Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Pasangan nyata

Mike benar-benar tidak mengira bahwa Yuvrelina akan benar-benar menggunakan posisinya untuk menggantikan Barbie di sisinya. Mike sendiri lupa, dia yang memberikan keputusan tentang itu. Mike tidak bisa protes lagi, dia hanya mengusap wajahnya sendiri dengan gelisah. Dan itu tidak berlangsung lama lantaran beberapa menit berikutnya dia melihat Kelvin dan Keyvan keluar dari dalam kamar mereka bersama-sama menuju ke meja makan.

Mike melihat ekspresi antusias dari wajah kedua putranya, sudah sangat lama sekali dan Mike tidak tahu kapan tepatnya dia melihat ekspresi penuh semangat seperti itu. Barbie hampir tidak pernah mendekati kedua putranya, yang ada di kepala Barbie hanya pekerjaan dan pekerjaan.

Mike melihat mereka bertiga tertawa lalu menikmati sarapan dengan sangat lahap, Mike merasa dirinya sudah ditinggal oleh kedua putranya dan mereka lebih perhatian pada Yuvrelina ketimbang dirinya. Dengan wajah bersungut-sungut Mike ikut duduk bergabung bersama mereka di meja makan.

Kelvin dan Keyvan menatap penampilan ayah mereka, sudah lama Mike selalu memiliki penampilan sempurna dan bukan kacau seperti yang mereka lihat saat ini. Begitu halnya dengan sosok Barbie yang mereka berdua anggap sebagai ibunya meski mereka berdua yakin bahwa ayahnya sudah berbohong dan membawa wanita asing pulang untuk menggantikan posisi ibu mereka. Kelvin dan Keyvan sudah membahas masalah itu hampir sepanjang malam.

Karena kesal Mike tidak tahan lagi untuk tetap menahan diri untuk tidak protes pada kedua putranya.

“Kalian bahkan tidak melihatku di sini! Apa hanya dia yang ada di mata kalian?” sindiran tersebut Mike tujukan pada Yuvrelina.

Melihat Mike frustasi, Keyvan pikir ayahnya juga tertipu oleh wajah mirip Barbie. Keyvan berinisiatif untuk mengatakan sesuatu yang dia ketahui tentang itu. Sementara Kelvin menyela terlebih dahulu.

“Papa kacau sekali!”

“Diam kamu!” Keyvan melotot ke arah Kelvin.

Dan Kelvin hanya bisa menyendok makanan ke dalam mulutnya lalu beringsut mendekati Mike untuk mengatakan beberapa hal yang mengganjal di dalam benaknya.

“Pa, sepertinya dia bukan Barbie,” ucap Kelvin dengan suara berbisik.

Mike hampir tersedak akibat perkataan Kelvin barusan.

“Jangan bercanda denganku, mana mungkin aku tidak mengenali wanita di atas ranjangku!” tukasnya.

“Aku serius! Lihatlah dia kacau sekali! Penampilannya, cara dia tersenyum, dia terlalu lembut dan terlalu baik untuk menjadi Barbie. Apa kamu yang membawanya pada kami?” Kini Kelvin menyatakan kecurigaannya pada Mike. “Lebih tepatnya setelah pulang dari luar negeri Barbie sudah berubah total!” tambah Kelvin.

Keyvan sepertinya mengetahui ke mana arah pembicaraan mereka, dia tidak mau ketinggalan. Keyvan juga menyatakan apa yang dia pikirkan kepada Mike.

“Kalian berdua sangat berbeda, kamu juga seperti orang lain. Tidak hanya Mama yang berubah total.”

“Apa maksudmu? Kamu pikir aku orang lain yang sedang bermain peran menjadi Papa palsu?”

“Ah, sedikit mirip dengan tebakanmu, tapi lebih jelasnya cobalah berdiri di depan cermin dan lihat penampilan kalian berdua!”

Mike perlahan menurunkan pandangan matanya, ya dia lupa belum mandi, belum membersihkan giginya. Dan rambutnya pasti sangat acak-acakan sekarang. Mike juga menatap ke arah Barbie, tidak hanya beraroma bumbu dapur, tapi rambut Barbie sama sekali tidak rapi. Biasanya Barbie menyanggul rambutnya tanpa ada sehelai pun yang jatuh di kening. Wajahnya terlihat mengkilat, bersih, serta lipstik pada bibirnya selalu tebal, merah gelap. Dari yang Mike lihat saat ini meski wajah keduanya sama, beberapa helai rambut Yuvrelina dibiarkan menggantung di pelipis dan kening. Senyumnya lembut, tatapan matanya menggemaskan ketimbang Barbie yang selalu dingin dan kaku. Make up Yuvrelina terlihat lebih natural, tapi menurut Mike sosok itu sama persis dengan sosok Barbie yang pernah dia lihat pertama kali di masa-masa muda mereka. Waktu yang membuat segalanya berubah total.

Cukup lama Mike tertegun menatap ke arah Yuvrelina. Keyvan dan Kelvin mengangkat bahu serentak lalu berpamitan pergi ke sekolah.

Mike mengedipkan kedua matanya pada Yuvrelina agar Yuvrelina segera naik ke lantai atas masuk ke dalam kamarnya. Akan tetapi Yuvrelina tidak begitu paham, jadi dia memutuskan untuk tetap berada di sana sampai sarapan selesai. Karena tidak mau menunggu akhirnya Mike memutuskan untuk menarik lengan Yuvrelina agar segera ikut dengannya ke lantai atas menuju kamar mereka.

“Mike, apa yang kamu lakukan? Kamu kenapa terburu-buru sekali?” tanyanya.

“Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, karena itu aku harus membawamu ke dalam kamar.”

“Apa itu? Apakah ada masalah lagi?”

“Tunggu saja, nanti aku akan mengatakannya setelah kita tiba di lantai atas. Kamu akan tahu,”

Para pelayan di lantai bawah melihat kebersamaan mereka berdua. Selama ini Barbie dan Mike hampir tidak pernah berbicara sedekat itu.

Sampai di lantai atas Mike membawa masuk Yuvrelina ke dalam kamar mereka berdua. Mike mengajaknya berdiri di depan cermin.

“Katakan padaku, apa yang kamu lihat di sana,” tanya Mike seraya menunjuk pantulan mereka berdua di dalam cermin.

“Aku dan kamu, apalagi memangnya?”

“Astaga! Maksudku tentang kita berdua!”

“Kamu suamiku dan aku istrimu?” jawabnya santai sambil menatap helaian rambutnya yang jatuh di atas keningnya sendiri.

“Yuvre, coba kamu lihat seperti apa penampilan kita berdua!” bentak Mike dengan tidak sabar.

Kali ini Yuvrelina menoleh padanya, Mike agak terkejut ketika melihat ke cermin dan Mike terpaksa menoleh membalas tatapan mata serius darinya.

“Aku dan kamu saat ini kita berdua memiliki penampilan sepasang suami istri yang sesungguhnya,” ucapnya lalu berjinjit untuk memberikan satu kecupan di bibir Mike.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel