sambil menunjuk-nunjuk kedua mata Yuvrelina.

“Bagaimana cara membuangnya, ini sudah ada pada kedua mataku sejak aku lahir!” Gerutunya pada Mike.

“Kau! Berani mengomeliku?!” Bentak Mike padanya.

“Ya, karena aku adalah Barbie-mu!” Sahutnya sambil tersenyum lalu berjalan mendekat, diraihnya wajah Mike Miland. Ditatapnya kedua mata pria itu sambil menahan kedua pipi Mike. “Lihat aku baik-baik, aku adalah Barbie!”

Kini giliran Mike yang membeku di tempat, hanya beberapa saat lalu dia tersadar dan segera melepaskan telapak tangan Yuvrelina dari kedua pipinya.

“Aku tahu, kamu memang Barbie ku!” Menyentuh dagu Yuvrelina dengan jemari tangannya, mengangkat dagu wanita itu agar mendongak membalas tatapan dari kedua matanya. “Ya.. setidaknya tatapan mata seperti ini lebih baik daripada tatapan penuh rasa bersalah yang sangat aku benci itu!”

“Jangan khawatir, setelah hari ini.. kamu tidak akan pernah melihat tatapan mata itu lagi!” Sahut Yuvrelina sambil tersenyum.

Disingkirkannya perlahan tangan Mike dari dagunya. Pada detik berikutnya dengan berani Yuvrelina bergelayut menggunakan kedua lengannya di belakang tengkuk Mike seraya membalas sorot mata tajam itu dengan tatapan liar!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel