Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 12 Mabuk

Selesai memberikan kecupan pada bibir Mike, Yuvrelina berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

“Jangan bercanda, aku serius!” keluh Mike padanya.

Yuvrelina sudah melepaskan seluruh bajunya dan dia mendengar keluhan Mike tentangnya. “Memangnya seperti apa pasangan suami-istri itu, menurutmu? Saling berjauhan satu sama lain? Saling bersikap dingin satu sama lain? Saling menjaga privasi masing-masing? Terlalu banyak privasi? Semakin banyak privasi, dan akhirnya tertekan lalu kabur darimu?”

Mike merasa disengat listrik mendengar sindiran terakhir dari bibir Yuvrelina. Karena tidak bisa menahan diri Mike segera menyusulnya masuk ke dalam kamar mandi. Di sana dia melihat Yuvrelina sedang mengusap tubuhnya menggunakan busa sabun.

Yuvrelina tidak mengerti kenapa Mike masuk. “Kamu ingin mandi sekarang?” tanyanya tanpa rasa bersalah. Yuvrelina segera menyambar handuk untuk menutupi tubuh polosnya, akan tetapi Mike segera mencekal lengan dan mencengkeram dagunya dengan penuh amarah.

“Kamu terus-menerus menghinaku! Katakan saja kalau kamu ingin aku membuang Anna ke laut? Aku tidak main-main sekarang!”

Yuvrelina spontan menggelengkan kepalanya, dia tidak mungkin membiarkan putrinya terluka. Dan karena itu Yuvrelina kembali merendahkan dirinya di depan Mike. Memohon, dan menatapnya dengan wajah memelas.

“Tidak, jangan, aku mohon!”

“Kamu baru sadar sekarang? Lepas aturan gilamu, Barbie tidak pernah menginjakkan kedua kakinya di dapur dan berhenti mengakui bahwa aku adalah milikmu! Aku adalah Mike dan Mike hanya milik Barbie! Mike bukan milik Yuvrelina Marrie. Tanamkan itu di dalam kepalamu, dan kamu harus sadar bahwa tidak ada Yuvrelina di rumah ini. Yang ada hanya Barbie seorang!” Mike mencampakkannya dan Yuvrelina segera menyeka air mata pada kedua pipinya.

Tentu saja Yuvrelina lebih memikirkan Anna di atas egonya. “Pria kaku!” umpatnya sambil berjalan menuju ke kamar ganti.

Semenjak perlakuan Mike pagi ini, Yuvrelina tidak lagi menunjukkan empatinya pada apa pun. Tidak lagi peduli pada siapa pun, termasuk Keyvan dan Kelvin. Mereka kembali terkejut saat di sore hari, Yuvrelina tidak memanggil atau menyapanya seperti kemarin-kemarin. Barbie yang dia lihat sama sekali tidak peduli padanya. Tidak peduli dengan menu yang mereka sukai, dan sejak saat itu Yuvrelina memilih semua menu sesuai dengan menu Barbie selama ini. Suasana di kediaman Mike yang awalnya hidup kembal sunyi, hening, senyap.

Yuvrelina juga tidak makan dengan lahap, dia hanya makan satu suap ke dalam mulutnya lalu berdiri dan pergi.

Mike tidak berkomentar tentangnya, menurutnya itu lebih baik ketimbang sebelumnya. Namun ternyata perubahan itu ditentang oleh Keyvan dan Kelvin yang merasakan neraka kembali di kediaman Mike.

“Papa! Wanita yang kamu bawa ke sini pagi tadi, ke mana?”

Mike menatap Keyvan dengan tatapan bingung. Dan Mike memutuskan menjawabnya dengan jawaban asal-asalan.

“Aku mengusirnya pergi, aku lihat kalian sama sekali tidak suka dengan barang imitasi!” sahutnya seraya menyendok sesuap makanan ke dalam mulutnya.

“Padahal dia terlihat lebih hidup ketimbang Barbie yang kamu bawa malam ini.”

Kelvin tidak menimpali, tapi dia mengangguk setuju.

“Maksudmu wanita dengan bau asap dan rambut acak-acakan?”

“Hem,” angguk Keyvan dan Kelvin serempak.

Mike merasa dipermainkan oleh kedua putranya, dia sama sekali tidak memiliki cara untuk mengatakan masalah tersebut pada Yuvrelina. Sekarang sudah pukul sepuluh malam, dan Yuvrelina masih belum kembali. Mike menelepon untuk bertanya padanya.

Yuvrelina masih duduk di kursi dalam sebuah bar. Yang dia lakukan saat ini merupakan salah satu aktivitas yang biasa dilakukan oleh Barbie di luar rumah. Yuvrelina tidak mendengar suara dering ponselnya dalam tas. Dia sejak tadi hanya menatap gelas wine yang biasa diminum oleh istri Mike. Selama ini Yuvrelina tidak pandai minum alkohol. Entah sudah jam berapa sekarang, Yuvrelina sama sekali tidak tahu. Ketika sudah larut malam matanya terasa sangat mengantuk, Yuvrelina lupa kalau dalam gelas di atas meja bukan air biasa. Tanpa ragu dia mengambil gelas tersebut dan meneguknya dalam sekali tenggak.

Yuvrelina merasa pusing, dalam benaknya yang bisa dia ingat hanya pesan Mike sebelum dia tertidur dengan kepala tergeletak di atas meja bar.

***

Di sisi lain. Karena teleponnya tidak diangkat, Mike memutuskan untuk pergi mencari tahu di mana keberadaan Yuvrelina. Berdasarkan alat pelacak yang dia letakkan dalam perlengkapan Yuvrelina, wanita itu saat ini sedang berada di dalam bar.

“Wanita gila! Sebenarnya apa yang dia lakukan dalam bar! Sejak selesai makan malam dia pergi tanpa mengatakan apa pun.” Omel Mike pada dirinya sendiri. Pria itu melajukan mobilnya menuju bar di mana Yuvrelina berada saat ini.

Sampai di sana, Mike menyibak kerumunan para tamu yang sedang berjingkrak di bawah lampu dalam lantunan musik hingar-bingar. Kepala Mike sudah pusing mendengar suara lagu yang diputar dalam ruangan tersebut. Setelah menyisir kursi demi kursi, meja ke meja. Akhirnya Mike menemukan Yuvrelina sedang duduk dengan kepala tergeletak di atas meja bar. Mike langsung pergi menghampirinya, membawa tas serta menggendong tubuhnya keluar dari dalam bar. Supir yang mengantarkan Yuvrelina segera dia perintahkan untuk kembali pulang terlebih dahulu. Mike ingin mengurus Yuvrelina sendiri.

Mike mengendus bibir Yuvrelina.

“Kamu minum alkohol? Siapa yang menyuruhmu meneguk alkohol!” Mike mengguncangkan tubuh Yuvrelina begitu keduanya masuk ke dalam mobil.

Yuvrelina membuka matanya sedikit, menatap Mike sambil tertawa. Dia menepis tangan Mike dari bahunya. Sebagai gantinya, Yuvrelina yang menggenggam kedua bahu Mike. Mengguncangkannya seperti yang dilakukan Mike padanya.

“Aku, hanya melakukan apa yang biasa istrimu lakukan, aku tidak bersalah, aku akan menurutimu, jangan hukum putriku, jangan hubungkan kesalahanku dengannya, please .... Uhuk, uhuk, ukh!” Yuvrelina cegukan, dia mulai menepuk dadanya sendiri, pada detik berikutnya dia tidak tahan lalu menumpahkan seluruh isi perutnya.

Mike tidak hanya geram dia sangat kesal dan marah. Seumur hidup ini adalah pertama kalinya dia dimuntahi.

“Yuvrelinaaaaaaaaaaa!” teriak Mike.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel