Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter 7

Sudut pandang Mark:

Sekitar jam 4.30 pagi ...

Dokter itu pergi setelah membahas secara terang-terangan tentang gelang itu ...

Kemudian aku segera buru-buru mengecek kondisi Anna. Ketika aku masuk kedalam kamar, Nany sedang melakukan sesuatu, dengan tubuh Anna yang sedang berada di bawah selimut.

Mark : “apa yang terjadi Nany ? Apa yang sedang kau lakukan ?”

Nany : “Nothing Tuan, Aku hanya memakaikan pakaian untuknya.”

Mark : “apakah dokter mengatakan sesuatu padamu tentang pakaiannya ?”

‘Aku memberikan petunjuk kepada Nany tentang pakaian longgar dan bra secara tidak langsung. Alangkah tidak baiknya jika aku langsung bertanya kepada Nany tentang pakaian apa yang akan nany pakaikan kepada anna dan juga soal pakaian dalamnya, Jadi aku sudah bertindak cukup tepat.’ Pikir Mark.

Nany : “Ya, Dokter menginstruksikan ku segalanya mulai dari makanan, obat-obatan, dan pakaian yang sebaiknya Nona Anna kenakan.”

‘Thank god, dia mengerti apa yang aku maksudkan.’ pikir Mark.

Mark : “Ok, Nany bisakah kau membawakan aku sandwich dan segelas kopi, aku merasa sedikit lapar.”

Nany : “Tentu saja Tuan, akan segera aku bawakan. Kemana harus aku antarkan, Tuan ?”

Mark : “Aku akan menunggu disini sampai kau datang dengan makanannya.”

Nany : “Baik, akan aku bawa secepat mungkin.”

Nany segera pergi dengan tergesa-gesa. Nanny berumur 53 tahun saat ini, dan dia satu-satunya orang yang aku percayai, dia adalah pengasuh ku dan Ria sudah sejak kami berdua masih kecil. Ada begitu banyak pelayan di rumah kami, tapi dia lah yang telah menjaga ku dan Ria secara pribadi.

Setelah orang tuaku meninggal, nany pindah ke rumah ini untuk menjaga kami. Dia selalu berusaha membuat kami bahagia.

Setelah kepergian Ria untuk selamanya, nany lebih mempedulikan aku karena aku yang tidak berselera untuk makan dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Itulah alasan mengapa nany buru-buru membawakan makanan untukku. Sudah lama sekali sejak aku meminta makanan padanya, tanpa paksaan.

‘Bagaimana aku bisa tertidur dengan nyenyak dan makan dengan benar, setelah aku melihat laporan postmortem kematian Ria. Aku akan menemukan bajingan itu dan menghukum mereka.’ pikir Mark.

Di antara pikiranku, Aku bisa melihat Anna tiba-tiba saja bernafas dengan cepat, Aku duduk di kursi tepat di sebelahnya.

Alis Anna tiba-tiba berkerut seolah-olah Anna sedang khawatir dan berjuang untuk sesuatu, aku bangkit dari kursi dan duduk di atas tempat tidur dekat pinggang menghadap wajahnya. Aku bisa melihat keringat di dahi Anna

‘Aku rasa kau sedang bermimpi buruk, hmmm…’ Aku memegang tangan Anna yang berada di bawah selimut.

"tolong jangan sampai sakit dan jangan tinggalkan aku." Ucap ku.

Aku bisa melihat air mata mengalir dari sudut mata Anna. Mengapa gadis ini menangis. Dia menggenggam tanganku.

“tolong jangan pergi.” ucap Anna dalam tidurnya.

Hatiku memukul keras, aku merasa sedih dan saat ini aku hanya ingin berbaring di sisinya, memeluknya.

‘Aku akan bersamamu selamanya.’ Batinku. aku ingin mengucapkan itu. Tapi aku tidak bisa melakukan nya, mungkin aku semakin tergila-gila padanya.

Dengan tangan yang lain, aku menghapus air matanya dan mencoba melepaskan tanganku darinya.

Dia tidak melepaskan tanganku dan menggenggamnya semakin erat.

"Tolong jangan tinggalkan aku.” Ucap Anna lagi dengan mata masih terpejam.

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi pada diriku sendiri. Aku memegang tangannya dan Aku terus mendekatkan wajahku ke telinganya. Beberapa inci berada di antara kami berdua.

"Tidak apa-apa, Kau Akan Aman." Ucapku sambil berbisik di telinga Anna.

Lalu aku mendekatkan wajahku ke dahi Anna, Aku hanya ingin menciumnya. tapi ada sesuatu yang menghentikanku di dalam diriku karena dia tidak sadarkan diri.

Aku bergerak mundur, aku tidak melepaskan genggaman tangannya, aku masih memegangnya dengan erat.

Kemudian otot-otot di wajah Anna mengendur, dan air matanya berhenti.

Saya seperti merasakan sebuah keajaiban.

Aku ingin melonggarkan genggaman tangannya, berpikir bahwa dia sudah merasa aman saat ini, dalam tidur nyenyaknya. Tapi dia tidak juga melepaskan tanganku, sebaliknya dia meletakkan tanganku dan membalikkan sisi nya lalu memeluk tanganku di dekat dadanya seperti boneka beruang.

‘Ada apa dengan gadis ini, dia membuatku gila ? dia sedang menguji kesabaran ku. jika aku melewati batas ku, aku pasti akan meletakan tanganku di balik bajunya dan meremas payudaranya, lalu aku akan memasukan kepala ku di balik bajunya dan menjilat titik kecantikan di antara payudaranya dan menghisap puncak gunung kembar miliknya.’

Setiap kali aku berpikir sesuatu seperti itu, hasratku mulai memuncak kembali dan akan sulit bagiku untuk meredakannya.

Aku ingin segera keluar dari kamarnya sebelum sesuatu yang salah terjadi padanya, tapi dia tidak juga melepaskan tanganku, aku bisa merasakan kelembutan payudaranya karena selembar T-shirt tipis adalah satu-satunya penghalang di antara kulit kami.

Aku mengambil bantal kecil yang berada di sebelahnya dan perlahan-lahan menggantinya dengan tanganku yang sedang dipeluknya.

Dia bergerak sekali, dan dia memeluk bantal itu lebih erat dari tanganku sehingga tidak ada yang bisa memisahkannya. Aku memeriksa wajahnya, wajahnya sudah terlihat normal dan senyuman kecil di wajahnya seolah dia sudah memenangkan sebuah peperangan dengan menangkap bantal itu.

Aku tersenyum sendiri dan menjauh dari tempat tidurnya. aku tidak tahu kenapa aku berkeringat di dahi ku untuk gadis ini, aku merasa lelah, panas dan sangat haus.

Aku mengambil segelas air minum, agar kondisiku kembali normal.

Untung saat aku sedang meminum segelas air nany masuk ke kamar dengan nampan berisi sandwich, segelas kopi dan segelas jus.

Nany : “Tuan, aku membawakan makanan dan minuman untuk mu. Silahkan.”

Ucap nany sembari menyerahkan nampan itu kepadaku.

Mark : “Terima kasih Nany. Aku akan kembali ke kamar Ria, bisakah kau merawat gadis ini untuk hari ini ? Aku akan menyewa beberapa orang perawat untuk merawatnya besok. Aku pikir dia hanya akan tidur saja sepanjang hari, jika dia terbangun, beritahukan kepada ku, Nany.”

Nany : “Tentu saja Tuan, Aku akan menjaga gadis ini dengan baik. Tidak perlu sungkan, Anna adalah teman baik Nona Ria, dia sudah seperti anak bagiku. Tetapi jika Tuan tidak keberatan, dapatkah Tuan memberitahu kan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi tadi malam ?”

Mark : “tidak banyak yang terjadi hanya ada beberapa pria seperti preman mabuk menggodanya. Dia menghubungiku untuk meminta bantuan. Aku tidak tahu kenapa dia keluar rumah selarut itu. Ketika aku sampai di sana, dia jatuh pingsan dan aku menangani para pemabuk itu dan menghubungi polisi. Aku membawa dan menggendongnya ke rumah ini, Itu saja.”

‘Aku tidak ingin memberitahu tentang masalah Anna dan Ria kepada nany. Dia yang paling khawatir, Dan aku tidak suka jika seseorang menilai karakter Ria ataupun anna hanya karena itu. Jadi aku harus menyembunyikan semuanya dari nany.’

Aku mengambil nampan yang berisi makanan dan pindah ke kamar Ria, Sekitar jam 5:15 pagi.

Aku telah mandi dan mengganti pakaianku menjadi celana panjang santai, dan T-shirt polo. Kemudian aku memakan sandwich bersama dengan jus dan mengakhirinya dengan secangkir kopi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel